Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

E Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Kecamatan Parenggean Rahmah, Aulia; Yuwindry, Iwan; Komaliya, Risyda
Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Journal of Pharmaceutical Care and Sciences (JPCS)
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/jpcs.v5i1.644

Abstract

Background: Some remote areas often face their own challenges in terms of access and quality of pharmaceutical services, the role of pharmacists and pharmaceutical personnel in the Community Health Center is still a question. Based on this, the researcher is very interested in knowing how the implementation of pharmaceutical services in the Community Health Center in the researcher's place of origin, namely the Community Health Center in Parenggean District.Objective: The purpose of this study is to observe in depth the implementation of pharmaceutical service standards at the Parenggean I Health Center and the Parenggean II Health Center based on the Indonesian Minister of Health Regulation number 74 of 2016 and the Indonesian Minister of Health Regulation number 26 of 2020.Methods: The methods used were observation and in-depth interviews conducted directly with pharmacists by submitting observation sheets containing questions to obtain information regarding the Management of Pharmaceutical Preparations and Disposable Medical Materials, Clinical Pharmacy Services, Human Resources and Facilities and Infrastructure.Results: There are two Health Centers in Parenggean District. All health centers have implemented the Management of Pharmaceutical Supplies and Disposable Medical Materials in accordance with Permenkes number 74 of 2016, but in terms of Clinical Pharmacy Services, it has not been fully implemented such as patient visits because the two Health Centers do not have inpatient rooms.Conclusion: Pharmaceutical services at Parenggean I Health Center reached 96% and Parenggean II Health Center reached 100% in accordance with Minister of Health Regulation number 74 of 2016 and Minister of Health Regulation number 26 of 2020. These values ​​indicate that overall both Health Centers have met the standards with a good category in providing pharmaceutical services in their working areas
Edukasi Menstrual Hygiene Pada Santriwati Pondok Pesantren DDI Azzikra, Kab. Tanah Bumbu Agustina, Ani; Komaliya, Risyda; Aryzki, Saftia
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 3 No 1 (2025): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v3i1.601

Abstract

Pendahuluan: Menstruasi menjadi daya tarik masalah kesehatan masyarakat. Di banyak negara, terutama negara dengan pendapatan rendah dan menengah, kebutuhan kesehatan dan kebersihan menstruasi menjadi terabaikan. Hal tersebut terjadi karena terbatasnya akses terhadap informasi, edukasi, produk dan layanan, serta fasilitas yang tidak memadai dan ketidaksetaraan. Tujuan: Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan menstrual hygiene santriwati Pondok Pesantren DDI Azzikra Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Metode: pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Untuk mengukur tingkat pengetahuan dilakukan pretest dan post test. Hasil:  Penilaian menyeluruh terhadap pengetahuan santriwati Pondok Pesantren DDI Azzikra mengalami peningkatan sebelum dan sesudah edukasi (p<0,05), dengan aadanya peningkatan level pengetahuan dapat diterima menjadi baik. Simpulan: Edukasi menstrual hygiene terhadap santriwati Pondok Pesantren DDI Azzikra memberikan pengaruh signifkan terhadap peningkatan level pengetahuan.
UJI IRITASI SEDIAAN STICK TABIR SURYA EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea (L.)) DAN PEGAGAN (Centella asiatica (L.)) Komaliya, Risyda; Audina, Mia
BUANA SAINS Vol 24, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/bs.v24i3.6002

Abstract

Butterfly pea flowers (Clitoria ternatea (L.)) and gotu kola (Centella asiatica (L.)) contain phenolic compounds. The phenolic compounds in butterfly pea flowers are anthocyanins, while in gotu kola, there are flavonoids and tannins. Butterfly flower extract and gotu kola extract have certain concentrations of SPF values in the maximum category. This research aimed to determine the results of the irritation test of sunscreen stick preparations of butterfly pea flower extract (Clitoria ternatea (L.)) and gotu kola (Centella Asiatica (L.)). This research uses an experimental approach with a true experimental design. Stick preparations are divided into formulations with a combination of active ingredients of butterfly pea flower (Clitoria ternatea (L.)) at a concentration of 2% or 3%, and gotu kola extract (Centella asiatica (L.)) at a concentration of 7% or 8%. The optimal formulation of the preparation is adjusted to the evaluation results and specified requirements. The research showed that sunscreen sticks with two different formulations were applied to the skin 2.5 cm wide and then left for 1 hour to determine whether the skin began to show signs of irritation, such as redness, swelling, or itching. This irritation test was carried out on 20 volunteers, then observed for 3 days, and showed that the formulation of 2 sunscreen stick preparations did not irritate
SEDUHAN TEH DAUN SIRSAK UNTUK MEMBANTU MENGATASI HIPERTENSI PADA MASYARAKAT KERTAK HANYAR Komaliya, Risyda; Alawiyah, Tuti; Gumarus, Ellora Griselda; Larasati, Clara Arsita; Rohman, Revy Putri Oktavi; Zahra, Yenni Al; Martha, Dhea Yolanda
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45839

Abstract

Permasalahan utama dalam pengabdian masyarakat ini adalah rendahnya pengetahuan warga Kelurahan Kertak Hanyar 1 RT 05, Banjarmasin, mengenai pemanfaatan tanaman obat, khususnya daun sirsak, untuk mengatasi hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga tentang pengolahan dan penggunaan teh daun sirsak sebagai terapi herbal antihipertensi. Kegiatan dilaksanakan pada 21–28 Februari 2025, menggunakan metode observasi awal, penyuluhan dengan media leaflet, diskusi interaktif, serta pretest dan posttest untuk mengukur efektivitas edukasi. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pengetahuan warga setelah edukasi. Rata-rata nilai pretest sebesar 54,54 meningkat menjadi 98,86 pada posttest. Warga memahami manfaat daun sirsak sebagai antihipertensi, termasuk kandungan ion kalium yang berfungsi menurunkan tekanan darah melalui mekanisme vasodilatasi dan peningkatan ekskresi natrium. Model edukasi partisipatif yang diterapkan efektif mendorong keterlibatan aktif masyarakat dan memungkinkan pemahaman yang lebih baik melalui media visual dan diskusi langsung. Simpulan, edukasi menggunakan leaflet dan diskusi terbukti meningkatkan pengetahuan warga secara signifikan mengenai pemanfaatan daun sirsak untuk hipertensi. Program ini dapat menjadi model pemberdayaan berbasis potensi lokal dalam mendukung kesehatan mandiri dan berkelanjutan.
Profil Farmakokinetika : Uji In Vitro Ekstrak Etanol Daun Mahang Damar (Macaranga triloba (BL.) Muell ARG.) Sebagai Antidiabetes Dengan Metode Disolusi Komaliya, Risyda; Aryzki, Saftia; Saputri, Rina; Agustina, Ani; Octaviani, Via; Rubina, Miranda; Donaretsi, Olga Nathania; Frambudi, M. Noval; Septianto, Gemilang; Darman, Aprilino Saputra
Sains Medisina Vol 3 No 6 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun Mahang Damar banyak tumbuh liar pada daerah Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak total dan ekstrak fraksi n-heksana dari Daun Mahang Damar (Macaranga triloba (Bl.) Muell Arg) adalah alkaloid dan steroid. Senyawa flavonoid bersifat sebagai antioksidan, antidiabetik,   antikanker,   antiseptik,   dan antiinflamasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah penggunaan obat Metformin dan Ekstrak aman jika dilakukan kombinasi atau dikonsumsi bersamaan. Penelitian ini menggunakan metode disolusi untuk mengukur nilai absorbansi, dengan pengambilan sampel setiap 30 menit selama 480 menit. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara metformin dan ekstrak daun Mahang Damar yang menghasilkan nilai absorbansi tinggi di luar rentang yang ditentukan. Kesimpulan penelitian menyarankan agar kombinasi kedua agen ini dihindari, namun penggunaan bersama tetap memungkinkan dengan jeda waktu konsumsi.
Profil Farmakokinetika: Uji Kelarutan Ektrak Daun Kopi (Coffea Spp) Sebagai Antidiabetes Dengan Metode Disolusi Komaliya, Risyda; Aryzki, Saftia; Saputri, Rina; Utomo, Yudha; Agustina, Ani; Monica, Chindy; Amanda, Era Dea; Putri, Mela Julia; Mara, Ignatius Ronaldy
Sains Medisina Vol 3 No 6 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Kopi secara empiris banyak digunakan sebagai minuman tradisonal untuk menyehatkan dan menyegarkan dan untuk pengobatan diabetes. Di Masale Kabupaten Enrekang, daun kopi banyak digunakan untuk penderita diabetes dan hasilnya mengurangi gejala poliuria dan menurunkan kadar gula darah. Tanaman ini mengandung alkaloid, saponin, flavonoid dan polifenol. Tujuan: Untuk mengetahui apakah penggunaan obat Metformin dan Ekstrak aman jika dilakukan kombinasi atau di konsumsi bersamaan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode disolusi untuk mengukur nilai absorbansi, dengan pengambillan sampel setiap 30 menit selama 480 menit. Hasil:  Hasil yang didapatkan ialah pada grafik Metformin 1 didapatkan bahwa konsentrasi meningkat pada menit 180 yaitu 21.384,783 mg/Ldan pada grafik Metformin 2 ditemukan bahwa konsentrasi naik turun dan pada Metformin 3 konsentrasi meningkat pada menit 60 yaitu 4,493478 mcg/ml sedangkan pada grafik ekstrak yang ditambahkan dengan Metformin 1 menunjukkan bahwa pada menit ke 60 konsentrasi meningkat dan pada menit ke 360 konsentrasi sangat menurun lalu meningkatkan lagi di menit ke 390, lalu pada grafik ekstrak yang ditambahkan Metformin 2 didapatkan bahwa grafik selalu meningkat (stabil) walaupun ada penurunan di menit ke 390. Dan pada grafik ekstrak yang ditambahkan Metformin 3 juga mengalami hal yang sama (stabil) tetapi menurun di menit ke 390. Simpulan:  Kandungan asam klorogenat pada kopi dapat merangsang produksi glukagon-like peptide yang merupakan salah satu hormon gastrointestinal     dan memiliki  efek pada       fungsi   sel beta pankreas yang memperkuat sekresi insulin yang bergantung jawab pada glukosa.      Asam klorogenat juga sebagai antioksidan kuat yang dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mengurangi resiko diabetes dengan menghambat penyerapan glukosa dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius) Sebagai Antidiare Pada Tikus Putih Yang Diinduksi Oleum Ricini Komaliya, Risyda; Aryzki, Saftia; Agustina, Ani; Saputri, Rina; Elisa, Audiya; Ramadhan, Novalina Rossa; Donaretsi, Olga Nathania; Laili, Rofiatul; Pratiwi, Sinta
Sains Medisina Vol 3 No 6 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare adalah kondisi Dimana seseorang mengalami buang air besar yang cair atau setengah padat yang dapat terjadi lebih dari tiga kali sehari. Tinja yang dikeluarkan tidak selalu memiliki lendir atau darah, dan jumlah volume tinja yang telah dikeluarkan dapat mencapai lebih dari 200 mL dalam sehari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiare Ekstrak Etanol Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius) sebagai anti diare pada tikus putih yang diinduksi Oleum Ricini. Daun Jeruju diketahui mengandung beragam senyawa bioaktif seperti alkaloid, saponin dan tanin yang berpotensi sebagai antidiare. Ekstrak Etanol Daun Jeruju diperoleh dari Teknik maserasi etanol 70% dan digunakan pada 15 ekor tikus putih yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 (negative) Na-CMC 0,5%, kelompok 2 (positif) Loperamide 2 mg, kelompok 3 EEDJ dosis 100mg/kgBB, kelompok 4 EEDJ dosis 200mg/kgBB, dan kelompok 5 EEDJ dosis 400mg/kgBB diberikan secara oral selama 5 jam, data dianalisis dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,254, karena p-value lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal frekuensi buang air besar. Meskipun hasil analisis statistik tidak ada perbedaan yang signifikan, secara deskriptif terdapat penurunan frekuensi BAB pada kelompok yang diberi ekstrak daun jeruju, terutama pada dosis 200 mg dan 400 mg. Hal ini menunjukkan adanya potensi efek dosis, di mana peningkatan dosis ekstrak daun jeruju mungkin berhubungan dengan penurunan frekuensi BAB.
Perbandingan Profil Disolusi Captopril, Metformin, Dan Kombinasnya Menggunakan Metode Disolusi Dalam Media Buffer Fosfat PH 6,8 Saputri, Rina; Komaliya, Risyda; Aryzki, Saftia; Agustina, Ani; Qibtiyah, Mariatul; Maharatini, Mei Eklesia; Henno, Mei; Zhafirah, Nurul
Sains Medisina Vol 4 No 1 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v4i1.807

Abstract

Obat generik seringkali dianggap memiliki mutu lebih rendah dibandingkan obat bermerek, padahal peranannya sangat penting dalam mendukung akses masyarakat terhadap pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan profil disolusi tablet captopril, metformin, serta kombinasinya dalam media buffer fosfat pH 6,8. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan enam jenis tablet, yaitu dua sampel captopril, dua sampel metformin, dan dua kombinasi keduanya. Uji disolusi dilakukan selama 450 menit, kemudian absorbansi larutan diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang masing-masing. Hasil menunjukkan bahwa captopril memiliki profil disolusi yang fluktuatif, metformin menunjukkan pelepasan zat aktif yang lebih stabil, sementara kombinasi captopril-metformin menampilkan profil disolusi kompleks dengan peningkatan cepat dan penurunan absorbansi pada waktu tertentu. Variasi ini disebabkan oleh perbedaan formulasi, sifat fisikokimia zat aktif, serta kemungkinan interaksi antar bahan aktif dalam kombinasi. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan pentingnya evaluasi biofarmasetika dalam pengembangan obat kombinasi guna memastikan mutu farmasetik dan bioavailabilitas yang optimal.