Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN ABORTUS Sarinah Siregar; Nurul Amelina; Yulia Netri
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 1 (2021): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i1.8334

Abstract

WHO menyatakan satu dari empat kehamilan berakhir dengan abortus. Estimasi kejadian abortus tercatat  40-50 juta, sama halnya dengan 125.000 abortus per hari. Di Indonesia kejadian abortus 10%-15% dari 5 juta kehamilan setiap tahunnya atau 500.000 - 750.000. Data rekam medic RSUD Raden Mattaher Jambi kejadian  abortus  tahun 2016 sebanyak 58 kasus  dan mengalami peningkatan menjadi 148 kasus pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian abortus di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi. Metode penelitian kasus kontorl dengan perbandingan 1:1, menggunakan data rekam medic tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 296 responden terdapat 197 responden (66,6%) kadar Hb normal dan 99 responden (33,4%) rendah. Ada hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian abortus dengan p-value 0,000 dan nilai OR = 3,208 (CI 1,924-5,348). Kesimpulan bahwa kadar hemoglobin mempengaruhi kejadian abortus. Untuk itu petugas kesehatan perlu meningkatkan pelayanan pada ibu hamil dalam memberikan penyuluhan, konseling, dan mengingatkan ibu untuk mengikuti program pendidikan kesehatan seperti mengikuti kelas ibu hamil untuk pencegahan komplikasi sejak dini. 
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PENANGANAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Sarinah Siregar; Asnaily Asnaily
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i3.1195-1200

Abstract

Anemia masih merupakan permasalahan di dunia, dinyatakan 1 diantara 3 wanita menderita anemia. Data WHO (2013) menunjukkan prevalensi anemia di dunia 40-88%. Di Indonesia  84,6% remaja putri usia 15-24 tahun menderita anemia. Remaja putri lebih berisiko menderita anemia disbanding remaja putra karena kehilangan darah setiap bulan saat menstruasi. Setiap siklus menstruasi terjadi pembuangan zat besi ditambah kurangnya konsumsi zat gizi untuk pembentukan darah, seperti protein, zat besi, asam folat dan vitamin B12, sehingga remaja putri lebih rentan terhadap anemia.Anemia dapat mengakibatkan kelelahan, penurunan konsentrasi belajar sehinggan dapat menurunkan prestasi belajar  dan produktivitas kerja, menurunkan daya tahan tubuh   sehingga meningkatkan resiko infeksi. Anemia pada remaja putri tidak dapat ditanggulangi sampai dewasa  maka meningkatkan kejadian Angka Kematian Ibu (AKI), berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan kejadian stunting.Permasalahan mitra adalah tingginya kejadian anemia pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Penyengat Olak. Penelitian Umi Kalsum dkk, tahun 2016 menyatakan 66,7% siswi SMA Negeri 8 Muaro Jambi menderita anemia. Hasil Pengabdian Masyarakat yang dilakukan penulis tahun 2019 di SMA N 8 Kabupaten Muaro Jambi bahwa dari 57 siswi kelas XI MIA 1, 2 dan 3 yang diperiksa kadar Hemoglobin (Hb), terdapat 22 orang (38,5 %) menderita anemia dengan rata-rata kadar Hb sebesar 11,69 mg/dl. SMA Negeri 8 merupakan wilayah kerja Puskesmas Penyengat Olak.Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia, pemberian buku saku dan pendampingan oleh kader kesehatan reproduksi terdapat peningkatan pengetahuan, penurunan kejadian anemia dan kepatuhan mengkonsumsi TTD. Pada kelompok remaja yang anemia 14 orang (28%) setelah dilakukan pendampingan oleh kader kesehatan reproduksi selama tiga bulan adanya penurunan anemia menjadi 6  orang (12%),  kelompok ini juga sudah teratur mengkonsumsi TTD sesuai rekomendasi WHO. Pencegahan dan penanganan anemia pada remaja putri dengan pendekatan pemberdayaan kader kesehatan dapat memberikan hasil yang optimal.
GAMBARAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA JAMBI Sarinah Siregar
MIDWIFERY HEALTH JOURNAL Vol 6 No 1 (2021): Midwifery Health Journal
Publisher : STIKES Keluarga Bunda Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.967 KB) | DOI: 10.52524/midwiferyhealthjournal.v6i1.48

Abstract

Hipertensi adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat (sistolik >140 distolik >90). World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2012 sedikitnya sejumlah 839 juta kasus Hipertensi, dan diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia. Dari 33 Provinsi di Indonesia terdapat 8 provinsi yang kasus penderita Hipertensi melebihi rata-rata nasional yaitu : Bangka Belitung (30,9%) tertinggi pertama dan Sulawesi Utara (27,1%) tertinggi kedelapan. Provinsi Jambi tidak termasuk dalam 8 Provinsi dengan kasus hipertensi melebihi rata-rata nasional tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif artinyadengan pendekatan kuantitatif yang ditujukan untuk mengetahui Bagaimana gambaran kadar kolesterol total dalam darah pada penderita hipertensi di Klinik Pratama Satbrimob Polda Jambi. Pasien hipertensi yang dilakukan pemeriksaan kolesterol berdasarkan umur paling banyak pada pasien dengan umur dewasa akhir sebanyak 15 (33,33%) pasien dengan kadar kolesterol tinggi. Pasien hipertensi yang dilakukan pemeriksaan kolesterol berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 29 (56,86%) dengan kadar kolesterol tinggi. Pada pasien dengan jenis kelamin laki-laki dari 51 pasien sebanyak 22 (40,74) pasien dengan kadar kolesterol normal dan sebanyak 29 (56,86) pasien dengan kadar kolesterol tinggi. Dari 33 pasien dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 17 (51,51) pasien dengan kadar kolesterol normal dan sebanyak 16 (48,48%) pasien dengan kadar kolesterol tinggi dan dari 84 responden, sebagian besar kadar kolesterol responden sebanyak 45 responden (53.6%) dengan kadar kolesterol tinggi.
GAMBARAN OOKISTA Toxoplasma gondii PADA TINJA KUCING DI RT 43 KELURAHAN LINGKAR SELATAN KOTA JAMBI Eka Fitriana; Wuni Sri Lestari; Sarinah Siregar; Maulida Marhabiyani
MIDWIFERY HEALTH JOURNAL Vol 6 No 2 (2021): MIDWIFERY HEALTH JOURNAL
Publisher : STIKES Keluarga Bunda Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.708 KB) | DOI: 10.52524/midwiferyhealthjournal.v6i2.124

Abstract

Toksoplasmosis merupakan penyakit menular zoonosis yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Kucing merupakan hospes definitif dimana dalam tinja kucing terdapat ookista yang dapat menularkan ke manusia maupun hewan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran ookista Toxoplasma gondii pada tinja kucing di RT 43 Kelurahan Lingkar Selatan Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pemeriksaan dilakukan terhadap 30 tinja kucing dengan teknik pengapungan Zn Sulfat (faust). Dari hasil identifikasi ookista Toxoplasma gondii pada tinja kucing didapatkan hasil positif 17 sampel (57%). Kejadian Toxoplasmosis lebih banyak ditemukan pada kucing dengan cara memandikan tidak baik, mengkonsumsi daging mentah dan keberadaan kucing tidak selalu di rumah
GAMBARAN KEJADIAN HEPATITIS B PADA KOMUNITAS ANAK PUNK DI TERMINAL BARU RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO Sarinah Siregar; Vella Zanita; Ayu Mustika Handayani
MIDWIFERY HEALTH JOURNAL Vol 4 No 2 (2019): MIDWIFERY HEALTH JOURNAL
Publisher : STIKES Keluarga Bunda Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.114 KB) | DOI: 10.52524/jurnalkebidananjambi.v4i2.72

Abstract

Hepatitis B merupakan penyakit infeksi pada hepar yang disebabkan “Virus Hepatitis B” (VHB). Di seluruh dunia terdapat 300 juta pengidap VHB yang merupakan sumber infeksi. Bergantung pada kejadian infeksi primer VHB, angka pengidap bervariasi 0,3% (di Amerika Serikat, Eropa Barat) sampai 20% (di Asia Tenggara, Afrika Subsahara, dan Oceania). Di Indonesia data VHB, angka seroprevalensi darah donor di beberapa kota besar, bervariasi antara 2,4-9,1%, rata-rata 5,2%. Anak punk memiliki hubungan yang sangat erat dengan infeksi hepatitis B karena dari cara gaya pergaulan dan perilaku anak punk banyak yang termasuk dengan kategori penularan Hepatitis B seperti: memakai narkoba, seks bebas, memakai tato dan sering menggunakan alat makan atau kebersihan secara bersama, faktor ketidakpedulian mereka ini yang mebuat mereka berisiko tinggi untuk tertular hepatitis B. (Lenterajiwa, 2015 ). Para pecandu obat biasanya kurang hati-hati diantaranya, mereka sering menggunakan jarum suntik secara bersamaan sehingga mempermudah penularan Hepatitis B. (Bateson.M. 1991). Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui gambaran kejadian Hepatitis B pada komunitas anak punk yang berada di daerah Terminal Baru Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo berdasarkan umur, jenis kelamin dan prilaku. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Mei-04 Juli 2018 di Puskesmas Perawatan Rimbo Bujang II. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang komunitas anak punk yang berada di wilayah Terminal Baru Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo. Teknik pengambilan sampel accidental sampling Hasil pemeriksaan didapatkan 4 orang (13,3%) positif pemeriksaan HbsAg sebagai indikator terinfeksi Hepatitis B. Persentase yang didapatkan cukup tinggi, sehingga risiko untuk menularkan bisa terjadi baik terhadap anggota keluarga, teman maupun masyarakat.
Pengendalian Gula Darah pada DM Tipe 2 dengan Pemeriksaan HbA1c di Rumah Sakit Wuni Sri Lestari; Eka Fitriana; Akhirul Jumaisa; Sarinah Siregar; Sri Ujiani
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v4i2.4391

Abstract

This study aims to determine the control of blood sugar levels in type 2 DM patients at Raden Mattaher Hospital Jambi. The design of this study was descriptive analysis using 100 samples of type 2 DM patients who underwent inpatient and outpatient treatment while blood sugar and HbA1c were checked. The results showed 82 patients with uncontrolled HbA1c levels with an average HbA1c level of 10.11% and 78 patients with abnormal blood sugar levels with an average blood sugar level of 326 mg/dL. Most patients with type 2 diabetes are female (61%), early adulthood 18-40 years (61%), obesity BMI (50%), moderate activity (52%) and poor diet (59%). Based on the characteristics of the respondents, it was found that HbA1c levels were not controlled in the groups: middle adults (85.2%), women (80.3%), BMI with obesity (86.0%), light activity (81.8%) and poor diet. (86.4%). In conclusion, most of the samples were included in the criteria for poor DM control based on current blood sugar levels and HbA1c. Keywords: Type 2 DM, Temporary Blood Sugar, HAa1c, Blood Sugar Control
DETEKSI DINI DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG KOLESTEROL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEPATI VII KABUPATEN KERINCI Witi Karwiti; Eka Fitriana; Raden Mustopa; Sarinah Siregar
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 Desember (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.915 KB) | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v4i2 Desember.1419

Abstract

Abstrak Hiperkolesterolemia merupakan gangguan metabolisme lipid ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total darah dan faktor risiko berbagai macam penyakit.. Saat ini prevalensi hiperkolesterolemia masih tinggi. Prevalensi hiperkolesterolemia di dunia sekitar 45%, Asia Tenggara sekitar 30% dan Indonesia 35%. Sehinggai hiperkolesterolemia masih menjadi masalah kesehatan. Peningkatan kadar kolesterol diperkirakan menyebabkan 2,6 juta kematian dan 29,7 juta kecacatan per tahun. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat adalah terselenggaranya deteksi dini hiperkolesterolemia dan terselenggaranya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kolesterol di wilayah kerja Puskesmas Depati VII Kabupaten Kerinci. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan pemeriksaan kadar kolesterol pada masyarakat Desa Blui wilayah kerja Puskesmas Depati VII Kabupaten Kerinci. Kegiatan Pengabmas diikuti oleh 75 warga masyarakat Desa Blui Kabupaten Kerinci, dimana peserta kegiatan lebih banyak perempuan (69,33%) dan usia <65 tahun (64%). Hasil pre-test dan post-test dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kolesterol dari 43% menjadi 97% masyarakat mengetahui tentang hiperkolesterolemia. Hasil pemeriksaan kolesterol didapatkan kadar kolesterol normal 64% dan tidak normal 36%. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dan pemeriksaan kadar kolesterol dapat terus dilakukan guna meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan pada masyarakat.
UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN GERAKAN PENDAMPINGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI DESA TANGKIT BARU KABUPATEN MUARO JAMBI Siregar, Sarinah
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 30, No 2 (2024): APRIL-JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v30i2.55107

Abstract

Remaja putri masih periode masa tumbuh kembang,  setiap bulan mengalami siklus menstruasi yang terjadi pembuangan zat besi, sehingga setiap hari memerlukan zat besi 3x lebih banyak, kondisi  ini menyebabkan remaja putri lebih rentan terhadap anemia. Penyebab lain kurangnya konsumsi zat besi, protein, asam folat dan B12. Anemia dapat menyebabkan cepat lelah, konsentrasi belajar menurun sehingga prestasi belajar rendah dan dapat menurunkan produktivitas kerja, dapat  menurunkan daya tahan tubuh sehingga berisiko infeksi. Prevalensi anemia yang tinggi  jika tidak tertangani  akan berlanjut hingga dewasa dan berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu, bayi lahir prematur, dan bayi dengan berat lahir rendah. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Tangkit Kabupaten Muaro Jambi, dimana permasalahan mitra belum ada informasi tentang anemia,  status gizi, belum terbentuk  kader pencegahan anemia sebagai pendamping remaja putri. Solusi yang diusulkan: pembentukan kader “Cegah Anemia”, pemeriksaan Status gizi (IMT), pemeriksaan kadar Hb, edukasi pencegahan anemia. Setelah dilakukan intervensi selama 3 bulan, terjadi peningkatan pengetahuan, penurunan persentasi  anemia dari 18% (rata-rata kadar Hb 12,9 gr/dl) menurun menjadi 8%. IMT partisipan terjadi kenaikan/normal  terutama 2 orang partisipan, sedangkan partisipan  dengan IMT berlebih/obesitas terjadi penurunan IMT. Rata-rata kadar Hemoglobin meningkat 0,44 gr/dl setelah intervensi. Perubahan ini terjadi karena intervensi yang dilaksanakan terutama kepatuhan mengkonsumsi TTD yang didampingi kader “Cegah Anemia
Analysis Of Liver Function And Haemoglobin Levels In Pulmonary Tuberculosis Patients With Anti-Tuberculosis Drug Siregar, Sarinah; Rezekiyah, Sholeh; Karwiti, Witi; Zuhdy, Nasra; Putra, Egy Sunanda
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 10 No 3 (2024): December 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v10i3.1515

Abstract

Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium Tuberculosis. Today, Tuberculosis disease is still a major health problem and a global health problem, as the leading cause of death in millions of people every year worldwide. The main TB treatments with Drug Anti-tuberculosis are isoniazid, rifampicin, ethambutol, strep-etamycin, and pyrazinamide. Although most Drugs for tuberculosis are acceptable in therapy, they have a toxic potential to affect especially side hepatotoxic reactions. Many studies have reported rifampicin and INH as a cause of cutaneous eruptions, a flu-like syndrome, anemia, respiratory insufficiency, acute renal failure, agranulocytosis, eosinophilia, and thrombocytopenia. The aim of the study is to analyze liver function tests and hemoglobin levels before and after ATD therapy within 3 months in pulmonary tuberculosis patients in 5 Jambi City Health Centers. This research method is observation with a total of 42 respondents (total sampling). All the patients were diagnosed with pulmonary tuberculosis, and no respondents dropped out. Data collection was carried out from January to June 2023. Liver function and Hb levels were evaluated before and after 3 months of taking anti-tuberculosis drugs. Examinations were carried out in the hematology laboratory of the Health Polytechnic of the Ministry of Health, Jambi. Liver function test results are an increase in total bilirubin of 0.23 mg/dl after 3 months of respondents taking anti-tuberculosis drugs, as well as ALT and AST, each of which increased. However, they are still within normal limits. The average hemoglobin level is included in the anemia group, and there is a significant decrease from 11.94 gr/d to 11.21 gr/dl. There is a risk of hepatotoxicity due to consumption of anti-tuberculosis drugs. In contrast to the average hemoglobin levels being below normal before and after therapy, there is a decrease in hemoglobin levels after 3 months of treatment. It is best to check liver function and Hemoglobin levels periodically to detect liver function abnormalities and anemia in pulmonary tuberculosis sufferers during the treatment period.
UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN GERAKAN PENDAMPINGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI DESA TANGKIT BARU KABUPATEN MUARO JAMBI Siregar, Sarinah
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 30 No. 2 (2024): APRIL-JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v30i2.55107

Abstract

Remaja putri masih periode masa tumbuh kembang,  setiap bulan mengalami siklus menstruasi yang terjadi pembuangan zat besi, sehingga setiap hari memerlukan zat besi 3x lebih banyak, kondisi  ini menyebabkan remaja putri lebih rentan terhadap anemia. Penyebab lain kurangnya konsumsi zat besi, protein, asam folat dan B12. Anemia dapat menyebabkan cepat lelah, konsentrasi belajar menurun sehingga prestasi belajar rendah dan dapat menurunkan produktivitas kerja, dapat  menurunkan daya tahan tubuh sehingga berisiko infeksi. Prevalensi anemia yang tinggi  jika tidak tertangani  akan berlanjut hingga dewasa dan berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu, bayi lahir prematur, dan bayi dengan berat lahir rendah. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Tangkit Kabupaten Muaro Jambi, dimana permasalahan mitra belum ada informasi tentang anemia,  status gizi, belum terbentuk  kader pencegahan anemia sebagai pendamping remaja putri. Solusi yang diusulkan: pembentukan kader œCegah Anemia, pemeriksaan Status gizi (IMT), pemeriksaan kadar Hb, edukasi pencegahan anemia. Setelah dilakukan intervensi selama 3 bulan, terjadi peningkatan pengetahuan, penurunan persentasi  anemia dari 18% (rata-rata kadar Hb 12,9 gr/dl) menurun menjadi 8%. IMT partisipan terjadi kenaikan/normal  terutama 2 orang partisipan, sedangkan partisipan  dengan IMT berlebih/obesitas terjadi penurunan IMT. Rata-rata kadar Hemoglobin meningkat 0,44 gr/dl setelah intervensi. Perubahan ini terjadi karena intervensi yang dilaksanakan terutama kepatuhan mengkonsumsi TTD yang didampingi kader œCegah Anemia