Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Video Intervention In Health Education Use Case Study To Improve Understanding Of Tuberculosis Mustopa, Raden; Damris, Damris; Syamsurizal , Syamsurizal; Guspianto, Guspianto
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 11 No 2 (2025): August 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v11i2.1794

Abstract

Tuberculosis is a deadly infectious disease in the world. Five countries account for 56% of the world total: India (26%), Indonesia (10%), China (6.8%), the Philippines (6.8%) and Pakistan (6.3%). One of the biggest challenges in controlling TB is the lack of public knowledge about how it is transmitted, early symptoms, and the importance of undergoing complete treatment. The shift from traditional health promotion methods to digital media, especially video, offers a more engaging and effective way of conveying health information. This research uses a quantitative approach with a pre-test and post-test design without a control. This study involved 175 respondents who lived around TB patients, selected purposively on 5–30 June 2024 in the Pakuanbaru Health Center and Putriayu Health Center areas, Jambi City. Data analysis was carried out using the T-Test to measure changes in knowledge before and after the educational intervention. The results showed that the average pre-test score was 66 with a minimum score of 27 and a maximum of 93. After the intervention, the average post-test score increased significantly to 85, with a minimum score of 60 and a maximum of 100. Statistical analysis showed a significant increase in participant knowledge, with an average difference in scores between the pre-test (mean = 9.97; SD = 2.010) and post-test (mean = 12.79; SD = 2.186). The t-test produced a significance value (p <0.01), indicating that the video intervention had a positive impact on increasing participants' understanding of the educational material presented.
Deteksi Dini dan Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Kolesterol di Wilayah Kerja Puskesmas Depati VII Kabupaten Kerinci Karwiti, Witi; Fitriana, Eka; Mustopa, Raden; Siregar, Sarinah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v4i2.1419

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan gangguan metabolisme lipid ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total darah dan faktor risiko berbagai macam penyakit.. Saat ini prevalensi hiperkolesterolemia masih tinggi. Prevalensi hiperkolesterolemia di dunia sekitar 45%, Asia Tenggara sekitar 30% dan Indonesia 35%. Sehinggai hiperkolesterolemia masih menjadi masalah kesehatan. Peningkatan kadar kolesterol diperkirakan menyebabkan 2,6 juta kematian dan 29,7 juta kecacatan per tahun. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat adalah terselenggaranya deteksi dini hiperkolesterolemia dan terselenggaranya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kolesterol di wilayah kerja Puskesmas Depati VII Kabupaten Kerinci. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan pemeriksaan kadar kolesterol pada masyarakat Desa Blui wilayah kerja Puskesmas Depati VII Kabupaten Kerinci. Kegiatan Pengabmas diikuti oleh 75 warga masyarakat Desa Blui Kabupaten Kerinci, dimana peserta kegiatan lebih banyak perempuan (69,33%) dan usia <65 tahun (64%). Hasil pre-test dan post-test dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kolesterol dari 43% menjadi 97% masyarakat mengetahui tentang hiperkolesterolemia. Hasil pemeriksaan kolesterol didapatkan kadar kolesterol normal 64% dan tidak normal 36%. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dan pemeriksaan kadar kolesterol dapat terus dilakukan guna meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan pada masyarakat.
Pesticide Exposure and Increased Liver Enzyme Activity among Suburban Horticultural Dahlan, Ahmad; Simanjuntak, James Perdinan; Mustopa, Raden; Putri, Devi Oktarina; Amanda, Putrilia; Ratri, Adinda Cahyaning; Syathibi, Ahmad; Sabarudin, Sabarudin; Haflin, Haflin
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 21 No 4 (2023): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol21.Iss4.1183

Abstract

Horticultural farmers use chemicals such as pesticides to increase productivity and product quality. Exposure to pesticides can cause health problems, especially in the liver. A reference for evaluating liver function is blood test results for ALT, AST, ALP, and GGT activity. This study aimed to characterize the transaminase enzyme activity in horticultural farmers in the southern ring road area of Jambi City based on the risk factors associated with pesticide exposure. This study employed a cross-sectional study approach in conjunction with a descriptive method. Thirty-four participants were involved, and blood samples were obtained from each for analysis in a lab. A photometer was utilized in the Medical Laboratory Technology department at Health Polytechnic of Jambi to measure the activity of liver enzymes. This study found some respondents who experienced increased enzyme activity, namely ALT: 8 people (23.5%), AST: 3 people (8.8%), ALP: 1 person (2.9%), and GGT: 1 person (2.9%.). Based on the risk description observed, it was known that the intensity of pesticide exposure showed a significant increase only in ALT enzyme activity (p=0.0048), while adherence to mask-wearing increased ALT (p=0.0018) and GGT (p=0.0134). This study discovered that wearing a mask and the amount of pesticide exposure can increase enzyme activity, which may indicate liver impairment in the horticultural farmers under observation. Workers are expected to pay greater attention to workplace safety by wearing masks and applying pesticides in the recommended dosages.
Hitung Sel Eosinofil dan Imunoglobulin E Sebagai Penanda Biologis Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Fardiah Tilawati; Sakdiah, Siti; Simanjuntak, James Perdinan; Mustopa, Raden; Yuliandari, Neta
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.694 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.11374

Abstract

Peningkatan jumlah penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) sudah menjadi permasalahan kesehatan yang semakin mengkhawatirkan terutama dalam masyarakat di dunia saat ini. Peningkatan terutama terjadi di negara berkembang yang memiliki proporsi risiko utama, perokok, yang masih tinggi. Studi ini mengamati potensi parameter pemeriksaan laboratorium hitung sel eosinofil yang sederhana untuk menilai potensinya sebagai penanda kondisi perkembangan PPOK. Dengan desain case control hasil uji tersebut dianalisis dengan membandingkan antar subjek yang belum pernah didiagnosis menderita PPOK namun memiliki kebiasaan merokok yang merupakan faktor risiko utamanya dengan subjek bukan perokok. Pengujian hitung sel eosinofil terhadap spesimen darah dan saliva adalah parameter yang dapat diterapkan dalam analisis laboratorium klinik untuk diagnosis berbagai kondisi alergi. Namun dalam analisis rutin pengujian tersebut tidak dilakukan terhadap spesimen saliva (air liur. Pengujian dilakukan terhadap parameter hitung sel eosinofil dan keberadaan Imunoglobulin E (IgE), baik pada spesimen darah maupun saliva sebagai bahan yang akan dianalisis. Hasil penelitian mendapatkan jumlah eosinofil dan IgE pada saliva dan darah lebih tinggi pada pasien PPOK dibandingkan dengan kontrol (Non PPOK perokok dan Non PPOK non perokok), sedangkan eosinofil dan IgE pada saliva dan darah juga lebih tinggi pada kelompok kontrol perokok dibandingkan dengan non perokok dengan perbedaan yang signifikan. Selain itu parameter jumlah eosinofil pada saliva serta IgE pada saliva dapat menggambarkan deteksi dini dari perjalanan penyakit PPOK dengan ditunjukkan dengan korelasi yang kuat antar parameter.