Abstrak: Sebagian besar wanita usia subur di desa ini tidak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga. Sayangnya, pelayanan posyandu yang seharusnya berlangsung sebulan sekali hanya dapat terlaksana dua bulan sekali karena kurangnya informasi mengenai kesehatan reproduksi, pelayanan kesehatan serta fasilitas yang tidak optimal. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan kemandirian kesehatan reproduksi kepada ibu hamil, meningkatkan pengetahuan, praktik perawatan kesehatan. Metode Ceramah, Interaksi tanya jawab serta demontrasi. Peserta 22 orang yaitu 15 orang ibu hamil dan 7 orang bidan dan kader. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuisioner dengan 20 pertanyaan yang melalui pretest dan posttest sebelum dan sesudah penyuluhan. Pada hasil Kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan mitra akan kesehatan reproduksi dan pengelolaan tabulin dengan hasil pretest sebesar 17,5% dan postest sebesar 86,7%. Kegiatan ini memberikan harapan baru bagi kesehatan ibu dan anak, mendorong partisipasi aktif ibu hamil dalam menjaga kesehatan reproduksi, persiapan pemeliharaan tabungan ibu hamil, dan diharapkan dapat memperkuat ikatan antara bidan, kader, dan ibu hamil dalam memberikan pelayanan kesehatan berkelanjutan.Abstract: Most women of childbearing age in this village do not work and are only housewives. Unfortunately, posyandu services which should take place once a month can only be carried out once every two months due to a lack of information regarding reproductive health, health services and facilities that are not optimal. The aim of this service is to provide reproductive health education and independence training to pregnant women, increase knowledge and health care practices. Lecture method, question and answer interaction and demonstration. There were 22 participants, namely 15 pregnant women and 7 midwives and cadres. Evaluation was carried out using a questionnaire with 20 questions through pretest and posttest before and after counseling. In the results of the activity, there was an increase in partners' knowledge of reproductive health and tabulin management with pretest results of 17.5% and posttest of 86.7%. This activity provides new hope for maternal and child health, encourages active participation of pregnant women in maintaining reproductive health, preparation for maintaining savings for pregnant women, and is expected to strengthen ties between midwives, cadres and pregnant women in providing sustainable health services.