Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Antara Konsep Diri dengan Agresivitas Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Gajah Mada Medan Hendri, Hydo Seven; Ong Cin, Ong Cin; Kumari, Winja; Handoko, Agus Leo
Prosiding Ilmu Agama dan Pendidikan Agama Buddha Vol. 2 No. 2 (2021): Prosiding Ilmu Agama dan Pendidikan Agama Buddha
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA DHARMA WIDYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep diri merupakan sebagai pendapat atau perasaaan serta gambaran seseorang tentang diri nya sendiri baik menyangkut fisik (materi atau bentuk tubuh) maupun psikis (sosial, emosi, moral dan kognitif). Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan berkembang melalui pengalaman yang terus menerus dan terdiferensiasi. Siswa SMA berada dalam periode remaja cenderung memiliki sikap agresif yang tinggi. Perilaku agresif adalah perilaku yang self-centered yaitu perilaku yang hanya mengutamakan hak, kepentingan, pendapat, kebutuhan, dan perasaan sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan agresivitas pada remaja SMA. Subjek penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas Gajah Mada Medan, Sumatra Utara Indonesia. Sebanyak 64 orang, terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berusia antara 15 – 18 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala agresivitas dan skala konsep diri. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di Sekolah Menengah Atas Gajah Mada Medan, menunjukan bahwa terdapat hubungan negative antara Konsep diri dengan Agresivitas Sekolah Menengah Atas Gajah Mada Medan. Semakin subjek mempunyai konsep diri yang tinggi maka subjek cenderung memiliki agresivitas yang rendah begitu juga sebaliknya, semakin rendah konsep diri maka semakin tinggi agresivitas.
Transformasi Pluralisme Dalam Agama Buddha: Buddhayana Sebagai Bhinneka Tunggal Ika Selwen, Panir; Kumari, Winja
Kamaya: Jurnal Ilmu Agama Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/kamaya.v7i2.3254

Abstract

Buddhism originates from a single source and can be adapted to various circumstances and spread in various regions with various languages ​​to different tribes, peoples, times and environments. This allowed Buddhism to develop into different forms and figures. This research aims to understand that diversity and pluralism in Buddhism can be seen and understood through the concept of Buddhayana. Buddhayana is an understanding that is non-sectarian, inclusive, universal and sees differences as the wealth of Buddhism so that it can be studied according to the intelligence of every Buddhist. The method used to write this research uses a qualitative research method through a descriptive approach and data obtained from literature review. In this study, the found that understanding pluralism in Buddhism requires the application of Buddhayana values, namely inclusiveness, non-sectarianism, contextualism, and respect for pluralism and universalism. Buddhayana's values ​​are in line with the understanding and application of Unity in Diversity in Indonesia.
Cultivating Noble Character through Experiential Learning: Reflections on Buddhist Character Education in Vesak Celebration in Medan-Indonesia Kumari, Winja
Ilomata International Journal of Social Science Vol. 5 No. 4 (2024): October 2024
Publisher : Yayasan Ilomata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61194/ijss.v5i4.1386

Abstract

This study examines the influence of Vesak celebrations in developing noble character through experiential learning, involving 100 participants in Medan as a sample. Using a quantitative approach and Structural Equation Modeling with Partial Least Squares (SEM-PLS) analysis, the study examined how participation in meditation, chanting, alms offering, and charitable activities during Vesak contributed to the development of traits such as compassion, wisdom, mindfulness, and ethical behavior. The results showed a significant positive relationship between all Vesak activities and the improvement of noble qualities, with meditation and almsgiving having the greatest impact. The fit index showed a solid model fit, confirming the validity of the model. The findings emphasize the effectiveness of religious celebrations as a means of character education and provide insights for integrating experiential learning in moral development programs.
PERTAUTAN SIKAP YUDHISTIRA PADA LAKON WAHYU DARMA DENGAN AGAMA BUDDHA (SEBUAH ANALISIS HERMENEUTIKA) Prasetyo, Eko; Kabri, Kabri; Sukisno, Sukisno; Kumari, Winja
JURNAL PENDIDIKAN BUDDHA DAN ISU SOSIAL KONTEMPORER (JPBISK) Vol. 4 No. 2 (2022): Desember
Publisher : LPPM STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56325/jpbisk.v4i2.76

Abstract

Objek penelitan ini adalah pertunjukan wayang Lakon Wahyu Darma sajian Ki Manteb Soedarsono yang diunggah pada tanggal 25 Desember 2016 di channel youtube ANDHIKA MULTIMEDIA new. Lakon Wahyu Darma dipilih karena memiliki keunikan. Meskipun lakon ini bersumber dari wiracarita Mahabharata, sikap Yudhistira dalam lakon Wahyu Darma yang telah diolah oleh dalang memiliki pesan-pesan ajaran Buddha sehingga menarik untuk diungkap maknanya. Penelitian ini dipaparkan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Permasalah yang telah dirumuskan dalam penelitian ini akan dijawab dengan bantuan perangkat analisis hermeneutika Paul Ricoeur. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengungkapkan sikap dan tindakan tokoh Yudhistira dalam lakon Wahyu Darma; 2) mengungkapkan makna yang terkandung dalam sikap dan tindakan Yudhistira. Dapat disimpulkan bahwa sikap dan tindakan tokoh Yudhistira dalam lakon Wahyu Darma memiliki kemiripan tema dengan dengan Vyāghrī-Jātakam yang reliefnya terpahat di Borobudur yaitu digambarkan memiliki sifat seperti bodhisattva yang karena belas kasih tak terbatasnya, mempersembahkan tubuhnya sebagai makanan bagi induk harimau betina yang sedang mempertahankan hidup dan menolong Kijang yang berjuang menghidupi anak-anaknya dari ancaman Harimau kelaparan. Sikap dan tindakan Yudhistira yang kedua adalah memaafkan Duryudana serta membebaskannya meskipun sudah berulang kali Duryudana dan para Korawa berusaha membunuh dan membuat Pandhawa menderita. Sikap seperti ini memiliki sinergitas dengan pandangan Agama Buddha seperti yang terdapat pada penggalan syair Karaniya Metta Sutta yaitu memancarkan pikiran kasih sayang tanpa batas. Kasih sayangnya terhadap segenap isi alam semesta tanpa benci dan permusuhan bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya demi kebahagiaan anaknya yang tunggal.
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF QUIZIZZ TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK SISWA KELAS VI DI MASA COVID-19 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI Lisniasari, Lisniasari; Kumari, Winja; Tommy, Tommy
JURNAL PENDIDIKAN BUDDHA DAN ISU SOSIAL KONTEMPORER (JPBISK) Vol. 4 No. 2 (2022): Desember
Publisher : LPPM STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56325/jpbisk.v4i2.79

Abstract

Karena pergeseran cepat dari pembelajaran langsung ke pembelajaran online, masalah pembelajaran menjadi lebih umum di bidang pendidikan. Orang tua dan anak-anak bukan satu-satunya yang terkena dampak; guru juga harus dapat menawarkan pengajaran online menggunakan teknologi. Salah satu komponen utama pembelajaran daring selama pandemi adalah Quizizz interaktif. Lingkungan belajar berbasis gamifikasi dapat meningkatkan pengalaman belajar di kelas. Untuk menilai pentingnya dampak quizizz terhadap perkembangan psikomotorik siswa kelas VI SD Swasta Maitreyawira ditinjau dari skor keterampilan selama pandemi, penelitian ini dilakukan. Metodologi kuantitatif untuk pekerjaan ini adalah metodologi deskriptif kuantitatif. Distribusi kuesioner adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data tentang variabel X, dan hasil pretest dan posttest adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data tentang variabel Y. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh media pembelajaran interaktif Quizizz terhadap perkembangan psikomotorik siswa kelas VI. F hitung sebesar 12.666 dengan tingkat signifikansi 0,001 menurut uji f. instruksi utama Menggunakan temuan analisis t-test, pentingnya variabel konstanta dan ketergantungan diselidiki (perkembangan psikomotor). Ho diabaikan karena t hitung adalah 8,529 dengan Sig. 0,000 0,05 sesuai tabel koefisien di atas. Penelitian ini didasarkan pada gagasan bahwa perkembangan psikomotor siswa kelas enam sekolah dasar secara signifikan dipengaruhi oleh materi pembelajaran interaktif yang disediakan oleh Quizizz.
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EXPERENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Kumari, Winja
JURNAL PENDIDIKAN BUDDHA DAN ISU SOSIAL KONTEMPORER (JPBISK) Vol. 6 No. 1 (2024): Juni
Publisher : LPPM STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56325/jpbisk.v6i1.117

Abstract

Experiential learning merupakan proses penciptaan pengetahuan melalui kombinasi antara mendapatkan pengalaman dan mentransformasi pengalaman. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi metode pembelajaran experential learning untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP. Metode yang digunakan kualitatif melalui kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode experiental learning merupakan proses pembelajaran untuk membangun pengetahuan dan keterampilan dengan mengaktifkan peserta didik berdasarkan pengalaman mereka secara langsung. Mengenai gaya belajar yang sesuai dengan tahapan dalam Model Pembelajaran Experiential, di antaranya Assimilator (AC/RO), Converger (AC/AE), Accommodator (CE/AE), dan Diverger, (CE/RO). Lalu, prosedur pembelajaran experiential learning meliputi guru merumuskan secara seksama, guru harus bisa memberikan rangsangan dan motivasi, siswa dapat bekerja secara individual, para siswa ditempatkan pada situasi-situasi nyata, siswa aktif berpartisipasi, dan keseluruhan kelas menceritakan kembali. Langkah-langkah model experiential learning meliputi pengalaman nyata (concrete experience), observasi refleksi, konseptualisasi abstrak, dan eksperimen aktif/tahap implementasi. Kemudian, penerapan metode pembelajaran experential learning khususnya terhadap siswa SMP dapat dilakukan dengan 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Dimana tahapan penerapannya meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, dan terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik, diantaranya: faktor dalam diri peserta didik (faktor internal) dan faktor dari luar peserta didik (faktor eksternal).