Sirait, Junio Richson
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peran Guru Sekolah Minggu dalam Mengembangkan Talenta Anak Usia13-14 Tahun Melalui Tindakan Membangkitkan Semangat Sirait, Junio Richson; Jikwa, Jefri; Nugroho, Andre Setyo; Sihotang, Modify Jeli; Vazira, Citra Era
Makarios: Jurnal Teologi Kontekstual Vol 3 No 1 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52157/mak.v3i1.251

Abstract

Bakat anak sering kali terabaikan oleh orang tua dan guru. Hal ini dikarenakan kesibukan pekerjaan dan kurangnya perhatian terhadap pertumbuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan peran guru Sekolah Minggu dalam mengembangkan talenta melalui membangkitkan semangat. Usia objek penelitian adalah 13-14 tahun. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membangkitkan semangat anak sekolah minggu dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama, peran guru sekolah minggu yang maksimal. Kedua, memahami psikologi anak usia 13-14 tahun. Ketiga, memfokuskan anak pada talenta yang dimiliki dengan melibatkan mereka dalam pelayanan di gereja. Manfaat dari penelitian ini adalah mengefektifkan anak-anak sekolah minggu dalam melayani di gereja dengan mengembangkan talenta. Talenta akan berfungsi secara efektif jika semangat anak Sekolah Minggu dibangkitkan dalam kegiatan sehari-hari.
Perintisan Gereja Melalui Kontektualisasi Pemberitaan Injil Pada Suku Nias Sirait, Junio Richson; Harefa, Kristin; Fau, Astria Gempita
APOSTOLOS Vol 4 No 1 (2024): May
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52960/a.v4i1.218

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perintisan Gereja melalui kontektualisasi pemberitaan Injil pada suku Nias. Suku Nias adalah kelompok etnis yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang unik di Indonesia. Pada konteks ini, Gereja dan misionaris dalam menghadapi tantangan pemberitaan Injil secara relevan dan efektif kepada suku Nias. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi partisipatif, dan analisis konten pemberitaan Injil yang telah diadopsi dalam konteks suku Nias. Hasil penelitian menemukan bahwa Kontektualisasi dilakukan dengan menggabungkan elemen-elemen kebudayaan suku Nias dalam pemberitaan Injil, seperti menggunakan simbol-simbol lokal, bahasa yang akrab, dan memperhatikan konteks adat istiadat. Hal ini memungkinkan pesan Injil untuk diterima secara lebih baik oleh suku Nias dan meningkatkan efektivitas komunikasi antara gereja dan masyarakat. Penelitian ini memberikan kontribusi besar dalam pemahaman tentang perintisan Gereja melalui kontektualisasi pemberitaan Injil pada suku Nias. Temuan ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi Gereja dan misionaris yang bekerja di suku Nias untuk mengembangkan strategi pemberitaan yang lebih kontekstual dan relevan.
Profesionalisme Guru Agama Kristen Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik Roseta, Roseta; Sirait, Junio Richson
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Vol 4 No 2 (2022): JIREH: Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan (STTIK) Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37364/jireh.v4i2.98

Abstract

Teachers are educators, and it can be said that teachers are people who play a very important role in producing humans with good quality human resources for the country. The phenomena obtained from the teachers slapping and tearing students' books for not doing their assignments. The aims of this research are as follows: (1) what is meant by a professional teacher? (2) how is the character of Christian religious education teacher? (3) how is the competence of Christian religious education teacher? (4) how to shape the character of student? and (5) How is the professionalism of Christian religious educators to shape the characteristics of students? This research uses a qualitative method with a literature study approach. The results of the study are (1) Professional teachers are educators who do work as educators/teachers with high capacities who are the source of life. (2) Have the characters of Christ. (3) Have pedagogic, professional, social, and personality competencies. (4) An exemplary teacher. (5) a teacher who has the principle that students are gold, gems and diamonds that do not pay off. Guru merupakan tenaga pendidik, dan bisa dikatakan guru adalah orang yang sangat berperan dalam mengasilkan manusia dengan kualitas sumber daya manusia yang baik bagi negeri. Fenomena yang di dapatkan Guru menampar dan merobek buku murid hanya karena tidak mengerjakan tugas. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apakah yang dimaksud guru professional? (2) Bagaimana karakter guru pendidikan agama Kristen? (3) Bagaimana kompetensi guru pendidkan agama Kristen? (4) Bagaiman membentuk karakter peserta didik? dan (5) Bagaimana Profesionalisme tenaga pendidik agama kristen untuk membentuk karaktersitik peserta didik? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil dari penelitian adalah (1) Guru Profesional merupakan pendidik yang melakukan pekerjaan sebagai pendidik/pengajar dengan kapasitas tinggi yang menjadi sumber kehidupan. (2) Memiliki karakter Kristus. (3) Memiliki kompetensi pedagogic, profesional, sosial, dan kepribadian. (4) Guru yang menjadi teladan. (5) Guru yang memiliki prinsip bahwa peserta didik adalah emas, permata dan berlian yang tidak terbayar harganya.
Peran Guru Sekolah Minggu dalam Menghadapi Anak Nakal pada Usia 12-14 Tahun Jikwa, Jefri; Sirait, Junio Richson; Zalukhu, Rosneli; Sinaga, Rahman Rionaldo; Anggelica, Thonaria Liffani
Missio Ecclesiae Vol 13 No 1 (2024): April
Publisher : Institut Injil Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52157/me.v13i1.244

Abstract

Guru Sekolah Minggu memiliki peran penting dalam membentuk generasi pada keluarga, gereja, dan negara. Anak Sekolah Minggu seringkali diabaikan oleh Gereja. Gereja banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan jemaat-jemaat yang sudah dewasa. Tujuan penelitian ini hendak menemukan peran guru Sekolah Minggu dalam menghadapi anak nakal pada usia 12-14 Tahun. Metode yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil temuan bahwa peran guru Sekolah Minggu adalah: Pertama, dalam praktek mengajar dan membina, guru Sekolah Minggu harus menciptakan suasana yang baru dengan memunculkan kreativitas dalam kegiatan Sekolah Minggu. Kedua, guru Sekolah Minggu harus lebih memahami setiap kepribadian anak yang berbeda-beda dan ada baiknya untuk mengadakan pembinaan atau konseling di luar kegiatan Sekolah Minggu jika mereka memiliki permasalahan. Ketiga, guru Sekolah Minggu harus mengajar dengan penuh kasih dan kesabaran serta tidak membeda-bedakan.
A Theological Study of Jesus’ Leadership and Management as the Foundation of Church Ministry Windarti, Maria Titik; Ming, David; Sirait, Junio Richson
Jurnal Teologi (JUTEOLOG) Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52489/juteolog.v6i1.247

Abstract

This theological study explores the nature and implementation of Jesus’ leadership and management as a foundational paradigm for church ministry. Utilizing a phenomenological methodology within a naturalistic paradigm and grounded in a qualitative research approach, data were gathered through observation, in-depth interviews, and comprehensive literature analysis. The findings reveal a significant disparity in the understanding and application of Jesus’ leadership and management principles within ecclesial contexts. This discrepancy is primarily attributed to four interrelated factors: (1) insufficient comprehension of the foundational concepts of Jesus’ leadership and management, (2) a lack of clarity regarding their intended purpose within ministry,(3) weak strategic alignment with Jesus’ leadership model, and(4) the  absence of Christlike character in the exercise of leadership roles within the church. Drawing upon theological frameworks and empirical insights, the study proposes a contextualized model for integrating the leadership and management of Jesus as a core foundation for effective and faithful church ministry. The research outcomes offer practical implications for local congregations in Indonesia and serve as a reference point for future theological and pastoral scholarship. All reflections and recommendations are ultimately directed toward the glorification of God.