ABSTRAK Literasi memiliki banyak manfaat guna menunjang kreativitas dan keahlian siswa dalam berkarya. Salah satunya keahlian dalam bidang menulis. Penelitian ini menganalisa penerapan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) kegiatan literasi di perpustakaan At Tarkiz MTsN 2 Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan mengindentifikasi data, menyajikan data dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan GLS yang diterapkan oleh perpustakaan At Tarkiz terbagi menjadi kegiatan harian berupa pembiasaan membaca pada siswa 15 menit sebelum pelajaran dimulai, dan kegiatan mingguan berupa pelatihan menulis. Kegiatan tersebut menghasilkan beberapa karya termasuk buku, majalah, artikel dan lain sebagainya. Kegiatan GLS memberikan dampak positif berupa kemampuan membaca siswa meningkat, siswa terbiasa menulis dan menciptakan karya seperti buku, majalah, prestasi belajar siswa meningkat. Harapan kedepannya GLS akan melibatkan semua guru dengan target banyak karya yang bisa diciptakan. Terdapat beberapa kendala yang dialami dalam penyelanggaraan GLS antara lain siswa yang malas membaca, dana untuk penerbitan buku yang belum dianggarkan, beberapa siswa yang berhenti mengikuti kegiatan menulis selama pandemi dan sarana dan prasarana sebagai pendukung gerakan literasi sekolah belum memadai. ABSTRACT Literacy has many benefits to support students' creativity and expertise in work. One of them is writing skills. This study analyzes the implementation of the School Literacy Movement (GLS) program for literacy activities in the At Tarkiz MTsN 2 library, Blitar Regency. This study uses a descriptive qualitative approach. Collecting data by observation, interviews, and documentation. Data analysis by identifying data, presenting data, and drawing conclusions. The results showed that the GLS implemented by the At Tarkiz library was divided into daily activities in the form of habituation of reading to students 15 minutes before class started, and weekly activities in the form of writing training. This activity resulted in several works including books, magazines, articles, etc. GLS activities have a positive impact in the form of increased students' reading skills, students are used to writing and creating works such as books, and magazines, and student achievement increases. It is hoped that in the future the GLS will involve all teachers with the target of creating many works. There are several obstacles experienced in implementing GLS, including students who are lazy to read, funds for publishing books that have not been budgeted for, some students who stopped participating in writing activities during the pandemic, and inadequate facilities and infrastructure to support the school literacy movement. Key Words: gerakan literasi sekolah; perpustakaan sekolah; menulis Key Words: school literacy movement; School library; write