Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembinaan Apresiatif Mahasiswa PGSD Universitas Merangin dibidang Sastra Terapan tahun 2025 Yusrizal, Yusrizal; Antoni, Wiko; Anwar, Khairul; Baitullah, Baitullah; Susilawati, Susilawati; Zamdani, Zamdani
Vox Populi: Jurnal Umum Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2025): Vox Populi: Jurnal Umum Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : PT. Meja Ilmiah Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70308/voxpopuli.v2i2.119

Abstract

This activity aims to provide appreciative development for students of the Primary School Teacher Education (PGSD) Study Program at Universitas Merangin in the field of applied literature in 2025. Applied literature is understood as an educational tool that integrates literary values into learning contexts and character development. Through a practical approach, the development activities are carried out by both lecturers and students. The results of the activity show that appreciative development is implemented through various activities such as literary training, educational drama, and discussions on relevant contemporary literary works. This development not only enhances students’ appreciation of literature but also encourages their ability to adapt literary works into creative and contextual learning methods. These findings affirm the importance of integrating applied literature into the PGSD curriculum to shape future teachers who are humanistic, reflective, and innovative in their teaching.
Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak Melalui Metode Storytelling Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Baiturrohim Tahun Pelajaran 2024/2025 Baitullah, Baitullah; Anwar, Khairul; Antoni, Wiko
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.31007

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Baiturrohim melalui penerapan metode storytelling. Permasalahan yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa keterampilan menyimak siswa masih rendah, ditandai dengan kurangnya pemahaman terhadap isi cerita yang disampaikan secara lisan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes keterampilan menyimak, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada keterampilan menyimak siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, observasi guru 65,63%, observasi siswa 43,75% dan indikator keberhasilan siswa dengan keterampilan menyimak menggunakan metode storytelling 60%. Sedangkan pada siklus II meningkat dimana observasi guru 96,88%, observasi siswa 87,5% dan indikator keberhasilan siswa dengan keterampilan menyimak menggunakan metode storytelling 100%. Penerapan metode storytelling terbukti efektif dalam membantu siswa lebih fokus, antusias, dan memahami isi cerita dengan lebih baik. Dengan demikian, metode storytelling dapat dijadikan alternatif pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna dalam meningkatkan keterampilan menyimak siswa sekolah dasar.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Tabrani, Tabrani; Afendi , Ahmad; Baitullah, Baitullah; Zamzami, Zamzami; Maspan, Maspan
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.35868

Abstract

Secara etimologi belajar berarti berusaha mengetahui sesuatu, berusaha memperoleh ilmu pengetahuan kepandaian dan keterampilan. Dalam praktiknya, belajar tidak hanya aktifitas tunggal yang melibatkan satu atau sekelompok orang yang sedang mencari ilmu saja, namun belajar adalah objek pendidikan atau lebih teknis-nya disebut sebagai peserta didik. Akan tetapi manusia juga dapat menempati posisi sebagai subjek pendidikan, yang disebut dengan pendidik. Oleh sebab itu, belajar dari segi proses meniscayakan adanya interkasi antara peserta didik dan pendidik, interaksi inilah yang disebut dengan pembelajaran yang memerlukan adanya sebuah cara dalam melaksanakan proses pembelajaran. Namun kata cara itu merupakan padanan dari bahasa Indonesia untuk kata metode, yang mana peristilahan itu perlu diketahui menurut pengertian ilmu pendidikan itu sendiri. Maka dalam dunia pendidikan memperkenalkan ada nya istilah “model” dan “model pembelajaran” sebagai penguat metode dalam aktivitas belajar, dengan harapan, bisa memberi tujuan yang jelas tentang apa yang akan dicapai, termasuk didalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta cara memecahkan suatu masalah pembelajaran.