Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Implementasi Continuity of Care (COC) oleh Mahasiswa Kebidanan Dewi, Desi Wijayanti Eko; Sandhi, Shinta Ika; Nani, Shinta Ayu
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 1 (2024): Madani, Vol. 2, No. 1 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10610799

Abstract

Continuity Of Care merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan sejak ibu hamil memasuki trimester ketiga dilanjutkan pendampingan saat persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana, sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan alat kontrasepsi, pada ibu dengan kebutuhan khusus membutuhkan penanganan dan perhatian dari pemerintah dan tenaga kesehatan yang lebih karena berpotensi terjadi komplikasi yang lebih besar, petugas kesehatan khususnya Bidan berperan sangat penting dalam hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan kebidanan menyeluruh di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan lembar observasi dari laporan asuhan kebidanan. Asuhan kebidanan sudah dilakukan secara menyeluruh mulai dari asuhan kehamilan sampai dengan asuhan keluarga berencana dan dilakukan pencatatan dengan pendokumentasian metode SOAP namun pada asuhan kehamilan masih belum sesuai dengan standar pemeriksaan kehamilan 10T.
Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Nifas di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal Nani, Shinta Ayu; Sandhi, Shinta Ika; Dewi, Desi Wijayanti Eko
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i3.51

Abstract

Pada periode pasca persalinan, tubuh ibu mengalami serangkaian perubahan fisiologis untuk memfasilitasi pemulihan dan adaptasi terhadap kondisi pra-kehamilan. Salah satu aspek penting dari proses ini adalah involusi uterus. Pijat oksitosin dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin yang membantu kontraksi otot rahim dan mempercepat terjadinya proses involusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian pijat oksitosin dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas di Puskesmas Pegandon, Kabupaten Kendal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan posttest only design with control group, melibatkan total 30 ibu nifas yang dipilih melalui purposive sampling. Pengumpulan data dengan melakukan pemijatan oksitosin dan pengukuran tinggi fundus uteri secara langsung pada hari ke 1, 3, 5 dan 7 masa nifas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro Wilk untuk normalitas data, uji Levene untuk homogenitas, uji beda Independen sample t test dan uji Man Whitney untuk menguji hipotesis. Hasil uji beda independent sample t test diperoleh nilai sig (2-tailed) 0,828 dan 0,599 > 0,05 sedangkan uji man whitney diperoleh nilai sig (2-tailed) 0,949 dan 0,594 > 0,05 berarti pemberian pijat oksitosin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas.
Pemberdayaan Keluarga dan Penguatan Peran Kader dalam Identifikasi Resiko Tinggi Maternal dan Neonatal sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi di Desa Pucangrejo Shinta Ika Sandhi; Dewi, Desi Wijayanti Eko; Jumiatun; Pujiati Setyaningsih; Shinta Ayu Nani
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Akbid Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37402/abdimaship.vol6.iss2.387

Abstract

Community health cadres play a pivotal role as mediators between primary healthcare facilities and the community, particularly in strengthening preventive health programs. Continuous training is essential to enhance their competencies. Additionally, improving maternal health requires comprehensive education through dedicated maternal classes covering pregnancy management, childbirth, postpartum care, neonatal care, and screening for high-risk conditions. This community service program aimed to strengthen the capacity of health cadres and pregnant women in early detection of high-risk factors to prevent maternal and neonatal complications. Separate training sessions were conducted for 19 cadres and 10 pregnant women, using interactive lectures, participatory discussions, and hands-on practice. Pre- and post-training evaluations demonstrated significant improvement: the proportion of cadres with “good” knowledge increased from 63.2% to 84.2%, while pregnant women improved from 90% to 100%. These findings indicate that cadre training and maternal classes effectively enhance health literacy and strengthen the role of community health cadres at the village level.
Pengaruh Konsumsi Kurma terhadap Involusi Uteri pada Ibu Postpartum Dewi, Desi Wijayanti Eko; Sandhi, Shinta Ika; Nani, Shinta Ayu
Midwifery Care Journal Vol. 6 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v6i1.12337

Abstract

 Postpartum stage starts once the baby was delivered and lasts until the genital area reverts to its pre-pregnancy condition. This process was referred as uterine involution. The speed of uterine involution is influenced by the walking stage, nutritional condition, age, number of pregnancies, and breastfeeding situation. Jujubes are rich in vitamins including riboflavin, biotin, thiamine, folic acid, and ascorbic acid, in addition to calcium, iron, copper, cobalt, magnesium, fluoride, manganese, phosphorus, and potassium. Expectant mothers are recommended to consume jujubes during the later phases of pregnancy to boost oxytocin levels and enhance uterine contractions post-delivery. Higher levels of maternal oxytocin following delivery may affect uterine contractions. Proper control of uterine contractions can ensure that postpartum uterine involution occurs smoothly and that uterine atony is prevented. The purpose of this research was to assess the impact of date consumption on uterine involution in mothers after childbirth. This was a quasi-experimental research with a post-test design that included a control group. The participants in the study comprised 30 mothers who had recently given birth. Participants divided into two groups: the intervention group that consumed dates fruit and the control group that did not consume dates. Results showed that there was a difference in the average uterine involution of those who consume dates and those who did not consume dates. The group that consumes dates tends have a faster uterine involution process compared to the group of respondents who do not consume dates. Suggestions to postpartum women to consume dates after delivery.
Kie Pencegahan Stunting pada Ibu Balita di Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal Setyaningsih, Pujiati; Jumiatun, Jumiatun; Nani, Shinta Ayu; Sandhi, Shinta Ika; Dewi, Desi Wijayanti Eko
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14454

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Dampak stunting bagi kesehatan antara lain gagal tumbuh yaitu mengalami hambatan perkembangan kognitif dan motorik, serta dapat mengakibatkan gangguan metabolik saat dewasa antara lain menyebabkan diabetes melitus, obesitas, stroke, serta penyakit jantung. Pencegahan dan intervensi stunting harus dilakukan sejak 1000 HPK (hari pertama kehidupan) untuk menghasilkan luaran yang baik. Salah satu upaya pencegahan stunting adalah pemberian ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan cukup kualitas serta memantau pertumbuhan anak balita di posyandu untuk mendeteksi secara dini terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak balita Desa Kebonagung merupakan salah satu desa lokus stunting yang berada di Kabupaten Kendal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada ibu balita dan ibu hamil tentang pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui pemberikan informasi tentang pencegahan stunting pada anak balita. Peserta yang hadir meliputi 68 ibu batita dan 20 ibu hamil, yang berada dalam 4 posyandu. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 8 November 2023 bertempat di pendopo balai desa Kebonagung, dilakukan dalam bentuk ceramah, diskusi dan demonstrasi tentang stunting, pola asuh dan kebutuhan gizi anak balita serta demonstrasi pembuatan MP-ASI. Setelah dilakukan edukasi ada peningkatan pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting. Hasil pretest peserta dengan nilai 100 sebanyak 22%, ada peningkatan pada nilai post tes peserta yang mendapat nilai 100 sebanyak 36%, nilai terendah 60 sebanyak 5%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan adanya peningkatan pengetahuan dilihat dari peningkatan nilai pre test dan pos test. Kata Kunci: Pencegahan Stunting, Kebutuhan Gizi, MP-ASI  ABSTRACT Stunting is a disorder of growth and development of children due to chronic malnutrition and recurrent infections, which is characterized by their length or height being below the standard. The impact of stunting on health includes failure to thrive, namely experiencing cognitive and motor development barriers, and can cause metabolic disorders in adulthood, including causing diabetes mellitus, obesity, stroke, and heart disease. Stunting prevention and intervention must be carried out from 1000 HPK (first day of life) to produce good outcomes. One of the efforts to prevent stunting is exclusive breastfeeding and complementary feeding (MPASI) of sufficient quantity and sufficient quality as well as monitoring the growth of children under five at posyandu to detect early growth disorders in children under five Kebonagung Village is one of the stunting locus villages in Kendal Regency. This community service activity aims to provide information to mothers under five and pregnant women about stunting prevention. Community service activities are carried out through providing information about stunting prevention in children under five. Participants included 68 mothers of toddlers and 20 pregnant women, who were in 4 posyandu. The activity was held on November 8, 2023 at the Kebonagung village hall pavilion, carried out in the form of lectures, discussions and demonstrations on stunting, parenting and nutritional needs of children under five as well as demonstrations on making MP-ASI. After education, there is an increase in maternal knowledge about stunting prevention. The pretest results of participants with a score of 100 as much as 22%, there was an increase in the post-test score of participants who got a score of 100 as much as 36%, the lowest score of 60 as much as 5%. Based on these results, it can be concluded that there is an increase in knowledge seen from the increase in pre-test and post test scores. Keywords: Stunting Prevention, Nutritional Needs, MP-ASI
Edukasi Gizi Cerdas Pada Ibu dan Kader Posyandu Di Dusun Cisereh RW 08 Desa Mandalahaji Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung Sandhi, Shinta Ika; Nani, Shinta Ayu; Jumiatun, Jumiatun; Setyaningsih, Pujiati; Dewi, Desi Wijayanti Eko
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 1 (2025): Bulan September
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i1.515

Abstract

Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam penanganan prevalensi stunting yang tinggi di kalangan masyarakat. Desa Mandalahaji, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, ditemukannya 3 kasus stunting dan 6 kasus risiko stunting. Melalui kegiatan Edukasi mengenai pentingnya gizi yang dikombinasikan dengan praktek mengolah makanan bergizi menggunakan bahan-bahan lokal, pengabdian masyarakat ini berupaya meningkatkan pemahaman ibu balita sebagai langkah strategis pencegahan stunting. Metode yang diterapkan adalah edukasi partisipatif, yang disertai dengan pendekatan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Kegiatan ini melibatkan secara aktif ibu-ibu yang memiliki balita sejumlah 21 responden dari RW 08 dan RW 09 Dusun Cisereh. Kegiatan meliputi survei awal, edukasi tentang gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), serta demonstrasi pembuatan camilan sehat berbahan ubi, keju, dan pangan lokal lain yang mudah diperoleh. Hasil analisis menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dimana rata-rata nilai peserta meningkat dari 55,1 pada pre-test menjadi 85,3 pada post-test, dengan kenaikan sebesar 30,2 poin. Edukasi gizi cerdas yang dikombinasikan dengan demonstrasi praktis terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman ibu balita tentang pemberian ASI eksklusif, MP-ASI bergizi seimbang, dan pemanfaatan pangan lokal. Kegiatan ini berpotensi mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting melalui pemberdayaan keluarga dan pemanfaatan sumber daya lokal.