Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Mengatasi Darurat Sampah dengan Loseda dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan di Kelurahan Cipadung Kulon Bandung Dinata, Deden Indra; Nurdiansyah, Ilyas; Helena, Deni Fransisca; Idar, Idar; Pertiwi, Nisa Indah; Nani, Shinta Ayu; Rokhmah, Siti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.889

Abstract

Kelurahan Cipadung Kulon kecamatan Panyileukan merupakan salah satu bagian dari wilayah timur kota Bandung dengan luas lahan sebesar 133,34 Ha. Berdasarkan studi pendahuluan, diperoleh gambaran adanya permasalahan mitra yang utama yaitu kedaruratan sampah dan persoalan limbah rumah tangga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan solusi dan edukasi dalam mengatasi persoalan mitra untuk mengendalikan dampak dan resiko terhadap kesehatan agar menjadi nilai tambah di masyarakat. Metode pelaksanaan meliputi studi pendahuluan dan survey lokasi, identifikasi masalah mitra, pra-pelaksanaan dengan membangun jejaring mitra dan melibatkan pemangku kepentingan terkait, pelaksanaan edukasi dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan kader setempat, evaluasi dan pengelolalaan keberlanjutan. Hasil implementasi program menunjukkan adanya implementasi pengendalian darurat sampah antara lain dengan Loseda (Lodong Sesa Dapur) melalui kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup kota Bandung, adanya jejaring kader setempat berkelanjutan melanjutkan pengelolaan dan pencegahan Bandung Darurat Sampah. Program pengabdian masyarakat ini secara sistematis mampu menjadi alternatif solusi penyelesaian masalah mitra dengan melibatkan pihak berkepentingan secara berkelanjutan. Cipadung Kulon Village, Panyileukan District is one part of the eastern region of Bandung City with a land area of 133.34 Ha. Based on the preliminary study, was obtained of the main partner problems, including waste emergencies and household waste problems. This community service activity aims to provide solutions and education in overcoming partners problems to control impacts and risks on health to become added value in the community. Implementation methods include preliminary studies and location surveys, identification of partner problems, pre-implementation by building a network of partners and involving relevant stakeholders, implementation of community education and empowerment by involving local cadres, evaluation and sustainability management. The results of the program implementation showed the implementation of emergency waste control, including by Loseda (Lodong Sesa Dapur) through collaboration with the Bandung City Environmental Service, the existence of a sustainable local cadre network to continue the management and prevention of Bandung waste emergency. This community service program was systematically capable of being an alternative solution to solving partner problems by involving interested parties on an ongoing basis.
Pemberian Pijat Oksitosin Pada Ibu Nifas di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal Nani, Shinta Ayu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 12 (2024): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i12.743

Abstract

Secara nasional, cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif tahun 2021 yaitu sebesar 69,7%, untuk provinsi Jawa Tengah mencapai 75.1%, sedangkan Kabupaten Kendal sebesar 55%, walaupun angka-angka tersebut sudah mencapai target Renstra Tahun 2021 sebesar 45% namun di Kabupaten Kendal terbilang rendah. Penyebab penurunan pencapaian ASI Eksklusif diantaranya dikarenakan oleh hormon dan persepsi ibu tentang ASI yang tidak cukup. Solusi pemecahan masalah yang diberikan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan pemberian pijat oksitosin pada ibu nifas. Metode yang digunakan meliputi tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 29 Juni – 25 Agustus 2023 pada 15 ibu nifas, pemijatan oksitosin dilakukan selama tujuh hari, satu kali pemijatan dalam sehari dengan waktu kurang lebih sepuluh menit. Pemberian pijat oksitosin dapat membantu pengeluaran ASI pada ibu pasca salin dan mendukung pemberian ASI eksklusif.
Analisis Implementasi Continuity of Care (COC) oleh Mahasiswa Kebidanan Dewi, Desi Wijayanti Eko; Sandhi, Shinta Ika; Nani, Shinta Ayu
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 1 (2024): Madani, Vol. 2, No. 1 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10610799

Abstract

Continuity Of Care merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan sejak ibu hamil memasuki trimester ketiga dilanjutkan pendampingan saat persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana, sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan alat kontrasepsi, pada ibu dengan kebutuhan khusus membutuhkan penanganan dan perhatian dari pemerintah dan tenaga kesehatan yang lebih karena berpotensi terjadi komplikasi yang lebih besar, petugas kesehatan khususnya Bidan berperan sangat penting dalam hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan kebidanan menyeluruh di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan lembar observasi dari laporan asuhan kebidanan. Asuhan kebidanan sudah dilakukan secara menyeluruh mulai dari asuhan kehamilan sampai dengan asuhan keluarga berencana dan dilakukan pencatatan dengan pendokumentasian metode SOAP namun pada asuhan kehamilan masih belum sesuai dengan standar pemeriksaan kehamilan 10T.
Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Nifas di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal Nani, Shinta Ayu; Sandhi, Shinta Ika; Dewi, Desi Wijayanti Eko
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i3.51

Abstract

Pada periode pasca persalinan, tubuh ibu mengalami serangkaian perubahan fisiologis untuk memfasilitasi pemulihan dan adaptasi terhadap kondisi pra-kehamilan. Salah satu aspek penting dari proses ini adalah involusi uterus. Pijat oksitosin dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin yang membantu kontraksi otot rahim dan mempercepat terjadinya proses involusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian pijat oksitosin dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas di Puskesmas Pegandon, Kabupaten Kendal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan posttest only design with control group, melibatkan total 30 ibu nifas yang dipilih melalui purposive sampling. Pengumpulan data dengan melakukan pemijatan oksitosin dan pengukuran tinggi fundus uteri secara langsung pada hari ke 1, 3, 5 dan 7 masa nifas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro Wilk untuk normalitas data, uji Levene untuk homogenitas, uji beda Independen sample t test dan uji Man Whitney untuk menguji hipotesis. Hasil uji beda independent sample t test diperoleh nilai sig (2-tailed) 0,828 dan 0,599 > 0,05 sedangkan uji man whitney diperoleh nilai sig (2-tailed) 0,949 dan 0,594 > 0,05 berarti pemberian pijat oksitosin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas.
Pengaruh Konsumsi Kurma terhadap Involusi Uteri pada Ibu Postpartum Dewi, Desi Wijayanti Eko; Sandhi, Shinta Ika; Nani, Shinta Ayu
Midwifery Care Journal Vol. 6 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v6i1.12337

Abstract

 Postpartum stage starts once the baby was delivered and lasts until the genital area reverts to its pre-pregnancy condition. This process was referred as uterine involution. The speed of uterine involution is influenced by the walking stage, nutritional condition, age, number of pregnancies, and breastfeeding situation. Jujubes are rich in vitamins including riboflavin, biotin, thiamine, folic acid, and ascorbic acid, in addition to calcium, iron, copper, cobalt, magnesium, fluoride, manganese, phosphorus, and potassium. Expectant mothers are recommended to consume jujubes during the later phases of pregnancy to boost oxytocin levels and enhance uterine contractions post-delivery. Higher levels of maternal oxytocin following delivery may affect uterine contractions. Proper control of uterine contractions can ensure that postpartum uterine involution occurs smoothly and that uterine atony is prevented. The purpose of this research was to assess the impact of date consumption on uterine involution in mothers after childbirth. This was a quasi-experimental research with a post-test design that included a control group. The participants in the study comprised 30 mothers who had recently given birth. Participants divided into two groups: the intervention group that consumed dates fruit and the control group that did not consume dates. Results showed that there was a difference in the average uterine involution of those who consume dates and those who did not consume dates. The group that consumes dates tends have a faster uterine involution process compared to the group of respondents who do not consume dates. Suggestions to postpartum women to consume dates after delivery.
Kie Pencegahan Stunting pada Ibu Balita di Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal Setyaningsih, Pujiati; Jumiatun, Jumiatun; Nani, Shinta Ayu; Sandhi, Shinta Ika; Dewi, Desi Wijayanti Eko
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14454

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Dampak stunting bagi kesehatan antara lain gagal tumbuh yaitu mengalami hambatan perkembangan kognitif dan motorik, serta dapat mengakibatkan gangguan metabolik saat dewasa antara lain menyebabkan diabetes melitus, obesitas, stroke, serta penyakit jantung. Pencegahan dan intervensi stunting harus dilakukan sejak 1000 HPK (hari pertama kehidupan) untuk menghasilkan luaran yang baik. Salah satu upaya pencegahan stunting adalah pemberian ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan cukup kualitas serta memantau pertumbuhan anak balita di posyandu untuk mendeteksi secara dini terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak balita Desa Kebonagung merupakan salah satu desa lokus stunting yang berada di Kabupaten Kendal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada ibu balita dan ibu hamil tentang pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui pemberikan informasi tentang pencegahan stunting pada anak balita. Peserta yang hadir meliputi 68 ibu batita dan 20 ibu hamil, yang berada dalam 4 posyandu. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 8 November 2023 bertempat di pendopo balai desa Kebonagung, dilakukan dalam bentuk ceramah, diskusi dan demonstrasi tentang stunting, pola asuh dan kebutuhan gizi anak balita serta demonstrasi pembuatan MP-ASI. Setelah dilakukan edukasi ada peningkatan pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting. Hasil pretest peserta dengan nilai 100 sebanyak 22%, ada peningkatan pada nilai post tes peserta yang mendapat nilai 100 sebanyak 36%, nilai terendah 60 sebanyak 5%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan adanya peningkatan pengetahuan dilihat dari peningkatan nilai pre test dan pos test. Kata Kunci: Pencegahan Stunting, Kebutuhan Gizi, MP-ASI  ABSTRACT Stunting is a disorder of growth and development of children due to chronic malnutrition and recurrent infections, which is characterized by their length or height being below the standard. The impact of stunting on health includes failure to thrive, namely experiencing cognitive and motor development barriers, and can cause metabolic disorders in adulthood, including causing diabetes mellitus, obesity, stroke, and heart disease. Stunting prevention and intervention must be carried out from 1000 HPK (first day of life) to produce good outcomes. One of the efforts to prevent stunting is exclusive breastfeeding and complementary feeding (MPASI) of sufficient quantity and sufficient quality as well as monitoring the growth of children under five at posyandu to detect early growth disorders in children under five Kebonagung Village is one of the stunting locus villages in Kendal Regency. This community service activity aims to provide information to mothers under five and pregnant women about stunting prevention. Community service activities are carried out through providing information about stunting prevention in children under five. Participants included 68 mothers of toddlers and 20 pregnant women, who were in 4 posyandu. The activity was held on November 8, 2023 at the Kebonagung village hall pavilion, carried out in the form of lectures, discussions and demonstrations on stunting, parenting and nutritional needs of children under five as well as demonstrations on making MP-ASI. After education, there is an increase in maternal knowledge about stunting prevention. The pretest results of participants with a score of 100 as much as 22%, there was an increase in the post-test score of participants who got a score of 100 as much as 36%, the lowest score of 60 as much as 5%. Based on these results, it can be concluded that there is an increase in knowledge seen from the increase in pre-test and post test scores. Keywords: Stunting Prevention, Nutritional Needs, MP-ASI
Edukasi Gizi Cerdas Pada Ibu dan Kader Posyandu Di Dusun Cisereh RW 08 Desa Mandalahaji Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung Sandhi, Shinta Ika; Nani, Shinta Ayu; Jumiatun, Jumiatun; Setyaningsih, Pujiati; Dewi, Desi Wijayanti Eko
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 1 (2025): Bulan September
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i1.515

Abstract

Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam penanganan prevalensi stunting yang tinggi di kalangan masyarakat. Desa Mandalahaji, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, ditemukannya 3 kasus stunting dan 6 kasus risiko stunting. Melalui kegiatan Edukasi mengenai pentingnya gizi yang dikombinasikan dengan praktek mengolah makanan bergizi menggunakan bahan-bahan lokal, pengabdian masyarakat ini berupaya meningkatkan pemahaman ibu balita sebagai langkah strategis pencegahan stunting. Metode yang diterapkan adalah edukasi partisipatif, yang disertai dengan pendekatan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Kegiatan ini melibatkan secara aktif ibu-ibu yang memiliki balita sejumlah 21 responden dari RW 08 dan RW 09 Dusun Cisereh. Kegiatan meliputi survei awal, edukasi tentang gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), serta demonstrasi pembuatan camilan sehat berbahan ubi, keju, dan pangan lokal lain yang mudah diperoleh. Hasil analisis menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dimana rata-rata nilai peserta meningkat dari 55,1 pada pre-test menjadi 85,3 pada post-test, dengan kenaikan sebesar 30,2 poin. Edukasi gizi cerdas yang dikombinasikan dengan demonstrasi praktis terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman ibu balita tentang pemberian ASI eksklusif, MP-ASI bergizi seimbang, dan pemanfaatan pangan lokal. Kegiatan ini berpotensi mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting melalui pemberdayaan keluarga dan pemanfaatan sumber daya lokal.
Nurturing, Caring, And Parenting Patterns For Early Childhood In Sekar Melati Playgroup Setyaningsih, Pujiati; Jumiatun, Jumiatun; Nani, Shinta Ayu
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 10 (2025): Volume 11 Nomor 11 November 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i10.23505

Abstract

Masa usia dini merupakan masa golden age (masa keemasan) dimana pada masa ini anak sudah mulai peka dan sensitif dengan lingkungan sekitarnya sehingga akan dengan mudah menyerap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Usia ini merupakan pribadi unik dengan pola tumbuh kembang pada komponen fisik, kognitif, social, emosional, kreatif, linguistic dan komunikasi yang khas pada tahapan yang dilalui anak. Oleh karena itu pemberian stimulus yang tepat pada anak sangat dibutuhkan apabila menginginkan setiap aspek perkembangan tercapai secara optimal. Peran dari ibu, bapak, keluarga dan masyarakat serta lingkungan menjadi penting, mengingat pada masa ini adalah ”masa keemasan” sangat tergantung bagaimana kita memenuhi hak dasar anak akan pola asih, asah dan asuh, agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal dan akan berpengaruh terhadap kehidupan selanjutnya. Penelitian ini bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan pola asah asih serta asuh yang diberikan orang tua kepada anak nya pada usia dini. Hasil penelitian kepada 35 responden diperoleh (68,6%) pola asahnya baik menunjukkan bahwa orang tua dalam memberikan stimulasi untuk mengembangkan kemampuan intelektual, keterampilan, kreatifitas serta sosial anak sebagian sudah baik. Pola asih orang tua pada anak yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan emosional melalui kasih saying & perhatian (88,6%) sudah baik, serta (62,9%) pola asuh yang berkaitan dengan cara merawat, membimbing serta mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari juga sudah baik. Pola asah asih dan asuh saling berkaitan sehingga diharapkan ketiganya berjalan seimbang agar tumbuh kembang anak akan lebih optimal baik secara fisik, mental, emosional serta social. Kata Kunci: Asah, Asih, Asuh, Usia, Dini ABSTRACT Early childhood is a golden age when children begin to be sensitive to their surroundings and easily absorb what they see, hear, and feel. This age is a unique period of personal growth and development in terms of physical, cognitive, social, emotional, creative, linguistic, and communication skills that are characteristics of the stage children go through. Therefore, providing appropriate stimuli to children is essential if we want every aspect of their development to be achieved optimally. The role of mothers, fathers, families, communities, and the environment is important, considering that this period is a “golden age” that depends heavily on how we fulfill children's basic rights to love, guidance, and care so that they can grow and develop optimally, which will affect their future lives. This descriptive study aims to describe the patterns of nurturing, caring, and parenting that parents provide to their children in early childhood. The results of the study of 35 respondents show that (68.6%) of the nurturing patterns are good, indicating that parents are already good at providing stimulation to develop their children's intellectual abilities, skills, creativity, and social skills. The caring pattern of parents towards children in relation to fulfilling emotional needs through affection and attention (88.6%) was good, and (62.9%) of the parenting patterns related to caring for, guiding, and educating children in daily life were also good. Nurturing, caring, and parenting are interrelated, so it is hoped that all three will be balanced so that children's growth and development will be more optimal physically, mentally, emotionally, and socially. Keywords: Nurturing, Caring, Parenting, Age, Early