ABSTRAK Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan akan bencana alam, baik bencana gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, hingga erupsi gunung berapi. Kondisi darurat di tengah kebencanaan begitu beragam, diantaranya peningkatan risiko kematian seperti hipotermia, dehidrasi dan cardiac arrest. Dalam situasi kebencanaan, risiko henti jantung mendadak bisa meningkat secara signifikan karena berbagai faktor seperti stres, trauma fisik, akses perawatan medis yang terbatas, kondisi lingkungan yang tidak mendukung, dan riwayat penyakit sebelumnya. Dalam situasi tersebut, relawan kebencanaan memainkan peran penting sebagai garda terdepan untuk memberikan pertolongan pertama, termasuk Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada korban yang membutuhkan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para relawan kebencanaan di wilayah yang rentan bencana. Diharapkan melalui program ini, pengetahuan dan keterampilan pengurus serta relawan dalam melakukan BHD dapat meningkat, sehingga berdampak positif terhadap upaya penyelamatan korban di lapangan. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Kegiatan ini dilakukan terhadap Relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Tangerang, bertempat di Perguruan Muhammadiyah Cipondoh pada tanggal 25 Januari 2025 dengan jumlah sampel 25 responden. Dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil kegiatan diketahui sebagian besar relawan berjenis kelamin laki-laki 52%, tingkat pendidikan Perguruan Tinggi 72%, Bekerja sebagai Wiraswasta 40%, berpenghasilan < UMK (Rp 5.069.708) 80%, berusia < 35 tahun 48%, pengalaman menjadi relawan 0-5 tahun 60%. Sementara hasil evaluasi tingkat pengetahuan Bantuan Hidup Dasar (BHD) relawan menunjukan bahwa sebelum penyuluhan diperoleh sebesar 50,4 dan setelah penyuluhan 86,0 terdapat peningkatan sebesar 35,6. Hal ini sejalan dengan hasil nilai rata-rata keterampilan relawan setelah diberikan latihan dan diperoleh nilai rerata sebesar 83,5. Diharapkan relawan MDMC Kota Tangerang dapat mempertahankan tingkat pengetahuan dan keterampilan dengan menindaklanjuti dengan mendiseminasi hasil kegiatan kepada relawan lain ditingkat cabang atau ranting. Kata Kunci: BHD, Cardiac Arrest, MDMC ABSTRACT Indonesia is one of the countries prone to natural disasters, including earthquakes, tsunamis, floods, landslides, and volcanic eruptions. Emergency conditions in the midst of a disaster are very diverse, including increased risk of death such as hypothermia, dehydration, and cardiac arrest. In a disaster situation, the risk of sudden cardiac arrest can increase significantly due to various factors such as stress, physical trauma, limited access to medical care, unfavorable environmental conditions, and previous medical history. In such situations, disaster volunteers are on the front line to provide first aid, including Basic Life Support (BLS) to victims in need. This community service activity aims to provide training to disaster volunteers in disaster-prone areas. It is hoped that through this program, the knowledge and skills of administrators and volunteers in carrying out BLS can increase so that it has a positive impact on efforts to rescue victims in the field. Research Methods: The methods used are lectures, discussions, and demonstrations. This activity was carried out by the Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Volunteers of Tangerang City, located at the Muhammadiyah Cipondoh College on January 25, 2025, with a sample of 25 respondents. It was carried out in three stages, namely preparation, implementation, and evaluation. The results of the activity showed that most of the volunteers were male 52%, had a college education level of 72%, worked as entrepreneurs 40%, had an income