Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGEMBANGAN PRODUK SAJADAH UNTUK SI KECIL: PEMBERDAYAAN IBU-IBU PKK DI DESA BUNGURASIH, SIDOARJO Louisa Christine Hartanto; Gabriela Laras Dewi Swastika; Soelistyowati Soelistyowati; Marini Yunita Tanzil; Yoanita Kartika Sari Tahalele
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.27957

Abstract

Mendekati masa Ramadhan Tahun 2024, harga-harga pangan melonjak tinggi. Beberapa masyarakat mengakui mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan pokok dikarenakan harga yang tidak terjangkau hingga stok terbatas. Rata-rata pengalaman ini dialami oleh ibu-ibu rumah tangga yang mana penghasilan satu-satunya hanya berasal dari suami mereka. Mereka ingin membantu perekonomian keluarga di tengah situasi harga-harga pangan yang meningkat pesat, terutama mendekati Bulan Ramadhan. Permasalahan ini yang kemudian mendorong tim dosen dan mahasiswa Universitas Surabaya melakukan pemberdayaan pada ibu-ibu PKK di Desa Bungurasih, Sidoarjo. Desa yang terletak di perbatasan Kota Surabaya dan Sidoarjo ini memiliki keunikan tersendiri. Selain dikenal karena dekat dengan lokasi terminal terbesar di wilayah Surabaya dan Sidoarjo, Desa Bungurasih juga memiliki wisata religi Mbah Bungur. Situs wisata ini diharapkan dapat memberikan nilai khas untuk Desa Bungurasih, sehingga perlu diciptakan sebuah produk khas. Tema produk religi Islami dalam industri fesyen menjadi sebuah trend yang akhir-akhir ini ramai di masyarakat, terutama pada Bulan Ramadhan, pernak-pernik beribadah juga ikut ramai dicari. Maka produk yang dikembangkan untuk para ibu-ibu PKK Desa Bungurasih guna menjawab permasalahan tersebut adalah membuat sajadah untuk anak-anak. Bahan pembuatan sajadah anak ini adalah campuran komposisi dari kain baru sebagai dasar sajadah, dikombinasikan dengan berbagai kain perca sebagai penghias sajadah. Hiasan yang dimaksud dapat berupa berbagai bentuk seperti awan, kabah, bulan, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, produk sajadah untuk si kecil berhasil menambah penghasilan dari masing-masing ibu rumah tangga untuk dapat mendukung perekonomian keluarga mereka. Selain itu, pemanfaatan kain perca sebagai salah satu limbah tekstil, diharapkan dapat turut mengurangi polusi pada lingkungan.
DIALEKTIKA RELASIONAL PASANGAN ANTAR NEGARA: STUDI KASUS PADA PASANGAN BELGIA - INDONESIA Teguh, Monika; Swastika, Gabriela Laras Dewi; Gozali, Citta Catherine
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Spektrum Komunikasi : June 2025
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v13i3.723

Abstract

A relationship cannot be limited by territorial or cultural boundaries. However, it must be recognised that the challenges in establishing intercultural relationships are also great, especially in phenomena such as COVID-19. The initial tension in relational dialectics is mostly triggered by changes in situations that become "out of normal" or unusual, because society needs to adapt again. One of them was experienced by an interstate couple domiciled in Indonesia and Belgium. Based on this phenomenon, this research was aimed to discuss how the relational dialectic of interstate pairs occurred. The purpose of this study is to find out the strategies of inter-country couples with dialectics in their relationships to maintain intimacy, even in the midst of restrictions. The research method used is descriptive qualitative, with data collection methods in the form of interviews. The results of the study show that the interstate pair devised a strategy so that the three main tensions, autonomy-connection, openness-non-disclosure, and predictability-newness can still be passed smoothly. Relational dialectics have already led to the stage of co-creating. Co-creation needs to be done to redefine the kind of relationship they want, as well as to develop a joint mission for the future.
Seventeen Fans Weaving Parasocial Web through Media Multiplexity Swastika, Gabriela Laras Dewi; Njotoharsojo, Sasha Kurnia
Jurnal Visi Komunikasi Vol 24, No 01 (2025): MEI 2025
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/visikom.v24i01.30789

Abstract

The South Korean entertainment industry, particularly K-Pop, uses social media to connect the idols to their fans worldwide. This strategy is also used by Seventeen. K Pop idols Seventeen through their agencies manage continuous interactions, making fans believe they are close and know their idol well. The use of platforms also emphasizes the media multiplexity to connect with their mediated parasocial interaction. This phenomenon raises the question of how fandom Carat, the group of fans of Seventeen, weaves the parasocial interaction on Seventeen’s Youtube and Weverse. This research investigates the parasocial interaction done by Carat on Seventeen's Youtube and Weverse and the web of media or known as media multiplexity which emerges within the activity of idolization. This research uses a quasi-qualitative approach. Data collection techniques used in this study are interviews and document study. Based on the results, we found that Carat became their identity presented in parasocial interactions. Carat conducted mediated parasocial interactions on Youtube and Weverse. Through the media multiplexity Carat created a sense of comfort and familiarity coming from repeated exposure to Seventeen’s media and content. The next finding is that Carat felt that they were not close to Seventeen if they didn’t actively weave and connect their parasocial interaction. 
Analisis Konten Produk Apple pada Video Youtube Mother Nature dalam Industri Teknologi Berkelanjutan Prakusya, Wildan Bima; Swastika, Gabriela Laras Dewi
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 5: Agustus 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i5.9786

Abstract

Industri teknologi modern menghadapi tekanan untuk bertanggung jawab atas dampak lingkungan, seperti emisi karbon dan limbah elektronik. Sebagai respons, Apple Inc., perusahaan teknologi terkemuka, berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon pada 2030 di seluruh rantai pasok dan siklus hidup produknya. Salah satu upaya konkret Apple adalah melalui video Mother Nature di YouTube, yang menunjukkan komitmen keberlanjutan perusahaan sekaligus menjadi strategi komunikasi untuk meningkatkan kesadaran publik. Video ini menampilkan dialog kreatif antara eksekutif Apple dan karakter Mother Nature, memadukan pesan edukasi dengan pendekatan menarik. Penelitian ini bertujuan menganalisis komunikasi keberlanjutan dalam video Mother Nature menggunakan metode analisis konten kuasi-kualitatif dari Kimberly A. Neuendorf. Fokus analisis mencakup elemen visual, simbol, narasi, dan teknik komunikasi yang digunakan Apple untuk menyampaikan pesan keberlanjutan. Selain itu, penelitian mengevaluasi efektivitas strategi ini dalam menyederhanakan informasi kompleks, seperti target netralitas karbon, menjadi format yang menarik dan mudah dipahami. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi teoretis bagi ilmu komunikasi, khususnya komunikasi pemasaran digital dan keberlanjutan, serta panduan praktis bagi perusahaan lain dalam merancang strategi komunikasi yang efektif dan interaktif guna mendukung agenda keberlanjutan global.