Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

NILAI ESTETIS DAN MAKNA SIMBOLIS LAMPION ARAK-ARAKAN TAKBIR MURSAL Rohmat, Nur
Imajinasi Vol 5, No 2 (2009): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat desa Karangawen Demak memiliki tradisi kesenian yang telah dilakukan bertahun-tahun pada setiap akhir bulan Ramadhan yaitu di malam menjelang Idul Fitri. Kegiatan kesenian tersebut berupa arak-arakan takbiran dengan membawa lampion dalam bentuk patung, yang dinamakan Takbir Mursal. Sambil mengusung patung lampion mereka mengumandangka takbir dan tahmid. Kegiatan budaya Takbir Mursalitu mengandung gejala yang menarik untuk dikaji segi estetis dan makna simbolisnya. Sesuai dengan fokus kajian, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Kecamatan Karangawen Demaktempat pusat kegiatan arak-arakan lampion Takbir Mursal. Teknik pengumpulan menggunakan observasi, wawancara, dan dokomentasi. Analisis data menggunakan form and content analysis, yakni suatupendekatan analisis yang memfokuskan penelahaan kritis terhadap bentuk dan isi dari gejala yang tampak berdasarkan kerangka teoretik yang digunakan. Langkah-langkah analisis ditempuh melalui proses reduksi,penyajian, dan verifikasi. Tema dan bentuk patung lampion yang ditampilkan sangat beragam, dan mengekspresikan sesuatu yang bersifat kreatif, apresiatif, estetis, simbolis, sosial, pendidikan, religius,politik dan kritik. Keanekaragaman tema dan bentuk lampion diklasifikasikan berdasarkan keterkaitannya dengan teknologi, yakni bentuk bangunan dan alat transportasi modern. Yang terkait dengan binatang yakniburung, binatang darat, binatang melata seperti kadal, serangga, dan binatang yang hidup di air, serta penggambaran binatang mitologis, mencakupi kuda sembrani atau kuda bersayap, naga, kadal bersayap,dan Nyi Blorong. Kemudian yang menggambarkan makhluk khayal atau monster sebagai representasi dari syetan, jin, gandarwa, dan raksasa. Secara struktural, bentuk lampion pada umumnya mengandung unsur-unsur rupa yang terpadu, sebagai kesatuan yang harmonis, seimbang, sebanding, dan berirama sehingga bernilai estetis. Makna simbolis yang terkandung di dalamnya umumnya menyampaikan pesan nilai-nilaikeagamaan, dan kritik sosial kemasyarakatan. Demi kelestarian kesenian, arak-arakan lampion Takbir Mursal perlu mendapat dukungan dari Pemda terkait.
PENGARUH PERBEDAAN SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN RUMPUT LAUT Sargassum polycystum TERHADAP STABILITAS EKSTRAK KASAR PIGMEN KLOROFIL Rohmat, Nur; Ibrahim, Ratna; Riyadi, Putut Har
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.227 KB)

Abstract

Sargassum polycystum  adalah rumput laut yang memiliki pigmen fotosintetik klorofil a, klorofil b, karoten, fukosantin dan santofil. Pigmen-pigmen tersebut memiliki kelemahan yaitu labil terhadap suhu dan sinar matahari. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu penyimpanan dingin (5°C), suhu ruang (25°C - 28°C) dan dikeringkan (29°C - 32°C) serta lama penyimpanan (0, 2, 4 dan 6 hari) S. polycystum terhadap stabilitas pigmen klorofil dan mengetahui kondisi optimum yang dapat menjaga stabilitas pigmen klorofil. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental laboratories dengan menggunakan pola percobaan split plot in time dengan rancangan dasarnya Rancanfan Acak Kelompok. Variabel yang diamati adalah kandungan klorofil a dan b, nilai pH dan nilai kecerahan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kandungan klorofil a dan b serta nilai pH yang semakin menurun. Penurunan terbesar terjadi pada perlakuan pengeringan dengan penurunan klorofil a dan b masing - masing 77,79% dan 75,50%, nilai pH menjadi 5,77 serta nilai kecerahan warna semakin naik menjadi 36,85. Kondisi penyimpanan optimum terjadi pada perlakuan suhu dingin dengan penambahan dry ice yang mempunyai nilai penurunan klorofil a dan b masing - masing sebesar 33,47% dan 41,93%, nilai pH menjadi 6,53 serta nilai kecerahan warna mengalami kenaikan menjadi 20,19.
SINKRONISASI KARBURATOR MOTOR 2 SILINDER DENGAN KAPASITAS 250 CM3 Nur Rohmat; Farid Wazdi; Sujianto Sujianto
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v5i1.21283

Abstract

Abstrak:  Penelitian ini berkaitan dengan mekanisme dan metode modular untuk menyelaraskan kecepatan satu mesin pada silinder 1 dengan kecepatan mesin silinder 2, yang  khususnya yang diterapkan di motor 2 silinder. Rentang waktu untuk mencari stelan yang terbatas secara fisik dan waktu dikombinasikan dengan pengoperasian normal dari kontrol manual yang ada, tentu saja rangkaian penuh penyetelan, tanpa interferensi, melalui penghubung yang dapat disesuaikan dengan digabungkan secara seri dengan kabel penghubung (trotle cable) dan diperbolehkan untuk meluncur di sepanjang poros atau kunci non-lingkaran yang menyebabkan penyesuaian mikrometer pada panjang tautan antara kontrol manual dan throttle saat kunci diputar. Kuncinya dapat diputar dengan perangkat diferensial atau motor reversibel yang merespons daya terus menerus atau terputus yang terkait dengan kecepatan engine. Perangkat tidak akan mengikat dan tidak perlu dihentikan untuk berputar pada atau di antara batasnya karena kedua ujung penghubung tidak dapat bertemu dengan stop yang berlawanan secara bersamaan, penghubung dapat meluncur secara longitudinal pada kunci, dan kunci berputar bebas pada batasnya penyesuaian. Dalam sistem mesin multi-karburator, sakelar mikro adalah disediakan untuk mendeteksi kapan masing-masing karburator memulai transisi dari mode diam ke mode kecepatan tinggi sebagai respons terhadap penggerak kendaraan percepatan. Transisi ditandai oleh mikro penutup saklar yang pada gilirannya menyebabkan lampu menyala. Jika setiap lampu yang dihubungkan dengan masing-masing karburator tidak ringan pada saat yang sama, karburator tidak tersinkronisasi dan diperlukan penyesuaian. Kunci sirkuit keluar disediakan untuk mengatur periode waktu masuk yang semua lampu harus menyala rendah secara sembarangan.
ANALISIS KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PISAU PEMANEN BUAH KELAPA SAWIT (DODOS) Aldi, Muhamad; Choliq, Abdul; Rohmat, Nur
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i2.40070

Abstract

Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia. Hal ini didukung dengan luasnya areal perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia. Saat ini, sebagian besar proses panen buah kelapa sawit di Indonesia dilakukan secara konvensional menggunakan alat panen yang disebut dodos dan egrek. Walaupun sudah ada alat mekanis untuk memanen kelapa sawit, namun dosos dan egrek tetap dominan digunakan para petani. Hal ini dikarenakan alat yang diproduksi masih dalam tahap pengembangan, harga yang relatif mahal, dan sulit diperoleh di pasaran. Dodos berupa pisau berbentuk pahat yang dihubungkan dengan tabung panjang sebagai pegangan. Dodos digunakan memanen buah sawit untuk tanaman sawit yang masih pendek. Dodos digunakan untuk memotong tandan buah segar (TBS) dengan cara mendorong sisi tajam dodos pada tandan buah. Oleh karena itu penting untuk diketahui beban kerja pisau dodos kelapa sawit serta sifat mekanik yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas kerja pisau dodos saat digunakan dan mampu meningkatkan produktivitas panen petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan dan perbedaan SEM dari sempel pisau dodos sawit merk X dan Y yang dijual di pasaran dan pisau dodos hail percobaan berbahan per daun mobil truk. Hasil uji kekerasan mendapatkan nilai rata-rata kekerasan dari beberapa sempel yaitu sempel X 16.6 HRC, sempel Y 20.7HRC dan sempel Z 10.3 HRC. Hasil uji SEM dengan unsur tertinggi pada sempel X adalah Fe dengan prosentase massa rata-rata 93.93 % pada tegangan 6,39, KeV, sempel Y dengan prosentase massa rata-rata 96.67 % pada tegangan 6,39 KeV, sempel Z Fe dengan prosentase massa rata-rata 99.10 % pada tegangan 6,39 KeV. Pisau dodos percobaan Z dengan kadar Fe tertinggi ternyata memiliki nilai kekerasan terendah dibandingkan pisau X dan Y. Dengan demikian disimpulkan bahwa perbedaan komposisi Fe dalam ketiga pisau dodos berpengaruh terhadap kekerasan pisau yang terbentuk. Semakin tinggi prosentase unsur paduan yang dicampurkan bersama Fe dalam ketiga material pisau dodos meningkatkan kekerasan pisau dodos. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah proses produksi dan treatment yang diterapkan pada ketiga jenis pisai dodos.
VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU APUS DENGAN SERBUK AL, SiO2, DAN FLUOROCARBON UNTUK DASHBOARD MOBIL Wahyudin, Muhammad Ali; Siregar, Ansor Salim; Rohmat, Nur
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i2.40073

Abstract

Industri manufaktur komposit di Indonesia terus berkembang dalam hal peningkatan kualitas teknologi hingga produksi. Dalam industri penggunaan bahan komposit diguaakan dalam beberapa hal yaitu otomotif, kedirgantaraan, medis hingga alat olahraga olahraga. Bambu Apu apus merupakan tanaman mudah yang paling banyak manfaatnya dari segi alamiah maupun non alamiah sehingga pada penelitian ini memanfaatkannya serat bambu dan menambahkan silicon dioxide powder, alumunium powder, fluorocarbon powder diterapkan dalam persentase yang berbeda-beda dan sebagai metode yang digunakan Lay-Up. Menunjukkan hasil penelitian nilai rata-rata kekuatan tarik serat bambu apus yang tertinggi sebesar 106,34 N/mm2 variasi waktu 90 menit. Nilai tertinggi rata-rata pengujian tarik komposit terdapat pada spesimen 3 sebesar 79,751 N/cm2 jika menggunakan standar ASTM D 638 maka nilai minimumnya sebesar 20-40 N/cm2, maka pengujian ini memenuhi standar. Pengujian Impact nilai rata – rata keuletan terdapat pada komposisi spesimen 2 yaitu 20,39 Joule/m2, yang menggunakan standar ISO – 179 sebesar 13,48 Joule/m2 sehingga pengujian ini sudah memenuhi standar. Nilai rata-rata pada pengujian kekerasan paling optimal yaitu spesimen 3 dengan nilai 486,133 HL sebagai standar perbandingannya yang digunakan ISO 7619-1 dengan nilai 280 HL maka memenuhi standar. Nilai rata-rata tertinggi daya serap air di komposisi spesimen 2 dengan nilai sebesar 1,59%, Pada pengujian daya serap air standar yang digunakan ISO 62 yaitu 0,10%-0,50%.
Pengaruh Manajemen Diklat PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) Terhadap Kesehatan Santri Putra Di Pesantren Darunnajah 2 Cipining Ahmad Muhajir; Nur Rohmat; M Mukhlis Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 8 (2024): Agustus 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr857

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen Diklat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap kesehatan santri putra di Pesantren Darunnajah 2 Cipining. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi sederhana, penelitian ini melibatkan 57 responden yang dipilih dengan teknik stratified random sampling dari total populasi 808 santri. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah diuji validitasnya, untuk mengukur manajemen Diklat PHBS serta kondisi kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual santri. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara manajemen Diklat PHBS dan kesehatan santri, dengan persamaan regresi Y = 40.580 + 0.667X dan koefisien korelasi sederhana rxy = 0.573. Penelititan ini mengindikasikan bahwa 31,6% kesehatan santri dipengaruhi oleh implementasi Diklat PHBS, sementara 68,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa penerapan Diklat PHBS yang terstruktur dan sistematis dapat menjadi strategi penting dalam pembinaan kesehatan di pesantren, yang pada akhirnya mendukung proses pendidikan secara keseluruhan. Hal baru dari penelitian ini yaitu terletak pada penekanan pentingnya integrasi antara manajemen pendidikan Islam dan program kesehatan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat, yang jarang dibahas dalam penelitian sebelumnya. Hasil ini dapat dijadikan referensi bagi pengelola pesantren dan peneliti selanjutnya dalam mengembangkan strategi kesehatan yang lebih komprehensif di lembaga pendidikan Islam.
The Implementation of Solar Power Plant in Catfish Farmer Community at Kampung Lewihalu, Tigaraksa, Tangerang Supriadi, Oky; Astuti, Fifit; Rohmat, Nur
Unram Journal of Community Service Vol. 5 No. 3 (2024): September
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v5i3.702

Abstract

Based on information provided by the Head of the Catfish Farming Village. The problem encountered in catfish farming villages during the breeding process after catfish farming is that many catfish seeds are eaten by bird pests at night, especially giant shrimp bird pests. According to the partners, the reduction could be up to 50-65% of the total amount of seeds added to the rearing pond. During a nighttime on-site investigation, it was discovered that the catfish pond area was not lit. Therefore, in this charitable activity, we try to provide a lighting solution for catfish ponds and repel kingfisher pests by using environmentally friendly energy, green energy, especially through the use of solar panels. The hope is to be able to reduce bird pests and not burden the partners with monthly electricity bills. From the results obtained in the field, it is known that the result the absence of lighting in the catfish pond area makes king prawn pests eat more catfish seeds than if lighting was provided using flicker flame LED lights and the installation of an off grid solar PV system was not burdensome catfish farmers regarding electricity bills used for lighting.
EFFECT OF SINTERING TEMPERATURE ON TUNGSTEN CARBIDE DENSITIES AND POROSITY Ade, Ade Saputra; Hidayat, Imam; Prijono, Kusdi; Dimyati, Arbi; Salam, Rohmad; Rohmat, Nur; Suhendi, Suhendi
Jurnal Teknik Mesin (Journal Of Mechanical Engineering) Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v13i2.23016

Abstract

The manufacture of tungsten carbide begins with mixing WC with Co in the milling process and then the compaction process is carried out using a compacting machine. After that, the sintering process is carried out to increase the strength of the material. From various studies it was found that the sintering temperature had an effect on the density of the tungsten carbide produced. The problem is what is the best sintering temperature for WC (Tungsten carbide). This study was intended to analyze the effect of temperature on the density and porosity of tungsten carbide. The research was carried out with a compaction press load of 20 tons with 4 variations of sintering temperature and heating electric current strength, namely 50A -600°C, 60A -800°C, 70A -1000°C and 80A -1200°C. The results of this study prove that the WC sintering temperature has a significant effect on density and porosity. The highest average density of 9.4763 g/ml was achieved by specimens with a sintering temperature of 1.000°C and a current of 70A. Microstructural observations using SEM-EDX also proved that this specimen had the best density compared to other specimens.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Terhadap Total Padatan, Kesegaran, Dan Sensoris Susu Pasteurisasi Ismiarti, Ismiarti; Rohmat, Nur
Buletin Peternakan Tropis Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.1.9-14

Abstract

Pasteurisasi perlu dilakukan untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen pada susu sebelum dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penambahan ekstrak kayu manis untuk meningkatkan kualitas susu pasteurisasi ditinjau dari total padatan, kesegaran, dan sensoris Sampel yang digunakan berupa susu murni yang diambil dari peternakan rakyat di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan terdiri atas : P0 = susu sapi pasteurisasi + 0% ekstrak kayu manis (kontrol), P1 = susu sapi pasteurisasi + 2 % ekstrak kayu manis, P2 = susu sapi pasteurisasi + 4 % ekstrak kayu manis, dan P3 = susu sapi pasteurisasi + 6% ekstrak kayu manis. Susu pasteurisasi diamati pada hari ke 0, 3, 7, dan 14 untuk mengetahui total padatan dan kesegaran menggunakan uji alkohol 70%, sedangkan uji sensoris dilakukan pada hari ke 0. Pengujian sensoris dilakukan oleh 24 panelis agak terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kayu manis sampai dengan 6% tidak berpengaruh nyata terhadap total padatan dan kesegaran susu pasteurisasi. Total padatan P0, P1, dan P2 mengalami penurunan setelah penyimpanan sampai dengan 7 hari namun masih berada di kisaran normal, sedangkan P3 dibawah standar. Total padatan dari semua perlakuan berada di bawah standar setelah disimpan 14 hari.  Kesegaran susu mulai menurun setelah disimpan 3 hari dan di hari ke 14, susu pasteurisasi sudah mengalami kerusakan. Penambahan ekstrak kayu manis berpengaruh sangat nyata terhadap warna dan rasa (P<0,01) susu sapi pasteurisasi. Kesimpulannya, penambahan esktrak kayu manis dengan level berbeda mampu mempertahankan kualitas susu dan meningkatkan kualitas sensoris, namun tidak memperpanjang masa simpan. 
Bioconversion of Organic Waste into Maggots as a Substitute for Chicken and Fish Feed at The Trisula Jaya Farmers Group in Tangerang to Support Sustainable Food Security Fifit Astuti; Nur Rohmat; Oky Supriadi
Unram Journal of Community Service Vol. 6 No. 3 (2025): September
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v6i3.1172

Abstract

Feed is a crucial requirement in the livestock sector, whether for cattle, fish, chickens, or birds. Frequently rising feed prices make it difficult for farmers to meet their livestock's needs. This also presents a problem for the Trisula Jaya Farmer Group, which focuses on chicken and catfish farming. On the other hand, organic waste production in the community is increasing. Considering these two issues, the Trisula Jaya Farmer Group conducted community service activities to meet the need for animal feed by converting organic waste into animal feed. The community service methods implemented included the use of organic waste shredding machines, drying machines, flouring machines, and temperature and humidity monitoring systems using IoT technology. In addition to implementing organic waste processing technology into maggots, processing maggots into animal feed, using temperature and humidity monitoring systems using IoT technology, training was also conducted on how to operate organic waste processing machines, maggot processing, and using temperature and humidity monitoring systems using IoT technology. Based on the results of the application of technology to process organic waste into maggots and convert them into animal feed using a temperature and humidity monitoring system using IoT technology, the maggots processing has been significantly helpful for the Trisula Jaya Farmer Group in providing feed for the livestock they cultivate.