Rendahnya pemahaman siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terhadap komponen dan sistem kerja mesin kendaraan masih menjadi permasalahan mendasar dalam pendidikan vokasi di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan keterbatasan siswa dalam menguasai keterampilan otomotif yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri, khususnya pada bidang perawatan dan perbaikan mesin. Ketidakseimbangan antara teori dan praktik nyata menjadi penyebab utama rendahnya kompetensi lulusan SMK, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan sarana pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran kontekstual berbasis praktik langsung menggunakan media yang relevan dan mudah diakses. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan kompetensi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mootilango pada bidang otomotif melalui pelatihan pengenalan komponen dan sistem kerja mesin mobil Daihatsu Xenia. Program ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan praktik siswa dalam memahami hubungan antar sistem mesin yang disebabkan oleh keterbatasan sarana belajar nyata. Kegiatan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Mootilango, Kabupaten Gorontalo, selama satu hari dengan metode pelatihan praktik langsung (hands-on training), demonstrasi komponen mesin, diskusi interaktif, observasi aktivitas belajar dan evaluasi berbasis pre-test dan post-test. Peserta kegiatan berjumlah 19 siswa dari program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan terhadap rerata nilai siswa dari 56,3 pada pre-test menjadi 86,3 pada post-test, hal ini mengalami peningkatan kompetensi sebesar 50,2%. Pelaksanaan pelatihan ini memberikan dampak positif berupa peningkatan kemampuan kognitif, psikomotorik serta motivasi belajar siswa terhadap bidang otomotif. Kegiatan ini memperkuat hubungan antara perguruan tinggi, sekolah vokasi dan industri otomotif, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan mutu pendidikan vokasi dan kesiapan kerja lulusan SMK di daerah.