Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan Mutu Pelayanan IGD Dengan Dimensi Mutu Di IGD RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon Pratiwi, Liliek; Wulandari, Rizki Yeni; Hidayat, Ahmad
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 5 No 2 (2015): Edisi : Juli - Desember 2015
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mutu adalah suatu derajat kesempurnaan pelayan rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai standar profesi. Indikator mutu pelayanan IGD dapat dilihat dari standar pelayanan minimal rumah sakit. Sedangkan dimensi mutu pelayanan terdiri dari lima unsur yaitu tangibel, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mutu pelayanan dengan dimensi mutu pelayanan. Desain penelitian ini adalah cross sectional, pengambilan sampel sebanyak 100 responden dengan skala ukur ordinal. Hasil penelitian didapatkan capaian SPM 75% tercapai, dimensi mutu tangibel 54% baik, dimensi mutu reliability 83% baik, dimensi mutu responsiveness 83% baik, dimensi mutu assurance 56% baik dan dimensi mutu empathy 62% baik. Dari hasil uji statistik chi square diperoleh hasil p value dimensi mutu = 0,419 >0,05. Kesimpulan : tidak ada hubungan antara mutu pelayanan dengan dimensi mutu. Kata Kunci : Mutu Pelayanan, Dimensi Mutu
Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) yang dirawat di Ruang Kemuning RSUD Gunung Jati Kota Cirebon Pratiwi, Liliek; Wulandari, Rizki Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 5 No 2 (2015): Edisi : Juli - Desember 2015
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran perawat dalam meminimalkan stres akibat hospitalisasi sangat penting. Pendekatan psikologis pada pasien yang mengalami distres hospitalisasi salah satunya dengan model pendekatan asuhan keperawatan berupa terapi bermain. Bermain adalah bagian terpenting anak untuk kesehatan mental, emosional, dan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain mewarnai gambar dengan Penurunan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah (3-6) tahun yang di Rawat di Ruang Kemuning RSUD Gunung Jati Kota Cirebon . Penelitian ini menggunakan metode Pre eksperimen dengan desain One Group Pretes – Posttes. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan teknik Acidental sampling sebanyak 31 responden. Uji statistik paired sample t-Test dengan tingkat kemaknaan 95% ( = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p value = 0,000 (<0,05) yang berarti terdapat pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah akibat hospitalisasi di Ruang Kemuning RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Kata Kunci : : Usia Prasekolah, Terapi Bermain, Kecemasan
Efektivitas Kompres hangat dengan Tepid Water Sponge terhadap Penurunan Demam pada Pasien yang mengalami Kejadian Demam di Ruangan ICU RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon Pratiwi, Liliek; Wulandari, Rizki Yeni; Mariah, Mariah
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 6 No 1 (2016): Edisi : Januari - Juni 2016
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam atau sering disebut hipertermia adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh melebihi titik tetap (set point) lebih dari 370C. Sebagian besar hipertermia berhubungan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi local atau sistemik. Dampak hipertermia berupa penguapan cairan tubuh yang berlebihan sehingga terjadi kekurangan cairan dan kejang. Kompres hangat adalah metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh bila seseorang mengalami demam. Kompres tepid sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan teknik seka. Tujuan Penelitian ini adalah efektifitas kompres hangat dengan tepid water sponge terhadap penurunan demam pada pasien yang mengalami kejadian demam di ruangan ICU RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Rancangan penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretest Posttest. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik convince sampling didapatkan 30 responden. Instrumen yang digunakan lembar observasi berdasarkan SOP tindakan tepid water sponge di ruangan ICU RSUD ArjawinangunKabupaten Cirebon. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa rata-rata suhu tubuh sebelum dilakukan intervensi 38,870C dan setelah10 menit dilakukan intervensi adalah 38,070C dan 30 menit setelah dilakukan intervensi adalah 37,110C. Hasil uji t test dependent didapatkannilaip value = 0,000 (alpha = 0,05) maka terdapat efektifitas kompres hangat dengan tepid water sponge dalam menurunkan demam pada pasien yang mengalami kejadian demam di ruangan ICU RSUD ArjawinangunKabupaten Cirebon. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kompres hangat dengan tepid water sponge efektif dalam menurunkan demam pada pasien yang mengalami kejadian demam di ruangan ICU RSUD ArjawinangunKabupaten Cirebon. Saran dari hasil penelitian ini adalah diharapkan intervensi kompres hangat dengan tepid water sponge pada pasien demam agar dilaksanakan oleh perawat dan rumah sakit terusmelakukanperbaikanstandar-standar yang ada. Kata Kunci : Demam, Kompreshangat, tepid water sponge
Efektivitas Kompres hangat dengan Tepid Water Sponge terhadap Penurunan Demam pada Pasien yang mengalami Kejadian Demam di Ruangan ICU RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon Pratiwi, Liliek; Wulandari, Rizki Yeni; Mariah, Mariah
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 6 No 2 (2016): Edisi : Juli - Desember 2016
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam atau sering disebut hipertermia adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh melebihi titik tetap (set point) lebih dari 370C. Sebagian besar hipertermia berhubungan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi local atau sistemik. Dampak hipertermia berupa penguapan cairan tubuh yang berlebihan sehingga terjadi kekurangan cairan dan kejang. Kompres hangat adalah metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh bila seseorang mengalami demam. Kompres tepid sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan teknik seka. Tujuan Penelitian ini adalah efektifitas kompres hangat dengan tepid water sponge terhadap penurunan demam pada pasien yang mengalami kejadian demam di ruangan ICU RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Rancangan penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretest Posttest. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik convince sampling didapatkan 30 responden. Instrumen yang digunakan lembar observasi berdasarkan SOP tindakan tepid water sponge di ruangan ICU RSUD ArjawinangunKabupaten Cirebon. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa rata-rata suhu tubuh sebelum dilakukan intervensi 38,870C dan setelah10 menit dilakukan intervensi adalah 38,070C dan 30 menit setelah dilakukan intervensi adalah 37,110C. Hasil uji t test dependent didapatkannilaip value = 0,000 (alpha = 0,05) maka terdapat efektifitas kompres hangat dengan tepid water sponge dalam menurunkan demam pada pasien yang mengalami kejadian demam di ruangan ICU RSUD ArjawinangunKabupaten Cirebon. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kompres hangat dengan tepid water sponge efektif dalam menurunkan demam pada pasien yang mengalami kejadian demam di ruangan ICU RSUD ArjawinangunKabupaten Cirebon. Saran dari hasil penelitian ini adalah diharapkan intervensi kompres hangat dengan tepid water sponge pada pasien demam agar dilaksanakan oleh perawat dan rumah sakit terusmelakukanperbaikanstandar-standar yang ada. Kata Kunci : Demam, Kompreshangat, tepid water sponge
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DAN PERAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUANG VK RSUD MAJALENGKA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017 Pratiwi, Liliek; Wulandari, Rizki Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 7 No 1 (2017): Edisi : Januari - Juni 2017
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pelaksanaan IMD merupakan bentuk perilaku ibu dalam memberikan ASI 1 jam pertama setelah melahirkan. Menurut Dianartiana (2011) perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Semakin baik pengetahuan ibu postpartum tentang manfaat IMD untuk pertumbuhan dan perkembangan anak akan membantu ibu dalam memberikan ASI sedini mungkin. Tenaga kesehatan paling berperan dalam melaksanakan IMD karena ibu tidak dapat melakukan IMD tanpa bantuan dan fasilitasi dari tenaga kesehatan. Metode:Jenis penelitian ini menggunakan korelasi dengan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan subjek penelitian adalah pasien ibu nifas di RSUD Majalengka. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik acidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan yang berjumlah 14 pertanyaan dan peran perawat 13 pertanyaan. Data hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan analisa univariat dengan persentase dan uji bivariat menggunakan uji chisquare (X2). Kesimpulan : Kurang dari setengahnya (47,8%) ibu nifas tidak melaksanakan IMD, kurang dari setengahnya (34,3%) ibu nifas ibu nifas dengan pengetahuan kurang baik, kurang dari setengahnya (34,3%) ibu nifas ibu nifas dengan persepsi peran perawat kurang baik di Ruang VK RSUD Majalengka tahun 2017. Ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas dan peran perawat dengan Pelaksanaan IMD di Ruang VK RSUD Majalengka tahun 2017, value < 0,05. Saran : 1) Perawat perlu meningkatkan kembali pengetahuannya tentang IMD sehingga perawat dapat meningkatkan perannya dalam pelaksanaan IMD, peningkatan peran perawat dapat dilakukan melalui pendidikan formal, pelatihan dan seminar-seminar, 2) Manajemen Rumah Sakit perlu meningkatkan jumlah perawat di ruang VK RSUD Majalengka sehingga rasio jumlah perawat dengan pasien menjadi ideal. 3) Ibu Nifas hendaknya mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan tenaga kesehatan seperti Posyandu, Kelas Ibu Hamil dan lainnya sehingga ibu dapat memperoleh informasi tentang IMD. Kata Kunci : Pengetahuan, Inisiasi menyusu dini
Pengaruh Penyuluhan Diet Diabetes Mellitus Terhadap Penurunan Kadar Gula Dalam Darah di UPT Puskesmas Dukupuntang Pratiwi, Liliek; Yohana, Yoyoh
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 7 No 2 (2017): Edisi : Juli - Desember 2017
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Diabetes mellitus adalah penyakit hiperglikemi yang ditandai dengan ketidakadekuat akan insulin atau penurunan relative insentivitas sel terhadap insulin (Corwin,2009). Diabetes mellitus telah dikategorikan sebagai penyakit global oleh Word Health Organization (WHO) dengan jumlah penderita didunia mencapai 199 juta jiwa (WHO,2010). Jadi diabetes mellitus adalah suatu penyakit yang disebabkan karena tubuh tidak dapat menghasilkan insulin secara maksimal sehingga terjadi peningkatan kadar gula dalam darah. Di wilayah puskesmas Sumber tahun 2016 jumlah penderita enam bulan terakhir pasien diabetes mellitus mencapai 268 pasien, jumlah pasien diabetes mellitus diwilayah kerja puskesmas sindangjawa enam bulan terakhir sebanyak 198 pasien, dan jumlah pasien diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas palimanan mencapai 231 pasien, sedangkan puskesmas kepuh hanya 147 pasien. Dari jumlah penderita pasien diabetes mellitus baik puskesmas Sumber, SindangJawa , Palimanan, dan Kepuh jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penderita pasien diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas Dukupuntang. Di wilayah UPT Puskesmas Dukupuntang Kabupaten Cirebon dengan jumlah wilayah kerja sebanyak enam desa tahun 2016 jumlah pasien diabetes mellitus enam bulan terakhir sebanyak 365 jiwa terdiri dari perempuan sebanyak 253 jiwa dan laki-laki sebanyak 112 jiwa., dengan jumlah rata-rata pasien perbulan sebanyak 60 jiwa. Metode Penelitian : Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional Tehnik sampling pada penelitian ini dengan menggunakan sampling incidental. Jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 52 orang. Saran : Tenaga kesehatan diharapkan lebih aktif untuk memberikan promosi kesehatan terutama tentang diet pada pasien dengan diabetes milletus. Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Promosi Kesehatan
PENGARUH TERAPI PEMBERIAN MUSIK TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN DENGAN LUKA POST SEKSIO SESARIA HARI PERTAMA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK Nawangsari, Harnanik; Pratiwi, Liliek
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v9i2.482

Abstract

Pendahuluan Nyeri dapat juga terjadi akibat gangguan stimulasi ujung saraf oleh bahan kimia yang dilepas pada saat operasi atau karena iskemia jaringan akibat gangguan suplai darah ke salah satu bagian, seperti karena tekanan, spasmus otot, atau edema. Setelah operasi faktor yang menambah rasa nyeri seperti infeksi, distensi, spasmus otot di seputar daerah torehan, pembalut yang ketat. Penanganan nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan tindakan farmakologis dan non farmakologis. Tindakan non farmakologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapi distraksi mendengarkan musik yang merupakan tindakan mandiri perawat sangat berguna untuk mengelola ketidaknymanan yang menetap dan menghindari ketergantungan dari obat-obatan analgesik. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Jumlah populasi 35 pasien post seksio sesaria. Penentuan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara Insidental Sampling, dengan tetap mempertimbangkan karakteristik sampel. Jumlah sampel dalam penelitian 24 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, tensimeter, stetoskop, dan cara yang digunakan adalah observasi dan pemeriksaan fisiologis. Penelitian ini dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat, pada analisis bivariat hasilnya menunjukkan: terdapat pengaruh terapi distraksi mendengarkan musik terhadap intensitas nyeri pada pasien dengan luka post seksio sesaria hari pertama. Hasil Didapatkan nilai p-value = 0,002. Intensitas nyeri sebelum dilakukan terapi 91,7 % berada pada kategori nyeri sedang dan 8,3 % berada pada jategori nyeri ringan. Intensitas nyeri selama dilakukan terapi 8,3 % berada pada kategori tidak ada nyeri, 83,8 % berada pada kategori nyeri ringan, dan 8,3 % tetep berata pada kategori nyeri sedang.Kesimpulan penelitian didapatkan bahwa terapi distraksi mendengarkan musik efektif dalam menurunkan nyeri post seksio sesaria hari pertama, oleh karena itu dengan penelitian ini.Saran penulis berharap terapi ini dapat diaplikasikan dalam proses keperawatan, guna meningkatkan kenyamanan pasien dan mutu pelayanan keperawatan.
HUBUNGAN MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI INDONESIA : LITERATURE REVIEW Juliati, Asri; Pratiwi, Liliek; Akbar, Rizaluddin
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 6, No 2 (2023): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v6i2.12266

Abstract

Air susu ibu (ASI) merupakan sumber kehidupan anak yang sangat penting dalam kehidupan pertama anak dimana ASI mengandung banyak zat gizi yang dibutuhkan anak untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. ASI eksklusif merupakan nutrisi sangat terbaik bagi bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif dengan cara menyusui merupakan proses ilmiah yang berdampak baik bagi bayi. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif yaitu Motivasi Ibu. Ketika seorang ibu memilki motivasi yang baik maka seorang ibu akan sesantiasa selalu berusaha untuk menyusui bayinya. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi motivasi, yaitu faktor internal dan eksternal. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Hubungan Motivasi Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Indonesia. Penelitian menggunakan metode studi kepustakaan (Study Literature Review) degan mengambil data yang telah diterbitkan dengan situs terpercaya pada penelitian nasional. Berdasarkan hasil penelitian melalui review penelitian yang telah dilakukan peneliti mendapatkan 6 penelitian nasional yang masuk dalam kriteria inklusi dengan hasil terdapat hubungan Motivasi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Indonesia. Dari penelitian ini maka, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, yang artinya terdapat hubungan Motivasi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Indonesia
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 7-12 Bulan pada Ibu Bekerja Nurapipah, Maulida; Hidayah, Cecep Taufiq; Pratiwi, Liliek
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.4520

Abstract

Ibu pekerja ialah satu dari beberapa faktor yang menghambat dalam memberikan secara ASI eksklusif, sebaliknya total pekerja Wanita senantiasa mengalami peningkatan tiap tahunnya. Berlandaskan pada Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya tahun 2023 jumlah cakupan dalam memberi ASI secara eksklusif sebanyak 68,8%. Kegagalan dalam memberi ASI eksklusif menjadi suatu perilaku kesehatan yang bisa diberikan pengaruh sama banyak aspek, sebagaimana aktifitas kerja, pengetahuan, serta dukungan keluarga. Studi ini memiliki tujuan guna melihat beberapa aspek yang memiliki korelasi terhadap kegagalan dalam memberi ASI Eksklusif kepada bayi berusia 7 hingga 12 bulan pada ibu yang bekerja pada Desa Parakanhonje Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya. Studi ini termasuk tipe kuantitatif menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel ialah seluruh ibu yang bekerja pada sektor formal yang memiliki bayi berumur 7 sampai 12 bulan sebanyak 53 responden serta pemungutan sampel memakai metode proporsional ramdom sampling. Instrumen menggunakan kuesioner yang telah tervalidasi. Analisa data memakai uji Korelasi Kendall’s Tau-b. Perolehan studi memeprlihatkan bahwa mayoritas berpengetahuan baik (60,4%), sebagian besar beraktifitas administratif (56,6%), dan sebagian besar mendapat dukungan (62,3%), serta mayoritas ibu yang bekerja tak memberi ASI secara eksklusif (52,8%). Hasil statistik korelasi menunjukkan bahwa ada korelasi pengetahuan terhadap kegagalan pemberian ASI Eksklusif (p=0,000), tada ada korelasi aktifitas kerja terhadap kegagalan pemberian ASI Eksklusif (p= 0,527), serta ada korelasi hubungan dukungan keluarga dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif (p= 0,000). Pengetahuan ibu bekerja dan dukungan keluarga memiliki korelasi dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif, sebaliknya aktifitas kerja tak berhubungan terhadap kegagalan dalam memberik ASI Eksklusif di Desa Parakanhonje.
Penyuluhan Pengenalan Bahaya Kanker Payudara: Counseling on the Introduction to the Dangers of Breast Cancer Pratiwi, Liliek; Nawangsari, Harnanik; Liswanti, Yane; Fitriani, Henny
Jurnal Abdi Keperawatan dan Kedokteran Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Abdi Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Chakra Brahmanda Lentera Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.467 KB) | DOI: 10.55018/jakk.v2i1.9

Abstract

According to Globocan data for 2020, breast cancer has reached 68,858 cases out of a total of 396,914 new cases in Indonesia. Unfortunately, about 70% of cases are detected too late and are at an advanced stage. The impact for Indonesia is of course in addition to being a double burden economically but also the degree of public health. Currently found cases of breast cancer suffered by adolescents, even 14 years old. Therefore the need for pro-active academic efforts to help reduce breast cancer cases. One way is through health promotion by counseling the introduction of the dangers of breast cancer to adolescents. Counseling methods in groups of youth and online. Adolescent counseling participants with a population of 35 people. The media used PowerPoint and Google meet, which lasted approximately 50 minutes. As a result of community service, it appears that 50% of adolescents can answer questions about breast cancer. As well as the enthusiasm of teenagers in asking in detail. Teenagers participating in online counseling can understand and increase their knowledgeabout the dangers of breast cancer. Counseling can be done at a later time, so that youth can become Change Agents.