Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pemberian Asi Ekslusif, Riwayat Bblr Dan Asupan Zink Dan Protein Dengan Kejadian Stunting Pada Bayi Usia 12-36 Bulan di RSUTP Abdya Eristono, Eristono; Aryani, Roza; Suryani, Indri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3418

Abstract

WHO mencatat bahwa kasus kematian anak umur 6-12 tahun di dunia mencapai 2 juta jiwa yang disebabkan karena masalah gizi terutama akibat stunting. Indonesia merupakan salah satu negara dengan permasalahan stunting tertinggi ke-2 di kawasan Asia Tenggara dan berada pada posisi ke-5 di dunia dengan prevalansi balita stunting mencapai 30,8%. Aceh menduduki peringkat ketiga nasional untuk permasalahan stunting sebesar 22,5% setelah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Barat. Faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita antara lain dapat disebabkan kurangnya pemberian ASI eksklusif dan riwayat lahir dengan BBLR. Untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dan riwayat BBLR dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Susoh Kabupaten Abdya. Jenis penelitian ini yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh balita berusia 12-36 bulan yang mengalami stunting. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling yaitu sebanyak 36 orang, penelitian dilakukan pada tanggal 27 Oktober-4 November 2021. Analisa data menggunakan uji Chi Square dan OR dengan batas kemaknaan 95% (P<0,05). Menunjukkan bahwa ada hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita (p-value=0,028 dan OR 2,800). Anak yang tidak ASI eksklusif berisiko 2,800 kali mengalami kejadian stunting dibandingkan dengan anak yang ASI eksklusif. Ada hubungan riwayat BBLR dengan kejadian stunting pada balita (p- value=0,000 dan OR=3,036). Anak yang memiliki riwayat BBLR berisiko 3,036 kali mengalami kejadian stunting dibandingkan dengan anak yang lahir dengan berat badan normal. Ada hubungan pemberian ASI eksklusif dan riwayat BBLR dengan kejadian stunting pada balita. Diharapkan bagi Puskesmas Susoh agar dapat dijadikan sebagai pedoman perencanaan dalam melakukan intervensasi pencegahan stunting dan dapat melakukan penyuluhan untuk mencegah stunting. Kata Kunci : Stunting, ASI Ekslusif, BBLR WHO notes that cases of death among children aged 6-12 years in the world reached 2 million due to nutritional problems, especially due to stunting. Indonesia is one of the countries with the 2nd highest stunting problem in the Southeast Asia region and is in 5th position in the world with a prevalence of stunted toddlers reaching 30.8%. Aceh is ranked third nationally for stunting problems at 22.5% after East Nusa Tenggara (NTT) and West Sulawesi. Factors that influence the incidence of stunting in toddlers include a lack of exclusive breastfeeding and a history of being born with LBW. To determine the relationship between exclusive breastfeeding and a history of LBW with the incidence of stunting in toddlers in the Susoh Community Health Center Working Area, Abdya Regency. This type of research is analytical with a cross sectional approach. The population is all toddlers aged 12-36 months who are stunted. In this research, the sampling technique was carried out using a total sampling of 36 people, the research was conducted on 27 October-4 November 2021. Data analysis used the Chi Square test and OR with a significance limit of 95% (P<0.05). Shows that there is a relationship between a history of exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers (p-value=0.028 and OR 2.800). Children who are not exclusively breastfed have a 2,800 times risk of experiencing stunting compared to children who are exclusively breastfed. There is a relationship between a history of LBW and the incidence of stunting in toddlers (p-value=0.000 and OR=3.036). Children who have a history of LBW are 3,036 times more likely to experience stunting compared to children born with normal weight. There is a relationship between exclusive breastfeeding and a history of LBW with the incidence of stunting in toddlers. It is hoped that the Susoh Community Health Center can be used as a planning guide in carrying out stunting prevention interventions and can provide education to prevent stunting. Keywords: Stunting, exclusive breastfeeding, LBW
PsyCap Training: Increasing the Psychological Capital of Company X Employees in Facing the Era of Disruption Suryani, Indri; Hakim, Gamma Rahmita Ureka
Jurnal Sains Psikologi Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v13i12024p119-130

Abstract

Psychological capital is a psychological construct encompassing self-efficacy, optimism, hope, and resilience, which are core factors that contribute to the emergence of positive organizational behavior (POB) or measurable, developable, and channelable positive behavior in an organization. Developing psychological resources becomes crucial for facing challenges and changes during an era of IT industry disruption. This research examines the effectiveness of a PsyCap training program in increasing the psychological capital of Company X employees in facing the disruption era. The quantitative research method with a quasi-experimental research design was used to measure changes in values during the intervention (pretest-posttest). A purposive sampling technique was used to select 60 subjects based on their level of psychological capital characteristics. The PsyCap training program was designed based on Luthans’ theoretical framework, utilizing treatment instruments in the form of a PsyCap training module. Data analysis involves two types of analysis: descriptive analysis and parametric statistical analysis using the paired sample t-test. The research findings reveal a comparison of the level of psychological capital between experimental and control groups, with a gain score value of .001 (less than .05) and a sufficient level of effectiveness (66 percent). The results of this research suggest that PsyCap training treatment on an experimental group of employees at Company X is effective for enhancing psychological capital. As a suggestion for future researchers, it is recommended that they be more cautious in controlling the presence of extraneous variables.
Diversifikasi Pendapatan Melalui Penambahan Komposisi Buah Parijoto Dan Kemasan Menarik Wedang Uwuh Noviyanti, Nabila Dwi; Fairuzia, Fazat; Mulyana, Jajang; Setiawan, Miko; Aftoni, Falikul Isbah; Hidayatullah, Agus Noor; Suryani, Indri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i4.7712

Abstract

Desa Colo yang terletak di gunung Muria memiliki tanaman obat khas yaitu parijoto aksesi Muria (Medinilla speciosa var. Muria), namun tidak semua penduduk  mengembangkannya menjadi sebuah produk unggulan dengan nilai tambah ekonomi. Padahal, Desa Colo memiliki berbagai wisata, mulai dari wisata religi hingga alam yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Oleh karena itu, diadakan pelatihan penambahan komponen buah parijoto kering dalam produk wedang uwuh yang sudah banyak diminati oleh penikmat wedang, sehingga dapat pasarkan oleh masyarakat desa Colo dengan nilai jual yang lebih tinggi. Pelatihan ini dilakukan melalui metode ceramah, pembuatan wedang uwuh kering dan serbuk, pre-test dan post test kegiatan pelatihan pada bulan Agustus 2024 di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Ceramah dilakukan dengan pemberian materi tentang wedang uwuh dan pembuatannya kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Pembuatan wedang uwuh dilakuakn langsung dari bahan kering yang sudah steril dan langsung dikemas dalam kemasan yang menarik. Berdasarkan hasil evaluasi pada pelatihan pembuatan produk wedang uwuh plus parijoto menunjukkan bahwa peserta pelatihan mengalami peningkatan pada pengetahuan umum, pengolahan, penyimpanan, dan manfaat ekonomi antara 98-100%. peserta pelatihan 91% berpendapat bahwa materi yang diberikan juga sangat menarik, 78% sangat mudah untuk dipahami dan sangat bermanfaat. Melalui pelatihan penambahan komponen parijoto aksesi Muria pada produk wedang uwuh, masyarakat dapat membuat produk wedang uwuh dengan kearifan lokal desa Colo yang telah dijual di toko dan gerai-gerai lokal disekitar tempat wisata.