Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimizing Centralized Financial Management for MSMEs in the Mbulak Wilkel Tourism Area of Bantul with the Approaches of (Tri-N) Niteni, Nirokke, Nambahi, and Tri Pantangan Suciani, Leni; Pitaloka, Dyah Ayu; Sari, Serly Faisa Nur Fatika; Rifaldi, Rifaldi; Setiawan, Miko; Sari, Pristin Prima
IJCS: International Journal of Community Service Vol. 3 No. 2 (2024): July-December
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijcs.v3i2.1143

Abstract

This study aims to optimize centralized financial management for MSMEs in the Mbulak Wilkel tourism area of Bantul through a local wisdom-based approach, specifically the concepts of "Niteni, Nirokke, Nambahi," along with the "Tri Pantangan" teachings of Ki Hadjar Dewantara. This community service program, involving students and faculty from Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, emphasizes a one-door cashier system to enhance financial efficiency and transparency. The methods employed include socialization, training, and the implementation of simple digital technologies such as MokaPOS to facilitate transaction recording. The results indicate that local-based approaches and community cooperation significantly encourage resident participation in more professional and effective centralized management.
Diversifikasi Pendapatan Melalui Penambahan Komposisi Buah Parijoto Dan Kemasan Menarik Wedang Uwuh Noviyanti, Nabila Dwi; Fairuzia, Fazat; Mulyana, Jajang; Setiawan, Miko; Aftoni, Falikul Isbah; Hidayatullah, Agus Noor; Suryani, Indri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i4.7712

Abstract

Desa Colo yang terletak di gunung Muria memiliki tanaman obat khas yaitu parijoto aksesi Muria (Medinilla speciosa var. Muria), namun tidak semua penduduk  mengembangkannya menjadi sebuah produk unggulan dengan nilai tambah ekonomi. Padahal, Desa Colo memiliki berbagai wisata, mulai dari wisata religi hingga alam yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Oleh karena itu, diadakan pelatihan penambahan komponen buah parijoto kering dalam produk wedang uwuh yang sudah banyak diminati oleh penikmat wedang, sehingga dapat pasarkan oleh masyarakat desa Colo dengan nilai jual yang lebih tinggi. Pelatihan ini dilakukan melalui metode ceramah, pembuatan wedang uwuh kering dan serbuk, pre-test dan post test kegiatan pelatihan pada bulan Agustus 2024 di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Ceramah dilakukan dengan pemberian materi tentang wedang uwuh dan pembuatannya kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Pembuatan wedang uwuh dilakuakn langsung dari bahan kering yang sudah steril dan langsung dikemas dalam kemasan yang menarik. Berdasarkan hasil evaluasi pada pelatihan pembuatan produk wedang uwuh plus parijoto menunjukkan bahwa peserta pelatihan mengalami peningkatan pada pengetahuan umum, pengolahan, penyimpanan, dan manfaat ekonomi antara 98-100%. peserta pelatihan 91% berpendapat bahwa materi yang diberikan juga sangat menarik, 78% sangat mudah untuk dipahami dan sangat bermanfaat. Melalui pelatihan penambahan komponen parijoto aksesi Muria pada produk wedang uwuh, masyarakat dapat membuat produk wedang uwuh dengan kearifan lokal desa Colo yang telah dijual di toko dan gerai-gerai lokal disekitar tempat wisata.
Observasi UMKM Bakso dan Mie Ayam Cak Iwan Pakualaman Noperian, Jogi; Krisnawan, Andik Damar; Setiawan, Miko; Prawita, Dika
Jurnal Pengabdian Cendekia Vol. 1 No. 2 (2025): Edisi Agustus
Publisher : PT Pustaka Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71417/jpc.v1i2.40

Abstract

Observasi UMKM Bakso dan Mie Ayam Cak Iwan Pakualaman dilakukan untuk memahami dinamika usaha kuliner skala kecil. Usaha ini dirintis pada tahun 1980 dengan berjualan keliling menggunakan gerobak pikul, kemudian berkembang menjadi warung menetap, dan hingga kini menempati dua unit rumah toko. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data terkait sejarah, proses produksi, manajemen sumber daya manusia, pemasaran, dan keuangan. Hasil observasi menunjukkan bahwa UMKM ini mampu bertahan dan berkembang dengan mengandalkan kualitas produk, pelayanan, dan kemampuan beradaptasi. Meskipun demikian, terdapat beberapa tantangan seperti manajemen sumber daya manusia yang belum terstruktur dan pemanfaatan pemasaran digital yang kurang optimal. Observasi ini memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai pengelolaan UMKM kuliner dan menjadi dasar untuk pengembangan di masa depan.