Budidaya lebah kelulut di ekosistem gambut, tidak hanya memberikan hasil berupa madu yang bernilai ekonomi, namun aktivitas lebah kelulut di ekosistem gambut sebagai salah satu komponen ekologi, bagi persebaran biji atau penyerbukan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan lebah Kelulut yang dikelola oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) “Madu Kelulut” desa Tuwung Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau. Metode penelitian adalah metode kuantitatif. Lebah kelulut merupakan salah satu jenis lebah yang menghasilkan madu yang khas Indonesia, yang berasal dari daerah Kalimantan, dengan nama latin Trigona sp, sudah lama dikenal oleh masyarakat di sekitar hutan, lebah ini tidak memiliki sengat, sehingga tidak menakutkan bagi manusia. Permasalahan yang dihadapi oleh petani lebah kelulut adalah bagaimana upaya petani lebah untuk memasarkan madu, secara efektif, baik di pasar lokal maupun ekspor, akan mendukung pengembangan bisnis madu kelulut di Kabupaten Pulang Pisau. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pengelolaan usaha KUPS “Madu Kelulut” ini masih belum maksimal, karena jumlah produksi yang masih rendah, sehingga disarankan untuk perbaikan dan peningkatan proses budidaya yang baik, perlu perluasan areal usaha, serta perlu penambahan jumlah stup.