Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis pendapatan petani padi sawah tadah hujan berdasarkan luas lahan di Desa Pararapak dan (2) menganalisis kontribusi petani padi sawah tadah hujan terhadap rumah tangga petani di Desa Pararapak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penerimaan petani padi sawah tadah hujan di Desa Pararapak menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan dalam hal luas lahan yang diusahakan oleh petani. Untuk setiap musim tanam, rata-rata penerimaan sebesar Rp.8.755.337,00 untuk luas lahan antara 0,5 dan 1 ha, sedangkan peneriman sebesar Rp.16.870.360,00 untuk luas lebih dari 1 ha. Jumlah biaya yang dikeluarkan rata-rata sebesar Rp 5.411.476,00 untuk luas lahan 0,5-1 ha, dan rata-rata Rp 12.367.857,00 untuk luas lahan lebih dari 1 ha. Pendapatan rata-rata untuk luas lahan 0,5-1 ha adalah Rp 3.247.194,00, dan untuk luas lahan lebih dari 1 ha adalah Rp 4.156.253,00. Dengan kontribusi usahatani padi sawah tadah hujan di Desa Pararapak Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan sebesar 0,51% terhadap pendapatan rumah tangga petani, dibandingkan dengan pendapatan luar pertanian (Karet dan Nanas Parigi) sebesar 96,84% dan non pertanian sebesar 2,61%, dapat disimpulkan bahwa kontribusi usahatani padi sawah tadah hujan sangat rendah terhadap pendapatan rumah tangga petani.Kata kunci: Pendapatan, padi sawah tadah hujan.Abstract The objectives of this study were (1) to analyze the income of rainfed wetland rice farmers based on land area in Pararapak Village, and (2) to analyze the contribution of rainfed wetland rice farmers to farming households in Pararapak Village. The results showed that the average income of rainfed wetland rice farmers in Pararapak Village showed significant differences in terms of land area cultivated by farmers. For each growing season, the average income was Rp.8,755,337 for land areas between 0.5 and 1 ha, while the income was Rp.16,870,360 for land areas of more than 1 ha. The average cost was IDR 5,411,476 for land area of 0.5 to 1 ha, and an average of IDR 12,367,857 for land area of more than 1 ha. The average income for land area 0.5-1 ha is Rp 3,247,194 and for land area more than 1 ha is Rp 4,156,253. With the contribution of rainfed wetland rice farming in Pararapak Village, South Hamlet Subdistrict, South Barito Regency of 0.51% to farmers' household income, compared to off-farm income (rubber and Parigi pineapple) of 96.84% and non-agricultural income of 2.61%, it can be concluded that the contribution of rainfed wetland rice farming to farmers' household income is very low.Keywords: Income, Rain-fed Rice Paddy