Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS CAMPUR KODE PADA PERKULIAHAN BERBICARA BAHASA BALI 1 DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA BALI D3 UNDIKSHA. Rai, Ida Bagus
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ANALISIS CAMPUR KODE PADA PERKULIAHAN BERBICARA BAHASA BALI 1 DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA BALI D3 UNDIKSHA. Oleh Ida Bagus Rai Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji campur kode sebagai fenomena tutur yang terjadi pada perkuliahan berbicara bahasa Bali. Secara khusus penelitian ini bertujuan : (1) mengidentifikasi bahasa yang muncul pada perkuliahan berbicara bahasa Bali, (2) menemukan tataran bahasa yang muncul dalam campur kode, (3) mengkaji bentuk-bentuk campur kode yang terjadi pada perkuliahan berbicara bahasa Bali, dan (4) mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode pada perkuliahan berbicara bahasa Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan karakteristik yang alami. Data dalam penelitian ini berupa ujaran dalam tataran morfem, kata,  dan frasa. Latar penelitian ini adalah kampus Undiksha tempat perkuliahan berbicara bahasa Bali. Subjek penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Bali. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara. Dalam analisis data digunakan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Temuan penelitian ini menunjukkan, bahasa yang paling banyak menyisip pada perkuliahan berbicara bahasa Bali adalah bahasa Indonesia. Bentuk-bentuk campur kode yang terjadi adalah campur kode ke dalam, campur kode ke luar, dan campur kode campuran.  Dalam penelitian ini tataran bahasa yang menimbulkan campur kode adalah morfem, kata, dan frasa. Tataran yang paling banyak muncul adalah tataran kata. Campur kode pada perkuliahan berbicara bahasa Bali disebabkan oleh dua faktor, yaitu (1) faktor penutur  dan (2) faktor kebahasaan yang terdiri atas kurangnya  kosa kata bahasa Bali. Pada perkuliahan berbicara bahasa Bali telah terjadi peristiwa kebahasaan yang disebut campur kode. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru/dosen, siswa/mahasiswa, dan peneliti. Jika menginginkan hasil yang lebih maksimal, peneliti lain hendaknya melakukan penelitian yang lebih mendalam daripada penelitian yang telah dilakukan ini.   Kata  Kunci :campur kode ,perkuliahan,bahasa Bali,   ABSTRACT This study generally aims to describe the code mixing as a phenomenon that occurred at speaking course of Balinese language lecturing. Specifically, this study aims: (1) to identify the language that appeared at the speaking course of Balinese language lecturing, (2) to find the level of language that appeared in code mixing, (3) to describe the forms of interference that occurred at speaking course of Balinese language lecturing, and (4) to describe some factors that caused the occurrence of code mixing at speaking course of Balinese language lecturing. This study used a qualitative design with natural characteristics.  Data in this study were some utterances at the level of morphemes, words, and phrases. Setting of this study is campus of Undiksha which was the place of Balinese Language Speaking course. The subject of this study is the students of Balinese language education Department. The method used is the method of observation and interview. In the data analysis used the stage of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The findings of this study showed that the most language inserted in the Balinese Language Speaking Course was Indonesian language. Other forms of interference that occured was a code mixing into the code, the code mixing out of the code, and mix the code mixing. In this study the level languages that raised  the code mixing were morphemes, words and phrases. Most level appeared is the level of the word. Code mixing of Balinese Language in Speaking Course was caused by two factors, namely (1) Factor of speaker and (2) Factor of language that lack of Balinese vocabulary. The language situation that happened in the Balinese Language speaking Course was called code  mixing. The results were useful for teacher/ lecturer, students, and researchers. For the maximum results, other researchers should conduct more in-depth study than this research.   Keywords: code mixing, lecturing, Balinese language
ANALISIS CAMPUR KODE PADA PERKULIAHAN BERBICARA BAHASA BALI 1 DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA BALI D3 UNDIKSHA. Rai, Ida Bagus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.871 KB)

Abstract

ANALISIS CAMPUR KODE PADA PERKULIAHAN BERBICARA BAHASA BALI 1 DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA BALI D3 UNDIKSHA. Oleh Ida Bagus Rai Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji campur kode sebagai fenomena tutur yang terjadi pada perkuliahan berbicara bahasa Bali. Secara khusus penelitian ini bertujuan : (1) mengidentifikasi bahasa yang muncul pada perkuliahan berbicara bahasa Bali, (2) menemukan tataran bahasa yang muncul dalam campur kode, (3) mengkaji bentuk-bentuk campur kode yang terjadi pada perkuliahan berbicara bahasa Bali, dan (4) mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode pada perkuliahan berbicara bahasa Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan karakteristik yang alami. Data dalam penelitian ini berupa ujaran dalam tataran morfem, kata,  dan frasa. Latar penelitian ini adalah kampus Undiksha tempat perkuliahan berbicara bahasa Bali. Subjek penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Bali. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara. Dalam analisis data digunakan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Temuan penelitian ini menunjukkan, bahasa yang paling banyak menyisip pada perkuliahan berbicara bahasa Bali adalah bahasa Indonesia. Bentuk-bentuk campur kode yang terjadi adalah campur kode ke dalam, campur kode ke luar, dan campur kode campuran.  Dalam penelitian ini tataran bahasa yang menimbulkan campur kode adalah morfem, kata, dan frasa. Tataran yang paling banyak muncul adalah tataran kata. Campur kode pada perkuliahan berbicara bahasa Bali disebabkan oleh dua faktor, yaitu (1) faktor penutur  dan (2) faktor kebahasaan yang terdiri atas kurangnya  kosa kata bahasa Bali. Pada perkuliahan berbicara bahasa Bali telah terjadi peristiwa kebahasaan yang disebut campur kode. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru/dosen, siswa/mahasiswa, dan peneliti. Jika menginginkan hasil yang lebih maksimal, peneliti lain hendaknya melakukan penelitian yang lebih mendalam daripada penelitian yang telah dilakukan ini.   Kata  Kunci :campur kode ,perkuliahan,bahasa Bali,   ABSTRACT This study generally aims to describe the code mixing as a phenomenon that occurred at speaking course of Balinese language lecturing. Specifically, this study aims: (1) to identify the language that appeared at the speaking course of Balinese language lecturing, (2) to find the level of language that appeared in code mixing, (3) to describe the forms of interference that occurred at speaking course of Balinese language lecturing, and (4) to describe some factors that caused the occurrence of code mixing at speaking course of Balinese language lecturing. This study used a qualitative design with natural characteristics.  Data in this study were some utterances at the level of morphemes, words, and phrases. Setting of this study is campus of Undiksha which was the place of Balinese Language Speaking course. The subject of this study is the students of Balinese language education Department. The method used is the method of observation and interview. In the data analysis used the stage of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The findings of this study showed that the most language inserted in the Balinese Language Speaking Course was Indonesian language. Other forms of interference that occured was a code mixing into the code, the code mixing out of the code, and mix the code mixing. In this study the level languages that raised  the code mixing were morphemes, words and phrases. Most level appeared is the level of the word. Code mixing of Balinese Language in Speaking Course was caused by two factors, namely (1) Factor of speaker and (2) Factor of language that lack of Balinese vocabulary. The language situation that happened in the Balinese Language speaking Course was called code  mixing. The results were useful for teacher/ lecturer, students, and researchers. For the maximum results, other researchers should conduct more in-depth study than this research.   Keywords: code mixing, lecturing, Balinese language
PRASI (KOMIK TRADISIONAL BALI) DI ERA DIGITAL, TANTANGAN DAN PELUANG Rai, ida Bagus
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol 12, No 02 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.41 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v12i02.13921

Abstract

Prasi (traditional Balinese comics) is one aspect of Balinese culture that supports the noble  values and influences for the people of Bali. Prasi is a combination of two types of skills, namely the skills to write and draw on palm leaves. Prasi-shaped prose that accompanied the image using palm leaves as media. The types of stories written on prasi usually come from the epics of Ramayana and Bharatayudha. But there are also written from the story of Tantri. Prasi has function as entertainment media. The meaning contained in prasi is the values of religion and culture of Bali. The challenge of pration in the digital era, the community of the prasi  is  diminishing. The  interest  of  the  younger  generation of Bali to write a few more prasi. Opportunities in the present era as a medium for preserving culture and religion in Bali. Prasi until now still favored by foreign tourists used as a cendramata
ANALISIS CAMPUR KODE PADA WACANA BAHASA BALI Rai, Ida Bagus -; Wisnu, I Wayan Gede -; Purnami, Ida Ayu Putu; Sriasih, Sang Ayu Putu
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol 11, No 02 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.795 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v11i02.11145

Abstract

This study is a qualitative research aimed at the Balinese language discourse. This research was done on the grounds separately to determine the use of the Balinese language used in Balinese language discourse. It is also to see how big a role other languages spoken in the discourse of the Balinese language, resulting in the phenomenon of code-mixing. Subjects in this study is the discourse of the Balinese language. The object of this research are the Code Mixing of Balinese language discourse. Data collection methods used were observation and documentation. While this research instrument was the data card. Data were analyzed through the stages; data reduction, identification, classification, presentation, and drawing conclusions. The results of this study can be seen that there was code-mixing in Yong Sagita songs on the album. Languages are often appears on code-mixing into is Indonesian. Code-mixing types were based on speech level language, the level of the word is the type most commonly found in the study, because the level of the most easily understood words. Factors that cause the interference of code in a pop song Bali Yong Sagita is because of the speakers and linguistic factors. Keywords: Mixed code, Discourse, Language Bali.   ABSTRAK  Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang ditujukan pada Wacana Bahasa Bali. Penelitian ini dilakukan dengan alasan utnuk mengetahui penggunaan bahasa Bali yang digunakan pada Wacana Bahasa Bali. Selain itu juga melihat seberapa besar peranan bahasa lain yang digunakan pada Wacana Bahasa Bali, sehingga terjadi fenomena campur kode. Subjek dalam penelitian ini adalah Wacana Bahasa Bali. Objek dalam penelitian ini adalah Campur Kode yang terdapat pada wacana Bahasa Bali. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi.  Sedangkan Instrumen penelitian ini menggunakan kartu data. Data dianalisis melalui tahapan; reduksi data, identifikasi, klasifikasi, penyajian, dan penarikan simpulan. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa terjadi campur kode pada album lagu Yong Sagita. Bahasa yang sering muncul pada campur kode ke dalam adalah bahasa Indonesia. Jenis campur kode berdasarkan tingkat tutur bahasa, tataran kata merupakan jenis yang paling banyak ditemukan pada penelitian, karena tataran kata paling mudah dipahami. Faktor yang menyebabkan adanya campur kode dalam lagu pop Bali Yong Sagita adalah karena faktor pembicara dan faktor kebahasaan. Kata kunci: Campur kode, Wacana, Bahasa Bali. 
PERKEMBANGAN PASANG AKSARA BALI DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA BALI Rai, Ida Bagus
Jurnal IKA Vol 11, No 2 (2013): September, 2013
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v11i2.1986

Abstract

PERKEMBANGAN PASANG AKSARA BALI DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA BALI Oleh Ida Bagus Rai Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Bali,FBS UNDIKSHA Singaraja ABSTRAK Dalam usaha memahami konep-konsep budaya pada naskah kuno orang harus memahami aksara Bali dengan Pasang Aksara/sistem ejaannya. Hal ini perlu dilakukan dalam usaha pewarisan dan pelestarian budaya Bali. Sampai saat ini sistem penulisan/Pasang Aksara Bali yang pernah berlaku adalah dua buah Pasang Aksara/ejaan, yaitu Pasang Aksara Purwadresta dan Pasang Aksara Schwartz. Pasang Aksara Purwadresta berlaku lebih dulu dari Pasang Aksara Schwartz. Beberapa ketentuan yang dimiliki sebagai sistem Pasang Aksara Purwadresta, yaitu: (1) menggunakan aksara biasa dan aksara suci; (2) rangkapan konsonan pada umumnya sesuai dengan daerah artikulasi; (3) mengikuti hukum pasang pageh; dan (4) bentuk penulisannya jajar sambung. Pasang Aksara Schwartz hanya menggunakan aksara wreastra saja beserta gantungan dan gempelan, serta sesapa sebagai gempelan sedanti. Pada tahun 1957 Pemerintah Daerah Bali mengadakan Pasamuan Agung memabahas ejaan bahasa Bali dengan huruf Latin dan Pasang Aksara Bali yang mana kembali pada sistim Pasang Aksara Purwadresta. Selanjutnya disempurnakan lagi pada Pasamuan Agung Kecil tahun 1963. Perubahan itu terjadi masih mengarah pada fungsionalisasi untuk pewarisan nilai budaya dan pelestarian aksara Bali. Kata-kata kunci: perkembangan, pasang aksara, pelestarian budaya Bali
Kemampuan Nyurat Aksara Bali menggunakan Aplikasi Papan Ketik (Patik) Bali pada Android Rai, Ida Bagus
LOKABASA Vol 10, No 2 (2019): Vol. 10, No. 2, Oktober 2019
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v10i2.21356

Abstract

This study aims to (1) explain the procedure for using TPS type cooperative learning models with the PaTik Bali application in the Balinese script writing course for Undiksha Singaraja Balinese language education students, (2) the ability of students in the Balinese Undiksha Singaraja language learning program, after using the learning model TPS cooperative type with the application of PaTik Bali in writing Balinese script, and (3) the opinion of students of the Undiksha Singaraja Bali language education program, about the TPS type cooperative learning model in writing Balinese script. This research uses descriptive qualitative and quantitative data. The subject in this research was the lecturer writing the Balinese Undiksha Singaraja Balinese language education program, and the object in this study was learning using the type of cooperative learning model TPS. Data collection methods used were observation, tests and questionnaires. The results of the study include (1) the procedures for lecturers using the TPS type cooperative learning model with the PaTik Bali application in the Balinese script according to the learning plan that has been made, (2) using the TPS type cooperative learning model with the PaTik Bali Application can improve the ability of students in the Study Program Undiksha Singaraj's Balinese language education, and (3) the opinion of Undiksha Singaraja's Balinese language education program students, in using TPS type cooperative learning models with the PaTik application provide good responses to improve students' ability to write Balinese script. There is a positive and significant influence in using the type of TPS cooperative learning model with the application of PaTik Bali in improving the ability to write Balinese script students of the Balinese Undiksha Singaraja language education program.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan tata cara menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan aplikasi PaTik Bali dalam mata kuliah menulis aksara Bali mahasiswa Prodi pendidikan bahasa Bali Undiksha Singaraja, (2) kemampuan mahasiswa Prodi pendidikan bahasa Bali Undiksha Singaraja, setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan aplikasi PaTik Bali dalam menulis aksara Bali, dan (3) pendapat mahasiswa Prodi pendidikan bahasa Bali Undiksha Singaraja, tentang model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam menulis aksara Bali. Penelitian ini menggunakan data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Subjek dalam penelitan ini adalah dosen menulis aksara Bali Prodi pendidikan bahasa Bali Undiksha Singaraja, dan objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan angket/kuesioner.  Hasil  penelitian  meliputi  (1)  tata  cara dosen  menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan aplikasi PaTik Bali dalam mata kuliah nyurat aksara Bali sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat, (2)  menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  TPS  dengan  Aplikasi PaTik Bali bisa meningkatkan kemampuan mahasiswa Prodi pendidikan bahasa Bali Undiksha Singaraj, dan (3) pendapat mahasiswa Prodi pendidikan bahasa Bali Undiksha Singaraja, dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan aplikasi PaTik memberikan respon yang baik untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa menulis aksara Bali. Ada pengaruh yang positif dan signifikan dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan aplikasi PaTik Bali dalam meningkatkan kemampuan menulis aksara Bali mahasiswa Prodi pendidikan bahasa Bali Undiksha Singaraja.
Pengenalan Bahasa Bali menggunakan Media Gambar pada Anak Usia Dini Wirani, Ida Ayu Sukma; Paramarta, I Ketut; Rai, Ida Bagus; Paryatna, Ida Bagus Made Ludy
LOKABASA Vol 10, No 2 (2019): Vol. 10, No. 2, Oktober 2019
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v10i2.21333

Abstract

From the results of preliminary observations made at the Banjar Kindergarten, found problems regarding learning of the Balinese language at the Banjar Kindergarten and the availability of instructional media in class, to support the learning process is less supportive. One of the solutions offered is to conduct Balinese language learning training with drawing media at PAUD Teachers in Banjar Kindergarten. Based on the training that has been carried out, it can be concluded that the implementation of Balinese language learning training with drawing media for PAUD teachers in Banjar Kindergarten is going well and smoothly and has achieved the targets set previously. In addition, the teacher's response to the implementation of Balinese language learning training with drawing media on the teachers was very good, namely the teachers were very enthusiastic because they were seen to be very helpful in supporting Balinese language learning in PAUD. AbstrakDari hasil observasi awal yang di lakukan di TK Negeri Banjar, ditemukan permasalahan mengenai pembelajaran bahasa Bali di TK negeri Banjar dan ketersediaan media pelajaran di kelas, untuk mendukung proses pembelajaran kurang mendukung. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan mengadakan pelatihan pembelajaran bahasa Bali dengan media gambar Pada Guru-Guru PAUD di TK Negeri Banjar. Berdasarkan pada pelatihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan pembelajaran bahasa Bali dengan media gambar pada guru-guru PAUD di TK Negeri Banjar berjalan dengan baik dan lancar serta telah mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, respon guru-guru terhadap pelaksanaan pelatihan pembelajaran bahasa Bali dengan media gambar pada guru-guru sangat baik, yaitu guru-guru sangat antusias karena dipandang sangat membantu dalam menunjang pembelajaran bahasa Bali di PAUD.
RELEVANSI SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA UNTUK MENYONGSONG PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKELANJUTAN Rai, Ida Bagus
Widya Accarya Vol 5 No 1 (2016): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.776 KB) | DOI: 10.46650/wa.5.1.450.%p

Abstract

Serifikasi merupakan upaya peningkatan mutu guru, yang diikuti dengan peningkatan  kesejahteraan guru, Sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjtan Pendidikn merupakan salah satu sarana utama yang diharapkan mampu memprsiapkan sumber daya manusia yang dipersyaratkan. Inti pendidikan adalah pada proses belajar mengajar, dan komponen yang paling menentukan proses pengajaran adalah guru, bukan ditentukan olek kurikulum,sarana dan prasarana.unsur-unsur tersebut hanyalah sekedar pelengkap bagu guru dalam mengelola pem,belajaran yang berkualitas. Ilustrasi di atas sekedar menunjukkan betapa peranan guru yang profesional mempunyai arti yang sangat penting dalam pembangunan bangsa terutama dalam rangka mempersiapkan manusia yan berkualitas.Ada tiga macam kompetensi khususyang harus dimiliki oleh seorang guru (SD), yaitu (a) kompetensi mengajar, memotivasi peserta didik dan kemampuan mengebangkan kelas, (b) kompetensi kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk berhubungan dan memahami orang lain/peserta didik, (c) kemampuan untuk memberikan dukungan, yaitu kecakapan yang mengacu kepada ketangkasan manual dan visual. Untuk mendapatkan kemampuan profesional seperti yang disebutkan diatas diperlukan berbagai upaya baik oleh pemerintah dan terutama oleh guru yang bersangkutan. Untuk maksud tersebut diperlukan motivasi yang kuat sebagai pendorong, pengaah aktifitasnya dalam meningkatkan kualitas diri dan dalam melaksanakan tugas dan tenggungjawabnya.   Kata Kunci: Sertifikasi, Motivasi, Profesionalitas    
PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGATASI PENYALAH GUNAAN NARKOBA PADA SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DWIJENDRA DENPASAR Sila, I Made; Rai, Ida Bagus
Widya Accarya Vol 9 No 2 (2018): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.047 KB) | DOI: 10.46650/wa.9.2.640.%p

Abstract

ABSTRACTDrug abuse and dissemination is one of the criminal acts and it has become such a serious phenomenon that must be overcome and resolved by both the self, the society, the educational environment and the government. Schools as formal educational institutions need to take a serious handling by carrying out socialization in the community and education. Headmaster as a leader of educational institution need to make various innovations, especially in implementing leadership patterns to influence the behavior of institutions and subordinates, especially learners. A credible, transparent, accountable, and responsible headmaster pattern will be a good example for teachers and learners. This research was categorized into a qualitative research, because this research tried to describe the symptoms or facts as they are or naturally in verbal narrative (using words). Informants in this study were determined by purposive sampling technique. While the technique of data collection was done by interviewing, observation and documentation. Data analysis technique used was descriptive technique with induction and argumentation technique. From the results of the study note that the leadership pattern of headmasterwas very influential on the behavior of teachers and students. While the school effort was by the way of promotive, preventive, curative, rehabilitative and repressive. The advice I could give for headmaster is she/heshould always provide sufficient supervision for learners, because children or teenagers are vulnerable to drug abuse and for the government is it is advisable to continue to program the prevention of the dangers of drugs and to take firm action against the perpetrators of drugs crimes.Keywords, Leadership pattern, drugs abuseABSTRAKPenyalahgunaan dan penyebaran narkoba adalah sebagai salah satu perbuatan yang melanggar hukum dan telah menjadi fenomena yang begitu serius yang harus ditanggulangi dan selesaikan baik oleh diri sendiri, masyarakat, lingkungan pendidikan dan pemerintah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal perlu melakukan  penanggulangan yang serius dengan melaksanakan sosialisasi dilingkungan masyarakat dan pendidikan. Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan perlu melakukan berbagai inovasi terutama dalam menerapkan pola kepemimpinan untuk dapat mempengaruhi prilaku lembaga dan bawahannya terutama peserta didiknya.  Pola kepemimpinan kepala sekolah yang kredibel, transparan, akuntabel,  dan bertanggung jawab  akan merupakan contoh yang baik bagi guru dan peserta didik. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif, karena penelitian ini berusaha mendeksripsikan gejala atau fakta apa adanya atau secara alami secara naratif verbal (menggunakan kata-kata). Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling. Sedagkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah teknik deskriptif dengan teknik induksi dan argumentasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pola kepemimpinan Kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap prilaku guru dan siswa. Sedangkan upaya sekolah adalah  dengan cara promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan represif. Saran yang dapat saya berikan adalah bagi para kepala sekolah  hendaknya selalu memberikan pengawasan yang cukup bagi peserta didik, karena anak-anak atau remaja rentan menjadi korban penyalahgunaan narkoba dan bagi pemerintah disarankan untuk terus memprogramkan upaya-upaya pencegahan terhadap bahaya narkoba dan menindak tegas pelaku kejahatan narkoba. Kata kunci, Pola kepemimpinan, penyalahgunaan narkoba
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN MOTIVASI KERJA PADA GURU YANG SUDAH TERSERTIFIKASI Sila, I Made; Rai, Ida Bagus
Widya Accarya Vol 10 No 1 (2019): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.406 KB) | DOI: 10.46650/wa.10.1.689.%p

Abstract

Indonesian needs qualified teachers who mastered various kinds of skills, professional competence, science, and technology, able to state the best concept, idea, though, and behavioral attitude to the learner, and have the high work motivation. These teacher competencies would be the requirement in forming the gold generation of Indonesian. By the existence of human resources which is required, Indonesian are able to continue and move the construction sectors effectively and efficiently, and capable to compete in international market. In order to fulfill it the government released the law No. 14 year 2015 which is about teacher and lecturer who require the qualification and teacher competence, that is minimum Bachelor degree or Diploma degree and has the Educator certificate. The problem is whether the giving of certification program for teacher could improve the teacherâ??s performance. The aim of this research is to know whether there is a relationship between competency and teacher work motivation who has been certified by the Senior High School of Dwijendra which consists of 60 teachers as the sample. The sampling used purposive sampling technique. The research methodology used quantitative approach with the teacher competency test and the work motivation scale. Meanwhile, the technique of analysis data used product moment by Pearson. Based on the data analysis which gained correlation coefficient r= 0,75 with significance = 0.500 (p>0,05), it means there is a relationship between the teacher  performance motivation which has been certified. The variable of the relation of teacher competency and the variable of work motivation are included in high category.Keywords: competency, certified teacher, work motivation. ABSTRAK            Bangsa Indonesia membutuhkan guru  berkualitas yang menguasai berbagai jenis keterampilan, keahlian professional, ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu menyampaikan  gagasan, ide, pemikiran, dan sikap perilaku terbaik kepada peserta didik, dan memiliki motivasi kerja yang tinggi . Kompetensi guru seperti itu sebagai persyarat membentuk genersi emas bangsa Indonesia. Dengan adanya sumber daya manusia yang dipersyaratkan itulah bangsa Indonesia mampu melanjutkan dan menggerakkan sector-sektor pembangunan secara lebih efektif dan efisien serta mampu bersaing di pasar dunia. Untuk memenuhi harapan tersebut pemerintah  mengeluarkan  UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang mensyaratakan kualifikasi dan kompetensi guru, yaitu minimal Sarjana ( S1 ) atau diploma empat (D4) dan memiliki sertifikat pendidik.   Permasalahannya apakah  program pemberian sertifikasi kepada guru tersebut  mampu meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kompetensi  dengan motivasi kerja  guru yang sudah tersertifikasi. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh guru yang sudah disertifikasi di Sekolah Menengah Atas  Dwijendra yang berjumlah 60 guru yang dipergunakan sebagai sampel. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode penelitian menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan alat ukur tes kompetensi  guru dan skala motivasi kerja. Sedangkan teknik analisis data menggunakan Product Moment dari Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi r = 0,75 dengan signifikansi = 0.500 (p >0,05) yang berarti  ada hubungan antara kompetensi  dengan motivasi kinerja guru yang sudah teisertifikasi. Variabel hubungan kompetensi guru  dan variabel motivasi kerja  termasuk dalam kategori tinggi.Kata kunci: kompetensi , guru bersertifikasi, motivasi kerja
Co-Authors ., A.A. Istri Agung Prabawati ., I Gusti Agung Indriyani ., I Putu Ady Setya Mahardika ., Luh Km Sri Pramawati ., Luh Putu Novyta Handayani ., Ni Kadek Erni Yuni Andani ., Ni Luh Krisna ., Ni Luh Maherni ., Ni Wayan Ari Suryanti Adilia, Kadek Dwik Agus Darmayasa, Kadek Agus Suyasa Gede Agustini, Kadek Indah ANAK AGUNG GEDE INDRAYANA . Angga Mahendra, Putu Ronny Anggreningsih, Komang Sinta Anti, Nkomang Juni Arimbawa Arya, Kadek Aryana, I.B.Putra Manik Astari, Ni luh Umi Danuarta, Made Fendy Darmawan I Putu ., Fendy Darmawan I Putu Gede Edy Putra Udayana Gede Gunatama Gusti Ayu Era Aryanti ., Gusti Ayu Era Aryanti I Gede Nurjaya I Gede Sujana I Gede Suputra ., I Gede Suputra I K. Paramarta I Kadek Eka Muliana I Ketut Paramarta I Komang Doni Mahendra I Made Astika I Made Astra Winaya I Made Restu Adi Putra I Made Sila I Made Sutika I Made Suwendi I Nengah Sudiarta I Putu Adi Darmadi ., I Putu Adi Darmadi I Putu Andika Adi Priana ., I Putu Andika Adi Priana I Putu Rudi Astrawan I Wayan Aryawan I Wayan Gede Wisnu I WAYAN SUBAWAYASA . I Wayan Wendra I.B.Putra Manik Aryana Ida Ayu Putu Purnami Ida Ayu Putu Widiantari Ida Bagus Brata Ida Bagus Made Ludy Paryatna Ida Bagus Nyoman Mantra Ida Bagus Nyoman Wartha Ida Bagus Putra Manik A. Ida Bagus Putra Manik Aryana Ida Bagus Putra Manik Aryana Ida Bagus Putra, Manik Aryana Kadek Agus Darmayasa Kadek Arimbawa Arya Kadek Dina Rusmita Kadek Dwik Adilia Ketut Paramarta Komang Hendri Purwanata Komang Sinta Anggreningsih Luh Eka Wahyuni Luh Putu Juni Ari Setia Dewi M.Pd Prof. Dr. I Nyoman Sudiana . Made Adi Permana Teja Made Dwi Adipraya . Ni Kadek Ayu Dewi Ratni Ni Kadek Desi Marini ., Ni Kadek Desi Marini Ni Kadek Desy Bintang Maharani Ni Kadek Mita Apriyanti . Ni Komang Sridadi Ni Luh Degeng Ratna Dewi ., Ni Luh Degeng Ratna Dewi Ni Luh Novita Sari Ni luh Umi Astari NI MADE SUARNINGSIH NI NENGAH RAMIANI . Ni Nyoman Adi Tria Wirantini Nita, Ni Ketut Ayu Nita Trisnayanti Paramarta, I K Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd . Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum . Purwanata, Komang Hendri Putra Manik A., Ida Bagus Putu Agus Eka Pradnyana ., Putu Agus Eka Pradnyana Putu Dewi Merlyna Yuda Pramesti PUTU LENNA AGUSTINI . Putu Putri Maharani PUTU SUARSANA . S.S. M.Pd Ida Ayu Sukma Wirani . Sagung Laksmi Widi Sang Ayu Putu Sriasih Saputra, Putu Dani Arya Setia Dewi, Luh Putu Juni Ari Sila, I Made Sridadi, Ni Komang Suarningsih, Ni Made Teja, Made Adi Permana Udayana, Gede Edy Putra Wahyuni, Luh Eka Widi, Sagung Laksmi Widiantari, Ida Ayu Putu Wisnu, I Wayan Gede