Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS LIMBAH PETERNAKAN DI DESA NGAWUN KABUPATEN TUBAN Rastono, Adi; Muzadi, Masrur; Siswara, Hamzah Nata
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 2 No 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v2i01.473

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Ngawun Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban dalam memanfaatkam limbah peternakan menjadi kompos. Warga masih memiliki beberapa keterbatasan dalam pengolahan antara lain, 1) pemahaman tentang teknologi pengolahan limbah ternak masih kurang, 2) belum memiliki keterampilan dalam mengelola limbah peternakan sehingga perlu adanya pendampingan dan pelatihan. Metode yang dilakukan dalam program pengabdian masyarakat adalah observasi melalui preetest dan postest, sosialisasi, pendampingan dan pelatihan pembuatan pupuk. Hasil dari kegiatan ini adalah Program ini berhasil dalam memotifasi warga untuk memanfaatkan limbah ternak menjadi kompos yang ditujukan prosentase preetest yang menjawab “Ya” adalah 31,3% dan “Tidak” 61,7%, namun setelah dilakukan kegiatan pendampingan dan pelatihan dalam pembuatan pupuk kompos prosentase pada posttest meningkat yaitu dengan jawaban “Ya” 80% sedangkan “Tidak” 20%.
Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Limbah Pangan menjadi Eco-enzyme di Lingkungan Sekolah Nurenik, Nurenik; Indarwati, Lisa Dwifani; Rastono, Adi; Muzadi, Masrur
Indonesian Journal for Social Responsibility Vol. 7 No. 02 (2025): December 2025
Publisher : LPkM Universitas Bakrie

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/ijsr.v7i02.482

Abstract

Each year, food waste from households, markets, restaurants, and schools continues to increase. Improper management of this waste can harm the environment and contribute to greenhouse gas emissions. A simple, low-cost, and environmentally friendly solution for managing food waste is to process it into an eco-enzyme. This community engagement program aimed to enhance students’ knowledge and skills in creating eco-enzymes as a practical approach to addressing food waste issues. The activity was conducted at MA Islamiyah Kedungjambe in Tuban and involved 39 students from the XI grade, focusing on both science and social studies tracks. The methods used included interactive socialization and hands-on training in eco-enzyme production, utilizing a mixture of fruit peels, brown sugar, and water in a 3:1:10 ratio, followed by a three-month fermentation process. The resulting eco-enzyme had a fresh, fermented aroma and was free from unpleasant odours. It can be used as a liquid organic fertilizer for plants. The results indicated high enthusiasm among participants, along with a significant increase in their understanding and interest in making eco-enzymes independently at home. This activity effectively fostered environmental awareness among students and is recommended for implementation in other schools as part of sustainable environmental education.
Efektivitas Pemberian BPF Dan FMA Terhadap Pertumbuhan Awal Tanaman Cabai Rawit Pada Tanah Alfiisol Pada Musim Kemarau Muzadi, Masrur; Rastono, Adi
Agrium Vol 20 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v20i4.14122

Abstract

Penelitian betujuan untuk menguji efektivitas  pemberian BPF dan  FMA pada pertumbuhan awal tanaman cabai rawit di tanah alfiisol pada musim kemarau. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 8 kombinasi perlakuan A = Kontrol, B = Pemberian Pupuk P, C = pemberian Bacillus subtilis, D= pemberian FMA, E= Pembrian Pupuk P + Bacillus subtilis, F= Pembrian Pupuk P + Fungi mikoriza Arbuskula, G= pemberian Bacillus subtilis + Fungi mikoriza Arbuskula, H = Pemberian Pupuk P + Bacillus subtilis + FMA dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 24 petak percobaan. Pada penelitian ini faktor lingkungan juga menjadi penentu pertumbuhan awal tanaman cabai dimusim kemarau, sehingga dilakukan pengukuran faktor lingkungan meliputi intensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, suhu tanah, kelembaban tanah, kemudian pengukuran pertumbuhan tanaman meliputi adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. pada umur 21 HST dan 35 HST. Hasil penelitan ini adalah Pemberian perlakuan BPF dan FMA secara mandiri maupun kombinasi mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman meskipun dimusim kemarau kecuali pada perlakuan A (kontrol). Kombinasi perlakuan H (Pupuk P + BPF + FMA) mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai rawit pada umur 35 HST yaitu tinggi tanaman 18.333, jumlah daun 15.22, dan diameter batang 4.0367. 
PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS LIMBAH PETERNAKAN DI DESA NGAWUN KABUPATEN TUBAN Rastono, Adi; Muzadi, Masrur; Siswara, Hamzah Nata
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 2 No 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v2i01.473

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Ngawun Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban dalam memanfaatkam limbah peternakan menjadi kompos. Warga masih memiliki beberapa keterbatasan dalam pengolahan antara lain, 1) pemahaman tentang teknologi pengolahan limbah ternak masih kurang, 2) belum memiliki keterampilan dalam mengelola limbah peternakan sehingga perlu adanya pendampingan dan pelatihan. Metode yang dilakukan dalam program pengabdian masyarakat adalah observasi melalui preetest dan postest, sosialisasi, pendampingan dan pelatihan pembuatan pupuk. Hasil dari kegiatan ini adalah Program ini berhasil dalam memotifasi warga untuk memanfaatkan limbah ternak menjadi kompos yang ditujukan prosentase preetest yang menjawab “Ya” adalah 31,3% dan “Tidak” 61,7%, namun setelah dilakukan kegiatan pendampingan dan pelatihan dalam pembuatan pupuk kompos prosentase pada posttest meningkat yaitu dengan jawaban “Ya” 80% sedangkan “Tidak” 20%.