Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Ibu dalam Pemberian ASI Ekslusif Putri, Rizka Agustina; Sitinjak, Romawati Labeanna; Surbakti, Rita Morina Br; Simbolon, Rizki Rosmalina; Siahaan, Rora Artaty; Saragih, Elv. Feedia Mona
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.6243

Abstract

ASI sebaiknya diberikan segera setelah melahirkan karena dianggap mengandung tinggi zat gizi atau disebut dengan kolostrum (air susu pertama kali keluar saat setelah melahirkan). Pemberian ASI Ekslusif dilakukan tanpa adanya pemberian tambahan lainnya seperti susu formula, buah, air teh, air putih, madu, pisang, sayur, biskuit dan nasi tim. Melihat betapa pentingnya pelaksanaan keberhasilan dalam memberikan ASI Eksklusif kepada bayi bagi tumbuh kembangnya dan untuk menghindarkan bayi dari berbagai penyakit, imaka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2024. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Pirngadi Medan, Jenis penelitian kuantitatif dengan desain desain cross-sectional. Populasi penelitian diambil dari jumlah ibu yang melahirkan di RSUD Dr. Prngadi Medan pada jumlah kunjungan bulan Agustus 2024 sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel mengacu pada tehnik accidental sampling, maka jumlah sampel sebanyak 30 orang. Hasil uji statistik bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan keberhasilan dalam memberikan ASI Eksklusif dengan nilai P-value 0.019, ada ihubungan antara pendidikan dengan keberhasilan dalamimemberikan ASI Eksklusif dengan nilai P-value 0.014, ada hubungan antara teknik menyusui dengan keberhasilan dalam memberikan ASI Eksklusifidengan nilai P-value 0.014, ada hubungan antara pekerjaan dengan keberhasilan dalam memberikan ASI Eksklusif dengan nilai P-value 0.018. Kesimpulannya adalah ada hubungan antara faktor pengetahuan, pendidikan, teknik menyusui dan pekerjaan ibu terhadap keberhasilan dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi di RSUD Dr. Pringadi Medan
Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan Sikap terhadap Pemberian ASI Eksklusif Azzahra, Nabila; Saragih, Elv. Feedia Mona; Simanjuntak, Yanti Flora; Putri, Utamy Ninda; Mardiah, Nur Ainun; Naibaho, Felian
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i3.6571

Abstract

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan seperti susu formula, sari buah ataupun madu, pada bayi usia 0-6 bulan. ASI Eksklusif bukan hanya merupakan makanan terbaik untuk bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan sikap terhadap pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Silangit Kecamatan Siborongborong Tapanuli Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui di Puskesmas Silangit Kecamatan Siborongborong Tapanuli Utara. Jumlah ibu menyusui sebanyak 30 responden dengan teknik total sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan pendidikan dengan sikap ibu terhadap pemberian ASI eksklusif dengan p-value = 0,040 (p<0,05) dan ada hubungan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan sikap ibu terhadap pemberian ASI eksklusifdengan p-value = 0,001 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan sikap terhadap pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Silangit Kecamatan Siborongborong Tapanuli Utara. Diharapkan penelitian ini menjadi bahan referensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dengan meningkatkan akses informasi kesehatan mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif.
Supporting Exclusive Breastfeeding Through Early Breastfeeding Initiation Khairunnisa, Nining; Anggraini, Meiry Reflita; Ruhama, Ruhama; Noviana, Riska; Sitorus, CristinaIma ndarsari; Saragih, Elv. Feedia Mona
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 8 (2025): Volume 11 Nomor 8 Agustus 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i8.22155

Abstract

Pendahuluan: Inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif merupakan praktik penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. Meskipun IMD telah banyak dilakukan, namun keberhasilan pemberian ASI eksklusif masih tergolong rendah, termasuk di UPT Puskesmas Delitua.Tujuan: Mengetahui hubungan inisiasi menyusu dini dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0–6 bulan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2024.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif analitik dan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu yang memiliki bayi usia 0–6 bulan dan membawa bayinya imunisasi di UPT Puskesmas Delitua, sebanyak 118 responden. Teknik sampling menggunakan total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan data rekam medis. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square.Hasil: Sebanyak 57,6% ibu telah melakukan IMD, namun hanya 35,6% yang memberikan ASI eksklusif. Hasil uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara IMD dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,024).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara inisiasi menyusu dini dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Peningkatan edukasi dan dukungan dari tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk mendorong praktik IMD dan ASI eksklusif, khususnya bagi ibu bekerja.Saran: Penelitian selanjutnya perlu menelaah faktor-faktor lain yang memengaruhi rendahnya keberhasilan ASI eksklusif setelah IMD, terutama tantangan yang dihadapi ibu bekerja. Selain itu, tenaga kesehatan perlu memperkuat edukasi, dukungan, dan penyediaan fasilitas guna meningkatkan praktik ASI eksklusif. Kata kunci: Inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif, bayi, ibu menyusui ABSTRACT Background: Early initiation of breastfeeding (EIBF) and exclusive breastfeeding are essential practices to support optimal infant growth and development. Although EIBF has been widely implemented, the success rate of exclusive breastfeeding remains low, including at the Delitua Health Center.Objective: To determine the relationship between early initiation of breastfeeding and exclusive breastfeeding among infants aged 0–6 months in the working area of UPT Delitua Health Center, Deli Serdang Regency, in 2024.Methods: This study employed a quantitative approach with a descriptive analytic design and a cross-sectional method. The population included mothers with infants aged 0–6 months who brought their babies for immunization at UPT Delitua Health Center, totaling 118 respondents. The sampling technique used was total sampling. Data were collected using questionnaires and medical records. Data analysis was conducted using univariate and bivariate methods with the Chi-square test.Results: A total of 57.6% of mothers practiced EIBF, but only 35.6% exclusively breastfed their infants. The Chi-square test showed a significant relationship between EIBF and exclusive breastfeeding (p = 0.024).Conclusion: There is a significant relationship between early initiation of breastfeeding and the success of exclusive breastfeeding. Enhanced education and support from healthcare workers are crucial to promoting EIBF and exclusive breastfeeding practices, especially for working mothers. Suggestion: Future studies should explore other factors influencing the low success of exclusive breastfeeding after EIBF, particularly the challenges faced by working mothers. Moreover, health workers need to strengthen education, support, and the provision of facilities to improve exclusive breastfeeding practices. Keywords: Early initiation of breastfeeding, exclusive breastfeeding, infants, breastfeeding mothers
EFEKTIFITAS SENAM PILATES TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER III Ningsih, Resty Setia; Harahap, Rahmaini Fitri; Saragih, Elv. Feedia Mona; Siregar, Ryskina Fatimah; Kaban, Fitriyana Br; Sinaga, Elvina Sari; Aminah, Aminah
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v9i1.5348

Abstract

Nyeri punggung bawah pada ibu hamil adalah suatu respon tidak nyaman yang sering dirasakan oleh ibu hamil dan biasanya nyeri punggung muncul di usia kehamilan 7 bulan. Nyeri punggung pada ibu hamil dibiarkan terus menerus akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan nyeri punggung sebelum dan sesudah pemberian senam pilates pada ibu hamil trimester III. Rancangan penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Design dengan bentuk one group pre test and post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sebanyak 30 orang. Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Bunda Patimah Medan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara menggunakan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat perbedaan intensitas nyeri punggung. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum dilakukan senam pilates terdapat 3 (10,0%) responden mengalami nyeri ringan,17 (56,7%) responden nyeri ringan sedang, dan 10 (33,3%) responden mengalami nyeri berat. Setelah dilakukan senam pilates mengalami penurunan nyeri yaitu 12 (40,0%) responden nyeri ringan, 16 (53,3%) responden nyeri sedang dan 2 (6,7%) responden mengalami nyeri berat. Bedasarkan uji statistik nonparametrik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan hasil nilai p= 0,000 dinyatakan ada pengaruh pemberian latihan pilates terhadap nyeri pungung pasa ibu hamil trimester III. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasanya senam pilates sangat efektif dalam penurunan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.
The Relationship Between Postnatal Mothers' Knowledge of Umbilical Cord Care and the Time of Umbilical Cord Detachment in Babies at the Tamiang Health Center Sulistiana, Sulistiana; Sundari, Sundari; Suprapti, Suprapti; Sitorus, Surya Ningsih; Suhestri, Suhestri; Saragih, Elv. Feedia Mona
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 5 (2025): Volume 7 Nomor 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i5.20117

Abstract

ABSTRACT Umbilical cord care is an important aspect of newborn care that must be attended to by postnatal mothers, as improper care can lead to serious infections, such as sepsis. This study aims to examine the relationship between postnatal mothers' knowledge of umbilical cord care and the time it takes for the umbilical cord to detach in babies at the Tamiang Hulu Health Center. This study used a quantitative design with a cross-sectional approach and involved 23 postnatal mothers as samples selected through purposive sampling. Data were collected using a questionnaire that assessed the mothers' knowledge of umbilical cord care, as well as observing the time it took for the umbilical cord to detach. The analysis results showed a significant relationship between the mothers' knowledge and the time of umbilical cord detachment, with a p-value of 0.015. Mothers with good knowledge tended to have a faster umbilical cord detachment (less than 7 days), while mothers with limited or insufficient knowledge experienced delays. This study underscores the importance of effective health education regarding umbilical cord care, especially for postnatal mothers, to reduce the risk of infection and accelerate the healing process of the baby's umbilical cord. Keywords : Knowledge, Umbilical Cord Care, Umbilical Cord Detachment Time, Neonates.  ABSTRAK Perawatan tali pusat merupakan aspek penting dalam merawat neonatus yang harus diperhatikan oleh ibu nifas. Jika perawatan ini tidak dilakukan dengan benar, risiko infeksi serius seperti sepsis dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara tingkat pengetahuan ibu nifas mengenai perawatan tali pusat dengan durasi pelepasan tali pusat pada bayi di Puskesmas Tamiang Hulu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 23 ibu nifas dipilih sebagai sampel melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan ibu mengenai perawatan tali pusat, serta observasi waktu lepasnya tali pusat. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dan waktu lepasnya tali pusat, dengan p-value sebesar 0,015. Ibu dengan pengetahuan baik cenderung memiliki waktu lepas tali pusat yang lebih cepat (kurang dari 7 hari), sedangkan ibu dengan pengetahuan kurang atau cukup mengalami keterlambatan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya edukasi kesehatan yang efektif mengenai perawatan tali pusat, terutama bagi ibu nifas, guna mengurangi risiko infeksi dan mempercepat proses penyembuhan tali pusat bayi. Kata Kunci: Pengetahuan, Perawatan Tali Pusat, Waktu Lepas Tali Pusat, Neonatus.
SOSIALISASI KESEHATAN TENTANG PAHAMI IMS DAN CEGAH RESIKONYA Siregar, Debi Novita; Saragih, Elv. Feedia Mona; Aminah; Manalu, Harauly Lady Lusiana; Primawaty Dwi Rijsubo
Jurnal Mitra Prima Vol. 6 No. 2 (2024): JURNAL MITRA PRIMA
Publisher : Mitra prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/mitraprima.v6i2.5613

Abstract

Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan salah satu penyakit yang diakibatkan oleh virus, bakteri, protozoa, parasit ataupun jamur. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksualitas, alat-alat yang terkontaminasi ataupun dapat menular melalui ibu hamil kejanin yang dikandungnya ataupun pada saat proses persalinan berlangsung. Pengetahuan tentang IMS sangatlah penting untuk mengetahui apa saja jenis dari IMS serta tanda dan gejalanya. Peningakatan pengetahuan dapat dilakukan dengan cara menyebar informasi yakni dengan cara melakukan sosialisasi dan diskusi kepada masyarakat khusunya pada ibu-ibu rumah tangga. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode sosialisasi dan metode diskusi. Proses sosialisasi diberikan secara langsung. Kegiatan Pengabdian ini diharapkan meningkatkan pengetahuan para Ibu rumah tangga yang dapat secara langsung mengedukasi keluarganya baik suami serta anaknya, sehingga dapat mengurangi resiko kejadian IMS di dalam keluarga yang dapat mengurangi angka kejadian IMS di masyarakat
Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Dengan Pelaksanaan Bounding Attachment Pada Bayi Baru Lahir Sihotang, Siti Mangaranap Mustika Sari Br; Ginting, Theresia Perbina Br; Ramadhani , Tiara Suci; Hulu, Yudika; Saragih, Elv. Feedia Mona
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 4 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i4.1136

Abstract

Background: The puerperium is a crucial period after childbirth that lasts for 6 weeks. During this time, the mother's body undergoes physical changes such as the return of the uterus to its original size, the release of lochea, and other hormonal changes. During this postpartum period, the mother can build closer affection. It is the cornerstone of the child's psychological development because of the significance of emotional bonding (bounding attachment) between mother and child. However, a lot of mothers continue to overlook this. Some factors that can influence the implementation of bounding attachment are through good maternal knowledge. Objective: to ascertain how postpartum mothers' understanding and the use of bounding attachment in infants at Pratama Sunggal Clinic relate to one another. Methods: 33 respondents were given questionnaires or had in-person interviews as part of this quantitative study, which uses a cross-sectional design and an analytical survey approach. To determine the link between variables, univariate and bivariate data analysis were employed, along with the chi-square test. Results: The chi-square test revealed a p-value of 0.002 for the association between postpartum moms' knowledge and the application of bounded attachment. Thus, the results indicate that the independent and dependent variables have a substantial association.