Articles
Pemanfaatan Personal Hygiene Untuk Menurunkan Tingkat Kejadian Keputihan
Verawaty Fitrinelda Silaban;
Kristina L Silalahi;
Elv Feedia Mona Saragih
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume VIII No.1 Januari-Juni 2020
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Keputihan bukan suatu penyakit, tetapi merupakan manifestasi dari hampir semua penyakit kandungan. Penyebab paling sering keputihan adalah infeksi. Sekitar 85% perempuan di dunia pasti mengalami keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan sebanyak 45% akan mengalami dua kali atau lebih. Keputihan sangat fatal bila tidak cepat ditangani dapat mengakibatkan kemandulan serta sebagai salah satu tanda dan gejala kanker leher rahim. Personal hygiene merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting untuk menghindari infeksi yang dapat menyebabkan keputihan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan Personal Hygiene dalam menurunkan tingkat kejadian keputihan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan desain cross sectional dimana variabel independen dengan variabel dependen diteliti secara bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di SMAS Etislandia sebanyak 63 remaja putri. Teknik pengambilan sampel penelitian sampling jenuh, jumlah sampel sebanyak 63 remaja putri. Penelitian inii menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung dengan melakukan wawancara terpimpin yang kemudian dilakukan uji analisa data dengan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Personal Hygiene yang dilakukan bermanfaat dalam menurunkan tingkat kejadian keputihan dengan nilai X²hitung 6,014 X²tabel 5,99 dan nilai p value = 0,049. Penelitian diharapkan dapat menjadi rujukan pada peneliti selanjutnya untuk membahas beberapa faktor yang dapat mencegah kejadian keputihan pada remaja putri.Kata Kunci : Personal Hygiene, Keputihan AbstractFluor albus is not a disease but most indication of gynecological problems. Around 85% of women in the world must experience vaginal discharge at least once in their life and as many as 45% will experience two or more times. Leucorrhoea is very fatal if not treated quickly can result in infertility as well as one of the signs and symptoms of cervical cancer. Personal hygien is an important factor to avoid an infection which causes fluor albus. The research objective was to determine the use of Personal Hygiene in reducing the incidence of vaginal discharge. This research used a descriptive correlation method with a cross sectional design in which the independent variables and the dependent variable were examined simultaneously. The population in this esearch were all teenage girls in the Senior High School Etislandia as many as 63 teenage girls. The sampling technique was saturated sampling, the number of samples was 63 teenage girls. This research uses primary data which is obtained directly by conducting guided interviews which are then carried out by data analysis tests with Chi Square. The results showed that the Personal Hygiene that was carried out was useful in reducing the incidence rate of leucorrhoea with a value of X²count 6,014 X²table 5.99 and p value = 0.049. This research is expected tobe a reference for future researchers to discuss several factors that can prevent the incidence of vaginal discharge in teenage girl. Keywords: Personal Hygiene, Leucorrhoea
PENGARUH VCO (VIRGIN COCONUT OIL) TERHADAP RUAM POPOK PADA BAYI DI PUSKESMAS TALUN KENAS KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG
Verawaty Fitrinelda Silaban;
Siti Hardiani Nasution;
Ratna Juwita;
Qurrotu A’yuni;
Winda Fatmala
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 2 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31604/jips.v9i1.2022.47-51
Diaper Rush adalah ruam yang disebabkan oleh iritasi dari kulit bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana Pengaruh VCO (Virgin Coconut Oil) pada bayi Di Puskesmas Talun Kenas Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Metode penelitian dengan desain quasy eksperiment dengan one group pretest-posttest dengan teknik sampel yang digunakan Purposive Sampling berjumlah 36 bayi. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan uji wilcoxon. Hasil uji statistik diperoleh penegtahuan dan sikap p value 0,000 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan VCO (Virgin Coconut Oil) Terhadap Ruam Popok Pada Bayi. Analisis data ditemukan sebelum diberikan bayi VCO (Virgin Coconut Oil) yang mayoritas sedang sebanyak 26 bayi (72.7%), dan minoritas dengan ruam popok ringan sebanyak 10 bayi (72.2%) dan sesudah diberikan VCO (Virgin Coconut Oil) bayi yang mayoritas sedang sebanyak 26 bayi (72.7%), dan minoritas dengan ruam popok ringan sebanyak 10 bayi (72.2%). Setelah di berikan VCO terdapat penurunan ruam popok, yang di tandai dengan adanya bayi yang sembuh/ tidak ada bekas pada ruam popok, dengan kategori ruam popok pada bayi yang mayoritas tidak ada/sembuh sebanyak 19 bayi (52.7%) dan minoritas sedang sebanyak 1 bayi (2.7 %). Dari hasil diatas didapatkan pengaruh ruam popok yang sangat signifikan dalam pemeberian VCO (Virgin Coconut Oil). Saran agar orang tua lebih memperdalam dalam pengetahuan untuk mencegah dan proses penyembuhan.
The effectiveness of Diabetes Self-Management Education (DSME) with self-acceptance and self-care for diabetes mellitus patients
Elis Anggeria;
Rahmaini Fitri Harahap;
Kristina L Silalahi;
Parida Hanum;
Verawaty Fitrinelda Silaban
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 3 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine and Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37506/ijfmt.v16i3.18270
Background: Diabetes mellitus is a complex group of chronic diseases associated with hyperglycemia, resultingin impaired insulin secretion and other organs. Patients with type 2 diabetes mellitus will experience changes inthemselves. Each individual responds and has a different perception of dealing with these changes. Providingeducation aims to increase knowledge and improve the patient’s ability in self-care so that health problems areresolved.Objectives: The study wants to know the effectiveness of Diabetes Self-Management Education (DSME) onself-acceptance and self-care of Type II Diabetes Mellitus patients.Patient and Methods: A quasi-experimental design was used through one group pre-test and post-test design. Thetotal population is 25 people, with a saturated sampling technique, and a sample of 25 people. Data analysis useda non-parametric statistical test, namely the Wilcoxon Signed Rank Test.Results: The majority of patients with Diabetes Mellitus had good self-acceptance, and the majority of patients’self-care was found to be good (p=0.000).Conclusions: The resulting study is the effectiveness of DSME on patient self-acceptance and self-care.Recommendations: The DSME program requires involvement in glucose monitoring by health professionals.Providing education to patients effectively provides psychological support and patient self-care.
Efektivitas Kompres Lidah Buaya terhadap Nyeri Pembengkakan Payudara pada Ibu Post-Partum di Klinik Theresia
Verawaty Fitrinelda Silaban;
Merlin Carmila;
Otilia Telaumbanua;
Puspita Yuli Yanti Harahap
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 6, No 4 (2021)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (296.516 KB)
|
DOI: 10.30829/jumantik.v6i4.10473
The problem that is often experienced by post-partum mothers is the problem of breast swelling pain. Breast engorgement often causes pain, which makes post-partum mothers often delay breastfeeding their babies. The purpose of this study was to determine the efficacy of aloe vera compress on post-pregnancy breast swelling at the Theresia Clinic, South Nias. This study used a quasi-experimental design with pre-test and post-test with a control group. In this study, the population was 80 people, namely post-partum mothers. The sampling technique was purposive sampling. The data collection technique was carried out using the Visual Analog Scale (VAS). Effectively used to measure the pain scale of breast swelling in post-partum mothers. The results of statistical tests with an independent T test with a = 0.05 obtained a sig value of 0.000 which means a sig value <0.05, therefore there is a significant effect between before and after being given aloe vera compresses on breast swelling pain in post-partum mothers. partum at the Theresia Clinic, South Nias. Aloe vera compress can be suggested as a complementary treatment to reduce the severity of breast engorgement in mothers after childbirth.Keywords: aloe vera compress; breast-feed; breast swelling pain
Efektivitas penggunaan virgin coconut oil (VCO) dalam penanganan miliaria pada bayi usia 0-6 bulan
Verawaty Fitrinelda Silaban;
Vera Juita Maniar Gulo;
Sindy Melina;
Tika Sari Ginting
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8551
Background: Miliaria is a skin disease that appears due to excessive sweating caused by blockage of the sweat gland ducts, generally miliaria occurs in the chest area, skin folds, back, face and those covered with clothing, the proximal extremities and the palms and soles of the feet accompanied by heat and feeling itchy. Treatment with natural ingredients that can be used as a topical treatment is virgin coconut oil or pure coconut oil which contains myristic acid and palmitic acid which are useful as anti-microbial, and anti-bacterial, and do not cause allergies.Purpose: To determine the effect of virgin coconut oil (VCO) for the therapy of miliaria among infants in MedanMethod: Quasi-experiment with one group pre and post-test design. The population used in this study were all infants aged 0-6 months who had Miliaria at the Siti Kholijah Hasibuan Pratama Clinic. The number of samples used in this study was 30 taken by sampling technique using total Sampling.Results: Before having virgin coconut oil (VCO) most participants had an area of billions with large criteria with the number of 14 infants and after having virgin coconut oil (VCO) the baby recovered from miliaria as of 10 infants.Conclusion: There was an effect of virgin coconut oil (VCO) on the therapy of miliaria among infantsKeywords: Virgin Coconut Oil; Treatment; Miliaria; infantsPendahuluan: Miliaria adalah penyakit kulit yang muncul akibat keringat yang berlebih yang disebabkan sumbatan saluran kelenjar keringat, umumnya miliaria terjadi di daerah dada, daerah lipatan-lipatan kulit, punggung, wajah dan yang tertutup pakaian bagian ekstremitas proximal serta telapak tangan dan kaki disertai dengan panas dan rasa gatal. Pengobatan dengan bahan alami yang bisa digunakan sebagai salah satu pengobatan secara topical adalah Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni yang di dalamnya terkandung asam miristat dan asam palmitat yang berguna sebagai anti mikroba, anti bakteri dan tidak menyebabkan alergi.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap miliaria pada bayi.Metode: Quasi eksperimen dengan one group pre and post test design. Populasi yang digunakan adalah seluruh bayi usia 0-6 bulan yang mengalami Miliaria di klinik Pratama Siti Kholijah Hasibuan. Jumlah Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 30 dan pengambilan sampelnya dengan menggunakan total Sampling.Hasil: Sebelum dilakukan penggunaan VCO mayoritas partisipan memiliki luas miliaria dengan kriteria besar sebanyak 14 bayi dan sesudah dilakukan penggunaan VCO bayi sembuh dari miliaria sebanyak 10 bayi.Simpulan: Adanya pengaruh terapi Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap miliaria pada bayi usia 0-6 bulan.
Efektivitas Metode Kanguru terhadap Kecukupan ASI pada Bayi Cukup Bulan
Verawaty Fitrinelda Silaban;
Seribunge Seribunge;
Sinar Ritonga;
Sherlilistant Talunohi;
Elv. Feedia Mona Saragih
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 2 (2023): Mei 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jppp.v5i2.1457
Kecukupan ASI pada bayi sangat perlu dilakukan, karena cara ini merupakan cara yang paling tepat dalam mengurangi angka kematian (mortalitas) akibat kesakitan pada bayi cukup bulan. Metode Kanguru merupakan suatu cara memasukkan anaknya (bayinya) pada kantung yang kontak langsung dengan tubuh si ibu. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa dengan diterapkannya metode kanguru dapat menyebabakan bayi lebih tenang, banyak tidur dan menyusui lebih sering. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode Kanguru terhadap kecukupan ASI pada bayi cukup bulan di Puskesmas Holizalootano. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan one- group intervention. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh ibu yang memiliki bayi cukup bulan yang datang berkunjung ke Puskesmas Holizalootano. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi cukup bulan yang datang berkunjung ke Puskesmas Holizalootano pada saat penelitian dilakukan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Analisa data penelitian adalah analisa univariat dan bivariat dengangan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menjelaskan bahwa berdasarkan uji Wilcoxon di dapatkan bahwa ada pengaruh antara metode kanguru terhadap kecukupan ASI pada bayi cukup bulan dengan nilai p value 0,016. Kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh antara metode kanguru terhadap kecukupan ASI pada bayi cukup bulan di Puskesmas Holizalootano.
PENGARUH PENGGUNAAN ASI PADA PERAWATAN LUKA PERINEUM TERHADAP LAMA WAKTU PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI KLINIK DEWI SESMERA KOTA MEDAN
Pirda Ardianita;
Verawaty fitrinelda silaban;
Kristina Sianipar;
Siti nuravina;
febri anti
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (423.439 KB)
|
DOI: 10.36911/pannmed.v16i1.1068
Persalinan dapat menyebabkan terjadinya robekan jalan lahir baik bagi ibu pertama kali melahirkan maupun ibu yang telah melahirkan beberapa kali dengan perineum yang kaku. Lamanya waktu penyembuhan luka dan tehnik perawatan yang tidak tepat dapat mengakibatkan infeksi postpartum. Waktu penyembuhan umumnya merupakan proses penyembuhan luka untuk memulihkan seperti jaringan semula, bila tidak memungkinkan maka akan terbentuk jaringan parut. ASI bisa digunakan untuk perawatan luka perineum karena mengandung molekul anti inflamasi yang disebut dengan specialized pro-resolving mediators (SPMs) sebagai zat bioaktif yang terkandung dalam ASI. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui pengaruh penggunaan ASI pada perawatan luka perineum terhadap lama waktu penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di Kinik Dewi Sesmera Kota Medan Tahun 2021. Metode penelitian ini adalah desain eksperimen murni. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas dengan laserasi luka perineum berjumlah 50 orang, teknik pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik SPSS dengan uji t. Berdasarkan hasil penelitian Uji T didapatkan nilai p value sebesar 0,001 < 0,05 dan uji t hitung sebesar 5,639 > t tabel 2,0106 (tabel t 0,025, df = 48), yang berarti bahwa ada Pengaruh Penggunaan Asi Pada Perawatan Luka Perineum Terhadap Lama Waktu Penyembuhan Pada Ibu Nifas di Klinik Dewi Sesmera Medan.
EFEKTIVITAS PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN METODE TERBUKA DAN METODE KASA STERIL TERHADAP LAMANYA PELEPASAN TALI PUSAT DI BPM FITRI KECAMATAN LANGSA LAMA
Verawaty Fitrinelda Silaban;
Grace Anggreni Bu’ulolo;
Elfita Dwi Jayanti Ndruru;
Ema Kurniati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37012/jik.v15i1.1278
Bayi yang baru lahir masih sangat rentan terhadap infeksi, salah satunya adalah infeksi tali pusat sehingga dalam memberikan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir harus menggunakan metode yang baik dan efektif. Akhir-akhir ini telah dikembangkan metode perawatan tali pusat metode modern seperti teknik terbuka dan kasa steril. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas perawatan tali pusat dengan metode terbuka dan kasa steril terhadap lamanya pelepasan tali pusat di BPM Fitri Kabupaten Langsa Lama. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi Eksperimental. Jumlah sampel sebanyak 50 bayi yang dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu 25 bayi menjadi kelompok eksperimen dengan metode terbuka dan 25 bayi menjadi kelompok kontrol yang diberikan metode kasa steril. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata pelepasan tali pusat pada bayi yang diberikan perawatan tali pusat dengan metode terbuka adalah 5 hari. Sedangkan rata-rata pelepasan tali pusat pada bayi yang diberikan perawatan tali pusat dengan metode kasa steril adalah 7 hari. Hasil uji Mann-Whitney di dapatkan nilai p-value 0,000 (p0,05) sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan perawatan tali pusat dengan metode terbuka dan metode kasa steril terhadap lamanya pelepasan tali pusat. Diharapkan kepada BPM untuk menerapkan teknik perawatan tali pusat dengan metode terbuka untuk mempercepat pelepasan tali pusat.
Efektivitas Pemberian Ekstrak Daun Katuk terhadap Produksi Air Susu Ibu di Praktik Bidan Lasmaria Batangkuis
Verawaty Fitrinelda Silaban;
Apri Gita Panjaitan;
Annyda Riska Yanti;
Arbania Pohan;
Dewi H Tampubolon
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 5 (2023): Volume 5 Nomor 5 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/mnj.v5i5.8577
ABSTRACT World Health Organization (WHO) in 2016 shows that the rate of exclusive breastfeeding in the world is around 38% on average, while the WHO target reaches 50%. Problems that occur during the puerperium for 2 hours after delivery are one of the inconveniences of breastfeeding for mothers. Katuk leaves (Sauropus ansrogynus) has been shown to have pharmacological properties as an antibacterial, anti-inflammatory, anti-anemia and can increase milk production in postpartum mothers. The difference in activity is due to the presence of katuk which has various kinds of compounds which have their own role in pharmacological activity. The purpose of this study was to determine the effectiveness of giving katuk leaf extract on breast milk production at the Lasmaria Batangkuis Midwife Practice using a quasi-experimental and a non-equivalent control group design. The experimental sample group (consumption of katuk leaf extract) was 25 people and the control group was 25 people. Data collection methods use primary and secondary data as well as univariate and bivariate data analysis.statistic t-test showed that in the experimental group it was found that sig (2-tailed) was 0.000 <0.05, so it can be concluded that there was an effect of consumption of katuk leaf extract on the production of breast milk in postpartum mothers. It is hoped that this research can increase the knowledge and understanding of health workers and the public, especially breastfeeding mothers, to consume katuk leaf extract regularly so that breast milk remains smooth and the baby's nutritional needs are met. So that babies get exclusive breastfeeding for 6 months without being given additional complementary breast milk or formula milk. Keywords: Katuk Leaf Extract, Breast Milk Production ABSTRAK World Health Organization (WHO) tahun 2016 menunjukkan angka pemberian ASI eksklusif di dunia rata-rata berkisar 38% sedangkan target WHO mencapai 50%. Masalah yang terjadi pada saat masa nifas selama 2 jam setelah melahirkan merupakan salah satu ketidaknyamanan menyusui pada ibu. Daun katuk (Sauropus ansrogynus) terbukti memiliki khasiat farmakologi sebagai antibakteri, antiinflamasi, antianemia dan dapat memperbanyak produksi ASI pada ibu nifas. Perbedaan aktivitas itu karena adanya kandungan katuk yang memiliki berbagai macam kandungan senyawa yang memiliki peran tersendiri terhadap aktivitas farmakologi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak daun katuk terhadap produksi Air Susu Ibu di Praktik Bidan Lasmaria Batangkuis dengan menggunakan metode quasi eksperimen dan desain non equivalent control group design. Kelompok sampel eksperimen (konsumsi ekstrak daun katuk) berjumlah 25 orang dan kelompok kontrol berjumlah 25 orang. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder serta analisa data univariat dan bivariat. Hasil uji statistik t test menujukkan bahwa pada kelompok eksperimen didapatkan bahwa sig (2-tailed) adalah 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan ada pengaruh konsumsi ekstrak daun katuk terhadap pengeluaran produksi Air Susu Ibu pada ibu nifas. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tenaga kesehatan dan masyarakat, terutama pada ibu menyusui untuk mengkonsumsi Ekstrak daun katuk secara teratur sehingga ASI tetap lancar dan kebutuhan gizi bayi terpenuhi. Agar bayi mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa diberi tambahan pendamping ASI atau susu formula. Kata Kunci: Ekstrak Daun Katuk, Produksi ASI
Pengaruh Pemberian Susu Kedelai terhadap Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Post Partum di Klinik Pratama Mariana Medan
Verawaty Fitrinelda Silaban;
Inggriani Friska Bidaya;
Safdamai Yana Loi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 4 (2023): Volume 3 Nomor 4 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (228.286 KB)
|
DOI: 10.33024/mahesa.v3i4.10215
ABSTRAK Pendahuluan Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang paling di rekomendasikan untuk bayi, karena ASI memiliki banyak manfaat. ASI diberikan kepada bayi usia 0-6 bulan atau ASI esklusif .WHO dan UNICEF menyatakan bahwa untuk mencapai status kesehatan ibu dan anak yang optimal, semua ibu post partum harus dapat memberikan ASI kepada bayi berusia 0-6 bulan.Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk Menganalisis pengaruh pemberian susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu post partum di klinik permata mariana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan rancangan Eksperimen Semu (Quasi eksperiment). Penelitian ini menggunakan penelitian One Group Pre Test dan Post Test tanpa kelompok kontrol, untuk mengetahui efek dari sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Kelompok subjek di observasi sebelum dilakukan intervensi kemudian di observasi lagi setelah dilakukan intervensi satu kelompok. Pada penelitian ini pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner, Hasil Uji statistik tahap pengujian hipotesis menggunakan SPSS dengan uji wilcoxon.hasil pengukuran yang menunjukan bahwa setelah diberikan susu kedelai dilakukan uji wilcoxon didaptkan nilai Z sebesar -5.916 dengan nilai p value = 0,000, dimana p value = < a ( 0,05) maka terdapat pengaruh pemberian susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu post partum. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian susu kedelai terjadap peningkatan produksi ASI pada ibu post partum diklinik pratama mariana medan . Kata Kunci: Susu Kedelai, Produksi ASI, Ibu Post Partum. ABSTRACT Mother's milk is the most recommended food for babies, because breast milk has many benefits. Breastfeeding is given to babies aged 0-6 months or exclusive breastfeeding. WHO and UNICEF stated that in order to achieve optimal maternal and child health status, all post partum mothers must be able to provide breast milk to babies aged 0-6 months. The aim of this study was to Analyzing the effect of giving soy milk to increasing milk production in post partum mothers at Klinik Permata Mariana. The method used in this research is quantitative with quasi-experimental design. This study used the One Group Pre Test and Post Test without a control group, to determine the effect of before and after treatment. The subject group was observed before the intervention was carried out and then observed again after the intervention of one group. In this study, data was collected using a questionnaire sheet, statistical test results for the hypothesis testing stage using SPSS with the Wilcoxon test. The measurement results showed that after being given soy milk, the Wilcoxon test obtained a Z value of -5,916 with a p value = 0.000, where p value =