Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Sosialisasi Edukasi Kesehatan Pencegahan Penyakit Stroke masyarakat Kecamatan Sukarami Kota Palembang Siregar, Sri Sulpha; Basa, Itail Husna; Yusneli, Yusneli; Hermansyah, Herry; Refai, Refai; Dani, Hamril; Asrori, Asrori; Rahmawati, Ully
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 3 No 5 (2023): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v3i5.602

Abstract

Sosialisasi bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan pencegahan penyakit stroke pada masyarakat kecamatan sukarami kota Palembang. Sosialisasi dilakukan menggunakan metode edukasi dengan pendekatan  peningkatan kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit dan memberikan kuisioner pengetahuan stroke,mengukur tekanan darah pada masyarakat  kecamatan sukarami. Sosialisasi deteksi dini pencegahan penyakit stroke ini  dilakukan  dengan memberikan  pengetahuan tentang pengertian , tanda gejala, faktor risiko, komplikasi dan pencegahan penyakit stroke. Hasilnya semua peserta masyarakat kecamatan sukarami telah mengetahui pengertian, faktor risiko, gejala dan pencegahan stroke dengan kisaran nilai 80-100 d rentang usia 28-58 tahun. Hasil tekanan darah masyarakat kecamatan sukarami setengahnya (50%)  batas normal. Sosialisasi ini memberikan edukasi kesehatan  masyarakat kecamatan sukarami  mengenai pencegahan penyakit stroke. Senam anti stroke juga bisa dilakukan upaya pengendalian tekanan darah sehingga dapat mencegah penyakit stroke.
HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOL DAN DIASTOL PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG JAMBE PALEMBANG yusneli, yusneli yusneli; Basa, Itail Husna; Siregar, Sri Sulpha; Refai, Refai
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 4 No 2 (2024): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v4i2.2629

Abstract

Latar Belakang: Penyempitan serta kakunya dinding pembuluh darah akibat dari penumpukan kolesterol yang dapat menyebabkan tekanan darah sistol diastol meningkat. Pengetahuan, sikap dan perilaku merupakan faktor eksternal yang penting dalam penyokong terjadinya peningkatan kadar kolesterol sehingga peningkatan kadar kolesterol ini dapat mempengaruhi tensi darah sistol diastol.Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan peningkatan kadar kolesterol dengan tekanan darah sistol diastol pada penderita hipertensi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Talang Jambe Palembang dilihat juga dari karakteristik faktor resiko yang dapat mempengaruhi yaitu: pengetahuan, sikap dan perilaku penderita itu sendiri. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan model pendekatan/rancangan cross-sectional. Sampel penelitian adalah penderita hipertensi di PKM yang berada di kota Palembang dengan sampel sebanyak 36 penderita.Variabel independent karakteristik( pengetahuan, sikap dan perilaku), serta tekanan darah sistol diastol dan variabel dependent adalah kadar kolesterol. Pengukuran kadar kolesterol dengan alat kenza dengan pengukuran kolorimetrik enzimatik CHOD-PAP di Laboratorium BBLKM, pengukuran tensi darah sistol diastol dengan alat sphygmomanometer dan stateskop kemudian faktor resiko akan dilihat sekaligus dengan data dari hasil kuisioner yang di isi penderita. Hasil: hasil penelitian variabel independent karakteristik penderita dari 36 responden penderita hipertensi 35 responden (97,2%) dengan karakteristik pengetahuan baik, sebanyak 33 responden (91,7%) dengan karakteristik sikap baik, sebanyak 18 responden (50%) karakteristik perilaku sangat baik, variabel dependent kadar kolesterol rata-rata nilai diatas normal yaitu (207,75mg/dl) di mana nilai normal (< 200 mg/dl), sedangkan rata-rata tekanan darah sistol dan diastol dalam kategori tinggi ( ≥ 140/99 ) di mana nilai normal tekanan darah sistol diastol (120/80 -139/90). Kesimpulan: kesimpulan penelitian bahwa terdapat hubungan yang siqnifikan antara faktor karakteristik (pengetahuan, sikap, perilaku) serta tekanan darah sistol diastol dengan kadar kolesterol pada penderita hipertensi.
Skrining Kesehatan Lansia di Panti Jompo Harapan Kita Sukarami Kota Palembang Siregar, Sri Sulpha; Afriayani, Iis; Febriyani, Erisa; Hermansyah, Herry
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v16i1.1479

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai penyakit, baik degeneratif maupun inflamasi. Seiring bertambahnya usia, terjadi perubahan struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ, yang dapat memicu penyakit seperti rheumatoid artritis dan infeksi Streptococcus β hemolitik grup A.perubahan tubuh terus menerus terjadi seiring bertambahnya usia dan dipengaruhi kondis Kesehatan, gaya hidup, stressor dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kadar Rheumatoid Factor (RF), C-Reactive Protein ( CRP), dan Anti Streptolisin O (ASTO) pada lansia di Panti Jompo Harapan Kita Sukarami, Kota Palembang. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian observasional  pada subjek penelitian yaitu lansia yang memenuhi         kriteria inklusi. Metode pemeriksaan RF, CRP, danASTO dilakukan secara kualitiatif menggunakan aglutinasi lateks untuk mendeteksi autoantibodi atau penanda inflamasi. Hasil menunjukkan para lansia memiliki kadar RF positif 33,3% dan negatif 66,7% serta mengalami peningkatan CRP positif 43,3%  dan negatif 56,7%, serta beberapa responden menunjukkan peningkatan ASTO positif 30% dan negatif 70% terkait infeksi streptokokus sebelumnya. Kesimpulanpenelitian menekankan pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan laboratorium untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitashidup lansia.
KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA KUSTA YANG MENJALANI MULTI DRUG THERAPY (MDT) DI RS KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG yusneli, yusneli -; Ifryani, Ifryani; Nurhayati, Nurhayati; Basa, Itail Husna; Siregar, Sri Sulpha
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 2 No 2 (2022): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v2i2.1406

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Dalam upaya pemutusan mata rantai penularan kusta dilakukan pengobatan Multi Drug Therapy (MDT), salah satu efek samping dari obat MDT adalah anemia. Indikasi adanya anemia salah satunya dapat diukur dengan estimasi kadar hemoglobin darah. Hemoglobin adalah suatu protein sel darah merah yang memiliki peranan penting dalam proses transport oksigen, karbondioksida serta proton dalam tubuh. Oleh karena itu, perlu diketahui kadar hemoglobin pada penderita kusta yang menjalani MDT. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada penderita kusta yang menjalani MDT di RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang tahun 2018. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel yang digunakan adalah semua penderita kusta yang sedang menjalani pengobatan MDT di RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. Sampel yang diambil berjumlah delapan belas responden yang memenuhi kriteria penelitian. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan 55,6% mengalami anemia, berdasarkan umur remaja 0%, dewasa 60%, lansia 80%. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 57,1%, perempuan 50%. Berdasarkan jenis pengobatan MDT PB 40%, MDT MB 61,5%. Berdasarkan lama pengobatan 1-3 bulan 20%, 4-6 bulan 40%, 7-9 bulan 87,5%. Sedangkan 44,4% tidak anemia. Bedasarkan umur remaja 100%, dewasa 40% , lansia 20%. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 42,9%, perempuan 50%. Berdasarkan jenis pengobatan MDT PB 60%, MDT MB 38,5%. Berdasarkan lama pengobatan 1-3 bulan 80%,4-6 bulan 60% dan untuk 7-9 bulan 12,5%. Kesimpulan: Hasil penelitian didapatkan yang mengalami anemia lebih banyak pada umur lansia, jenis kelamin laki-laki, jenis pengobatan MDT MB, dan lama pengobatan 7-9 bulan. Kata kunci: Kusta, kadar hemoglobin, MDT
PENGARUH EKSTRAK KEMANGI (Ocimum sanctum Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans Hermansyah, Herry; Siregar, Sri Sulpha; Basa, Itail Husna; Tarmizi, Muhammad Ihsan; Syailendra, Anton
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 1 (2023): Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i1.1602

Abstract

Latar Belakang : Kemangi (Ocimum sanctum Linn) dapat dijadikan sebagai obat tradisional penyakit yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Penggunaanya dapat dilakukan dengan memakan langsung kemangi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun dan batang kemangi (Ocimum sanctum Linn) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Metode : Jenis penelitian Eksperimen. Sampel yang digunakan sebanyak 500 gram. Metode pemeriksaan yang digunakan yaitu metode Kirby Bauer. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value = 0,000 sehingga Ha diterima yang berarti ada pengaruh ekstrak daun dan batang kemangi terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Dengan kekuatan efektifitas ekstrak daun dan batang kemangi terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans sangat baik (R=0,951). Distribusi statistik rata-rata konsentrasi ekstrak daun dan batang kemangi yaitu 37,50% dengan median 37,50% serta standar deviasi 15,13%. Untuk konsentrasi minimumnya 15% dan konsentrasi maksimumnya 60%. Dengan estimasi interval 95% diyakini rata-rata konsentrasi ekstrak daun dan batang kemangi adalah 26,67% sampai dengan 48,32%. Distribusi statistik rata-rata diameter zona hambat yaitu sebesar 7,6 mm dengan median 7,5 mm serta standar deviasi 1,42 mm. Untuk diameter zona hambat minimumnya 6 mm dan maksimumnya 10 mm. Dengan estimasi interval 95% diyakini rata-rata diameter zona hambat adalah 6,57 mm sampai 8,6 mm. Kesimpulan : Ada pengaruh ekstrak daun dan batang kemangi (Ocimum sanctum Linn) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, maka kemangi dapat dijadikan sebagai obat tradisional penyakit yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Kata Kunci: kemangi, Candida albicans, zona hambat
GAMBARAN KADAR KREATININ PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG Amalia, Ruhalida Okta; Yusneli, Yusneli; Siregar, Sri Sulpha; Febriyani, Erisa; Syailendra, Anton
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 2 (2023): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i2.1968

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi atau tekanan darah tinggi ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Tekanan darah yang melebihi nilai 140/90 mmHg dapat mengakibatkan aliran darah pada ginjal terganggu. Apabila salah satu faktor pendukung kerja ginjal seperti aliran darah ke ginjal, jaringan ginjal atau saluran pengeluaran ginjal terganggu maka dapat merusak fungsi ginjal. Menurunnya kerja ginjal akan menyebabkan nilai kadar kreatinin meningkat. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin pada penderita Hipertensi di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2022. Metode Penelitian: deskriptif dengan pendekatan cross sectional jumlah sampel 100 pasien. Hasil Penelitian: Didapatkan hasil 47 pasien (47,0%) yang memiliki kadar kreatinin normal dan yang memiliki kadar kreatinin tidak normal sebanyak 53 pasien (53,0%). Pada laki-laki didapatkan hasil kadar kreatinin tidak normal sebanyak 30 pasien (75,0%), sedangkan pada perempuan didapatkan hasil kadar kreatinin tidak normal sebanyak 23 pasien (38,3%). Kategori Umur berisiko (≥ 40 tahun) didapatkan hasil kadar kreatinin tidak normal sebanyak 48 pasien (53,9%) dan umur tidak berisiko (< 40 tahun) didapatkan hasil kadar kreatinin tidak normal sebanyak 5 pasien (45,5%). Berdasarkan derajat tekanan darah pada hipertensi tipe I kadar kreatinin tidak normal sebanyak 35 pasien (66,0%) dan pada hipertensi tipe II kadar kreatinin tidak normal sebanyak 18 pasien (34,0%). Kesimpulan: kadar kreatinin pada penderita hipertensi cenderung tidak normal dengan rerata sebesar 61,97%. Saran : bagi penderita hipertensi terutama penderita tipe I dan II seyogyanya rutin melakukan pemeriksaan kadar kreatinin untuk memantau gangguan ginjal serta efek samping hipertensi. Kata Kunci: Kreatinin, ginjal, hipertensi
KEBERADAAN TELUR CACING STH PADA KUKU ANAK USIA 6-12 TAHUN DI TPA SUKAWINATAN KOTA PALEMBANG Asrori, Asrori; Siregar, Sri Sulpha; Bianggo NauE, Dian Adhe; Fandianta, Fandianta; Dani, Hamril
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 2 (2023): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i2.1999

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Kecacingan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang berhubungan erat dengan kondisi lingkungan. Usia 6-12 tahun adalah usia yang rentan terinfeksi cacing karena aktifitas mereka yang banyak berhubungan dengan tanah. Metode penelitian: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional dan teknik sampling menggunakan random sampling. Hasil penelitian: Dari 35 responden dengan pemeriksaan potongan kuku didapatkan hasil 2,9 % positif terinfeksi cacing Soil Transmitted Helminths dengan spesies Strongyloides stercoralis. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 5,6% yang positif. Berdasarkan kebiasaan menggunting kuku dengan frekuensi > 2 minggu 33,3% yang positif. Berdasarkan kebiasaan mencuci tangan dengan hasil baik 7,1% yang positif. Berdasarkan anak yang tidak menggunakan alas kaki 33.3% yang positif. Kesimpulan: Gambaran keberadaan telur cacing Soil Transmitted Helminths pada kuku anak usia 6-12 tahun di TPA Sukawinatan Kota Palembang sebanyak 2,9% positif terinfeksi cacing Soil Transmitted Helminths. Kata kunci : Soil Transmitted Helminths, Kuku anak, TPA
KOMBINASI KITOSAN DAN Lactobacillus acidophilus SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli Febriyani, Erisa; Yusneli, Yusneli; Siregar, Sri Sulpha; Handayani, Handayani; Afriayani, Iis
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 4 No 1 (2024): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v4i1.2147

Abstract

ABSTRACT Background: Chitosan is a prebiotic obtained from fishery waste raw materials such as shrimp heads and crab shells which are abundant in Indonesia. Prebiotics are indigestible ingredients that produce beneficial effects on the host by selectively stimulating the growth of one or more specific bacteria. LAB from the genera Lactobacillus and Bifidobacterium have potential as probiotic agents that are beneficial for human and animal health. The amount of probiotics can be optimized by using prebiotics. The synergistic concept between probiotics and prebiotics is known as synbiotics. This research aims to see the effect of the combination of chitosan and Lactobacillus acidophilus on the growth of Escherichia coli bacteria in Vivo. Methods: E. coli in cecum duck was determinant by plate count method. Results: The average of E. coli content in the cecum of pegagan duck were : 40.00; 78.33; 21.67; 19.33 dan 11.00x105 CFU/mL for treatment A (control), B, C, D, E, F, G, and H respectively. Conclusion: The results showed that the treatment had significant effect (P<0,05) on E. coli. Keywords : L. acidophilus sp, Chitosan 0,2%, E. coli
PERBANDINGAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT MENGGUNAKAN DARAH KAPILER DAN VENA METODE CARA LANGSUNG DAN MANUAL siregar, sri sulpha; Garini, Ardiya; Harianja, Sri Hartini
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 20, No 2 (2023): JSH: Jurnal Skala Husada-The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v20i2.2893

Abstract

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk menetahui jumlah trombosit / mm3 darah. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dapat dilakukan dengan metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung terdiri atas cara manual dan cara otomatik. Sedangkan metode tidak langsung menggunakan sediaan apus darah tepi. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit metode tidak langsung menggunakan darah kapiler dan darah vena. Dari kedua bahan darah tersebut masih terdapat faktorfaktor kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil hitung jumlah trombosit menggunakan darah kapiler dan darah vena. Jenis penelitian bersifat deskriptif komparatif dengan studi perbandingan yaitu membandingkan hasil hitung jumlah trombosit menggunakan darah kapiler dan darah vena. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Poltekkes Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Palembang, sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 30 mahasiswa yang diambil dengan teknik pengambilan simple random sampling.Kata kunci: darah kapiler, darah vena, jumlah trombosit, metode tidak langsung  Kepustakaan: 10 (1999-2021)