Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Siswa Sekolah Dasar Fandianta, Fandianta; Febriyani, Erisa; Athiutama, Ari; Erman, Imelda; Pebriani, Indra; Nurhayati, Masayu; Wahyuni, Sri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v6i2.2615

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat didefinisikan sebagai upaya peningkatan kualitas kesehatan bagi perorangan maupun masyarakat melalui segala hal yang menjadi memberi kontribusi bersih dan sehat kepada setiap individu dalam menjalani aktivitas sehari-hari, yang dilakukan dengan kesadaran diri sendiri dalam menjaga kesehatan, kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan menjadi upaya nyata untuk mencapainya. Kegiatan penyuluhan dengan ceramah dan tanya jawab, simulasi/peragaan, penayangan video, dan memberikan leaflet kepada siswa dan menempel leaflet di papan pengumuman tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, cara cuci tangan 6 langkah, deteksi jajanan sekolah yang sehat, cara mencegah gigi berlubang, cara menjaga kebersihan gigi dan mulut, Demam Berdarah Dengue, bahaya asap rokok bagi kesehatan. Sebelumnya siswa belum mengetahui pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat bagi kesehatan diri sendiri dan lingkungan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan. Upaya edukasi sebaiknya dilakukan secara rutin untuk menanamkan perilaku yang baik dan benar dalam meningkatkan derajat kesehatan.
VARIASI WAKTU SIMPAN DARAH DONOR KEDALUWARSA PADA MEDIA AGAR DARAH TERHADAP DIAMETER ZONA HEMOLISIS STAPHYLOCOCCUS AUREUS Cheni Dwi Antika Putri, Cheni Dwi Antika Putri; Handayani, Handayani; Karneli, Karneli; Fandianta, Fandianta; Naue, Dian Adhe Bianggo
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 4 No 2 (2024): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v4i2.2673

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang Darah domba merupakan gold standar pada pembuatan media agar darah, namun darah domba yang telah diproses defibrinasi dijual secara komersial dengan harga yang sangat mahal. Darah manusia mengandung zat yang mirip dengan darah domba dan dapat digunakan sebagai alternatif bahan dari pembuatan media agar darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu simpan darah donor yang kedaluwarsa pada pembuatan media agar darah terhadap diameter zona hemolisis bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis kuasi eksperimental dengan objek penelitian berupa diameter zona hemolisis bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian didapatkan rata-rata diameter zona hemolisis Staphylococcus aureus pada media agar darah donor kedaluwarsa 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu adalah 10,67 mm; 10,50 mm; 10,00 mm; dan 10,00 mm. Berdasarkan hasil uji ANOVA didapatkan p-value 0,941 (P > 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak ada pengaruh pada media agar darah donor kedaluwarsa 1-4 minggu terhadap besar diameter zona hemolisis Staphylococcus aureus.
GAMBARAN KADAR GSH PADA MAHASISWA PRODI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG Aisy, Andind Rahadatul; Syailendra, Anton; Fandianta, Fandianta; Febriani, Erisa; Yusneli, Yusneli
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 5 No 1 (2025): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v5i1.2948

Abstract

Belakang: Tubuh manusia memproduksi radikal bebas (ROS, Reactive Oxygen Species; RNS, Reactive Nitrogen Species) secara alami, namun kelebihan produksinya tanpa diimbangi dengan jumlah antioksidan yang cukup dapat menyebabkan stres oksidatif yang merusak sel dan memicu penyakit degeneratif. Antioksidan, seperti glutathione (GSH), penting untuk menetralkan radikal bebas dan menjaga keseimbangan redoks. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui kadar GSH pada mahasiswa Prodi D-III Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2025. Metode Penelitian: Penelitian bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah 60 orang mahasiswa. Data penelitian diperoleh dari pemeriksaan laboratorium dan kuisioner yang di isi oleh 60 responden. Variabel dependent (kadar GSH) dan variable independent (aktivitas fisik, jenis kelamin. dan durasi tidur) diukur satu kali secara bersamaan pada setiap subjek. Hasil Penelitian: Dari 60 responden, didapatkan didapatkan 37 mahasiswa (61.7%) dengan nilai kadar GSH normal dan 23 mahasiswa (38.3%) dengan nilai kadar GSH tidak normal. Terdapat 1 mahasiswa (100%) melakukan aktivitas fisik aktif memiliki kadar GSH normal dan 59 lainnya yang melakukan aktivitas fisik tidak aktif terdapat 37 mahasiswa (62.7%) memiliki kadar GSH normal Sedangkan 22 mahasiswa (37.3%) memiliki kadar GSH tidak normal. Dari 13 mahasiswa laki-laki, 6 orang (46,2%) memiliki kadar GSH normal dan 7 orang (53,8%) tidak normal. Dari 47 mahasiswa perempuan, 32 orang (68,1%) memiliki kadar GSH normal dan 15 orang (31,9%) tidak normal. Pada kelompok durasi tidur baik, 21 mahasiswa (61,8%) memiliki kadar GSH normal dan 13 orang (38,2%) tidak normal dan pada kelompok tidur buruk, 17 mahasiswa (65,4%) memiliki kadar GSH normal dan 9 orang (34,6%) tidak normal. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kadar GSH pada mahasiswa Prodi D-III Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Palembang tahun 2025 adalah 373,3 µg/mL, dengan 61,7% mahasiswa memiliki kadar GSH normal dan 38,3% tidak normal. Saran: Mahasiswa disarankan menjaga pola hidup sehat makanan bergizi, aktivitas fisik seimbang, dan tidur cukup untuk mempertahankan kadar GSH optimal. Peneliti selanjutnya dianjurkan menggunakan sampel lebih besar dan variabel lebih beragam dalam penelitian GSH. Kata Kunci: Glutathione Sulphydril, aktivitas fisik, durasi tidur
PROFIL UREUM DAN KREATININ DARAH SERTA FAKTOR KARAKTERISTIK HIPERTENSI DI RS BHAYANGKARA PALEMBANG Nurhayati, Nurhayati; Safira, Rida; Dani, Hamril; Fandianta, Fandianta; Handayani, Handayani
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 1 No 2 (2021): JMLS : Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v1i2.1091

Abstract

Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, jika pembuluh darah yang rusak tersebut ada pada ginjal maka dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi ginjal bahkan ginjal dapat mengalami kerusakan ditandai dengan meningkatnya kadar ureum dan kreatinin. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui profil ureum dan kreatinin darah serta faktorkarakteristik karakteristik hipertensi di rs bhayangkara Palembang. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Penelitian dilaksanakan 2021. Sampel adalah semua data yang terdokumentasi secara lengkap dalam rekam medik menderita hipertensi yang menjalani pengobatan dan melakukan pemeriksaan ureum dan kreatinin di Laboratorium RS Bhayangkara Palembang (153 data) Hasil Penelitian : 61orang(40%) dan 102 orang (66,7%) memiliki kadar ureum dan kreatinin tidak normal sedangkan 92(60%) dan 51 orang (33,3%) memiliki kadar ureum dan kreatinin normal. Berdasrkan uji statistik chi square menyatakan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin, dan lama menderita hipertensi dengan kadar ureum dan kreatinin dan tidak ada hubungan antara umur dengan kadar kreatinin sedangkan ada hubungan umur pada penderita hipertensi pada pemeriksaan ureum Disarankan kepada penderita hipertensi agar rutin melakukan pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal. Kata Kunci: Ureum, Kreatinin.Hipertensi ABSTRACT Hypertension can cause damage to blood vessels, if the damaged blood vessels are in the kidneys can cause a decrease in kidney function and even the kidneys can be damaged is characterized by increased urea and creatinine levels. Research Objectives : To determine. Profile of urea and creatinine levels and the characteristic factors of hypertensive patients at Bhayangkara Hospital Palembang. Research is analytical with a cross-sectional approach. The research was conducted 2021. Sample is all fully documented data in medical records of suffering from hypertension who underwent treatment and performed ureun and creatinine tests at the Laboratory of Bhayangkara Hospital, Palembang (102 data).Results: 41people(40%)68 people (66.7%) had no ureu and creatinine levels normal and 61peaple(60%)and 34 people (33.3%) had normal urea and creatinine levels. Based on the chi square statistical test, it states that there is a relationship between, and length of suffering from hypertension with ureua and creatinine levels in hypertensive patients and there is no relationship between age and creatinine levels, but there are relationship ureum levels in people with hypertension., it is recomended for someone with hypertension to regularly check kidney function. Keyword : Ureum, creatinine,Hypertension,
KUALITAS SPUTUM DALAM PEMERIKSAAN BTA METODE ZIEHL NELSSEN DAN TEST CEPAT MOLEKULER Hermansyah, Herry; Karneli, Karneli; Refai, Refai; Handayani, Handayani; Fandianta, Fandianta
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 2 No 1 (2022): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v2i1.1216

Abstract

Diagnostik tuberculosis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan mikroskopis Bakteri Tahan Asam metode Zihel Nelseen (ZN) pada sputum penderita. Selain itu ada juga pemeriksaan Metode Test Cepat Molekuler (TCM) tetapi karena metode tersebut memerlukan peralatan yang sangat mahal sehingga sulit untuk dapat dilaksanakan di sarana kesehatan dengan fasilitas sederhana. Pada penelitian Eka Kurniwan, dkk (2016) dari hasil pemeriksaan 40 sampel dengan metode RT-TCM GeneXpert, didapatkan positif 40%. Tujuan penelitian ini diketahui Mycobacterium tuberculosis melalui pemeriksaan sputum melalui Pengecatan Bakteri Tahan Asam metode Zihel Nelseen (ZN) dan Test Cepat Molekuler (TCM) berdasarkan Volume, Bau, Warna dan Konsistensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah uji diagnostik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dan sampel sebanyak 42 pasien. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan metode total sampling. Sumber Data diambil secara langsung (primer) dan tidak langsung (data skunder). Hasil penelitian volume <5 ml dengan metode ZN hasil positif 38%, P-value 0,637 > 0,05 metode TCM hasil positif 38,5%, P-value 0,859 > 0,05 disimpulkan tidak ada pengaruh. Berdasarkan Bau dengan ZN positif 41,2%, P-value 0,026 < 0,05 TCM positif 41,2% P-value 0,000<0,05 disimpulkan ada pengaruh. Warna Kuning Kehijauan dengan ZN hasil positif 68,8%, P-value 0,000<0,05 TCM Rifamfisin positif 68,8%, P-value 0,000 <0,05 disimpulkan ada pengaruh. Konsistensi Mucopurulen dengan ZN hasil positif 73,7% P-value 0,000 <0,05 TCM positif 73,7% P-value 0,000<0,05 disimpulkan ada pengaruh. Kesimpulan tidak ada pengaruh berdasarkan volume, ada pengaruh berdasarkan bau, warna dan konsistensi sputum. Terdapat perbedaan hasil Mycobacterium tuberculosis melalui pemeriksaan sputum melalui metode ZN dan metode TCM. Sarannya bagi pasien untuk memeriksakan sputum harus memenuhi apa yang diminta oleh petugas laboratorium dan bagi petugas laboratorium agar melakukan konfirmasi hasil pemeriksaan ke method TCM.
ANALISIS KADAR GLUKOSA DARAH PUASA MENGGUNAKAN SERUM DAN PLASMA NATRIUM FLUORIDA Asrori, Asrori; Fandianta, Fandianta; Edyansyah, Erwin; Permata, Resti Dora; Handayani, Handayani
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 1 (2023): Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i1.1600

Abstract

Latar Belakang: Pemeriksaaan glukosa darah merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan di laboratorium dengan parameter pemeriksaan glukosa darah sewaktu, glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam PP. WHO telah merekomendasikan untuk menggunakan sampel plasma pada pemeriksaan glukosa darah, antikoagulan yang telah direkomendasikan pada pemeriksaan glukosa darah ini adalah Natrium Fluorida (NaF). Namun, saat ini pemeriksaan glukosa darah dengan menggunakan serum juga masih banyak dipakai dalam pemeriksaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa menggunakan serum dan plasma Natrium Fluorida (NaF). Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional, dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2022 dan dilakukan di Laboratorium Kimia Klinik Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Palembang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 36 sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Hasil: Pada penelitian ini rata-rata kadar glukosa darah puasa pada serum adalah 73,31 mg/dL, sedangkan rata-rata glukosa darah pada plasma NaF adalah 76,03 mg/dL. Dari uji statistic t-dependent didapatkan p < α (0,05) yaitu value = 0,000, yang berarti ada perbedaan. Kesimpulan: Adanya perbedaan rata-rata kadar glukosa darah puasa menggunakan serum dan plasma NaF.
KEBERADAAN TELUR CACING STH PADA KUKU ANAK USIA 6-12 TAHUN DI TPA SUKAWINATAN KOTA PALEMBANG Asrori, Asrori; Siregar, Sri Sulpha; Bianggo NauE, Dian Adhe; Fandianta, Fandianta; Dani, Hamril
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 2 (2023): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i2.1999

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Kecacingan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang berhubungan erat dengan kondisi lingkungan. Usia 6-12 tahun adalah usia yang rentan terinfeksi cacing karena aktifitas mereka yang banyak berhubungan dengan tanah. Metode penelitian: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional dan teknik sampling menggunakan random sampling. Hasil penelitian: Dari 35 responden dengan pemeriksaan potongan kuku didapatkan hasil 2,9 % positif terinfeksi cacing Soil Transmitted Helminths dengan spesies Strongyloides stercoralis. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 5,6% yang positif. Berdasarkan kebiasaan menggunting kuku dengan frekuensi > 2 minggu 33,3% yang positif. Berdasarkan kebiasaan mencuci tangan dengan hasil baik 7,1% yang positif. Berdasarkan anak yang tidak menggunakan alas kaki 33.3% yang positif. Kesimpulan: Gambaran keberadaan telur cacing Soil Transmitted Helminths pada kuku anak usia 6-12 tahun di TPA Sukawinatan Kota Palembang sebanyak 2,9% positif terinfeksi cacing Soil Transmitted Helminths. Kata kunci : Soil Transmitted Helminths, Kuku anak, TPA
GAMBARAN KEPADATAN LARVA Aedes aegypti DI KELURAHAN DUA ILIR KOTA PALEMBANG Septiawati, Agnes; Fandianta, Fandianta; Hermansyah, Herry; Asrori, Asrori; Dani, Hamril
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 4 No 1 (2024): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v4i1.2231

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti, yang berkembangbiak pada tempat penampungan air bersih atau air hujan misalnya bak mandi, ember, ban bekas dan lainnya. Tingginya kasus DBD di wilayah Kelurahan Dua Ilir menjadi salah satu faktor pentingnya mengetahui kepadatan larva Aedes aegypti. Tujuan penelitian: mengetahui gambaran kepadatan larva Aedes aegypti di Kelurahan Dua Ilir Kota Palembang Tahun 2024. Metode penelitian: Jenis penelitian ini bersifat deskriptif observasional. Populasi penelitian adalah seluruh rumah yang tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) di Kelurahan Dua Ilir. Sampel yang digunakan adalah larva Aedes aegypti di penampungan air warga Kelurahan Dua Ilir sebanyak 180 KK. Metode yang dilakukan yaitu observasional larva secara visual dan teknik sampling yang digunakan adalah multistage random sampling. Hasil penelitian: Diketahui tingkat kepadatan larva Aedes aegypti berdasarkan nilai HI 41,11%, CI 39,1%, BI 51,67%, ABJ 58,89% sehingga diperoleh nilai DF 6,7 yang berkategori kepadatan tinggi. Kesimpulan: Tingkat kepadatan larva Aedes aegypti di Kelurahan Dua Ilir berada pada kategori kepadatan tinggi yang berarti memiliki resiko tinggi terhadap penularan penyakit DBD. Saran peneliti kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan 3M Plus dan G1R1J.