Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Perokok Sedang Dan Pasif Terhadap Kadar SGOT Dan SGPT Afriayani, Iis; Anisa, Nuri; Bahar, Mardiansyah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i1.1303

Abstract

Batang rokok mengandung tar, nikotin, dan karbon monoksida yang memiliki dampak negatif bagi perokok sedang maupun pasif. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perokok sedang dan pasif terhadap kadar SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transaminase). Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu survey analitik dengan menggunakan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan perokok sedang dan pasif di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Jumlah sampel adalah 32 orang mulai umur 19 tahun sampai dengan 80 tahun. Hasil penelitian menggunakan uji Mann Whitney sampel sebanyak 32 responden perokok usia 19-30 tahun (75%), usia 31-50 tahun (22%) dan usia 51-80 tahun (3%). Perokok sedang dengan lama konsumsi rokok selama >5 tahun dengan jumlah rokok yang dikonsumsi perhari sebanyak 11-20 batang (50%), sedangkan perokok pasif berjumlah 16 responden (50%). hasil analisis menggunakan 32 responden untuk perokok sedang dengan kadar SGOT normal sebanyak 15 orang (47%) dan tinggi 1 orang (3%). sedangkan kadar SGPT normal sebanyak 13 orang (41%) dan tinggi 3 orang (9%). Perokok pasif dengan kadar SGOT normal sebanyak 11 orang (31%) dan tinggi 5 orang (16%), sedangkan parameter SGPT dengan kadar normal sebanyak 10 orang (31%) dan tinggi 6 orang (19%). Berdasarkan hasil pemeriksaan parameter SGOT dan SGPT diketahui nilai Asym. Sig (2-tailed) sebesar 0,473 >0,005 dan hasil pemeriksaan SGPT sebesar 0,985>0,05 tidak adanya perbedaan yang signifikan antara perokok sedang dan pasif. Kesimpulannya hasil kadar SGOT dan SGPT lebih banyak yang normal dibandingkan dengan tinggi dikarenakan responden memiliki sistem imun kuat dan menjaga pola hidup sehat.Kata Kunci : Kandungan rokok, usia, lama merokok, perokok sedang, perokok aktif
Skrining Kesehatan Lansia di Panti Jompo Harapan Kita Sukarami Kota Palembang Siregar, Sri Sulpha; Afriayani, Iis; Febriyani, Erisa; Hermansyah, Herry
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v16i1.1479

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai penyakit, baik degeneratif maupun inflamasi. Seiring bertambahnya usia, terjadi perubahan struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ, yang dapat memicu penyakit seperti rheumatoid artritis dan infeksi Streptococcus β hemolitik grup A.perubahan tubuh terus menerus terjadi seiring bertambahnya usia dan dipengaruhi kondis Kesehatan, gaya hidup, stressor dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kadar Rheumatoid Factor (RF), C-Reactive Protein ( CRP), dan Anti Streptolisin O (ASTO) pada lansia di Panti Jompo Harapan Kita Sukarami, Kota Palembang. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian observasional  pada subjek penelitian yaitu lansia yang memenuhi         kriteria inklusi. Metode pemeriksaan RF, CRP, danASTO dilakukan secara kualitiatif menggunakan aglutinasi lateks untuk mendeteksi autoantibodi atau penanda inflamasi. Hasil menunjukkan para lansia memiliki kadar RF positif 33,3% dan negatif 66,7% serta mengalami peningkatan CRP positif 43,3%  dan negatif 56,7%, serta beberapa responden menunjukkan peningkatan ASTO positif 30% dan negatif 70% terkait infeksi streptokokus sebelumnya. Kesimpulanpenelitian menekankan pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan laboratorium untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitashidup lansia.
PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA SERUM DARI DARAH YANG LANGSUNG DISENTRIFUGE DAN DITUNGGU BEKU SEBELUM DISENTRIFUGE METODE GOD-PAP TAHUN 2021 Ed, Erwin; Halius, Nadiya Lutfiah; Mutholib, Abdul; Asrori, Asrori; Hermansyah, Herry; Handayani, Handayani; Dani, Hamril; Afriayani, Iis; Febriyani, Erisa
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 2 No 2 (2022): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v2i2.1385

Abstract

Background : Glucose examination, can use whole blood, serum, and urine samples. Serum was obtained from blood which was awaited to freezing first and then centrifuged at 3000 rpm for 15 minutes. However, the reality in the employment to shorten the time, blood is often centrifuged immediatelly without waiting for the blood to freezing. Purpose : To determine whether there is differences in serum glucose levels from the blood that is immediately centrifuged and waited for freezing before centrifuge. Methods :This research is an analytical research using cross sectional approach. The research sample was taken from 30 students of Medical Laboratory Technology, Poltekkes Palembang. Result :The data obtained were analyzed statistically by using the test t dependet we got the average serum glucose level from blood that is immediately centrifuge was 83,80 mg/dL. The average serum glucose from blood waited for freezing before centrifuge was 76,50 mg/dL. Obtained result P value = 0,000012 means p<0,05. Conclusion : There is statistically meaningful differences beetwen serum glucose levels from the blood that is immediately centrifuge and waited for freezing before centrifuge. Suggestion :it is recommended for laboratory technology should be examined against blood that has waited for freezing before centrifuge, because blood that is immediately centrifuge can increase glucose levels so that the result examination increase falsely.
KOMBINASI KITOSAN DAN Lactobacillus acidophilus SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli Febriyani, Erisa; Yusneli, Yusneli; Siregar, Sri Sulpha; Handayani, Handayani; Afriayani, Iis
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 4 No 1 (2024): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v4i1.2147

Abstract

ABSTRACT Background: Chitosan is a prebiotic obtained from fishery waste raw materials such as shrimp heads and crab shells which are abundant in Indonesia. Prebiotics are indigestible ingredients that produce beneficial effects on the host by selectively stimulating the growth of one or more specific bacteria. LAB from the genera Lactobacillus and Bifidobacterium have potential as probiotic agents that are beneficial for human and animal health. The amount of probiotics can be optimized by using prebiotics. The synergistic concept between probiotics and prebiotics is known as synbiotics. This research aims to see the effect of the combination of chitosan and Lactobacillus acidophilus on the growth of Escherichia coli bacteria in Vivo. Methods: E. coli in cecum duck was determinant by plate count method. Results: The average of E. coli content in the cecum of pegagan duck were : 40.00; 78.33; 21.67; 19.33 dan 11.00x105 CFU/mL for treatment A (control), B, C, D, E, F, G, and H respectively. Conclusion: The results showed that the treatment had significant effect (P<0,05) on E. coli. Keywords : L. acidophilus sp, Chitosan 0,2%, E. coli
Pengaruh Perokok Sedang Dan Pasif Terhadap Kadar SGOT Dan SGPT Afriayani, Iis; Anisa, Nuri; Bahar, Mardiansyah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i1.1303

Abstract

Batang rokok mengandung tar, nikotin, dan karbon monoksida yang memiliki dampak negatif bagi perokok sedang maupun pasif. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perokok sedang dan pasif terhadap kadar SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transaminase). Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu survey analitik dengan menggunakan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan perokok sedang dan pasif di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Jumlah sampel adalah 32 orang mulai umur 19 tahun sampai dengan 80 tahun. Hasil penelitian menggunakan uji Mann Whitney sampel sebanyak 32 responden perokok usia 19-30 tahun (75%), usia 31-50 tahun (22%) dan usia 51-80 tahun (3%). Perokok sedang dengan lama konsumsi rokok selama >5 tahun dengan jumlah rokok yang dikonsumsi perhari sebanyak 11-20 batang (50%), sedangkan perokok pasif berjumlah 16 responden (50%). hasil analisis menggunakan 32 responden untuk perokok sedang dengan kadar SGOT normal sebanyak 15 orang (47%) dan tinggi 1 orang (3%). sedangkan kadar SGPT normal sebanyak 13 orang (41%) dan tinggi 3 orang (9%). Perokok pasif dengan kadar SGOT normal sebanyak 11 orang (31%) dan tinggi 5 orang (16%), sedangkan parameter SGPT dengan kadar normal sebanyak 10 orang (31%) dan tinggi 6 orang (19%). Berdasarkan hasil pemeriksaan parameter SGOT dan SGPT diketahui nilai Asym. Sig (2-tailed) sebesar 0,473 >0,005 dan hasil pemeriksaan SGPT sebesar 0,985>0,05 tidak adanya perbedaan yang signifikan antara perokok sedang dan pasif. Kesimpulannya hasil kadar SGOT dan SGPT lebih banyak yang normal dibandingkan dengan tinggi dikarenakan responden memiliki sistem imun kuat dan menjaga pola hidup sehat.Kata Kunci : Kandungan rokok, usia, lama merokok, perokok sedang, perokok aktif