Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Siswa Sekolah Dasar Fandianta, Fandianta; Febriyani, Erisa; Athiutama, Ari; Erman, Imelda; Pebriani, Indra; Nurhayati, Masayu; Wahyuni, Sri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v6i2.2615

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat didefinisikan sebagai upaya peningkatan kualitas kesehatan bagi perorangan maupun masyarakat melalui segala hal yang menjadi memberi kontribusi bersih dan sehat kepada setiap individu dalam menjalani aktivitas sehari-hari, yang dilakukan dengan kesadaran diri sendiri dalam menjaga kesehatan, kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan menjadi upaya nyata untuk mencapainya. Kegiatan penyuluhan dengan ceramah dan tanya jawab, simulasi/peragaan, penayangan video, dan memberikan leaflet kepada siswa dan menempel leaflet di papan pengumuman tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, cara cuci tangan 6 langkah, deteksi jajanan sekolah yang sehat, cara mencegah gigi berlubang, cara menjaga kebersihan gigi dan mulut, Demam Berdarah Dengue, bahaya asap rokok bagi kesehatan. Sebelumnya siswa belum mengetahui pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat bagi kesehatan diri sendiri dan lingkungan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan. Upaya edukasi sebaiknya dilakukan secara rutin untuk menanamkan perilaku yang baik dan benar dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Skrining Kesehatan Lansia di Panti Jompo Harapan Kita Sukarami Kota Palembang Siregar, Sri Sulpha; Afriayani, Iis; Febriyani, Erisa; Hermansyah, Herry
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v16i1.1479

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai penyakit, baik degeneratif maupun inflamasi. Seiring bertambahnya usia, terjadi perubahan struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ, yang dapat memicu penyakit seperti rheumatoid artritis dan infeksi Streptococcus β hemolitik grup A.perubahan tubuh terus menerus terjadi seiring bertambahnya usia dan dipengaruhi kondis Kesehatan, gaya hidup, stressor dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kadar Rheumatoid Factor (RF), C-Reactive Protein ( CRP), dan Anti Streptolisin O (ASTO) pada lansia di Panti Jompo Harapan Kita Sukarami, Kota Palembang. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian observasional  pada subjek penelitian yaitu lansia yang memenuhi         kriteria inklusi. Metode pemeriksaan RF, CRP, danASTO dilakukan secara kualitiatif menggunakan aglutinasi lateks untuk mendeteksi autoantibodi atau penanda inflamasi. Hasil menunjukkan para lansia memiliki kadar RF positif 33,3% dan negatif 66,7% serta mengalami peningkatan CRP positif 43,3%  dan negatif 56,7%, serta beberapa responden menunjukkan peningkatan ASTO positif 30% dan negatif 70% terkait infeksi streptokokus sebelumnya. Kesimpulanpenelitian menekankan pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan laboratorium untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitashidup lansia.
PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA SERUM DARI DARAH YANG LANGSUNG DISENTRIFUGE DAN DITUNGGU BEKU SEBELUM DISENTRIFUGE METODE GOD-PAP TAHUN 2021 Ed, Erwin; Halius, Nadiya Lutfiah; Mutholib, Abdul; Asrori, Asrori; Hermansyah, Herry; Handayani, Handayani; Dani, Hamril; Afriayani, Iis; Febriyani, Erisa
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 2 No 2 (2022): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v2i2.1385

Abstract

Background : Glucose examination, can use whole blood, serum, and urine samples. Serum was obtained from blood which was awaited to freezing first and then centrifuged at 3000 rpm for 15 minutes. However, the reality in the employment to shorten the time, blood is often centrifuged immediatelly without waiting for the blood to freezing. Purpose : To determine whether there is differences in serum glucose levels from the blood that is immediately centrifuged and waited for freezing before centrifuge. Methods :This research is an analytical research using cross sectional approach. The research sample was taken from 30 students of Medical Laboratory Technology, Poltekkes Palembang. Result :The data obtained were analyzed statistically by using the test t dependet we got the average serum glucose level from blood that is immediately centrifuge was 83,80 mg/dL. The average serum glucose from blood waited for freezing before centrifuge was 76,50 mg/dL. Obtained result P value = 0,000012 means p<0,05. Conclusion : There is statistically meaningful differences beetwen serum glucose levels from the blood that is immediately centrifuge and waited for freezing before centrifuge. Suggestion :it is recommended for laboratory technology should be examined against blood that has waited for freezing before centrifuge, because blood that is immediately centrifuge can increase glucose levels so that the result examination increase falsely.
ANALISIS JUMLAH TROMBOSIT PADA IBU HAMIL PREEKLAMSIA DI KOTA PALEMBANG Garini, Ardiya; Febriyani, Erisa; Harianja, Sri Hartini; Wulandari, Septi; Yusneli, Yusneli; Oktavia, Tiara
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 1 (2023): Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i1.1696

Abstract

Latar Belakang: Preeklamsia merupakan kondisi pada ibu hamil dengan tekanan darah tinggi dan proteinuria tinggi pada akhir kehamilan atau lebih dari 20 minggu kehamilan. Preeklamsia menyebabkan disfungsi endotel, dan vasospasme atau vasokontriksi. Vasospame memicu agregasi trombosit sehingga menyebabkan penggunaan trombosit meningkat dan menyebabkan trombositopenia. Metode: Jenis penelitian yang digunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami preeklamsia di RSIA Rika Amelia Kota Palembang tahun 2021 dan mempunyai rekam medis pemeriksaan jumlah trombosit dan diambil dengan teknik total sampling berjumlah 105 pasien. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit menggunakan metode otomatik dengan alat hematology analyzer Dirui BCC-3600. Hasil: Didapatkan rata- rata jumlah trombosit 296.77 K/μl dengan jumlah trombosit terendah 107 K/μl dan jumlah trombosit tertinggi 548 K/μl. Berdasarkan umur, pada 35 ibu hamil preeklamsia dengan umur berisiko didapat rata- rata jumlah trombosit 277 K/μl sedangkan pada 70 pasien dengan umur tidak berisiko didapatkan rata- rata jumlah trombosit adalah 306 K/μl, dari pengujian T-test di peroleh P value = 0,149. Berdasarkan usia kehamilan, pada 35 ibu hamil preeklamsia dengan usia kehamilan < 37 minggu diperoleh rata- rata jumlah trombosit adalah 306 K/μl sedangkan pada 70 ibu hamil preeklamsia dengan dengan usia kehamilan ≥ 37 minggu diperoleh rata- rata jumlah trombosit adalah 292 K/μl, dari pengujian T-test di peroleh P value = 0,514 Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap jumlah trombosit pada ibu hamil preeklamsia berdasarkan umur ibu dan usia kehamilan.
GAMBARAN KADAR KREATININ PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG Amalia, Ruhalida Okta; Yusneli, Yusneli; Siregar, Sri Sulpha; Febriyani, Erisa; Syailendra, Anton
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 2 (2023): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i2.1968

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi atau tekanan darah tinggi ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Tekanan darah yang melebihi nilai 140/90 mmHg dapat mengakibatkan aliran darah pada ginjal terganggu. Apabila salah satu faktor pendukung kerja ginjal seperti aliran darah ke ginjal, jaringan ginjal atau saluran pengeluaran ginjal terganggu maka dapat merusak fungsi ginjal. Menurunnya kerja ginjal akan menyebabkan nilai kadar kreatinin meningkat. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin pada penderita Hipertensi di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2022. Metode Penelitian: deskriptif dengan pendekatan cross sectional jumlah sampel 100 pasien. Hasil Penelitian: Didapatkan hasil 47 pasien (47,0%) yang memiliki kadar kreatinin normal dan yang memiliki kadar kreatinin tidak normal sebanyak 53 pasien (53,0%). Pada laki-laki didapatkan hasil kadar kreatinin tidak normal sebanyak 30 pasien (75,0%), sedangkan pada perempuan didapatkan hasil kadar kreatinin tidak normal sebanyak 23 pasien (38,3%). Kategori Umur berisiko (≥ 40 tahun) didapatkan hasil kadar kreatinin tidak normal sebanyak 48 pasien (53,9%) dan umur tidak berisiko (< 40 tahun) didapatkan hasil kadar kreatinin tidak normal sebanyak 5 pasien (45,5%). Berdasarkan derajat tekanan darah pada hipertensi tipe I kadar kreatinin tidak normal sebanyak 35 pasien (66,0%) dan pada hipertensi tipe II kadar kreatinin tidak normal sebanyak 18 pasien (34,0%). Kesimpulan: kadar kreatinin pada penderita hipertensi cenderung tidak normal dengan rerata sebesar 61,97%. Saran : bagi penderita hipertensi terutama penderita tipe I dan II seyogyanya rutin melakukan pemeriksaan kadar kreatinin untuk memantau gangguan ginjal serta efek samping hipertensi. Kata Kunci: Kreatinin, ginjal, hipertensi
KOMBINASI KITOSAN DAN Lactobacillus acidophilus SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli Febriyani, Erisa; Yusneli, Yusneli; Siregar, Sri Sulpha; Handayani, Handayani; Afriayani, Iis
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 4 No 1 (2024): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v4i1.2147

Abstract

ABSTRACT Background: Chitosan is a prebiotic obtained from fishery waste raw materials such as shrimp heads and crab shells which are abundant in Indonesia. Prebiotics are indigestible ingredients that produce beneficial effects on the host by selectively stimulating the growth of one or more specific bacteria. LAB from the genera Lactobacillus and Bifidobacterium have potential as probiotic agents that are beneficial for human and animal health. The amount of probiotics can be optimized by using prebiotics. The synergistic concept between probiotics and prebiotics is known as synbiotics. This research aims to see the effect of the combination of chitosan and Lactobacillus acidophilus on the growth of Escherichia coli bacteria in Vivo. Methods: E. coli in cecum duck was determinant by plate count method. Results: The average of E. coli content in the cecum of pegagan duck were : 40.00; 78.33; 21.67; 19.33 dan 11.00x105 CFU/mL for treatment A (control), B, C, D, E, F, G, and H respectively. Conclusion: The results showed that the treatment had significant effect (P<0,05) on E. coli. Keywords : L. acidophilus sp, Chitosan 0,2%, E. coli
The Effects of Sungkai Leaf and Cinnamon Bark Extracts on MDA and IL-10 in MSG Induced Chronic Kidney Disease in Wistar Rats Afrianti, Dina; Maulana, Mochamad Rizal; Sakdiah, Siti; Febriyani, Erisa; Wahyudi, Wahyudi; Ali, Irwan
Medical Laboratory Technology Journal Vol. 11 No. 2 (2025): December
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/mltj.v11i2.661

Abstract

Monosodium glutamate (MSG) is known to trigger oxidative stress and inflammation, contributing to kidney tissue damage. This study aimed to evaluate the protective effects of sungkai leaf extract (Peronema canescens Jack) and cinnamon bark extract (Cinnamomum burmannii) on kidney histology, as well as malondialdehyde (MDA) and interleukin-10 (IL-10) levels in male Wistar rats induced with excessive MSG. A total of 30 rats were divided into six groups: normal control, positive control (MSG only), and four treatment groups receiving MSG alongside sungkai leaf extract (28 mg or 56 mg) or cinnamon bark extract (4% or 8%) for 10 days. MDA and IL-10 levels were measured using ELISA, and kidney tissue was examined histologically. The results showed that both extracts significantly reduced MDA (P= 0,000)  levels and increased IL-10 (P= 0,000)   levels compared to the positive control. The most prominent protective effect was observed in the group treated with 56 mg of sungkai leaf extract, followed by the 8% cinnamon bark group. Histopathological analysis revealed notable improvements in kidney structure, approaching normal conditions in treated groups. These findings suggest that sungkai leaf and cinnamon bark extracts, particularly at higher doses, offer protective benefits against MSG-induced kidney damage through antioxidant and anti-inflammatory mechanisms.