Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Distribusi Sebaran Angka Kematian Bayi di Kabupaten Kediri Tahun 2014-2018 Ekawati Wasis Wijayati; Krisnita Dwi Jayanti; Ratna Frenty Nurkhalim; Nurhadi Nurhadi; Jerhi Wahyu Fernanda
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12, No 2 (2021): April 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12210

Abstract

The infant mortality rate is the number of babies under the age of one year per 1,000 births occurring within one year, as a reference to assess the merits of economic, social, and environmental conditions in a country. This research aimed to determine the distribution of infant mortality in the Kediri in 2014-2018. This research was a descriptive study to describe the distribution of IMR in Kediri Regency based on regional aspects. The population and sample used in this study were infant mortality ratios in 2014-2018 obtained from Pare District Hospital of Kediri Regency. Based on the results of the study there was a tendency for an increase in areas that have infant mortality during the period 2014 to 2018. Almost all districts in Kediri district had infant mortality with less than 1 year old except Grogol, Kandat, Kras, Ngadiluwih, and Semen. The results of the analysis based on the distribution map also found that the Pare district was an area that had continuous infant mortality from 2014 to 2018. MMR in some areas around Pare reflecting the expanding coverage of Pare Hospital services from year to year. It also shows the level of public trust in hospitals is growing over time. Furthermore, further research is needed to find out exactly what is the exact cause of the high infant mortality rate in Pare Sub-district. Keywords: mapping; infant mortality rate; distribution; Kediri ABSTRAK Angka kematian bayi (AKB) merupakan jumlah meninggalnya bayi yang berusia di bawah 1 tahun per 1.000 kelahiran yang terjadi dalam kurun satu tahun, angka tersebut sebagai acuan untuk menilai baik-buruknya kondisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan di suatu negara. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sebaran angka kematian bayi di Kabupaten Kediri tahun 2014-2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menggambarkan sebaran AKB di Kabupaten Kediri berdasarkan aspek wilayah. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah kematian bayi tahun 2014-2018 yang diperoleh dari RSUD Pare Kabupaten Kediri. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada kecenderungan peningkatan wilayah yang memiliki kematian bayi selama kurun waktu 2014 sampai 2018. Hampir semua wilayah kecamatan di Kabupaten Kediri terdapat kematian bayi dengan usia kurang dari 1 tahun kecuali Grogol, Kandat, Kras, Ngadiluwih dan Semen. Hasil analisis berdasarkan peta penyebaran tersebut juga didapatkan bahwa Kecamatan Pare merupakan wilayah yang memiliki kematian bayi terus menerus selama tahun 2014 sampai tahun 2018. Terekamnya AKB di beberapa wilayah di sekitar Pare yang semakin melebar mencerminkan cakupan pelayanan RSUD Pare yang semakin meluas dari tahun ke tahun. Hal ini juga menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Selanjutnya, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti penyebab tingginya angka kematian bayi di Kecamatan Pare. Kata kunci: distribusi; angka kematian bayi; sebaran; Kediri
Analisis Deskriptif Kematian Neonatal Di Rumah Sakit X Kabupaten Kediri Pada Tahun 2018 Eva Firdayanti Bisono; Sevi Oktrianadewi; Budi Pranoto; Ekawati Wasis Wijayati; Krisnita Dwi Jayanti
Masokan: Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.512 KB) | DOI: 10.34307/misp.v1i1.3

Abstract

Health efforts are made to control the risk of death it like keep delivery can be carried out by health workers at the health facilities and ensure health care service standars on a visit of a newborn infant. The purpose of this research is to find visions of death neonatal in the hospital x ditrict Kediri. Research methodology descriptive and use this approach retrospective. The result of this research the number of infant mortality in 2018 as much as 185 death, with many infant mortality male sex as much as 110, and the time of death most less is more than equal to 48 hours 102 cases as many, infant mortality was greatest in October and December, the type of insurance used most BPJS as many as 86 and disesase cause of death most were low birth weight (LBW) as much as 93 cases. This is infant mortality rate which is 67,79 per 1000 live births. Should value the infant mortality reate can always do be done to a base in the plan for the hospital in providing some facilities can make mothers and children visited hospital especially full attention in October and December.    Upaya kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan risiko kematian neonatus diantaranya dengan mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pada kunjungan bayi baru lahir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kematian neonatal di RS X Kabupaten Kediri. Metode penelitian ini dengan deskriptif dan menggunakan pendekatan retrospetif. Hasil penelitian ini jumlah kematian bayi tahun 2018 sebanyak 185 kematian, dengan banyak kematian bayi berjenis kelamin laki laki sebesar 110, dan waktu kematian terbanyak ≤ 48 Jam sebanyak 102 kasus, kematian bayi paling banyak terjadi pada bulan Oktober dan Desember, jenis jaminan kesehatan yang digunakan paling banyak BPJS sebanyak 86 dan penyakit penyebab kematian terbanyak adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 93 kasus. Hasil perhitungan Angka Kematian Bayi yaitu sebesar 67,79 per 1000 kelahiran hidup. Sebaiknya nilai Angka Kematian Bayi dapat selalu dilakukan untuk dasar dalam membuat perencanaan bagi rumah sakit dalam menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung kesehatan ibu dan anak yang melakukan kunjungan ke rumah sakit utamanya perhatian penuh pada bulan Oktober dan Desember. 
RISIKO POSTUR KERJA TERHADAP KELUHAN SUBYEKTIF NYERI LEHER PADA PEKERJA INDUSTRI KERAJINAN KULIT Ekawati Wasis Wijayati
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 5, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.361 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v5i1.5891

Abstract

Musculoskeletal complaints are generally felt a lot because of the habits done during work. Body posture when working improperly and maintained in a relatively long time can lead to musculoskeletal complaints. Working in a sitting position for a relatively long period of time with a bent and bent body position can be a risk factor for complaints of neck pain or back pain. This study aims to analyze the relationship between long-standing work posture with subjective complaints of neck pain in leather craft industry workers in Selosari. The study design was an observational analytic study with a cross sectional approach. The sampling technique in this study was proportional random sampling with a sample of 42 respondents from the leather craft industry workers in Selosari. The results of statistical analysis with the Chi Square test showed that p=0.006 (p <0.05), which means there is a relationship between the length of maintaining work posture to subjective complaints of neck pain in leather craft industry workers in Selosari. It should be noted that prolonged retention of neck posture which is too bent when working continuously for long periods of time will increase the risk of neck pain complaints. So it is necessary to improve the posture of the body when working, especially the neck or movement or changes in posture, especially the neck if it starts feeling stiff or stiff in the neck.
Implementasi Kebijakan Pencegahan Pencemaran Air Permukaan oleh Air Limbah Industri di Daerah Aliran Sungai Brantas Kediri Reny Nugraheni; Ekawati Wasis Wijayati
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.581 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v6i1.7227

Abstract

The City Government of Kediri in an effort to preserve the environment forms a legal basis namely the City Regulation of Kediri Number 3 of 2009 cocerning Environmental Management. One of the targets in the regional regulation is to preserve the watershed and water sources. In accordance with the 2015-2019 Medium Term Development Plant , there are 15 watersheds that are prioritized to be restored first and one of them is the Brantas watersheds. This study aims to identify the implementation of the Kediri City Government policy in preventing surface water pollution by industrial wastewater in the Brantas River Basin, Kediri District. The method used in this research is descriptive. Collecting data by conducting in-depth interviews with industrial waste water treatment officers and officers in the field of environmental damage pollution in the Departement of Environment, Hygiene and Gardening of Kediri City. Based on the research results, it is known that most of the industries have carried out wastewater treatment and not ith a dilution process and most of the industries have IPLC. Based on the wuality standards, it is known that the quality standards of industrial waste are in accordance with the standards set by the government and the industry routinely conducts wastewater quality tests, but the industry is still lacking in reporting the results of wastewater quality tests. In wastewater treatment facilities and infrastructure, the government has provided rubbish place for industrial estates and most industries have their own rubbish place.
The Analysis of Musculoskeletal Complaints and the Influencing Factors on Shoe-Craftsmen in Leather Crafs Center, Magetan Ekawati Wasis Wijayati; Nurwijayanti Nurwijayanti; Koesnadi Koesnadi
Journal for Quality in Public Health Vol. 1 No. 2 (2018): Journal for Quality in Public Health
Publisher : Master of Public Health Program Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqph.v1i2.19

Abstract

Working posture that is not appropriately done and maintained in long period/ duration can cause complaints or health problems, especially musculoskeletal complaints. The emergence of musculoskeletal complaints can lead to fatigue and even concentration disorder in working that can result in decreasing of working productivity. The purpose of this study is to analyze musculoskeletal complaints and the influencing factors on shoe-craftsmen in Magetan leather craft center. The research design that is used is quantitative research using analytic observational method and cross sectional approach. The sampling technique is proportional qluster random sampling with 84 respondents of shoes-craftsmen in Sawo Magetan leather craft center. The data of the research were analyzed by ordinal regression test. The result of statistical analysis using ordinal regression shows that p value = 0,000 (p <0,05) which means there is influence of working posture, duration, period of work, body size / BMI toward musculoskeletal complaints on shoe-craftsmen Magetan leather craft center. The strongest influence is working posture, period of work and duration. High-risk working postures that is performed continuously over a long period of time will increase the risk of musculoskeletal complaints, so it is necessary to take corrective action posture with ergonomic considerations.
Pelatihan Penggunaan Software Bank Sampah Metrashverse Pada Pengurus dan Nasabah Bank Sampah Desa Badal Pandean Tri Ana Ana Mulyati; Deni Luvi Wijayanto; Ekawati Wasis Wijayati; Fery Eko Pujiono
Indonesia Berdaya Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024645

Abstract

Karang taruna Sardula Seto memiliki visi sesuai dengan visi karang taruna Indonesia yaitu menjadi wadah pembinaan dan pengembangan kreatifitas generasi muda yang berkelanjutan untuk menjalin persaudaraan dan rasa kebersamaan serta menjadi mitra organiasasi lembaga, baik kepemudaan ataupun pemerintah dalam membangun Desa Badal Pandean. Upaya mengatasi permasalahan sampah di Desa Badal Pandean, sebenarnya Karang taruna Sardula Seto telah melakukan beberapa kegiatan seperti membuat kesenian dari sampah plastik, yang hasilnya dijual pada bazar 17 agustus namun belum rutin dilakukan. Salah satu pengelolaan sampah yang juga dapat membawa manfaat ekonomi dari sampah adalah bank sampah sehingga dibentuklah bank sampah Badal Pandean namun masih dilakukan secara manual.  Hal tersebut menunjukkan perlu adanya software bank sampah untuk meningkatkan efektivitas dari bank sampah. Tujuan dari kegiatan ini adalah keterampilan karang taruna dalam penggunakan aplikasi Bank Sampah Metrashverse. Metoda yang digunakan pada pengabdian masyarakt ini adalah sosialisasi tentang software bank sampah dan praktek penggunaan software bank sampah. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah Sosialisasi tentang software bank sampah mampu meningkatkan pengetahuan mitra dimana 100% mitra telah mengetahui adanya software bank sampah 80% mitra telah mengetahui manfaat dan mampu menggunakan software bank sampah. Disamping itu, Tingkat kepuasan terhadap software bank sampah metrashverse untuk petugas adalah 4,6 dan untuk mitra 4,4.
EMPOWERMENT OF KARANG TARUNA SARDULO SETO IN THE PRODUCTION OF ORGANIC LIQUID FERTILIZER FROM FOOD WASTE AND TOFU LIQUID WASTE AND ITS EFFECT ON THE GROWTH OF CHILI PLANTS Fery Eko Pujiono; Tri Ana Mulyati; Deny Luvi Jayanto; Ekawati Wasis Wijayati
International Journal of Engagement and Empowerment Vol. 3 No. 2 (2023): International Journal of Engagement and Empowerment
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ije2.v3i2.107

Abstract

Food waste and tofu liquid waste have great potential to be used as raw materials for organic liquid fertilizer. Food waste contains essential nutrients, such as nitrogen, phosphorus, and potassium, which plants need for optimal growth. Besides that, tofu liquid waste contains nutrients 1.24% N, 5.54% P2O5, 1.34% K2O, and 5.803% C-Organic which plants need so that tofu production wastewater potential to make organic fertilizer. The potential for tofu liquid waste and food waste around the Sardulo Seto youth group interested the PkM team in training on making organic liquid waste from food waste and tofu liquid waste. In this activity, several stages were carried out, namely (1) Training on Making Organic Liquid Fertilizer, (2) Assistance in the production of Liquid Organic Fertilizer, (3) Testing the Quality of Liquid Organic Fertilizer, and Testing the Growth of Chili Plants. The results show partners can improve partner understanding of utilizing waste and producing organic liquid fertilizer for food waste and tofu liquid waste very well. In addition, the results of the quality test of liquid fertilizer (PCT-14) showed pH 5, C-Organic contain 8.46%, N 4.71%, P2O5 5.78%, and K2O 2.13%. The results showed that chilies that had been treated with PCT-14 were taller than untreatted
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DAN PENINGKATAN NILA GUNA SAMPAH DI KELURAHAN NGLETIH KECAMATAN PESANTREN KOTA KEDIRI Wijayati, Ekawati Wasis; Marianingsih, Marianingsih
Jurnal Terapan Abdimas Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v5i2.5860

Abstract

Abstract. Waste generated needs to be managed appropriately to be avoided due to negativity from waste. The Urban people Ngletih generally do waste management by means of traditional and simple   by means of collected was then burned. But in fact was not solve the problems but also dangerous for the environment. The purpose of community service is to educate and empower the community in an effort to increase the value of waste by making compost and ecobrick. The activity carried out is to provide counseling to the public about waste and simulating making compost from garbage and making ecobrick from inorganic (plastic) waste. The results of statistical analysis with Wilcoxon-Test showed the value of  p = 0,000 (p <0.05), which means the mean difference between the scores of knowledge before and after counseling about waste. Helps suggest what has been done has been successful in increasing respondents' knowledge about waste. In an effort to reducing the volume of waste, then needs to be sustainable counseling in order to raising awareness and participation.Abstrak. Sampah yang dihasilkan perlu dikelola dengan tepat untuk menghindari dampak negatif dari sampah. Masyarakat kelurahan Ngletih umumnya melakukan pengelolaan sampah dengan cara tradisonal dan sederhana yaitu dengan cara dikumpulkan kemudian dibakar. Namun cara tersebut bukan menyelesaikan masalah tetapi juga berbahaya bagi lingkungan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi serta pemberdayaan masyarakat dalam upaya meningkatkan nilai guna sampah dengan pembuatan kompos dan ecobrick. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang sampah dan simulasi pembuatan kompos dari sampah organik serta pembuatan ecobrick dari sampah anorganik (plastik). Hasil analisa statistik dengan uji beda menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa ada perbedaan rerata yang bermakna antara skor pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan tentang sampah. Sehingga penyuluhan yang telah dilakukan berhasil meningkatkan pengetahuan responden tentang sampah. Dalam upaya pengurangan volume sampah, maka perlu dilakukan penyuluhan secara berkesinambungan guna menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.
Tinjauan Pengetahuan Dokter Dalam Pengelolaan Penyakit Degeneratif Damayanti, Nita; Wijayati, Ekawati Wasis
Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Vol 2 No 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular (PTM) yang berkaitan dengan lansia. Prevalensi PTM di Indonesia selalu mengalami peningkatan prevalensi PTM. Dalam menjalankan tugasnya, dokter perlu memiliki pengetahuan dan kompetensi sesuai standar terhadap berbagai jenis penyakit dan permasalahan kesehatan yang berkembang di masyarakat. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran terkait kemampuan dan pengetahuan dokter dalam pengelolaan penyakit degeneratif dengan desain penelitian survei deskripsi dan sampel dokter di wilayah kota dan kabupaten Kediri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kasus penyakit degeneratif sering menemukan pasien dengan penyakit degeneratif pada praktek sehari-hari. Sebanyak 52,2% memiliki pengetahuan yang baik terhadap penegakan diagnosis penyakit degeneratif, sebanyak 45,6% memiliki pengetahun cukup terhadap upaya kuratif (penatalaksanaan) penyakit degeneratif, sebanyak 54,3% memiliki pengetahuan baik terhadap upaya preventif (pencegahan) penyakit degeneratif, sebanyak 50% memiliki pengetahuan baik terhadap upaya promotif (promosi dan edukasi) penyakit degeneratif dan sebanyak 41,3% memiliki pengetahuan baik terhadap upaya rehabilitatif (meningkatkan kualitas hidup) penyakit degeneratif. Sedangkan sebanyak 76,1% berpendapat sangat penting bagi dokter memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pengelolaan penyakit degeneratif dan sebanyak 73,9% berpendapat bahwa sangat penting bagi seorang dokter memiliki kemampuan bidang preventif (pencegahan penyakit) dan promotif (promosi dan edukasi) dalam pengelolaan penyakit degeneratif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah responden memiliki pengetahuan yang baik dalam pengelolaan penyakit degeneratif, namun memiliki kemampuan yang cukup dalam pengelolaan penyakit degeneratif serta berpendapat bahwa sangat penting bagi dokter memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pengelolaan penyakit degeneratif.
Distribusi Keluhan Muskuloskeletal pada Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Wijayati, Ekawati Wasis; Cahyadinata, Indra
Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Vol 3 No 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petugas rekam medis di rumah sakit tentunya juga memiliki potensi untuk menderita keluhan muskuloskeletal sebagai akibat terpapar risiko ergonomi dari pekerjaannya. Keluhan muskuloskeletal akibat kerja merupakan masalah kesehatan salah satu masalah kesehatan di tempat kerja yang perlu mendapat perhatian khusus dan upaya pencegahan guna memastikan gangguan tersebut tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja, penurunan kualitas hidup serta peningkatan biaya kesehatan. Selain hal tersebut, keluhan muskuloskeleta juga dapat menjadi salah satu penyebab tingginya absensi pekerja dari pekerjaannya yang tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja. Banyak orang merasakan keluhan muskuloskeletal biasanya berawal dari kebiasaan yang mereka lakukan selama bekerja. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu RS yang ada di kota Kediri dengan tujuan memperoleh gambaran prevalensi dan distribusi keluhan muskuloskeletal serta meminimalisir keluhan muskuloskeletal pada petugas rekam medis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 39 responden petugas rekam medis menunjukkan mayoritas responden yaitu 64,1% merasakan keluhan muskuloskeletal kategori sedang dan tidak ada responden yang merasakan keluhan muskuloskeletal kategori tinggi dan sangat tinggi. Keluhan muskuloskeletal yang dirasakan responden menurut bagian tubuh, dirasakan mulai dari leher sampai telapak kaki. Keluhan sakit banyak dirasakan pada pinggang (53,8%), tengkuk (41%), dan bahu kanan (38,5%). Sedangkan keluhan sangat sakit paling banyak dirasakan pada punggung (28,2%). Upaya perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dan mencegah munculnya keluhan muskuloskeletal yang lebih parah adalah dengan cara melakukan pekerjaan sesuai kapasitasnya, melakukan istirahat yang cukup, dan melakukan peregangan secara berkala saat bekerja.