Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Edukasi Peningkatan Kemandirian Keluarga Pasien TB di Wilayah Kerja Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo Sudirman, Andi Nur Aina; Febriona, Rona; Pakai, Zulha J.A; Bagu, Novita R
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i2.4487

Abstract

Kejadian TB paru salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan. Maka dari itu, pemilihan model keperawatan yang sesuai dengan situasi pasien TB paru. Berbagai model teori keperawatan, salah satunya yaitu model teori keperawatan Florence Nightingale yang dikenal dengan environmental theory dimana dalam teori ini pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan di dalam perawatan orang sakit baik dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial. Tujuan dari pengabdian ini untuk mengetahui memberikan edukasi peningkatan kemandirian keluarga pasien TB dengan menggunakan teori Florence nightingale di Wilayah Kerja Puskesmas Paguyaman. Hasil dari pengabdian ini didapatkan kemandirian keluarga sebelum penerapan teori Florence Nightingale pada keluarga pasien TB mayoritas tidak mandiri sebanyak 9 responden (60%) dan setelah penerapan teori Florence Nightingale pada keluarga pasien TB di Wilayah Kerja Puskesmas Paguyaman seluruhnya memiliki keluarga mandiri tingkat IV sebanyak 15 responden (100%). 
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Pre-Hospital Delay pada Pasien Stroke Syamsuddin, Fadli; Arsyad, Alyatul Islamiah; Harun, Karmila; Mohammad, Magfira; Damansyah, Haslinda; Ayuba, Asni; Yunus, Pipin; Sudirman, Andi Nur Aina; Ismulail, Andi Muh Rifqi
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v7i2.310

Abstract

Pre-hospital delay is a medical term that refers to the time spent from the onset of the first symptoms or signs of stroke until the patient arrives at a medical service or hospital for treatment. There are several factors that influence the delay in treatment (prehospital delay) for stroke, including age, gender, residence status. educational factors, economic level, distance from residence, time of stroke, type of transportation, and family response. The aim of this research is to determine the factors that influence pre-hospital delay in stroke patients. The research design uses quantitative correlational with cross sectional. Sampling used probability sampling with the allocation proportional cluster random sampling technique with a total of 78 respondents. Data were collected using observation and questionnaires. Chi square test apply and multivariate using multiple logistic regression test. The results showed that the variable factors were age (p. 0.466 > 0.05), gender (p. 0.972 > 0.05), residence status (p. 0.000 < 0.05), education level (p. 0.000 < 0.05), economic level (p . 0.002 < 0.05), distance of residence (p. 0.003 < 0.05), time of attack (p. 0.000 < 0.05), transportation obtained (p. 0.000 < 0.05) and family response variables (p. 0.000 < 0.05). Multivariate analysis showed that the family response was OR=15.026, followed by the education variable OR=8.335, and the time of stroke OR=8.143. The conclusion is that the family response has a 15 times chance or is the most dominant influence on pre-hospital delay in stroke patients at the Gorontalo Provincial Regional Hospital
HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN PEMANFAATAN KUNJUNGAN POS BINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR Febriyona, Roya; Sudirman, Andi Nur Aina; Daryatmo, Daryatmo
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.38018

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan penyakit kronis, cenderung berlangsung lama dan merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik, fisiologis, lingkungan, dan perilaku. Pentingnya peran kader dan pemanfaatan kunjungan ke pos binaan terpadu dapat membantu masyarakat dalam deteksi dini penyakit tidak menular. Tujuan penelitian untuk menganalisa hubungan antara peran kader dengan pemanfaatan kunjungan pos binaan terpadu penyakit tidak menular di Puskesmas Popayato Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan kuantitatif dengan jenis cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh Masyarakat Wilayah Puskesmas Popayato Timur pasien posbindu dengan total 5733 orang dengan teknik cluster sampling yang berjumlah 98 responden dan bagi di 7 desa wilayah kerja Puskesmas Popayato Timur dengan hasil 14 responden setiap desa. Hasil penelitian yaitu peran kader kategori baik 82 orang (83,7%), serta peran kader kurang 16 orang (16,3%). Pemanfaatan kunjungan kurang 59 orang (60,2%), serta pemanfaatan kunjungan baik 39 orang (49,8%). Berdasarkan uji Chi-square didapatkan nilai p value = 0.000 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan peran kader terhadap pemanfaatan kunjungan posbindu. Peran kader kesehatan tidak hanya mempengaruhi tingkat pemanfaatan layanan kesehatan, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam merawat kesehatan mereka. Peran kader kesehatan sangat baik dalam mendampingi, menggerakkan masyarakat, dan berperan sebagai edukator serta motivator. Perlunya ditingkatkan peran kader dalam meningkatkan minat masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan pada pos binaan terpadu penyakit tidak menular.
HUBUNGAN FUNGSI KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA Sudirman, Andi Nur Aina; Firmawati, Firmawati; Samarang, Khairunnisa
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.43202

Abstract

Interaksi sosial dapat berdampak positif terhadap kualitas hidup karena dengan adanya interaksi sosial maka lansia tidak merasa kesepian. Penurunan fungsi kognitif merupakan penyebab terbesar terjadinya ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas normal sehari-hari pada lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia. Desain penelitian menggunakan descriptif correlation dengan rancangan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 112 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukan Fungsi kognitif pada lansia di LKS Beringin sebagian besar mengalami gangguan ringan yaitu sebanyak 43 orang (38,4%), sedang 40 responden (35,7%), berat 29 responden (25,9%). Sedangkan Kemampuan interaksi sosial pada lansia di LKS Beringin sebagian besar kategori cukup 57 responden (50,9%), baik 34 responden (30,4%), kurang 21 responden (18,8%). Hasil analisis menggunakan uji chi square dengan nilai (ρ value = 0,000) < 0,05 yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia di LKS Beringin Kabupaten Gorontalo. Sehingga di anjurkan bagi lansia untuk menjaga fungsi kognitif dengan melakukan Latihan-latihan agar interaksi sosial lansia dapat meningkat.
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN RISIKO IDE BUNUH DIRI PADA REMAJA DI PONDOK PESANTREN AL-ISLAM PENTADIO TIMUR Firmawati, Firmawati; Sudirman, Andi Nur Aina; Hakim, Ramadan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44941

Abstract

Depresi merupakan gangguan mental yang paling sering dialami oleh remaja dan menjadi faktor risiko munculnya ide bunuh diri. Jumlah kasus bunuh diri di Indonesia tampaknya mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Di provinsi Gorontalo, khususnya terjadi peningkatan yang cukup besar. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melaporkan 33 kasus bunuh diri terjadi pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk dianalisisnya hubungan tingkat depresi dengan risiko ide bunuh diri pada remaja di pondok pesantren Al-Islam Pentadio Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik random sampling di mana peneliti mengumpulkan data melalui observasi dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan kuisioner CDI dan SBQ-R. Responden pada penelitian ini berjumlah 30 yang berusia 13 hingga 15 tahun. Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai P-value 0.019 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan tingkat depresi dengan risiko ide bunuh diri pada remaja di pondok pesantren Al-Islam Pentadio Timur. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dan risiko ide bunuh diri pada remaja. Pemahaman terhadap faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental remaja sangatlah penting. Oleh karena itu, temuan dalam penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berguna bagi pihak sekolah untuk mendeteksi dan menangani masalah kesehatan mental di kalangan siswa, serta mendorong optimalisasi layanan bimbingan dan konseling yang tersedia.
Meningkatkan Kemandirian Keluarga pada Klien Tuberculosis Paru Melalui Peran Tugas Kesehatan Keluarga Sudirman, Andi Nur Aina; Mulyono, Sigit; Khasanah, Uswatul
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2020): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.553 KB)

Abstract

Tuberculosis (TB) is still one of the ten leading causes ofdeath worldwide. Ten million people are falling illdue to TB, and one and a half million people die every year, so TB is a world-famous infectious disease.Pulmonary TB is still a problem that is difficult for the government to handle. Various efforts to overcomeand overcome TB. The task offamily health is one ofthe interventions in treating clients with pulmonary TB.The purpose of this study is to determine the effect ofthe implementation of family health tasks on the level ofindependence of the client's family with pulmonary TB in the working area of Telaga Biru Health Center.This research is a quantitative study with pre-test and post-test with control group design. The population inthis study were families with pulmonary TB. The sampling technique uses probability sampling with a clustersampling technique. The number of samples used was twenty family intervention groups and twenty controlgroup families, a total sample offorty families. This study has passed the ethical test of the ethics committeeof nursing research at the Faculty of Nursing at the University ofMuhammadiyah Jakarta with no. 0191/F.9-UMJ/II 2019. Data analysis uses the paired t-test and independent t-test. The results of this study found themajority of respondents characteristics by type of adult age late 36-45 years (32.5%), female sex(67.5%), low level of education (60%).
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENERAPAN DIET DASH DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA MONGOLATO: FAMILY NURSING CARE USING THE DIETARY APPROACHES TO STOP FOR HYPERTENSION TO REDUCE BLOOD PRESSURE IN HYPERTENSION PATIENTS IN MOGOLATO VILLAGE Dama, Hardianti; Sudirman, Andi Nur Aina; Paneo, Ibrahim
BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia) Vol. 11 No. 1 (2023): Edisi Januari - Juni 2023
Publisher : Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53345/bimiki.v11i1.394

Abstract

Introduction: Hypertension is still a health problem that is big enough to be overcome. The management of hypertension can be done one of them in a non-pharmacological way, namely through the Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). The research aimed to apply the DASH diet to reduce blood pressure in hypertensive patients in Mongolato Village, Gorontalo District. Method: The research method used a case study design with a process approach. The samples were 3 residents who had hypertension. Data collection techniques were obtained from interviews and observations using guidebooks and physical examination using vital signs measuring devices such as a sphygmomanometer/sphygmomanometer. The instruments used were daily menu guides (booklets), observation sheets, and standard procedures for administering the DASH diet. The study was conducted for 3 days visit. The DASH diet is given 3 times a day, namely the breakfast menu, lunch menu and dinner menu. Results: The results showed a decrease in blood pressure as well as several other changes. In subject 1 blood pressure fell from 160/100 to 140/90 mmHg, in subject II blood pressure fell from 150/100 to 140/80 mmHg, and in subject III blood pressure fell from 160/100 to 150/90 mmHg. Conclusion: The application of the DASH diet to hypertensive patients has proven effective in overcoming hypertension problems, as indicated by changes in systolic and diastolic blood pressure results. This DASH diet therapy can be continued independently when the patient's hypertension reappears, so that it can overcome the problem of nursing high blood pressure patients.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN KELUARGA DENGAN PENERAPAN HEALTH BELIEF MODEL DI DESA MONGOLATO: FAMILY NURSING CARE IN INCREASING FAMILY INDEPENDENCE WITH THE APPLICATION OF THE HEALTH BELIEF MODEL IN MONGOLATO VILLAGE Pulubuhu, Hartati; Sudirman, Andi Nur Aina; Paneo, Ibrahim
BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia) Vol. 11 No. 1 (2023): Edisi Januari - Juni 2023
Publisher : Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53345/bimiki.v11i1.395

Abstract

Introduction: Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases with blood sugar characteristics exceeding normal values where the patient's body cannot automatically control the level of sugar in the blood. Methods: The research method uses a case study design with a nursing process approach. The subjects in this study were 3 residents in Mongolato Village who had diabetes mellitus. Data collection techniques were obtained from interviews and observations using booklet guides and checking blood sugar levels. The instruments used are observation sheets, as well as standard therapeutic procedures for providing health belief models. The study was conducted during a 3-day visit. Results: The results showed a decrease in blood sugar levels. In subject 1 blood sugar levels dropped from 270 mg/dl to 116 mg/dl, in subject 2 blood sugar levels dropped from 314 mg/dl to 118 mg/dl, and in subject 3 blood sugar levels dropped from 250 mg/dl to 114 mg/dl. Conclusion: Based on the description above, the application of the Health Belief Model using the perceived susceptibility dimension can reduce blood sugar levels in patients with diabetes mellitus as indicated by changes in blood sugar levels. So that the health belief model can be used as one of the therapies to overcome nursing problems in patients with diabetes mellitus.
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PADA PENDERITA GOUT ARTHRITIS DI DESA HUTUO KECAMATAN LIMBOTO Napu, Muharman; Febriyona, Rona; Sudirman, Andi Nur Aina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.31262

Abstract

Penyebab utama menumpuknya asam urat pada penderita gout arthritis yang mengakibatnya tigginya kadar asam urat karena makanan yang dikonsumsi mengandung kadar purin yang tinggi karena asam urat terbentuk saat tubuh memproses pemecahan purin yang terdapat dalam makanan yang telah dikonsumsi. Oleh karena itu, perlu diberikannya pendidikan kesehatan terkait kepatuhan diet kadar purin sebagai sumber utama tingginya kadar asam urat dalam darah bagi penderita gout arthritis. Pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan melalui media leaflet terhadap pengetahuan pada penderita gout arthritis di Desa Hutuo Kecamatan Limboto. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre post test design, jumlah sampel pada penelitian ini diambil dari populasi penderita gout arthritis sejumlah 15 orang. Hasil penelitian di dapatkan bahwa didapatkan nilai p- value diperoleh 0.000 < a  0.05 artinya terdapat perbedaan yang signfikan antara rata-rata pengetahuan sebelum dan setelah pendidikan kesehatan melalui media leaflet bagi penderita gout arthritis sehingga pemberian pendidikan kesehatan melalui media leaflet efektif terhadap pengetahuan pada penderita gout arthritis di Desa Hutuo Kecamatan Limboto. Diharapkan puskesmas memberikan pendidikan kesehatan secara berkala yaitu 3 kali dalam seminggu agar penderita dapat terus mengontrol makanan yang dikonsumsi yang sesuai dengan diet asam urat yang tidak menimbulkan kontraindikasi pada penderita.
Efektifitas Perbandingan Terapi Kompres Hangat Jahe dan Terapi Kompres Hangat Serai Terhadap Penurunan Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis di Puskesmas Limboto Febriyona, Rona; Sudirman, Andi Nur Aina; Laguna, Desy Purwaningsih U.
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 8 (2024): Volume 6 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i8.15914

Abstract

ABSTRACT Gout Arthritis is inflammation of the joints caused by the appearance of uric acid crystals in the joints So treatment is needed to reduce the pain, one of which is by taking non-pharmacological measures by giving warm compresses which can be combined with herbal plants, namely ginger and lemongrass. Purpose: To knowcomparative effectiveness of ginger and lemongrass warm compress therapy in reducing pain in gouty arthritis sufferers at the Limboto Community Health Center. This research used a quasi experimental two group pre test – post test method with a cross-sectional approach. taken using quota sampling technique and obtained a sample size of 20 respondents divided into 2 groups. Research usingIndependent Sample T-Test value results are obtainedp value0,000. There is effectiveness in reducing the intensity of the pain scale by using ginger warm compress therapy and lemongrass warm compress therapy. Suggestion:It is hoped that people will get used to living healthily and will then be willing to carry out early detection or health checks (uric acid levels) at the nearest health center. Keywords: Ginger, Gouty Arthritis, Lemongrass, Painful, Warm Compress  ABSTRAK Gout Arthritis merupakan radang sendi yang di sebabkan oleh timbulnya Kristal asam urat di persendian sehingga perlunya penanganan untuk mengurangi rasa nyeri tersebut salah satunya dengan melakukan tindakan nonfarmakologis pemberian kompres hangat yang dapat dikombinasikan dengan tanaman herbal yaitu jahe dan serai. Untuk mengetahui efektifitas perbandingan terapi kompres hangat jahe dan serai terhadap penurunan nyeri pada penderita gout atritis di Puskesmas Limboto. Penelitian ini menggunakan metode quasi exsprimen two grup pre test – post test dengan pendekatan cross-sectional. Diambil menggunakan teknik quota sampling dan didapatkan   jumlah  sampel  sebanyak 20 responden yang dibagi menjadi 2 grup. Penelitian dengan  menggunakan Uji Independent Sampel T-Test didaptkan hasil nilai p value 0.000. terdapat efektifitas terhadap penurunan intensitas skala nyeri dengan menggunakan terapi kompres hangat jahe dan terapi kompres hangat serai. Diharapkan Masyarakat terbiasa hidup sehat dan selanjutnya mau melakukan deteksi dini atau cek kesehatan (Kadar Asam Urat) ke puskesmas terdekat. Kata Kunci: Gout Arthritis, Jahe, Kompres Hangat, Nyeri, Serai