Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon Sriwiyati, Kati; Wibisono, Bambang; Permata, Yukke Nilla; Nur, Reisa Monika
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1005

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Diabetes Melitus (DM) tipe II merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menimbulkan dampak negatif pada orang yang mengalaminya, baik fisik maupun psikologis. Kecemasan terkait manifestasi klinis sampai komplikasi dan pengobatan dalam jangka lama sering dijumpai pada penderita penyakit ini. Peningkatan kecemasan ini akan berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian adalah penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon sebanyak 259 responden diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan alat ukur Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/ZRAS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan Diabetes Quality Of Life (DQOL) untuk mengukur kualitas hidup. Analisis data menggunakan uji spearman.Hasil: Penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon dengan tingkat kecemasan ringan sebanyak 16 (6,2%), kecemasan sedang sebanyak 186 (71,8%), kecemasan berat sebanyak 53 (20,5%), dan panik sebanyak 4 (1,5%). Sedangkan penderita DM tipe II dengan kualitas hidup baik sebanyak 176 (68%), dan penderita dengan kualitas hidup tidak baik sebanyak 83 (32%).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan kualitas hidup penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Skabies Dengan Kejadian Skabies Santri Putra Di Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon Permata, Yukke Nilla; Zulhaj, Muhammad Thoriq; Affanin , Susilawati
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1071

Abstract

Latar Belakang: Skabies adalah suatu kelainan kulit yang seringkali disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis. Adapun beberapa factor penyebab seperti kurangnya pengetahuan di masyarakat, cara penyebaran serta pencegahan skabies menyebabkan angka kejadian skabies tinggi pada kelompok masyarakat. Skabies sering dikaitkan sebagai penyakit yang sering terjadi pada anak pesantren karena anak pesantren seringkali bertukar, pinjam meminjam pakaian, handuk, sarung, bahkan bantal, guling dan kasur kepada temannya, sehingga hal tersebut merupakan faktor penyebab scabies ini mudah tertular dari satu santri ke santri yang lain.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain Cross Sectional. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah 158 orang. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Uji statistik menggunakan uji korelasi spearman.Hasil: Analisis penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman, terdapat hubungan yang signifikan (p=0,000) antara tingkat pengetahuan skabies dengan kejadian skabies, dan didapatkan kekuatan korelasi sedang dengan arah korelasi positif (r = 0,561).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian skabies di Pondok Pesanten KHAS Kempek Cirebon.
Hubungan kebiasaan minum kopi dan aktivitas fisik dengan kualitas tidur mahasiswa fakultas kedokteran Permata, Yukke Nilla; Sriwiyati, Kati; Affanin, Susilawati
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 4 No 1 (2023): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v4i1.957

Abstract

Latar Belakang: Gangguan tidur banyak dialami oleh orang dengan usia 19-29 tahun. Mahasiswa kedokteran memiliki kualitas tidur buruk yang dipengaruhi beberapa faktor antara lain konsumsi kafein dan aktivitas fisik. Kafein yang terkandung dalam kopi dapat mengurangi tidur gelombang lambat. Sedangkan rendahnya aktifitas fisik dapat menyebabkan sulitnya untuk masuk ke fase kedalaman tidur.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional menggunakan total sampling. Pengambilan data menggunakan tiga buah kuesioner yaitu kebiasaan minum kopi, aktivitas fisik(GPAQ), dan kualitas tidur(PSQI) melalui link gform via Whatss App. Data diolah menggunakan metode rank spearman.Hasil: Terdapat hubungan antara kebiasaan minum kopi dengan kualitas tidur (p = 0.001) (r = -0,421). Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur (p = 0.001) (r = 0,414).Kesimpulan: Kebiasaan Minum Kopi dan aktivitas fisik memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas tidur pada mahasiswa kedokteran.
Hubungan tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja di SMA Negeri 1 Kota Cirebon Permata, Yukke Nilla; Sriwiyati, Kati; Rahma, Rizki Mutia
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 4 No 2 (2024): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v4i2.1092

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Dalam kurun waktu sebelas tahun terakhir jumlah kasus HIV di Indonesia tertinggi pada tahun 2019, yaitu sebanyak 50.282 kasus. Penyebab penularan HIV salah satunya adalah kurangnya pengetahuan terkait HIV/AIDS di kalangan para remaja. Remaja kurang paham terhadap pentingnya kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas untuk mencegah penularan HIV.Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dimana jumlah responden yang sesuai dengan kriteria inklusi adalah 278 orang.Hasil: Dari 278 orang responden, responden terbanyak adalah yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 143 orang (51,4%), responden dengan pencegahan HIV/AIDS pada remaja dengan kategori tidak setuju terdapat 114 orang (41%). Dari hasil analisis terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja di SMA Negeri I Cirebon dengan p=0,00.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja di SMA Negeri I Cirebon.
Hubungan antara stres dan vulva hygiene dengan kejadian fluor albus pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Affandi, Thysa Thysmelia; Permata, Yukke Nilla; Shalsabila, Putri Yasmine
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 4 No 2 (2024): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v4i2.1130

Abstract

Latar Belakang: Pada keadaan stres, perubahan hormon akan terjadi pada tubuh kita yaitu hormon reproduksi termasuk hormon estrogen yang salah satunya merupakan penyebab fluor albus. Vulva hygiene merupakan awal pencegahan dari timbulnya masalah genitalia pada wanita, salah satunya fluor albus.Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional. Digunakan alat ukur kuesioner skala The Kessler Psychological Distress-10 (K-10), kuesioner vulva hygiene dan kuesioner fluor albus dengan jumlah responden 222 orang yang merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa stres (p value = 0,006) dan higenitas vulva ( p value = 0,000) ada hubungan dengan kejadian fluor albus terhadap mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati. Analisis multivariat menunjukkan bahwa vulva hygiene merupakan variabel yang paling berpengaruh.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara stres dan vulva hygiene dengan kejadian fluor albus, dimana vulva hygiene merupakan faktor yang lebih berpengaruh terhadap kejadian fluor albus terhadap mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati.
HUBUNGAN ANTARA GEJALA KLINIS DENGAN JENIS HISTOPATOLOGI KARSINOMA NASOFARING DI RSUD WALED PERIODE TAHUN 2019-2023: CORRELATION BETWEEN CLINICAL SYMPTOMS AND HISTOPATHOLOGICAL TYPES OF NASOPHARYNGEAL CARCINOMA AT RSUD WALED DURING 2019–2023 Syaekhu, Muhammad Akromusy; Cahyadi, Ismi; Permata, Yukke Nilla
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 24 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/ibnusina.v24i2.728

Abstract

Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan salah satu jenis kanker yang umum terjadi di Indonesia, dengan angka kejadian yang terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara gejala klinis dan jenis histopatologi KNF di RSUD Waled dalam periode 2019–2023. Metode yang digunakan adalah studi cross-sectional dengan pengumpulan data dari 62 rekam medis pasien. Analisis dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman untuk menilai hubungan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala klinis paling umum adalah pembesaran kelenjar getah bening (51,6%), sementara 77,4% pasien didiagnosis dengan karsinoma sel nonkeratinisasi yang tidak berdiferensiasi. Tidak ditemukan korelasi signifikan antara gejala klinis dan jenis histopatologi (p = 0,677). Kesimpulannya, gejala klinis tidak berhubungan secara signifikan dengan jenis histopatologi karsinoma nasofaring di RSUD Waled.
Correlations between Parity and Marriage Age with Incidence of Cervical Cancer at Gunung Jati Hospital, Cirebon, Indonesia Oktaviani, Maya; Permata, Yukke Nilla; Sutrisno, Wildan Arismunandar
GHMJ (Global Health Management Journal) Vol. 7 No. 3s (2024)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35898/ghmj-741133

Abstract

Background: Cervical cancer is one of the leading causes of death among women in Indonesia, and factors such as parity and age at marriage are believed to play a significant role in increasing the risk of developing this disease. Aims: Examine the relationship among parity and age at marriage with the incidence of cancer of cervix by describing the age distribution, parity, age at marriage, and histopathological features of cancer of cervix patients at Gunung Jati Hospital in Cirebon, Indonesia. Methods: This study utilized an analytical observational approach with a cross-sectional design. It analyzed secondary data, specifically the medical records of cancer of cervix patients at Gunung Jati Hospital in Cirebon from 2022 to 2023. A total of 47 patients were selected through total sampling. The Spearman correlation test was employed for statistical analysis to determine the correlation between the variables. Results: The majority of cervical cancer patients were multiparous (70.2%), had a marriage age of < 20 years, and exhibited histological findings of Squamous Cell Carcinoma Keratinizing (48.9%). No correlation was found among parity and the occurrence of cancer of cervix (p = 0.450; p > 0.05). However, a significant association was observed among age at marriage and cancer of the cervix occurrence (p = 0.010; p < 0.05). Conclusion: The results of the study are expected to provide insight into the importance of reproductive factors in the prevention of cervical cancer, as well as recommendations for more effective reproductive health policies.   Received: 02 October 2024  |  Reviewed: 15 October 2024  |  Revised: 09 November 2024  |  Accepted: 30 November 2024.
LEGAL AND POLICY APPROACHES TO STUNTING REDUCTION IN INDONESIA: THE ROLE OF VILLAGE GOVERNANCE (A Case Study of Sarwadadi Village) Manurung, Arthur Kusuma Atmaja; Imani,, Helmi Doa; Wijaya, Farhan Nabil; Yaquti, Mafaza; Permata, Yukke Nilla
Jurnal Abdisci Vol 2 No 5 (2025): Vol 2 No 5 Tahun 2025
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/abdisci.v2i5.648

Abstract

Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang memiliki implikasi hukum dan kebijakan dalam upaya perlindungan hak anak atas kesehatan dan kesejahteraan. Dalam konteks regulasi nasional, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan kebijakan pengalokasian Dana Desa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2023 menjadi landasan hukum bagi pemerintah desa dalam melaksanakan program intervensi. Penelitian ini mengkaji efektivitas intervensi multisektoral yang diterapkan di Desa Sarwadadi dalam mencegah dan menangani stunting, serta mengevaluasi kesesuaian kebijakan tersebut dengan prinsip good governance dalam pemerintahan desa. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Kajian ini menganalisis peraturan perundang-undangan yang mengatur pencegahan dan penanggulangan stunting serta implementasinya di tingkat desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan intervensi multisektoral yang mencakup identifikasi sasaran, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), serta pemantauan dan evaluasi berkala telah berhasil menurunkan angka stunting di Desa Sarwadadi hingga 0%. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah desa memiliki peran sentral dalam implementasi kebijakan publik yang berbasis kebutuhan masyarakat setempat. Kesimpulannya, intervensi berbasis kebijakan hukum yang dilakukan oleh Desa Sarwadadi dapat dijadikan model bagi desa lain dengan menyesuaikan kondisi lokal. Untuk memastikan efektivitas jangka panjang, diperlukan penguatan regulasi, optimalisasi pengelolaan Dana Desa, serta pengawasan partisipatif guna mewujudkan kebijakan yang berkeadilan dan berkelanjutan.