Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ISTILAH-ISTILAH YANG DIGUNAKAN PADA ACARA RITUAL PETIK PARI OLEH MASYARAKAT JAWA DI DESA SUMBERPUCUNG KABUPATEN MALANG (KAJIAN ETNOLINGUISTIK) Kamsiadi, Bebetho Frederick; Wibisono, Bambang; Subaharianto, Andang
Publika Budaya Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Publika Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.362 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk, makna, dan penggunaan istilah-istilah yang digunakan pada ritual petik pari oleh masyarakat Jawa di Desa Sumberpucung Kabupaten Malang. Figur Dewi Sri menjadi simbol dan kerangka acuan berpikir bagi orang Jawa khususnya petani Jawa di dalam prosesi siklus hidup yaitu perkawinan, memperlakukan rumah dan tanah pertaniannya. Untuk melaksanakan tradisi petik pari terdapat beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut antara lain, nyiapne weneh terdapat istilah kowen, ngekum pari dan ngentas pari; bukak lahan terdapat istilah tamping, ngisi banyu, mbrojol, mopok, nglawet, nggaru dan ndhadhag; tandur terdapat istilah ndhaut, nas atau geblake dina, ngerek dan tandur; ngrumat terdapat istilah lep, kokrok, ngemes dan matun; petik pari terdapat istilah uborampen, sega ingkung, sega gurih, sega tumpeng atau sega gunungan, sega golong, iwak, kulupan, gedhang raja, bumbu urap dan cok bakal yang berisi bumbu pepek, wedhi, dhedhek lembut, kaca, suri, wedhak, janur kuning, kembang telon, menyan, dhuwit receh dan badhek; dan panen terdapat istilah ngerit, nggeblok, nyilir, nampeni dan ngiteri ghabah. Istilah-istilah yang terdapat dalam setiap tahapan tersebut mengalami perluasan makna, penyempitan makna dan tidak mengalami perubahan makna. Analisis etnolinguistik dalam penelitian ini membandingkan istilah pertanian yang digunakan masyarakat Jawa di Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang dengan istilah pertanian yang digunakan masyarakat Madura di Kabupaten Jember.
CIRI-CIRI BAHASA RUNNING TEXT PADA KABAR PAGI DI CHANNEL tvOne (THE LANGUAGE STYLE OF RUNNING TEXT IN KABAR PAGI ON tvOne CHANNEL) Verawati, Eka; Wibisono, Bambang; Rochiyati S., A. Erna
Publika Budaya Vol 2, No 3 (2014): Nopember
Publisher : Publika Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.294 KB)

Abstract

Running text is a short news report running continuously underneath of television screen during a certain programme. The function of running text is to make the audience get easier understanding from the information of some events happened, without directly seeing from the news programme or the stage. The rersearch ontends to describe and explain the use of diction, sentence pattern, and productivity of the sentence pattern of running text in Kabar Pagi news on tvOne channel. The result shows that there are four kinds of disctions within running text, those are origin verb, derived verbs which are separated from prefiks, abbreviation, and acronym. There are five kinds of sentence pattern used within running text, those are simple sentence, complex sentence, direct speech, invitation sentence, and special short sentence for sports. According to amount of sentence can be concluded that the most productive sentence pattern is the simple sentence. Key words: diction, sentence pattern, productivity of sentence pattern. ABSTRAK Running text adalah berita singkat yang berjalan pada tampilan bawah layar televisi secara berulang- ulang dalam suatu acara tertentu. Running text berfungsi untuk memudahkan pemirsa televisi memahami informasi dari beberapa peristiwa yang terjadi, tanpa menyaksikan langsung dari tempat kejadian atau dari tayangan acara berita televisi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan penggunaan diksi, pola kalimat, dan keproduktivan pola kalimat running text pada acara Kabar Pagi di channel tvOne. Hasil penelitian menunjukkan dalam running text ada empat jenis diksi, yaitu verba asal, verba turunan yang mengalami pelepasan prefiks, singkatan, dan akronim. Pola kalimat yang digunakan dalam running text ada lima jenis, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat langsung, kalimat ajakan, dan kalimat singkat khusus bidang olahraga. Berdasarkan jumlah kalimat dapat disimpulkan pola kalimat yang paling produktif digunakan adalah kalimat tunggal. Kata kunci: diksi, pola kalimat, keproduktivan pola kalimat.
DEIKSIS DALAM BAHASA USING DI KABUPATEN BANYUWANGI Syuhadak, Syuhadak; Wibisono, Bambang; Sariono, Agus
LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 12, No 1 (2017): LiNGUA
Publisher : Laboratorium Informasi & Publikasi Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.593 KB) | DOI: 10.18860/ling.v12i1.3912

Abstract

Deixis is one of the lingual phenomenon which have the universal function as one of the center of something. This article is aimed to describe the using of expresion in the deixis of Banyuwangi, Using languange. The descriptive method is using to describe the phenomenon. The data were callected participation observation, interview, and introspekt reflektive. The data were analysed by teknik pilah unsur penentu and hubung banding technical. The result from this discusion is the using of promina persona in Osing language is influenced by the age, and heredity between the participants factors. Ekspression places on Using language will be deixis if used based on speakers prespektiv. Time ekspression have gain if the speaker as a deixis core when speech produses. That become a speech as time core, so time place by events that before, on, or after speech. Social deixis in Using language use on language greating be related on nick name, family, tittle, office, rank, name, and pronouns. Demontrativ locativ discourse deixis used to related of part discourse referred with the places. By referred on part before speech and after speech
The Use of Speech Level in Socio Cultural Perspetive of Tapal Kuda Madurese Ethnic Society Haryono, Akhmad; Wibisono, Bambang
PAROLE: Journal of Linguistics and Education Volume 8 Number 2 October 2018
Publisher : Master Program in Linguistics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.857 KB) | DOI: 10.14710/parole.v8i2.57-65

Abstract

Madurese society at Tapal Kuda regions has a unique cultural tradition because of cultural acculturation with other ethnics. This research aims at describing the speech level use in socio cultural perspective of Madurese ethnic society in Tapal Kuda regions. The method used to reach the research aims is a qualitative method with an ethnographic approach. The data were collected through participatory and non-participatory observations, interviews, note-taking, and recording.  The data collected were transcribed into the written data and then analysed with pragmatic theory. The use of BM with E-E, Ng-E, and È-B variation in the perspective of Madurese ethnic in Tapal Kuda is as the politeness implementation form and formal relationship among speech participants, whereas variation of BM  E-I (ngoko: Javanese) in family is used to keep intimacy and closed relationship between parents and children in order not to be too formal.
IMPLEMENTASI PROGRAM JOGJA SMART CITY DI KOTA YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK BERBASIS SOSIO-KULTURAL Wibisono, Bambang; Handoko, Sigit
Jurnal Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2020): JURNAL KEWARGANEGARAAN
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v4i1.880

Abstract

Penelitian Kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui pemerintah mengimplementasikan Jogja Smart City tersebut di Kota Yogyakarta dalam meningkatkan pelayanan publik berbasis sosio-kultural. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Tempat penelitian Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta. Subjek penelitian adalah Kepala Bidang Sie Smart City, Pranata Komputer. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data atau meringkas data yang diperoleh, kemudian dengan menyajikan data yang mempunyai hubungan dengan judul. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Implementasi program Jogja smart city di Kota Yoggyakarta dalam meningkatkan pelayanan publik berbasis sosio-kultural sudah berjalan dengan baik. Pelaksanaan smart city di Kota Yogyakarta sangat didukung oleh Pemerintah dengan berbagai macam fasilitas penunjang seperti penyediaan wifi di 100 titik poin. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan terlebih dahulu bahwa dengan perkembangan teknologi smart city masyarakat Kota Yogyakarta akan lebih mudah, lebih cepat dan sangat efisien dalam pengurusan yang terkait dengan pemerintahan. Pemerintah Kota Yogyakarta juga memanfaatkan smart city untuk pembangunan yang berkelanjutan tanpa meninggalkan image Kota Yogyakarta sebagai Kota Wisata, Kota Budaya dan Kota Pelajar. Hal ini dilihat dari menu layanan yang terdapat di dalam Jogja Smart Service yang sudah mencakup tentang informasi wisata, budaya dan pelajar.Kata Kunci : Smart City, Pelayanan Publik, Sosio-kultural
KARAKTERISTIK LUKA PADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS BERDASARKAN REKAM MEDIS DI RSUD WALED TAHUN 2021-2022 Wibisono, Bambang; Pebryan, Muhammad Rizky; Sutara, Sutara
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.20434

Abstract

Penelitian ini menyelidiki karakteristik cedera pada korban kecelakaan lalu lintas yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Waled Kabupaten Cirebon. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metodologi deskriptif, mengandalkan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien RS Waled yang mengalami cedera akibat kecelakaan lalu lintas. Penelitian mencakup periode waktu dari Januari 2021 hingga Desember 2022. Metode pengambilan sampel menggunakan kombinasi metode lameshow dan purposive sampling dengan jumlah minimum 96 pasien kecelakaan lalu lintas yang dirawat di RS Waled. Meskipun penelitian ini memandang bahwa jumlah sampel 110 cukup untuk memberikan kesimpulan yang valid tentang populasi keseluruhan.  Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis cedera yang paling umum ditemukan adalah luka robek (41,8%) dan lecet (37%), mengonfirmasi temuan sebelumnya bahwa laserasi merupakan jenis cedera paling umum pada korban kecelakaan mobil. Kedalaman luka menjadi fokus berikutnya, dan mayoritas luka (69,3%) terletak pada kedalaman subkutan, memberikan wawasan penting terkait tingkat kerusakan yang dialami oleh korban. Lokasi luka juga menjadi aspek kritis, dengan sekitar 32,7% luka ditemukan di kepala, mengindikasikan bahwa cedera kepala sering terjadi akibat kecerobohan dalam kecelakaan lalu lintas. Variasi lokasi luka di ekstremitas bawah dan atas memberikan informasi berharga tentang pola cedera pada pengendara sepeda motor, pengemudi mobil, dan pejalan kaki. Penilaian tingkat keparahan cedera menunjukkan bahwa sebagian besar pasien (51,8%) mengalami cedera ringan, sesuai dengan temuan penelitian sebelumnya. Penelitian ini juga membahas batas dan dasar luka, menemukan bahwa mayoritas luka memiliki batas yang tidak rata (49,4%) dan luka paling umum pada kulit (64,5%). Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan gambaran komprehensif tentang karakteristik cedera akibat kecelakaan lalu lintas di RSUD Waled.  
KARAKTERISTIK LUKA AKIBAT TRAUMA TAJAM PADA KORBAN HIDUP BERDASARKAN VISUM ET REPERTUM DI RSUD WALED TAHUN 2019-2023 Zahro, Yuliawati; wibisono, Bambang; Sutara, Sutara
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37810

Abstract

Trauma menjadi penyebab kematian dan kecacatan ketiga terbesar diseluruh Dunia. Menurut WHO lebih dari 14.000 orang meninggal karena trauma. Data RISKESDAS 2018 trauma terbanyak ketiga yaitu akibat benda tajam mencapai 20,1%. Visum et Repertum (VeR) menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medik yang tercantum karakteristik luka di bagian pemberitaan, yang dapat dianggap sebagai pengganti barang bukti. Maka dari itu penelitian ini dikaukan agar mengetahui karakteristik luka akibat trauma tajam pada korban hidup berdasarkan VeR di RSUD Waled  2019-2023. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif, pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan teknik total sampling dan didapatkan 130 sampel. Data diambil dari visum et repertum yang tercatat di RSUD waled pada periode RSUD Waled periode januari 2021-Desember 2023. Data akan di analisis dengan analisi univariat untuk mengetahui gambaran distirbusi frekuensi pada penelitian. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lokasi luka pada korban hidup terbanyak adalah ekstremitas superior 42(32,3%), tepi luka rata130(100,0%), kedalaman luka sebagian besar kedalamannya hingga 1 cm 71(54,6%), dasar luka sebagian besar kulit 71(54,6%), derajat luka sebagian besar adalah derajat luka ringan 68(52,3%). The conclusion was Kesimpulannya di dapatkan bahwa karakteristik luka akibat trauma tajam pada korban hidup berdasarkan VeR lokasi luka pada korban hidup terbanyak adalah ekstremitas superior, tepi luka  rata, kedalamannya hingga 1 cm, dasar luka kulit, dan derajat luka ringan.
Hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon Sriwiyati, Kati; Wibisono, Bambang; Permata, Yukke Nilla; Nur, Reisa Monika
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1005

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Diabetes Melitus (DM) tipe II merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menimbulkan dampak negatif pada orang yang mengalaminya, baik fisik maupun psikologis. Kecemasan terkait manifestasi klinis sampai komplikasi dan pengobatan dalam jangka lama sering dijumpai pada penderita penyakit ini. Peningkatan kecemasan ini akan berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian adalah penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon sebanyak 259 responden diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan alat ukur Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/ZRAS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan Diabetes Quality Of Life (DQOL) untuk mengukur kualitas hidup. Analisis data menggunakan uji spearman.Hasil: Penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon dengan tingkat kecemasan ringan sebanyak 16 (6,2%), kecemasan sedang sebanyak 186 (71,8%), kecemasan berat sebanyak 53 (20,5%), dan panik sebanyak 4 (1,5%). Sedangkan penderita DM tipe II dengan kualitas hidup baik sebanyak 176 (68%), dan penderita dengan kualitas hidup tidak baik sebanyak 83 (32%).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan kualitas hidup penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon.
Communication barriers between gen Z and alpha in the cultural digitalization era Wibisono, Bambang; Yusnita, Titis Rizka; Haryono, Akhmad
JOALL (Journal of Applied Linguistics and Literature) Vol. 10 No. 1 (2025): February 2025
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/joall.v10i1.35077

Abstract

The role of culture in the interaction process also determines the effectiveness of communication that takes place between generations. This research aims to describe communication barriers that impact the effectiveness of interactions between Gen Z and Alpha in the era of cultural digitalization. The literature used is Chaney and Martin's theory of communication barriers which was processed through a process of observation and interviews. The research results showed that there were nine types of barriers found, namely physical, cultural, perceptual, motivational, experiantial, emotional, linguistic, non-verbal, and competition. The nine types of communication barriers are supported by explanations from sources or participants in the data. These findings show that there is a gap between Gen Z and Alpha, in this case in the context of cross-cultural communication. This has an impact on the emergence of quite complex communication barriers. Of the nine types of barriers, the barriers most frequently encountered are linguistic, motivational, and competition. Based on these findings, motivational communication barriers have the potential to give rise to conflict between Gen Z and Alpha due to a feeling of not being appreciated when interacting. The role of digital in this era also has an impact on hampering effectiveness of communication. Nevertheless, communication barriers from a cultural aspect need to be seen as the complexity of cultural diversity that exists in Indonesia, both language differences and other differences. This should not be claimed as a reason for conflict, but rather as a medium for tolerance and mutual respect so that communication barriers can be minimized. So, the communication process that occurs in the future can be more effective and harmonious.
Evaluasi Kualitas Visum et Repertum Perlukaan pada Korban Hidup di RSUD Waled, Cirebon (2021 – 2023) Pranoto, Ahmad Satrio Tsabut; Wibisono, Bambang; Rivani, Riza
Soepra Jurnal Hukum Kesehatan Vol 11, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/sjhk.v11i1.12531

Abstract

Abstrak: Penulisan Visum Et Repertum harus memenuhi format-format yang sudah disesuaikan untuk menunjang kualitasnya di bidang hukum. Pasalnya, beberapa penelitian menyatakan bahwa kualitas VeR di rumah sakit tertentu belum memenuhi komponen yang harus tersedia di surat VeR. Hal ini menarik perhatian peneliti untuk menilai dan menggambarkan kualitas VeR hidup perlukaan di RS Waled Kab. Cirebon dari kualitas perbagian VeR hingga kualitas keseluruhan untuk meningkatkan kualitas layanan di RS Waled.Metode : Penelitian ini menggunakan Deskriptif Observasional dan menggunakan data sekunder yaitu VeR perlukaan di RS Waled Kab. Cirebon Tahun 2021 – 2023. Penilaian kualitas VeR perlukaan menggunakan skoring dari Prof. Herkutanto.Hasil : Selama 2021 – 2023 didapatkan total 127 VeR. Kualitas perbagian didapatkan untuk bagian pembukaan sebesar 100%, bagian pendahuluan sebesar 100%,  bagian pemberitaan sebesar 74%, bagian kesimpulan sebesar 33%, dan bagian penutup sebesar 100%. Secara keseluruhan didapatkan nilai sebesar 54.9% dengan kualitas sedang.Kesimpulan : Secara keseluruhan, VeR perlukaan di RS Waled Kab. Cirebon Tahun 2021 – 2023 mendapatkan kualitas sedang. tetapi hasil tersebut tidak menggambarkan kualitas layanan dan profesionalitas praktisi yang terlibat, tetapi memang ada perbedaan pandangan terhadap penyusunan VeR perlukaan.Abstract: The writing of Visum Et Repertum must adhere to standardized formats to ensure its quality in the legal field. Several studies have indicated that the quality of ver in certain hospitals does not meet the required components that should be included in the VeR document. This has drawn the attention of researchers to assess and describe the quality of VeR for injuries at Waled Hospital, Cirebon, from the quality among sections to overall quality to improve the quality of service at Waled Hospital.Methods : This study uses an Observasional with Descriptive Study and uses secondary data, that is VeR of injuries at Waled Hospital, Cirebon In 2021 – 2023. Assessment of the quality of VeR of the injuries using Prof. Herkutanto's Scoring.  Results : During the 2021 – 2023, a total of 127 VeR. The quality of the sections was obtained for opening section at 100%, introduction section at 100%, news section at 74%, conclusion section at 33%, and closing section at 100%. Overall, the value obtained was 54.9% with medium quality. Conclusion : Overall, the VeR of injuries at Waled Hospital, Cirebon In 2021 – 2023 got medium quality. However, these results do not describe the quality of service and professionalism of the practitioners involved, but there are indeed different views regarding the preparation of a VeR for injuries.