I Wayan Surudarma
Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali-Indonesia

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA DAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA ANGKATAN 2017 Julianita Kriselda Yuwono; Ida Ayu Dewi Wiryanthini; I Wayan Surudarma
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.662 KB)

Abstract

Angka kejadian anemia khususnya anemia defisiensi besi pada remaja putri termasuk kategori tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia adalah kehilangan besi akibat perdarahan menahun yaitu proses menstruasi, dimana hanya dialami oleh perempuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran kejadian anemia dan menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif potong lintang dengan sampel berjumlah 95 orang. Hasil penelitian didapatkan prevalensi kejadian anemia sebesar 30,53%. Sebanyak 62 orang (65,3%) memiliki siklus menstruasi normal, 22 orang (23,3%) memiliki siklus menstruasi polimenore, dan 11 orang (11,6%) memiliki siklus menstruasi oligomenore. Mahasiswi yang memiliki lama menstruasi normal sebesar 85,3% dan menoragia 14,7%. Berdasarkan siklus menstruasi, kejadian anemia paling banyak terjadi pada mahasiswi dengan siklus menstruasi normal sebesar 32,3%, diikuti polimenore 31,8%, dan paling sedikit pada oligomenore 18,2%. Berdasarkan lama menstruasi, kejadian anemia lebih banyak terjadi pada mahasiswi dengan lama menstruasi normal sebesar 30,9% dibandingkan menoragia 28,6%. Didapatkan kesimpulan bahwa kejadian anemia pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2017 tergolong tinggi, dimana kejadian anemia paling banyak terjadi pada mahasiswi yang mengalami siklus menstruasi normal dan lama menstruasi normal. Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2017 lebih banyak yang mengalami gangguan pada siklus menstruasi dan lama menstruasi normal. Kata Kunci: siklus menstruasi, lama menstruasi, anemia
HUBUNGAN ASUPAN SUMBER NITRIC OXIDE DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEREMPUAN DEWASA MUDA SEHAT Angelina Sarah; I Wayan Gede Sutadarma; I Wayan Surudarma
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.086 KB)

Abstract

Peningkatan tekanan darah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu jenis makananyang dikonsumsi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa nitric oxide (NO) dapat menurunkantekanan darah melalui jalur nitrat-nitrit-NO. Sumber asupan NO bisa diperoleh dari makanan yangmengandung nitrat dan nitrit. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan asupansumber NO dengan tekanan darah pada perempuan dewasa muda sehat. Penelitian ini merupakanpenelitian potong lintang yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar.Sampel penelitian terdiri dari 52 orang dan data yang diperoleh berupa data primer dari kuesionerFood Recall 24 jam, aktivitas fisik (IPAQ), Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ)dan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan mercury sphygmomanometer. Data dianalisisdengan menggunakan uji normalitas Saphiro-Wilk dilanjutkan dengan uji korelasi Rank-Spearman.Hasil penelitian terdapat hubungan bermakna antara asupan sumber NO dengan tekanan darah sistolik(r=0,321) dan tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara asupan sumber NO dengan tekanandarah diastolik (r=0,110). Pada penelitian ini didapatkan asupan sumber NO berhubungan dengantekanan darah sistolik (p<0,05), namun tidak berhubungan dengan tekanan darah diastolik padapermepuan dewasa muda sehat (p>0,05). Kata kunci : asupan, nitric oxide, tekanan darah
KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI, PAPARAN HORMON, DAN TUMOR PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP SANGLAH, DENPASAR (KASUS SEPTEMBER–NOVEMBER 2016) Ni Kadek Vani Apriyanti; Ni Nyoman Ayu Dewi; I Wayan Surudarma
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P14

Abstract

ABSTRAK Kanker payudara merupakan jenis keganasan tersering pada wanita dengan lebih dari 508.000 wanita meninggal akibat kanker payudara pada 2011 di dunia. Karakteristik sosiodemografi dan riwayat paparan hormon mempengaruhi insiden dan karakteristik tumor pada kanker payudara. Namun data mengenai hal ini masih terbatas di Indonesia, khususnya di Bali. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik sosiodemografi, paparan hormon, dan karakteristik tumor pada pasien kanker payudara di RSUP Sanglah, Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif cross-sectional dengan pengumpulan data secara total sampling. Penelitian dilaksanakan selama September–November 2016 dan didapatkan sebanyak 20 sampel. Data yang dikumpulkan berupa karakteristik sosiodemografi (usia, pendidikan, pekerjaan), paparan hormon (usia menarche, status menopause, usia menopause, paritas, dan riwayat kontrasepsi), dan karakteristik tumor (metastasis jauh). Data kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil dari analisis data didapatkan sebanyak 45% sampel berusia 41-50 tahun saat terdiagnosis. Mayoritas sampel menyelesaikan pendidikan SMP (40%) dan sebagai ibu rumah tangga (45%). Sampel yang mengalami menarche sebelum 12 tahun sejumlah 60%, 45% sampel telah mengalami menopause dengan 55,6% mengalami menopause setelah usia 55 tahun. Sebanyak 35% memiliki tiga orang anak dan 60% menggunakan kontrasepsi. Sebanyak 60% pasien kanker payudara di RSUP Sanglah Denpasar telah mengalami metastase jauh ketika terdiagnosis. Kelompok usia yang lebih muda, pendidikan yang lebih rendah, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, dan telah mengalami menopause memiliki proporsi yang lebih tinggi mengalami metastase jauh saat terdiagnosis dibandingkan kelompok lainnya. Kedepannya, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar agar hasil yang didapat lebih representatif terhadap populasi. Kata Kunci: Sosiodemografi, paparan hormon, karakteristik tumor, kanker payudara
KARAKTERISTIK PASIEN KANKER KOLOREKTAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH BERDASARKAN DATA DEMOGRAFI, TEMUAN KLINIS DAN GAYA HIDUP Ni Kadek Ariesta Dwijayanthi; Ni Nyoman Ayu Dewi; I Wayan Surudarma; I Made Mahayasa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.813 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i6.P12

Abstract

ABSTRAKKanker kolorektal merupakan salah satu keganasan dengan tingkat morbiditas dan mortalitastertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Studi karsinogenesis global menyatakan bahwa terdapatfaktor lingkungan multipel memegang peranan yang sangat penting dan beraksi langsung maupuntidak langsung terhadap predisposisi defek genetik. Meski demikian, generalisasi data tersebutbelum dapat diaplikasikan di Indonesia, khususnya di Bali. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui karakteristik pasien kanker kolorektal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)Sanglah berdasarkan data demografi, temuan klinis, serta gaya hidup. Penelitian ini adalah studideskriptif cross-sectional yang dilakukan selama empat bulan di RSUP Sanglah. Prosedurpenelitian berupa pengumpulan data karakteristik dari data rekam medis pasien kanker kolorektal(total sampling dari bulan September-Desember 2016) menggunakan lembar ekstraksi data.Analisis data secara deskriptif menggunakan program SPSS versi 23. Total 20 orang pasien kankerkolorektal dengan 13 diantaranya memenuhi kriteria sampel. Secara demografi, pasien berjeniskelamin perempuan (92,3%) dan usia lebih atau sama dengan 50 tahun (92,3%) memiliki frekuensiyang paling banyak. Gejala klinis bervariasi dengan nyeri perut bawah (84,6%), tinja bercampurdarah (69,2%), gejala anemia (69,2%) dan penurunan nafsu makan (69,2%) yang paling seringdikeluhkan. Sebagian besar pasien memiliki komorbid (76,9%), stadium kanker akhir (46,2%), danhasil laboratorium abnormal (92,3%) untuk temuan klinis. Gaya hidup berupa riwayat rutinolahraga, merokok dan konsumsi minuman beralkohol tidak ditemukan. Sebagai kesimpulan, jeniskelamin wanita dengan usia tua, dengan gejala nyeri perut bawah dan hasil laboratorium abnormalmerupakan karakteristik paling umum yang ditemukan pada pasien kanker kolorektal di RSUPSanglah. Kata kunci: Karakteristik, kanker kolorektal, demografi, temuan klinis, gaya hidup
HUBUNGAN LINGKAR PERUT TERHADAP KADAR GULA DARAH MENGGUNAKAN TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL PADA REMAJA AKHIR Anak Agung Ngurah Krisnanta Adnyana; I Wayan I Wayan Surudarma; Desak Made Desak Made Wihandani; I Wayan Gede Sutadarma; I Nyoman Wande
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P03

Abstract

ABSTRAK Obesitas menjadi salah satu faktor utama dari peningkatan penyakit tidak menular secara global. DiIndonesia sendiri, prevalensi obesitas sentral pada umur 15 tahun ke atas terus mengalami peningkatan,secara berurutan pada tahun 2007, 2013, 2018 yaitu 18,8; 26,6; dan 31,0. Peningkatan lemak visceralberkaitan dengan terjadinya metabolik yang abnormal, seperti penurunan toleransi glukosa danpenurunan sensitivitas insulin sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang manamerupakan faktor risiko dari terjadinya diabetes. Dalam upaya memprediksi kejadian diabetes mellitustipe 2, lingkar perut merupakan predictor yang lebih baik dibandingkan IMT terhadap kejadian daridiabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkar perut terhadapkadar gula darah pada remaja akhir. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional denganmenggunakan metode potong lintang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakanconsecutive sampling, yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi pada populasi.Keseluruhan subjek penelitian berjumlah 70 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanyahubungan bermakna antara lingkar perut terhadap kadar gula darah puasa (p=0,000) dengan korelasisedang (r=0,440), dan adanya hubungan yang bermakna antara lingkar perut terhadap kadar gula darah2 jam pasca pembebanan glukosa (p=0,030) dengan korelasi lemah (r=0,259). Kesimpulan daripenelitian ini bahwa terdapat hubungan lingkar perut terhadap kadar gula darah menggunakan testoleransi glukosa oral pada remaja akhir.Kata Kunci: lingkar perut, diabetes melitus, tes toleransi glukosa oral
KARAKTERISTIK PASIEN KANKER KOLOREKTAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2017 Anak Agung Ngurah Satya Pranata; Ni Nyoman Ayu Dewi; I Wayan Surudarma; I Wayan Juli Sumadi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i3.P09

Abstract

ABSTRAK Kanker kolorektal (Colorectal Cancer/CRC) menempati urutan ketiga kanker dengan prevalensi tertinggi. Studi ini bertujuan memahami karakteristik pasien kanker kolorektal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif potong lintang. Data yang digunakan diambil dari rekam medis pasien kanker kolorektal yang tersimpan di Instalasi Patologi Anatomi RSUP Sanglah. Kasus CRC yang didapatkan sebanyak 44 kasus; dari 44 kasus tersebut didapatkan data usia termuda yang menderita CRC adalah 23 tahun dan tertua adalah 80 tahun, dengan persentase lebih besar terjadi pada kelompok usia >50 tahun dibandingkan dengan kelompok usia <50 tahun ((n=32 (73%) vs. n=12 (27%)). Penderita CRC lebih banyak pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan dengan rasio 25:19. Berdasarkan diferensiasi sel diperoleh 1 sampel (2%) dengan well-differentiated, 29 sampel (66%) dengan moderate-differentiated dan 5 sampel (11%) dengan poorly-differentiated CRC. Lokasi tumor yang paling banyak ditemukan adalah pada rektosigmoid sebanyak 11 sampel (25%) yang diikuti pada rektum sebanyak 9 sampel (20,5%). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap data dasar CRC di Bali. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menganalisis hubungan antara variabel karakteristik dengan respon terapi dan prognosis sehingga dapat membantu dalam manajemen CRC. Kata kunci : Kanker Kolorektal, Usia, Jenis kelamin, Diferensiasi Sel
Relationship of Type 2 Diabetes Mellitus Duration with The Occurrence of Erectile Dysfunction at Puskesmas Denpasar Barat I Alexander Petra Sihite; I Gusti Ngurah Pramesemara; I Wayan Surudarma
Indonesian Andrology and Biomedical Journal Vol. 2 No. 1 (2021): June
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.635 KB) | DOI: 10.20473/iabj.v2i1.45

Abstract

Background: Type 2 diabetes mellitus is a metabolic disease that characterized by high blood sugar levels. This condition is often not noticed immediately and usually patient starting to realize it when complications have been occurred. A long-term complication of type 2 DM that occurred in men is erectile dysfunction (ED). ED is a condition when a person is unable to achieve or maintain an erection for sexual intercourse. One factor that influence the occurrence of ED and its severity in type 2 DM patients is the duration of the disease. Objective: The aim of this study was to determine the relationship of type 2 DM duration and the occurrence of ED. Methods: This study is an observational analytic cross-sectional study conducted at the Puskesmas (Public Health Center) Denpasar Barat I. The research data was obtained through medical record data and fill the International Index of Erectile Function (IIEF-5) questionnaire on 36 type 2 DM patients aged around 40-60 years. The statistical analysis used was Fisher's exact test. Results: The results showed that of the 36 samples, 19 (52.8%) samples had type 2 DM <24 months and 17 (47.2%) samples had type 2 DM >24 months. It was found that 5 (13.9%) samples did not experience ED while the rest experienced ED with different severity. There was a significant relationship between the type 2 DM duration and the occurrence of erectile dysfunction at Puskesmas Denpasar Barat I (p = 0.022). Conclusion: Study has found that type 2 DM patients with the longer duration (>24 months) have a higher occurrence of ED and tended to be more severe compared to those with shorter duration (<24 months). Further studies should be performed with higher number of patients and more controlled risk factor so it will be more accurate in determining the relationship between the duration of type 2 DM and ED.
Prevalence of anemia on chronic kidney disease and its influenced factors in Sanglah General Hospital 2015-2017, Bali Rubahshini Gunaseelan; I Wayan Surudarma; Desak Made Wihandani; I Wayan Gede Sutadarma
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 1 (2020): (Available online: 1 April 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.311 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i1.247

Abstract

Background: Anemia is the most common disease among chronic kidney disease (CKD) patients. Its prevalence increased gradually as kidney function decreased. Globally, it affects 1.62 billion people, which corresponds to 24.8% of the population.Aim: To determine the prevalence of anemia on CKD and its influenced factors at Sanglah Hospital, Bali.Method: This was a descriptive design study conducted in Sanglah General Hospital, Denpasar, Bali from 2015 until 2017. Medical records of the patients became the secondary data for this research.Result: From 2015 to 2017, there were 384 cases of CKD and 95 were anemic in the hospital. The prevalence of this case was 24.7 %. The age group of 51 - 60 years had the highest case. The males majorly dominated anemia on CKD. Anemia in stage V of CKD patients was the highest, and it increased more significant as the stages worsen, and diabetes was the leading underlying disease among anemia in CKD patients followed by CVD and glomerulonephritis. The hemoglobin level mean and glomerular filtration rate was lower than the normal one.
Level of awareness among female medical students towards risk factors of breast cancer at Faculty of Medicine, Udayana University, Bali, Indonesia Daarshini Bhaskavan; Ni Nyoman Ayu Dewi; I Wayan Surudarma
Intisari Sains Medis Vol. 9 No. 3 (2018): (Available online: 1 December 2018)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.065 KB) | DOI: 10.15562/ism.v9i3.282

Abstract

Background: Breast cancer is the most commonly diagnosed cancer among women in the vast majority of countries worldwide that is triggered by several risk factors This study aims to determine the level of awareness among female medical students towards risk factors of breast cancer at Faculty of Medicine, Udayana University, Bali, Indonesia.Method: A cross-sectional descriptive study was conducted on 56 female medical students of Udayana University. A self-administered questionnaire consisting of 25 questions were used where 0 indicates for wrong answers or “don‟t know‟ and a one is given for the correct answer. A total score of >20 is considered having an excellent level of awareness, 16-20 for good level of awareness, 10-15 for moderate level of awareness, and < 10 means poor level of awareness.Result: Most of participants had moderate level of awareness (71.4%), followed by a poor level of awareness (17.9%), good level of awareness (10.7%), and there were no participants had high level of awareness (0%).Conclusion: Most female medical students had a moderate level of awareness towards risk factors of breast cancer.
Pengaruh obesitas pada kualitas tidur mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana periode 2018 Yudha Anggoro Kawi; Desak Made Wihandani; I Wayan Surudarma
Intisari Sains Medis Vol. 10 No. 3 (2019): (Available online: 1 December 2019)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.579 KB) | DOI: 10.15562/ism.v10i3.442

Abstract

Introduction: Increased obesity rates in adolescents can lead to the emergence of new risk populations for the occurrence of sleep disorders. The emergence of sleep disorders will have a direct impact on decreasing the quality of sleep. This study aims to determine the effect of obesity on the sleep quality of students of the Faculty of Medicine, Udayana University.Method: The study design was cross sectional analytic with a total sample of 74 students of the Medical Faculty of Udayana University (37 samples of the Body Mass Index (BMI) obesity and 37 samples of the normal BMI). Sample selection is done randomly. Measuring sleep quality was done through filling in the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire and measuring obesity was done by calculating BMI. The answers to the questionnaire were scoring and based on the global score, sleep quality was categorized into poor and good sleep quality. The PSQI questionnaire also included questions about health problems experienced by students in the past month. Data analysis is presented in the form of tables and narratives.Result: The results showed that in the obese student group there were 22 samples with poor sleep quality (53.7%) and 15 samples with good sleep quality (45.5%). In the normal IMT student group there were 19 samples with poor sleep quality (46.3%) and 18 samples with good sleep quality (54.5%). In 20 students with health problems, there were 15 samples with poor sleep quality and 5 samples with good sleep quality. In 54 students without health problems, 26 samples with poor sleep quality and 28 samples with good sleep quality. Analysis using chi-square showed obesity did not have a significant effect on sleep quality (p = 0.483). There was a significant effect of health problems on sleep quality (p = 0.039).Conclusion: Conclusions of the study were obesity did not have a significant effect on the quality of sleep of students of the Faculty of Medicine, Udayana University.