Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN KARYA-KARYA PELUKIS AKADEMI DI BANDUNG DAN YOGYAKARTA TAHUN 1950-1965 STUDI KASUS: POPO ISKANDAR, SRIHADI SOEDARSONO, MOCHTAR APIN, FADJAR SIDIK, ABAS ALIBASYAH, DAN WIDAYAT Adithia, Sandy; Hujatnika, Agung
Visual Art Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Kecenderungan abstrak pada keenam pelukis kunci ini dimulai melalui pembaruan gaya yang dikembangkan oleh pelukis kunci akademi di Bandung di awal dekade 1950. Srihadi Soedarsono cenderung mengolah ruang, garis dan bidang datar, Popo Iskandar cenderung mengolah irama tekstur, sedangkan Mochtar Apin cenderung pada sapuan-sapuan yang ekspresif. Ketiganya mempunyai ciri analitis yang kuat. Ketiga pelukis kunci akademi di Yogyakarta mulanya condong kepada ‘realisme’ dan perlahan menuju abstrak. Fadjar Sidik menunjukkan perubahan yang mengolah bidang-bidang geometris, sedangkan Abas Alibasyah dan Widayat cenderung pada abstraksi yang dekoratif. Identifikasi gaya keenam pelukis kunci penelitian membuktikan hipotesis penelitian bahwa sistem pendidikan tinggi seni rupa membentuk lulusannya terbuka pada berbagai wacana baru sebagai pertimbangan dalam melakukan pembaruan dibandingkan pelukis autodidak.// //
Pelatihan Culinary Entrepreneur Dalam Mengembangkan Kinerja UMKM di Masa Pandemi Yuliana Riana Prasetyawati; Emilya Setyaningtyas; Jati Paras Ayu; Kartini Dwi Sartika; Sandy Adithia
Journal of Servite Vol. 3 No. 1 (2021): Journal of Servite
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/102003120213

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19, UMKM Kuliner merupakan salah satu UMKM yang terkena dampak paling signifikan. Hal ini karena UMKM memiliki ketahanan dan fleksibilitas yang rendah dalam menghadapi pandemi ini. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja penjualan adalah memanfaatkan digital marketing. Namun UMKM masih memiliki tingkat digitalisasi yang masih rendah. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan ini ditujukan bagi UMKM Kuliner yang berada di wilayah Jabodetabek agar lebih memahami peran public relation dan penggunaan media sosial sebagai strategi komunikasi pemasaran agar mampu bertahan di masa pandemi ini. Pelatihan ini dilakukan melalui media online dan dilanjutkan dengan penilaian pada proposal bisnis yang diajukan oleh pelaku UMKM Kuliner. Kegiatan LSPR Culinary Entrepreneur ini berjalan dengan lancar dan para peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penggunaan digital marketing dan public relation sebagai strategi pemasaran UMKM untuk bertahan di masa pandemi Covid- 19.
Social Entrepreneurship Marketing Communication Strategy in Maintaining Customer Loyalty Dewi Rachmawati; Taufan Teguh Akbari; Sandy Adithia
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 8 No. 1 (2021): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101008120216

Abstract

Social entrepreneurship is a part of the world of entrepreneurship which is a combination of conventional profit-oriented businesses with a movement that is oriented towards social change. Social entrepreneurship has the potential as a solution that creates innovation, solves social problems, as well as creates new, better social values. However, its new existence and its form which is a combination of the two opposing values is a big challenge for these business actors. One way that can be a bridge to answer this problem is through the right marketing communication strategy not only to find the right customers, but also to create loyalty in order to create a sustainable business ecosystem. Therefore, this study was conducted to examine the form of marketing communication strategies of social entrepreneurs in order to find the right form of strategy in maintaining customer loyalty. The approach taken is a descriptive qualitative methodology with in-depth interviews with several resource persons who are the founders or leaders of start-up Social Entrepreneurs. The results showed that the strategies implemented by start-up social entrepreneurs including DuAnyam, Wangsa Jelita & Sunkrisps were very diverse and mostly through digital channels. From this channel, they concocted various ways to keep customers loyal and get benefits from the social entrepreneur program.
Strategi Pemasaran Digital Produk Minuman Kopi di Masa Pandemi Sandy Adithia; Mega Puspita Perwira Jaya
Journal of Research on Business and Tourism Vol. 1 No. 1 (2021): Journal of Research on Business and Tourism
Publisher : Lembaga Penelitian Publikasi dan Pengabdian Masyarakat LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.559 KB) | DOI: 10.37535/104001120213

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan konsumen kopi terbesar di dunia. Hal ini terjadi karena bagi masyarakat Indonesia minum kopi merupakan salah satu tradisi untuk merayakan nilai kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan. Peminum kopi di Indonesia kian meningkat dan keberadaan kedai kopi modern di Indonesia turut tumbuh bersamaan dengan tren tersebut. Namun pandemi Covid-19 dan kebijakan pemerintah dalam mengatasi penyebaran pandemi (penerapan PSBB) menjadi pukulan telak bagi industri kopi, khususnya industri kedai kopi. Namun kemunculan jenis kedai kopi baru yang memanfaatkan strategi pemasaran digital memiliki potensi sebagai jalan keluar dalam menjawab permasalahan yang ada. Bisnis yang dipilih sebagai fokus penelitian adalah Morfee Coffee, sebuah bisnis kedai kopi yang didirikan oleh mahasiswa IKB LSPR dan terkena imbas akibat pandemi Covid-19; Morfee Coffee terpaksa harus menutup kedainya dan sejak 2020 hingga kini merubah model bisnisnya berfokus pada pemasaran digital dalam menjawab tantangan di masa pandemi. Hal inilah yang menjadikan alasan Morfee Coffee dilirik sebagai fokus penelitian. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma interpretatif dan menggunakan 7 bauran pemasaran serta SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Morfee Coffee belum sepenuhnya melakukan pemasaran digital yang efektif, namun jika Morfee Coffee mengoptimalkan strategi pemasaran digitalnya, Morfee Coffee dapat memiliki model bisnis berkelanjutan di tengah pandemi.
Pelatihan dan Pendampingan Produksi Serta Pemasaran Digital UMKM Ayam Goyang Lidah Andalan Sandy Adithia; Sachiko Nobuoka; Vanyagita Raissa Dewanti
Journal of Servite Vol. 5 No. 1 (2023): Journal of SERVITE
Publisher : Lembaga Penerbitan LSPR, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/1020054120233

Abstract

ABSTRAK ‘Ayam Goyang Lidah Andalan’ adalah UMKM yang berada di Desa Wisata Kranggan. Ayam Andalan merupakan sebuah usaha yang bergerak pada bidang Food and Beverage (F&B) yang menjual makanan berbahan dasar ayam dengan menghadirkan menu ayam geprek. Dengan melihat situasi pasar penjualan ayam geprek di Indonesia, ayam Andalan dinilai memiliki peluang serta potensi untuk dapat dikembangkan. Namun, peluang dan potensi yang dimiliki oleh Andalan belum dapat dioptimalkan dengan baik. Hal ini dikarenakan, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk membantu peningkatan penjualan UMKM dengan memberikan pelatihan dan pendampingan produksi serta pemasaran digital UMKM Ayam Goyang Lidah Andalan. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu melalui tahapan persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan. Setelah melakukan semua metode pelaksanaan, UMKM mendapatkan pe yang signifikan dimana Andalan telah melakukan penjualan offline, mengembangkan produk baru, mengganti packaging, serta membuat social media. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa semua pelatihan, pendampingan, serta pembuatan social media kepada UMKM membantu meningkatkan hasil penjualan yang signifikan. Kata kunci: UMKM; Ayam Geprek; Pemasaran Digital; Pelatihan   ABSTRACT ‘Ayam Goyang Lidah Andalan’  is an MSME located in the Kranggan Tourism Village. Ayam Andalan is a business engaged in the Food and Beverage (F&B) sector which sells chicken-based food by presenting a geprek chicken menu. By looking at the market situation for selling geprek chicken in Indonesia, Andalan chicken is considered to have the opportunity and potential to be developed. However, the opportunities and potentials owned by Andalan have not been optimized properly. This is because there are several problems faced by partners. The purpose of this research is to help increase UMKM sales by providing training and assistance in the production and digital marketing of the Ayam Goyang Lidah Andalan UMKM. The implementation method used is through the stages of preparation, implementation, evaluation, and reporting. After carrying out all the implementation methods, UMKM got significant results where Andalan has carried out offline sales, developed new products, changed packaging, and created social media. This gives the conclusion that all training, mentoring, and making social media for UMKM helps to increase significant sales results. Keywords: MSME, Ayam Geprek, Digital Marketing, Training
Digital Marketing Strategy Analysis of Hidden Farm Café as a Hidden Gem in Bandung Adithia, Sandy; Cahyadi, Raden Adi
Journal of Research on Business and Tourism Vol. 5 No. 1 (2025): Journal of Research on Business and Tourism
Publisher : Lembaga Penelitian Publikasi dan Pengabdian Masyarakat LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/104005120256

Abstract

Indonesia’s culinary industry has grown significantly, especially among ventures that adopt unique concepts to attract consumers. One emerging trend is the “hidden gem” approach, where remote locations are embraced as part of a brand’s charm. In Bandung, a city known for its creative energy, the Dago Pakar area offers a perfect setting for such businesses. Hidden Farm Café exemplifies this trend, combining a secluded location with organic homemade meals and a cozy atmosphere that appeals to the growing demand for “healing” experiences. The Café leverages social media, particularly TikTok and Instagram, to reach wider audiences and promote its unique appeal. It has successfully attracted communities such as cyclists and young urbanites seeking authentic culinary destinations. However, this study finds that Hidden Farm Café’s digital marketing remains underutilized due to inconsistent content and weak social media strategy, limiting its outreach and growth potential. Despite these challenges, Hidden Farm Café showcases how culinary businesses can thrive off the beaten path through strong brand identity and targeted digital promotion. With improved digital marketing execution, the hidden gem model can offer a sustainable path for creative culinary ventures in Bandung and beyond.