Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Hubungan Pola Konsumsi Teh dan Suplemen Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Kecamatan Abeli Kota Kendari Afrini, Ida Mardhiah
MEDULA Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v8i2.19247

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Di Indonesia diperkirakan sebanyak 40% kematian ibu disebabkan karena anemia (Dep kes RI. 2018).  Anemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau jumlah sel darah merah. Anemia menyebabkan kebutuhan sel darah merah pada Ibu hamil tidak mencukupi, padahal hal ini dianggap perlu untuk mendukung perkembangan janin, akibatnya oksigen yang disalurkan pada jaringan tubuh dan janin menjadi terbatas. Metode : Desain Penelitian ini, menggunakan cross sectional dengan sampel sebanyak 42 Ibu Hamil, dilakukan dengan cara nonprobability sampling yaitu sampling jenuh. Hasil : Ada hubungan yang bermakna antara pola konsumsi teh dengan kejadian Anemia pada Ibu Hamil.  dengan nilai ρ Value  = 0,023. Tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Ada hubungan yang bermakna antara keteraturan konsumsi suplemen besi (Fe) dengan kejadian Anemia pada Ibu Hamil ρ Value =0,026. Tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Simpulan : Terdapat hubungan bermakna antara pola konsumsiteh dan pola konsumsi Suplemen zat besi (Fe) dengan kejadian anemia pada Ibu Hamil. Dengan menggunakan koefisien phi (RØ), diperoleh nilai phi (RØ), diperoleh nilai RØ = 0,380 pada pola konsumsi teh dan RØ =0,392 pada pola konsumsi suplemen Fe Hal ini berarti bahwa antara pola konsumsi teh  dan pola konsumsi suplemen Fe dengan kejadian anemia mempunyai tingkat hubungan sangat kuat. Kata Kunci : Anemia, Ibu Hamil, Pola Konsumsi Teh, Suplemen Fe
IMPLEMENTASI BUDAYA PATIENT SAFETY DALAM MENCEGAH ADVERSE EVENTS DI RSUD KOTA KENDARI Afrini, Ida Mardhiah; Kolewora, Yusuf Musafir; Sukmadi, Arfiyan
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v15i2.2064

Abstract

Insiden terjadinya kecelakaan pada pasien seperti fenomena gunung es. Kesalahan medis merupakan masalah dalam dunia kesehatan secara global sampai saat ini. Budaya keselamatan bertujuan untuk membuat asuhan pasien yang lebih aman mengingat Adverse Events atau Kejadian Tidak diinginkan selain berdampak pada peningkatan biaya pelayanan kesehatan dapat pula membawa rumah sakit ke area blaming. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan budaya patient safety di RSUD Kota Kendari. Penelitian ini merupakan studi deskriptif untuk melihat gambaran pelaksanaan budaya patient safety dalam mencegah adverse event di instalasi rawat inap di RSUD Kota Kendari menggunakan teknik total sampling dengan kriteria sumberdaya manusia yang ada di instalasi rawat inap meliputi tenaga pelaksana, penanggung jawab dan kepala bagian sebanyak 110 orang. Pengukuran budaya patient safety menggunakan Kuesioner Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSPSC) dengan 12 dimensi budaya keselamatan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas karakteristik responden dari segi usia dan lama bekerja sangat mendukung terciptanya budaya patient safety, dikarenakan sebagian besar staf dalam usia produktif (31-40 tahun) dan masa kerja yang optimal (1-5 tahun) dalam menjalankan pekerjaan. Pelaksanaan budaya keselamatan pasien oleh staf di RSUD Kota Kendari berada pada kategori Respon Positif 77,9%. Hal ini menunjukkan bahwa budaya keselamatan pasien telah dilakukan dengan baik.
Edukasi Kesehatan Reproduksi pada Remaja di SMPN 1 Kendari Saida, Saida; Purnamasari, Nur Indah; Rahmawati, Rahmawati; Sukurni, Sukurni; Afrini, Ida Mardhiah; Hajri, Waode Syahrani; Rangki, La
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 6 (2024): November
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v3i6.464

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai dengan perubahan fisiologis, psikologis dan perubahan sosial yang sangat signifikan sehingga menyebabkan remaja harus menghadapi perubahan permasalahan kesehatan termasuk kesehatan reproduksi. Remaja memiliki proporsi sebesar 17% dari total populasi Indonesia. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, berada di rentan usia 10-18 tahun. Akses informasi yang cukup dapat membantu remaja untuk terhindar dari ancaman remaja masa kini. Salah satu upaya peningkatan informasi dan pengetahuan berupa penyuluhan/edukasi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja Oleh karena itu, mempersiapkan remaja wanita dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang cukup sangatlah penting untuk optimalisasi kualitas hidup remaja pada masa mendatang. Kegiatan edukasi dihadiri sebanyak 52 orang siswa/I kelas VIII SMPN 1 Kendari meliputi 33 orang laki-laki, 19 orang perempuan. Hasil kegiatan ini menunjukkan terdapat peningkatan sebesar 20% pengetahuan remaja setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja. 
Hubungan Obesitas dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Obesitas di Wilayah Pesisir Kapoiala Sudayasa, I Putu; Afrini, Ida Mardhiah; Azzahra, Inayah
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i4.2523

Abstract

Obesity is a major risk factor associated with metabolic disorders, including dyslipidemia, which can increase total cholesterol levels. This study aims to analyze the relationship between obesity and total cholesterol levels in obese individuals in the coastal area of Kapoiala. This study used an observational design with a cross-sectional approach. The respondents consisted of individuals with obesity, divided into two groups: obesity 1 and obesity 2. Demographic data, obesity levels, and total cholesterol levels were measured and then analyzed using Odds Ratio (OR) to assess the relationship between obesity and cholesterol levels. The majority of respondents were in the age range of 30–49 years, with a high school education as their last level of education, and most worked as housewives. In the obesity 1 group, 71.4% had high cholesterol levels, while in obesity 2, the distribution of normal and high cholesterol levels was relatively balanced. The obtained Odds Ratio was 0.873 (95% CI: 0.314–2.428), indicating no significant relationship between the level of obesity and total cholesterol levels. This study shows that although obesity is a risk factor for increased cholesterol levels, this relationship is not statistically significant. Other factors, such as diet and genetics, may also influence cholesterol levels.
Pencegahan Risiko Kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Melalui Skrining Status Nutrisi Ibu Hamil di Wilayah Pesisir Kendari Hajri, Waode Syahrani; Sukurni, Sukurni; Afrini, Ida Mardhiah; Saida, Saida; Sukmadi, Arfiyan
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.17637

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada pencegahan kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR) melalui skrining status nutrisi ibu hamil di wilayah pesisir Kendari. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh prevalensi BBLR yang signifikan di Indonesia dan keterkaitannya dengan status nutrisi ibu selama kehamilan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya nutrisi yang baik untuk mengurangi risiko BBLR. Metode yang digunakan mencakup pendekatan partisipatif yang melibatkan ibu hamil dan komunitas lokal. Skrining nutrisi dilakukan menggunakan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan evaluasi pertambahan berat badan selama kehamilan. Edukasi berupa konseling secara langsung juga diberikan kepada ibu hamil Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tidak ada ibu hamil dengan kekurangan energi kronik (KEK), namun beberapa mendekati ukuran LILA berisiko KEK berdasarkan pengukuran. Edukasi yang diberikan berhasil meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang nutrisi yang penting selama kehamilan. Program ini juga mengidentifikasi pentingnya kolaborasi antara tenaga kesehatan setempat dan komunitas untuk mendukung upaya pencegahan BBLR melalui skrining nutrisi ibu hamil. Rekomendasi kegiatan lebih lanjut termasuk peningkatan edukasi nutrisi yang lebih luas dan evaluasi jangka panjang terhadap efektivitas program dalam mengurangi BBLR di wilayah pesisir.
Kondisi Kompresor Udara dan Risiko Kejadian Penyakit Dekompresi pada Penyelam Tradisional: Studi Komunitas di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Sukmadi, Arfiyan; Afrini, Ida Mardhiah; Kolewora, Yusuf Musafir
Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT) Vol. 5 No. 1 (2025): Nursing and Health Care Technology-January to June Period
Publisher : Progres Ilmiah Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/nchat.v5i1.111

Abstract

Penyakit dekompresi merupakan salah satu risiko kerja utama pada penyelam tradisional, terutama yang menggunakan kompresor udara tidak layak. Paparan udara bertekanan tinggi yang tercemar dapat mempercepat akumulasi nitrogen dalam jaringan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kondisi kelayakan kompresor dan kejadian penyakit dekompresi pada penyelam tradisional. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan potong lintang yang melibatkan 57 penyelam tradisional aktif dari tiga desa pesisir di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan wawancara. Analisis data dilakukan secara univariat, uji chi-square, dan perhitungan odds ratio (OR) dengan tingkat kepercayaan 95%. Sebanyak 45 dari 57 penyelam (78.9%) dilaporkan mengalami gejala dekompresi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kondisi udara kompresor dan kejadian gejala dekompresi pada penyelam tradisional (p = 0.025). Penyelam yang menggunakan kompresor tidak layak memiliki risiko mengalami gejala dekompresi 4.31 kali lebih tinggi dibandingkan dengan penyelam yang menggunakan kompresor layak (OR = 4.31; 95% CI: 1.34–13.83). Kesimpulan penelitian bahwa kualitas udara dari kompresor yang digunakan berperan penting dalam meningkatkan risiko gangguan kesehatan pasca penyelaman, terutama gejala dekompresi. Intervensi berbasis komunitas dan pengawasan teknis terhadap alat bantu selam perlu diperkuat.
Jaga Diri, Jaga Privasi: Interaktif Edukatif Pencegahan Pelecehan Seksual pada Anak Usia Sekolah Hajri, Waode Syahrani; Afrini, Ida Mardhiah; Sukmadi, Arfiyan; Aritrina, Pranita; Tien, Tien
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v4i2.438

Abstract

Secara global, sekitar 1 dari 5 perempuan yang hidup saat ini dan sekitar 1 dari 7 anak laki-laki dan pria dewasa mengalami bentuk kekerasan seksual di usia anak-anak. Pelecehan seksual terutama di kalangan anak usia sekolah menjadi permasalahan yang mendesak dan membutuhkan strategi pencegahan yang efektif.. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak tentang privasi tubuh dan keterampilan perlindungan diri melalui program edukasi interaktif yang mengintegrasikan media audio-visual, diskusi kelompok, dan simulasi peran. Metode yang digunakan meliputi pendidikan berkelanjutan, aktivitas interaktif, dan pelatihan langsung dengan partisipasi orang tua dan guru. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test dengan pendekatan kualitatif berbasis tanya jawab dan diskusi untuk mengukur pemahaman peserta. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa mengenai konsep privasi tubuh dan langkah pencegahan pelecehan seksual dimana siswa-siswi menunjukkan kemampuan menjawab benar pertanyaan tentang mengenali situasi berisiko, memahami batasan tubuh, dan merespons situasi dengan langkah perlindungan diri yang tepat. Respon positif juga terlihat dari partisipasi aktif dan kepercayaan diri peserta untuk menerapkan materi dalam kehidupan nyata. Hambatan seperti keterbatasan waktu dan keaktifan siswa di awal sesi dapat diatasi dengan perencanaan strategi jangka panjang seperti pelatihan intensif bagi guru dan pengembangan modul daring serta peran aktif fasilitator dalam mendampingi siswa. Program ini tidak hanya berkontribusi pada pengetahuan yang ada terkait edukasi seksual berbasis interaktif tetapi juga menjadi model potensial untuk diterapkan di berbagai institusi pendidikan. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan dukungan komunitas, program ini dapat menjadi solusi efektif untuk mencegah pelecehan seksual pada anak.
Edukasi Kesehatan Reproduksi pada Remaja di SMPN 1 Kendari Saida, Saida; Purnamasari, Nur Indah; Rahmawati, Rahmawati; Sukurni, Sukurni; Afrini, Ida Mardhiah; Hajri, Waode Syahrani; Rangki, La
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 6 (2024): November
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v3i6.464

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai dengan perubahan fisiologis, psikologis dan perubahan sosial yang sangat signifikan sehingga menyebabkan remaja harus menghadapi perubahan permasalahan kesehatan termasuk kesehatan reproduksi. Remaja memiliki proporsi sebesar 17% dari total populasi Indonesia. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, berada di rentan usia 10-18 tahun. Akses informasi yang cukup dapat membantu remaja untuk terhindar dari ancaman remaja masa kini. Salah satu upaya peningkatan informasi dan pengetahuan berupa penyuluhan/edukasi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja Oleh karena itu, mempersiapkan remaja wanita dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang cukup sangatlah penting untuk optimalisasi kualitas hidup remaja pada masa mendatang. Kegiatan edukasi dihadiri sebanyak 52 orang siswa/I kelas VIII SMPN 1 Kendari meliputi 33 orang laki-laki, 19 orang perempuan. Hasil kegiatan ini menunjukkan terdapat peningkatan sebesar 20% pengetahuan remaja setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja. 
Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Deteksi Dini Kejadian Neuropati Pada Kaki Dengan Pemeriksaan Monofilament Test Sukurni, Sukurni; Rangki, La; Rahmawati, Rahmawati; Afrini, Ida Mardhiah; Fadilah, Zaki; Yurin, Yurin
Indonesia Berdaya Vol 4, No 4 (2023)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023568

Abstract

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan meyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati. Salah satu dampak dari penyakit diabetes yaitu kematian saraf atau yang sering disebut neuropathy.Pada penderita diabetes neuropathy menjadi permasalahan yang cukup serius karena penderita bisa saja tidak lagi dapat merasakan panas, dingin, ataupun sakit dibagian kaki, lengan, ataupun tangan.Jika penderita terluka ataupun lebam di bagian kaki penderita tidak menyadari sehingga sangat lah penting bagi penderita untuk memperhatikan kakinya setiap hari. Penyebab dari neuropathy dikarenakan tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang merusak sistem saraf sehingga saraf ini tidak bisa memberikan sinyal antara otak dan bagia-bagian anggota tubuh lainnya. Monofilament 10 gr adalah alat skrining non invasif yang tidak hanya sederhana untuk belajar, tetapi juga relatif murah. Karakteristik ini membuat tes monofilament 10 gr yang paling sering digunakan untuk mendeteksi neuropati sensori. Jenis monofilamenyang direkomendasikan adalah semmen weinstein monofilament 10 gr. Monofilament 10 gr merupakan alat yang sering digunakan untuk melakukan deteksi neuropati sensori sebagai standar emas mengidentifikasi hilangnya sensasi di kaki praktis dan mudah digunakan. Pasien tidak dapat merasakan sentuhan monofilament ketika ditekan pada kaki dengan tekanan yang cukup merupakan hasil abnormal dengan melihat saat monofilament melengkung saat ditekan di kaki. Kegagalan merasakan monofilament pada empat dari 10 titik pemeriksaan menunjukkan kehilangan sensasi proteksi. Alat ini terdiri dari sebuah gagang plastik yang dihubungkan dengan nylon monofilamen, sehingga akan mendeteksi kelainan sensoris yang mengenai serabut saraf besar. Ukuran standar monofilament yang digunakan yaitu 10 gr ketebalan 5,07.
Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Peran Ibu Hamil terhadap Optimalisasi Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di wilayah Pesisir Kecamatan Nambo Kota Kendari Sukurni, Sukurni; Rahmawati, Rahmawati; Mubarak, Mubarak; Saida, Saida; Sukmadi, Arfiyan; Afrini, Ida Mardhiah
Indonesia Berdaya Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024696

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi diberi kesempatan memulai menyusu sendiri segera setelah lahir/dini, dengan membiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu setidaknya satu jam atau lebih, sampai menyusu pertama selesai. Praktek IMD di Indonesia kurang dari 1 jam setelah bayi lahir hanya 34.5%. Kurangnya pengetahuan dari orang tua sehingga IMD masih jarang dipraktekkan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan  peran ibu hamil terhadap optimalisasi pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah memberikan edukasi pada ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD). PKM ini telah dilaksanakan oleh tim Dosen dan mahasiswa dari Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo di wilayah Pesisir Kecamatan Nambo Kota Kendari. Hasil PkM menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan ibu hamil pasca pemberian edukasi kesehatan.