Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pembelajaran Daring Asynchronous Terhadap Tingkat Pemenuhan CPMK Statistika Henra, Kiki; Tayibu, Nur Qalbi; Masliah, Ika Nirmala
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jipm.v10i1.8537

Abstract

Matakuliah Statistika pada program studi Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Puangrimaggalatung memiliki 3 sks, pada kondisi secara umum mahasiswa yang memiliki latarbelakang keilmuan non eksakta cenderung jenuh dalam proses belajar untuk memahami materi, dengan kondisi Pandemi Covid-19 saat ini mendorong bermunculannya metode pembelajaran daring yang inovatif salah satunya metode daring asynchronous dengan memanfaatkan platform Google Classroom, kondisi dalam pembelajaran daring ini tetap menuntut mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran agar hasil belajar pada akhir semester sesuai dengan indikator kelulusan capaian CPMK yang telah ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan penerapan pembelajaran daring Asynchrnous memiliki pengaruh terhadap tingkat pemenuhan CPMK statistika dengan menggunakan instrumen observasi selama proses pembelajaran berlangsung, tes hasil belajar pada saat UTS dan UAS, serta kuesioner online pada saat akhir semester. Sampel pada penelitian merupakan sampel populasi penuh seluruh mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan semester 3 sebanyak 28 mahasiswa. Teknik analisis data dilakukan secara inferensial menggunakan SPSS dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan model regresi Y=17,148 + 0,765x yang membuktikan adanya pengaruh pembelajaran daring Asynchronous (X) sebesar 25,2% terhadap tingkat pemenuhan CPMK statistika (Y) dengan persentase kelulusan mahasiswa pada matakuliah Statistika sebesar 78,6%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring asynchronous memiliki pengaruh terhadap tingkat pemenuhan CPMK Statistika mahasiswa.
PROTOTYPE KILO WATT HOUR (KWH) PEMBATAS PADA PELANGGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) Amar, Ishak; Nur, M Ilham; Tayibu, Nur Qalbi; HS, Haslinda
Jurnal Tematis (Teknologi, Manufaktur dan Industri) Vol 5, No 1 (2023): JURNAL TEMATIS (TEKNOLOGI, MANUFAKTUR DAN INDUSTRI)
Publisher : Politeknik Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah salah satu energi listrik terbarukan yang berfungsi untuk mengurangi penggunaan energi fosil dan minyak bumi. Namun, perkembangan energi listrik tenaga surya ini masih memiliki beberapa kekurangan seperti, bergantung pada perubahan iklim dan pemakaian yang tidak merata pada setiap pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pelanggan PLTS untuk meratakan penggunaan daya sebesar 220 Watt. Perangkat kWh pembatas merupakan alat elektronik yang terdiri dari beberapa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang berfungsi sebagai pembatas daya untuk pelanggan PLTS. Berdasarkan hasil pengukuran dan perancangan Alat Kilo Watt Hour (kWh) Pembatas Pada Pelanggan PLTS dinyatakan berfungsi dengan baik dan diperoleh, persentase kesalahan sebesar 0,83% dari pengukuran arus, dan dari hasil pengukuran daya diperoleh hasil persentase kesalahan sebesar 2.9%, sedangkan dari hasil pengukuran RTC DS3231 diperoleh nilai persentase kesalahan sebesar 0,04% yang artinya, sensor arus ACS712 dan RTC DS3231  dinyatakan akurat dan layak digunakan. Apabila pemakaian daya lebih dari yang ditentukan maka Relay otomatis akan OFF, buzzer berbunyi dan akan ON  kembali ketika perhitungan RTC DS3231 tiba pada pukul 00.00.00, maka alat Prototipe kWh Pembatas Pada Pelanggan PLTS akan kembali keprogram awal dan siap menyalurkan daya sebesar 220 Watt perharinya.Kata kunci: PLTS, KWH, ACS712, RTC DS3231.
Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Metode Penemuan Terbimbing Setting Kooperatif Tayibu, Nur Qalbi; Faizah, Andi Nurul
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 10 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i1.646

Abstract

Berbagai masalah dihadapi siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa rendah. Minat dan motivasi belajar siswa juga kurang. Diperlukan pembelajaran yang mengkondisikan siswa agar aktif belajar. Dengan penggunaan metode penemuan terbimbing setting kooperatif, siswa diharapkan menemukan sendiri pola atau struktur matematika melalui proses pengalaman belajar. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah metode penemuan terbimbing setting kooperatif efektif diterapkan pada pembelajaran matematika. Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan sampel sebanyak 50 Siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar. Pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar, lembar observasi, dan angket respon siswa. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan inferensial. Hasil analisis data yaitu metode penemuan terbimbing setting kooperatif lebih efektif dibandingkan metode konvensional, dapat dilihat dari hasil yang diperoleh kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol pada tes hasil belajar, angket dan respon siswa. Metode penemuan terbimbing dengan menggunakan setting kooperatif sangat cocok digunakan pada penelitian pembelajaran matematika karena dapat melihat sejauh mana siswa aktif belajar, minat, motivasi dan hasil belajar siswa. Various problems faced by students in the learning process so that the student’s learning outcomes are low. Interest and motivation of the students in the learning are also lacking. Learning is required who students condition to be active in the study. With the use of the guided discovery method of settings cooperative, students are expected to discover their mathematical patterns or structures through the learning experience process. This study aims to find out that the method of discovery guided cooperative settings are effectively applied to student math learning. This experimental research was conducted with sample as many as 50 students of SMP Negeri 21 Makassar. Data collection using test results of learning, observation sheets, and student questionnaire responses. The analysis used is descriptive and inferential. The results of the data analysis show that the guided discovery method of a cooperative setting is more effective than conventional methods, can be seen from the results obtained by the experimental class better than the control class on the test. The guided discovery method by using cooperative settings is very suitable in use of mathematics learning research, because we can see the extent to which students are actively learning, the extent of interest, motivation and learning outcomes of students.
Perbandingan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan TSTS Tayibu, Nur Qalbi
GENIUS: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV. Insight Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58227/gjipp.v2i1.144

Abstract

This research is experimental research with the aim of to determine the activeness and learning outcomes of students in mathematics before and after implementing the NHT and TSTS type cooperative learning models, to find out whether there is a difference between student activity and learning outcomes when implementing the NHT type cooperative learning model and the TSTS type, The design is a pretest-posttest design. The population is all class XI students of SMK YAPIKA Makassar. The sampling technique is total sampling. Based on the results of data analysis, the average mathematics learning achievement test scores before and after being taught with the NHT model were 64.90 and 83.00 with a standard deviation of 8.656 and 6.017. It can be seen that there is a significant increase in student learning outcomes in the high category, as seen from g>0.70, namely g=0.73 and the standard deviation is 0.785. The average test scores for mathematics learning outcomes before and after being taught using the TSTS model were 66.03 and 83.62 with standard deviations of 8.139 and 6.472. It can be seen that there is a significant increase in student learning outcomes in the high category, as seen from g>0.70, namely g=0.86 and the standard deviation is 0.743. Student learning activeness in the NHT and TSTS type cooperative learning models is in the high category. The results of inferential statistical analysis obtained a significant value of 0.520>0.05, so H0 was accepted. It was concluded that there was no significant difference in increasing student learning outcomes when implementing the NHT type cooperative learning model with TSTS
MEMBANGUN LITERASI DATA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MANUJU KABUPATEN GOWA Arifin, Arifin; Syarif, Muqtakdir Nurfalaq; Misbahuddin, Misbahuddin; Tayibu, Nur Qalbi; Nurhadisya, Nurhadisya
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 9 (2024): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, September 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/yqm1cr43

Abstract

Kesejahteraan masyarakat perlu terus ditingkatkan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Seiring dengan kemajuan teknologi, data dalam jumlah yang sangat besar dapat dengan mudah diperoleh melalui jaringan internet. Dalam memaksimalkan teknologi, literasi data (data literacy) menjadi kunci untuk memahami, menganalisis, dan mengambil keputusan dari data dengan efektif. Namun masih banyak masyarakat yang belum dapat memanfaatkan data sebagai sarana dalam mengambil keputusan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Permasalahan yang dialami masyarakat Desa Moncongloe Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa yaitu minimnya kemampuan masyarakat dalam literasi data. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode sosialisasi, pelatihan dan pendampingan. Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari respon peserta yang positif, mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, berpartisipasi dalam tiap tahapan kegiatan serta aktif berdiiskusi selama kegiatan berlangsung. Hasil PKM menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang literasi data dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.