Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KEMIRINGAN POROS TERHADAP PERFORMANCE TURBIN ARCHIMEDES SCREW SKALA LABORATOIUM Arham, Muhammad; Salam, A Aswin; Nur, M Ilham; HS, Haslinda
Jurnal Tematis (Teknologi, Manufaktur dan Industri) Vol 6, No 1 (2024): JURNAL TEMATIS (TEKNOLOGI, MANUFAKTUR DAN INDUSTRI)
Publisher : Politeknik Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turbin Archimedes screw merupakan turbin yang dapat mengkonversi energi dengan head rendah dan memiliki efesiensi cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sudut kemiringan poros turbin dan debit terhadap daya output dan efisiensi. Spesifikasi turbin diameter luar (do) 330 mm, diameter dalam (di) 89 mm, jarak pitch 200 mm, dan panjang poros screw 2000 mm. Variasi sudut kemiringan poros turbin yaitu 25°, 30°, 35°, 40°, dan 45° dan variasi debit turbin 0,01535 m3/s, 0,02162 m³/s, 0,03074 m³/s, 0,04001 m³/s sampai 0,04471 m3/s. Hasil menunjukkan daya maksimum 126 watt dengan putaran poros 356,38 rpm pada sudut kemiringan poros 40° debit 0,04471 m3/s dan efesiensi maksimum 30,02 % pada debit 0,02162 m³/s. Sedangkan daya minimum pada sudut kemiringan poros turbin 25° dengan debit yang sama yakni 0,04471 m3/s daya turbin yang dihasilkan 76,87 watt putaran poros 271,03 rpm, efisiensi 12,39 % .
PROTOTYPE KILO WATT HOUR (KWH) PEMBATAS PADA PELANGGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) Amar, Ishak; Nur, M Ilham; Tayibu, Nur Qalbi; HS, Haslinda
Jurnal Tematis (Teknologi, Manufaktur dan Industri) Vol 5, No 1 (2023): JURNAL TEMATIS (TEKNOLOGI, MANUFAKTUR DAN INDUSTRI)
Publisher : Politeknik Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah salah satu energi listrik terbarukan yang berfungsi untuk mengurangi penggunaan energi fosil dan minyak bumi. Namun, perkembangan energi listrik tenaga surya ini masih memiliki beberapa kekurangan seperti, bergantung pada perubahan iklim dan pemakaian yang tidak merata pada setiap pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pelanggan PLTS untuk meratakan penggunaan daya sebesar 220 Watt. Perangkat kWh pembatas merupakan alat elektronik yang terdiri dari beberapa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang berfungsi sebagai pembatas daya untuk pelanggan PLTS. Berdasarkan hasil pengukuran dan perancangan Alat Kilo Watt Hour (kWh) Pembatas Pada Pelanggan PLTS dinyatakan berfungsi dengan baik dan diperoleh, persentase kesalahan sebesar 0,83% dari pengukuran arus, dan dari hasil pengukuran daya diperoleh hasil persentase kesalahan sebesar 2.9%, sedangkan dari hasil pengukuran RTC DS3231 diperoleh nilai persentase kesalahan sebesar 0,04% yang artinya, sensor arus ACS712 dan RTC DS3231  dinyatakan akurat dan layak digunakan. Apabila pemakaian daya lebih dari yang ditentukan maka Relay otomatis akan OFF, buzzer berbunyi dan akan ON  kembali ketika perhitungan RTC DS3231 tiba pada pukul 00.00.00, maka alat Prototipe kWh Pembatas Pada Pelanggan PLTS akan kembali keprogram awal dan siap menyalurkan daya sebesar 220 Watt perharinya.Kata kunci: PLTS, KWH, ACS712, RTC DS3231.
Karakteristik Turbin Air Aliran Aksial Pada Putaran Dan Head Konstan Dengan Variasi Sudut Sudu Gerak Asiz, Aslim Muda; Alauddin, Baso; HS, Haslinda
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 13 No 1 (2025): JURNAL ILMIAH TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/jitm.v13i1.10586

Abstract

Metode penelitian digunakan yaitu: penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh efisiensi dan debit aliran air serta head pada turbin. Pengujian ini dilakukan pada putaran konstan 800, 700, 600, 500 dan 400 rpm dengan sudut sudu gerak maksimum (+70°), medium (0°) dan minimum (-70°). Dari pengujian ini dapat dihasilkan grafik karakteristik diantaranya adalah grafik kecepatan konstan, grafik head konstan dan grafik efisiensi konstan. Dari hasil pengujian diperoleh Efisiensi terbesar yang dimiliki model turbin air aksial ini, ada pada putaran 400 rpm dengan untuk tiap sudut sudu gerak. Model turbin air aksial ini memiliki nilai efisiensi rata-rata relatif rendah, yang paling tinggi adalah 51%. Pada sudut sudu gerak maksimum (70°) memiliki efisiensi yang paling tinggi daripada sudut sudu gerak lainnya dengan kondisi putaran yang sama, sedangkan sudut sudu gerak minimum (-70°) memiliki efisiensi yang rendah. Bentuk grafik karakteristik banyak dipengaruhi faktor dari rugi-rugi yang terjadi pada turbin, semakin kecil debit aliran maka rugi-rugi yang terjadi juga semakin kecil. Nilai debit aliran sebanding dengan nilai head, daya hidrolis dan daya poros. Dengan menaikkan head turbin ternyata tidak terlalu meningkatkan efisiensi.
KARAKTERISASI HIDRODINAMIKA TERHADAP KORELASI DISTRIBUSI PENURUNAN TEKANAN PADA ALIRAN DUA FASE GAS-CAIR PADA BELOKAN PIPA 90º SUDUT ARAH TANGENSIAL DENGAN PENDEKATAN EKSPERIMENTAL Parawansa, Parawansa; Rombe, Marten; Arham, Muhammad; Nur, M. Ilham; HS, Haslinda
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 20 No. 01 (2025): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/iltek.v20i01.221

Abstract

Industri pemrosesan global, seperti pada industri perminyakan, pembangkit tenaga uap, industri kimia dimana dalam pemindahan fluida umumnya dilakukan melalui system perpipaan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penurunan tekanan (pressure drop) pada aliran dua fase air dan udara melalui pipa belokan dengan variasi sudut radial dan debit udara yang berbeda, dengan debit air yang tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan tekanan bergantung pada variasi sudut radial dan debit udara yang diinjeksikan. Pada bukaan katup 30°, penurunan tekanan tertinggi terjadi pada sudut 90° dan 125° akibat losses dan perubahan geometri aliran fluida yang tajam. Fenomena serupa juga terjadi pada bukaan katup 45°, 60°, 75°, dan 90°, dengan pola yang mencakup peningkatan dan penurunan tekanan pada sudut-sudut tertentu. Pada setiap variasi debit udara, penurunan tekanan yang signifikan akibat losses dan perubahan geometri belokan yang menyebabkan penumpukan tekanan berulang dengan terbentuknya vorteks lebih besar dan peningkatan interaksi antara fase udara dan air. Selain itu, penurunan tekanan cenderung lebih besar pada debit udara yang lebih rendah, dan perubahan posisi penampang pipa vertikal berpengaruh terhadap pola aliran dan gaya gesek antar fase. Koefisien tekanan tertinggi terjadi pada sudut 100° dan 150°. Penelitian ini juga membandingkan metode homogen dan korelasi Wadle dalam menghitung nilai pressure recovery, yang menunjukkan bahwa hasil penelitian lebih mendekati nilai pressure recovery yang dihitung dengan metode homogen. Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang distribusi koefisien tekanan dan losses pada pipa belokan, serta interaksi aliran dua fase dalam sistem pipa belokan yang penting untuk desain sistem perpipaan dua fase.