Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP PELUANG SISWA SMK PERSADA WAJO Henra, Kiki
JURNAL EDUSCIENCE (JES) Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Eduscience (JES)
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.785 KB) | DOI: 10.36987/jes.v7i1.1763

Abstract

Penggunaan metode pembelajaran yang klasik menyebabkan kurangnya motivasi dan pemahaman konsep siswa merupakan permasalahan yang ditemui pada siswa kelas XI SMK Persada Tahun Pelajaran 2018/2019. Terkait dengan permasalahan yang ditemukan maka peneliti menerapkan pembelajaran problem solving learning (PSL) merupakan pembelajaran yang memiliki sintaks yang diterapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih lama untuk berpikir, menjawab dan bekerjasama satu sama lain, dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingka motivasi dan pemahaman konsep peluang siswa kelas XI SMK Persada Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Instrumen dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan lembar obervasi, angket motivasi dan tes kemampuan pemahaman konsep siswa. Berdasarkan analisis data penelitian diperoleh hasil evaluasi kemampuan pemahaman konsep siswa pada siklus I adalah persentase ketuntasan belajar secara klasikal yang dicapai 62,5% dengan nilai rata-rata 66,67 hasil evaluasi siklus II adalah 92,00% dengan nilai rata-rata 76,72, tingkat motivasi belajar siswa pada siklus I mencapai 51,95% dengan kategori sedang dan pada siklus II mencapai 74,00% dengan kategori tinggi. Jadi hasil penelitian yang didapatkan semakin meningkat dari tiap siklus. Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa penerapan problem solving learning (PSL) untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep peluang siswa kelas XI SMK Persada Tahun Pelajaran 2018/2019
Analisis Konflik Intrapersonal pada Pembelajaran Matematika dan Dampak yang ditimbulkan Pada Siswa Kelas XII SMK Persada Wajo Kiki Henra
Celebes Education Review Vol 2 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.674 KB) | DOI: 10.37541/cer.v2i1.345

Abstract

Konflik Intrapersonal merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi emosional siswa dalam belajar matematika, dalam hal ini kondisi psikologis siswa yang mengalami konflik dengan dirinya sendiri terhadap mata pelajaran matematika yang sedang dihadapi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang konflik intrapersonal yang dialami siswa dalam proses belajar matematika di kelas XII SMK Persada Wajo. Total siswa sebanyak 25 siswa dengan subjek penelitian sebanyak 3 siswa masing-masing 1 siswa mewakili satu jenis konflik intrapersonal. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner, Tes Hasil Belajar, danPedoman Wawancara. Data dianalisis secara kualitatif deskriptif dan berlangsung secara terus menerus hingga tuntas (jenuh). Hasil penelitian menunjukkan bahwa S-01 mengalami jenis konflik Approach-avoidance conflict dalam proses pembelajaran karena ketika disuruh mengerjakan soal lalu menjelaskannya, siswa tersebut mampu menyelesaikan soal tersebut tapi tidak mampu menjelaskannya, dia merasa malu dan kondisi fisiknya terlihat keringatan dan tegang, nilai THB yang diperoleh 75. S-02 mengalami jenis konflik Avoidance-avoidance conflict dalam proses pembelajaran karena ketika disuruh memilih antara mengerjakan soal matematika atau bernyanyi saja siswa tersebut tidak mampu melakukan keduanya, siswa merasa takut dan kondisi fisiknya terlihat cemas, hasil THB yang diperoleh 40. S-03 mengalami jenis konflik Approach-approachconflict dalam proses pembelajaran karena siswa tersebut sulit memilih salah satu soal diantara dua soal yang sama mudahnya untuk dikerjakan, dia merasa ragu-ragu dan kondisi fisiknya terlihat bingung, hasil THB yang diperoleh 85. Abstrak. Intrapersonal conflict is one of the factors that affect students' emotional learning in mathematics, in this case the psychological of students who experience conflict within themselves on mathematics learning. The study was descriptive research with qualitative approach, which aimed at providing description on intrapersonal conflicts experienced by students in mathematics learning process in grade XII at SMK Persada. Total students were 25 students. Subject were 3 student that each of the student represented one type of intrapersonal conflict. The instruments used were Questionnaires, Learning Tests, and Interview Guidelines. Data were analysed in descriptive qualitatively and ongoing until saturated. The results of the study reveal that subject S-01 experienced Approach-avoidance conflict in learning process because when they were ordered to answer the question and explained it, the student was able to solve the problem but unable to explain it, students felt ashamed, experience sweating palm and tense physical condition, The THB score obtained is 75 or equal to KKM. (2) Subject S-02 experienced Avoidance-avoidance conflict in learning process because when they were ordered to choose between working on mathematics question or singing, the student were unable to do both, students felt afraid and looked worried, the THB result obtained 40 below the KKM. (3) Subject S-03 experienced Approach-approach conflict in learning process because student had difficulty in choosing one of two easy questions, students doubted and looked confused, the THB results obtained 85 or above the KKM.
PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP PELUANG SISWA SMK PERSADA WAJO Kiki Henra
JURNAL EDUSCIENCE (JES) Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Eduscience (JES)
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.785 KB) | DOI: 10.36987/jes.v7i1.1763

Abstract

Penggunaan metode pembelajaran yang klasik menyebabkan kurangnya motivasi dan pemahaman konsep siswa merupakan permasalahan yang ditemui pada siswa kelas XI SMK Persada Tahun Pelajaran 2018/2019. Terkait dengan permasalahan yang ditemukan maka peneliti menerapkan pembelajaran problem solving learning (PSL) merupakan pembelajaran yang memiliki sintaks yang diterapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih lama untuk berpikir, menjawab dan bekerjasama satu sama lain, dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingka motivasi dan pemahaman konsep peluang siswa kelas XI SMK Persada Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Instrumen dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan lembar obervasi, angket motivasi dan tes kemampuan pemahaman konsep siswa. Berdasarkan analisis data penelitian diperoleh hasil evaluasi kemampuan pemahaman konsep siswa pada siklus I adalah persentase ketuntasan belajar secara klasikal yang dicapai 62,5% dengan nilai rata-rata 66,67 hasil evaluasi siklus II adalah 92,00% dengan nilai rata-rata 76,72, tingkat motivasi belajar siswa pada siklus I mencapai 51,95% dengan kategori sedang dan pada siklus II mencapai 74,00% dengan kategori tinggi. Jadi hasil penelitian yang didapatkan semakin meningkat dari tiap siklus. Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa penerapan problem solving learning (PSL) untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep peluang siswa kelas XI SMK Persada Tahun Pelajaran 2018/2019
KONFLIK INTRAPERSONAL SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA SECARA DARING SYNCHRONOUS Kiki Henra; Ika Nirmala Masliah
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.779 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3801

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang konflik intrapersonal siswa yang terjadi saat belajar matematika secara daring synchronous. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pelaksanaan penelitian ini di SMA Negeri 3 Wajo pada siswa kelas XI sebanyak 44 orang yang melaksanakan pembelajaran secara daring menggunakan Zoom. Proses pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen kuesioner, lembar observasi, dan wawancara. Menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa konflik intrapersonal masih tetap terjadi pada siswa ketika belajar matematika secara daring synchronous, berdasarkan hasil wawancara siswa mengalami Approach-approach, Avoidance-avoidance, dan Approach-avoidance mereka mengalami kondisi tegang, cemas, takut, dan kebingungan ketika diberikan soal atau pertanyaan. Penyebab utama dari konflik intrapersonal yang dialami oleh siswa tersebut dikarenakan pemikiran bahwa belajar matematika itu menakutkan, ada 77,3% siswa merasa takut ketika disuruh menjawab soal matematika oleh guru, terlebih materi pembelajaran yang dilakukan secara daring yang tidak mampu dipahami dengan baik karena kendala teknis jaringan. Berdasarkan hasil kuesioner, terdapat 72,2% siswa mengalami kendala jaringan saat belajar matematika secara daring synchronous.Kata Kunci: Konflik intrapersonal; Pembelajaran matematika; Synchronous AbstractThe purpose of this study is to provide an overview of the intrapersonal conflicts students that occurred while learning mathematics online synchronously. This research uses descriptive methods with a qualitative approach. The implementation of this research at SMA Negeri 3 Wajo in grade XI students as many as 44 people who conducted online learning using Zoom. The data collection process is conducted using questionnaire instruments, observation sheets, and interviews. Using data analysis techniques from the Miles and Huberman models in this study, the results show that intrapersonal conflicts still occur in students when learning mathematics online synchronously, based on the results of interviews, students experience Approach-approach, Avoidance-avoidance, and Approach-avoidance they experience tense conditions, anxiety, fear, and confusion when given a question or question. The main cause of intrapersonal conflict experienced by the student is because of the thought that learning mathematics is scary. 77.3% of students feel afraid when told to answer math problems by teachers, especially learning materials conducted online that are not able to be understood properly because of network technical constraints.  Based on the results of the questionnaire, 72.2% of students experienced network problems while learning math online synchronously.Keywords: Intrapersonal Conflict; Math Learning; Synchronous
Approach-Avoidance Conflict in Learning Mathematics Synchronously Kiki Henra; Ika Nirmala Masliah
Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education, Novemb
Publisher : BIRCU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birle.v4i4.2753

Abstract

The purpose of this study is to provide an overview of the intrapersonal conflicts among students that occurred while learning mathematics online synchronously. This research uses descriptive methods with a qualitative approach. The implementation of this research at SMA Negeri 3 Wajo in grade XI students who conducted online learning using Zoom. The data collection process is conducted using questionnaire instruments, observation sheets, and interviews. The results showed that intrapersonal conflict still occurs in students when learning mathematics online synchronously, based on the results of interviews, students experience Approach-approach, Avoidance-avoidance, and Approach-avoidance they experience a condition of tension, anxiety, fear, and confusion when given question or question. The leading cause of intrapersonal conflict experienced by the student is the thought that learning mathematics is scary. 77.3% of students feel afraid when told to answer math problems by teachers, especially learning materials conducted online that are not able to be understood properly because of network technical constraints.  Based on the results of the questionnaire, 72.2% of students experienced network problems while learning math online synchronously.
Pengaruh Pembelajaran Daring Asynchronous Terhadap Tingkat Pemenuhan CPMK Statistika Henra, Kiki; Tayibu, Nur Qalbi; Masliah, Ika Nirmala
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jipm.v10i1.8537

Abstract

Matakuliah Statistika pada program studi Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Puangrimaggalatung memiliki 3 sks, pada kondisi secara umum mahasiswa yang memiliki latarbelakang keilmuan non eksakta cenderung jenuh dalam proses belajar untuk memahami materi, dengan kondisi Pandemi Covid-19 saat ini mendorong bermunculannya metode pembelajaran daring yang inovatif salah satunya metode daring asynchronous dengan memanfaatkan platform Google Classroom, kondisi dalam pembelajaran daring ini tetap menuntut mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran agar hasil belajar pada akhir semester sesuai dengan indikator kelulusan capaian CPMK yang telah ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan penerapan pembelajaran daring Asynchrnous memiliki pengaruh terhadap tingkat pemenuhan CPMK statistika dengan menggunakan instrumen observasi selama proses pembelajaran berlangsung, tes hasil belajar pada saat UTS dan UAS, serta kuesioner online pada saat akhir semester. Sampel pada penelitian merupakan sampel populasi penuh seluruh mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan semester 3 sebanyak 28 mahasiswa. Teknik analisis data dilakukan secara inferensial menggunakan SPSS dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan model regresi Y=17,148 + 0,765x yang membuktikan adanya pengaruh pembelajaran daring Asynchronous (X) sebesar 25,2% terhadap tingkat pemenuhan CPMK statistika (Y) dengan persentase kelulusan mahasiswa pada matakuliah Statistika sebesar 78,6%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring asynchronous memiliki pengaruh terhadap tingkat pemenuhan CPMK Statistika mahasiswa.
Revealing the dominant metacognitive activities of high school students in solving central tendency and dispersion problems based on gender Henra, Kiki; Budayasa, I Ketut; Ismail
Journal on Mathematics Education Vol. 15 No. 4 (2024): Journal on Mathematics Education
Publisher : Universitas Sriwijaya in collaboration with Indonesian Mathematical Society (IndoMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jme.v15i4.pp1357-1382

Abstract

Research on the relationship between gender and metacognition in mathematical problem-solving has yielded inconsistent findings. Some studies suggest that gender influences metacognitive activities, while others report no significant differences. This study seeks to explore metacognitive activities during each stage of statistical problem-solving among two 12th-grade students with contrasting gender expressions: a feminine-expressing female and a masculine-expressing male. The instruments utilized in this research include the Bem Sex Role Inventory (BSRI) gender questionnaire, a mathematical ability test, a statistical problem-solving task, and an interview guide. Data collection was conducted in two phases: the BSRI questionnaire and mathematical ability test were used to classify participants, followed by problem-solving tasks and semi-structured interviews to capture their metacognitive processes. Employing a descriptive exploratory design with a qualitative approach, the study applied thematic analysis to organize and interpret data from task performance and interview transcripts. These findings were further synthesized into hierarchical diagrams to illustrate the dominance of metacognitive components at different problem-solving stages. Results indicate that the feminine-expressing female predominantly utilized metacognitive knowledge, specifically declarative knowledge, during the problem-understanding phase. In contrast, the masculine-expressing male demonstrated more reliance on metacognitive regulation, particularly in planning and monitoring, during the problem-implementation stage. These findings underscore the importance of developing inclusive curricula and differentiated teaching strategies to enhance metacognitive skills across diverse student populations.
PANGGUNG AJAIB ANGKA: PETUALANGAN MATEMATIKA DALAM TEATER PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IV SD 38 JANNA-JANNAYA Lestari, Indra Dwi; Nursyam, Aisyah; Henra, Kiki
JP2MS Vol 9 No 1 (2025): April
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jp2ms.9.1.36-43

Abstract

Hasil belajar matematika siswa sekolah dasar masih tergolong rendah, salah satunya disebabkan oleh pendekatan pembelajaran yang bersifat pasif dan kurang melibatkan siswa secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV di SD 38 Janna-Jannaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pra-eksperimental one group pretest-posttest. Sampel terdiri dari 16 siswa, dengan instrumen berupa soal pilihan ganda untuk pretest dan posttest. Data dianalisis menggunakan uji-t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan skor rata-rata dari 58,12 menjadi 85,18, serta peningkatan ketuntasan belajar dari 19% menjadi 87,5%. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), yang menunjukkan bahwa metode role playing berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa penerapan metode role playing tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berhitung, tetapi juga membangun kerja sama dan komunikasi antar siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini membuka peluang untuk studi lanjutan mengenai penerapan role playing pada materi matematika lainnya, pada jenjang pendidikan berbeda, atau dikombinasikan dengan media digital untuk mengoptimalkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran interaktif.
SELECTION OF VIDEO CONFERENCE APPLICATION FOR MATHEMATICS LEARNING USING INTUITIONISTIC FUZZY MAX-MIN AVERAGE COMPOSITION METHOD Henra, Kiki; Efuansyah, Efuansyah; Sulaiman, Raden
BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Vol 17 No 1 (2023): BAREKENG: Journal of Mathematics and Its Applications
Publisher : PATTIMURA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.757 KB) | DOI: 10.30598/barekengvol17iss1pp0305-0312

Abstract

In this article, the Intuitionistic Fuzzy Max-Min Average Composition method is used which aims to choose the right video conferencing application for learning mathematics. The results show that the learning process in Mathematical economics, Calculus, Statistics, and Geometry courses is more appropriate using the Microsoft Teams video conferencing application than Zoom and Google Meet.
MAGICAL NUMBER STAGE: MATHEMATICAL ADVENTURES IN ROLE-PLAYING LEARNING IN GRADE IV OF SD 38 JANNA-JANNAYA Lestari, Indra Dwi; Aisyah Nursyam; Kiki Henra
Jurnal Penalaran dan Riset Matematika Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Penalaran dan Riset Matematika
Publisher : Almeera Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62388/prisma.v4i2.561

Abstract

Mathematics learning achievement among elementary school students is still relatively low, one of the reasons being the predominantly passive teaching approach that minimizes direct student involvement. This study aims to examine the impact of using the role playing method as an instructional approach aimed at achieving the mathematical competence of fourth grade students at SD 38 Janna-Jannaya. This study used a quantitative method through a one group pretest-posttest pre-experimental design. There were 16 students participating in this study, with multiple-choice questions used for the pretest and posttest. The data were analyzed using a paired t-test. The results of data processing showed an increase in the average score from 58.12 to 85.18, accompanied by an increase in learning completeness from 19% to 87.5%. Statistical tests showed a value (Sig.) of 0.000 (< 0.05), which ultimately led to the conclusion that the role-playing method had a significant impact on students' mathematics learning achievement. These findings indicate that the use of the role-playing method not only strengthens conceptual understanding and calculation skills but also fosters collaboration and communication skills among students during the learning process. This study opens up opportunities for further research on the application of role playing in other mathematics topics, different levels of education, or in combination with digital media to optimize student engagement in more interactive learning.