Marlindawani, Jenny
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KEPUASAN MELALUI PENGUKURAN HARAPAN DAN PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT BUN KOSAMBI TANGERANG Azzahra, Fatihah Putri; Nababan, Donal; Syapitri, Heny; Marlindawani, Jenny; Tarigan, Frida Lina; Warouw, Sonny Priajaya
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.19274

Abstract

Kebutuhan masyarakat terus berkembang seperti kebutuhan akan pelayanan kesehatan, karena kesehatan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting dalam menunjang aktifitas. Perbedaan karakteristik tersebut akan berakibat pada persepsi yang berbeda pula terhadap penilaian pelayanan kesehatan, sehingga pada akhirnya memberikan tingkat kepuasan yang berbeda pula pada rumah sakit. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasioal. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit BUN Kosambi Tangerang pada Unit Layanan IGD. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang masuk ke dalam ruang unit IGD yang masih dalam keadaan sadar sehingga dapat berkomunikasi, sedangkan sampel ditentukan dengan menggunakan metode teknik Accidental Sampling. menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel penelitian sebanyak 80. Hasil penelitian ini menunjukkan Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang. Tidak ada hubungan antara umur dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang. Tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang. Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang. Tidak ada hubungan antara penghasilan dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang. Ada hubungan antara harapan pasien dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang.Ada hubungan antara persepsi pasien dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang.
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS LOTU KABUPATEN NIAS UTARA TAHUN 2023 Gea, Warisman; Nababan, Donal; Sinaga, Janno; Marlindawani, Jenny; Anita, Surya
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.20706

Abstract

Permasalahan stunting yang terjadi pada masa kanak-kanak berdampak pada kesakitan, kematian, gangguan pertumbuhan fisik, gangguan perkembangan mental, kognitif dan gangguan perkembangan motorik. Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya stunting, salah satunya adalah karena sanitasi lingkungan yang kurang baik. Sanitasi lingkungan merupakan status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah UPTD Puskesmas Lotu Kabupaten Nias Utara Tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah case control dengan perbandingan kasus dan kontrol yaitu 1:2. Populasi penelitian yaitu seluruh ibu anak balita dengan besar sampel sebanyak 54 orang dengan teknik consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dan Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan jamban (p= 0,004:OR=17,5;95%CI 1,908-160,519), kebiasaan cuci tangan (p=  0,016:OR=5,5;95%CI 1,503-20,133), ketersediaan tempat pembuangan sampah (p= <0,001:OR=16;95%CI 3,150-81,264) signifikan terhadap kejadian stunting pada balita. Ketersediaan air bersih tidak signifikan terhadap kejadian stunting. Variabel yang dominan berhubungan terhadap kejadian stunting pada balita berdasarkan analisis regresi logistik adalah variabel ketersediaan tempat pembuangan sampah (p= 0,020;OR=8,2;95%CI 1,399-42,768) artinya variabel ketersediaan tempat pembuangan sampah signifikan terhadap kejadian stunting pada balita. Ketersediaan tempat sampah yang tidak memenuhi syarat 8,2 kali kecenderungan balita berisiko mengalami stunting dibanding dengan ketersediaan tempat sampah yang yang memenuhi syarat. Sanitasi lingkungan yang buruk merupakan salah satu faktor terhadap kejadian stunting pada balita.
Hubungan kelelahan dengan kualitas hidup caregiver merawat anggota keluarga dengan skizofrenia Fadhila, Filza; Marlindawani, Jenny; Daulay, Wardiyah
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 6 (2025): Volume 19 Nomor 6
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i6.977

Abstract

Background: Schizophrenia is a chronic mental disorder that broadly affects not only the patients but also the caregivers who provide direct care. The high caregiving burden often leads to both physical and psychological fatigue, which negatively impacts the caregivers' quality of life. Purpose: To determine the relationship between fatigue and quality of life of caregivers caring for family members with schizophrenia. Method: A quantitative correlational study with a cross-sectional design was conducted. The sample consisted of 76 caregivers selected through purposive sampling. Data were collected using demographic questionnaires, the Maslach Burnout Inventory (MBI), and the Schizophrenia Caregiver Quality of Life (ScQoL) questionnaire. Data analysis was performed using Spearman’s rho test with a significance level of p < 0.05. Results: The majority of caregivers were female (52.6%) and aged between 50-59 years (47.4%). Most caregivers experienced mild fatigue (85.5%), yet more than half (55.3%) reported poor quality of life. Bivariate analysis revealed a significant relationship between fatigue and caregivers’ quality of life (p = 0.044), indicating that caregivers with severe fatigue tend to have poorer quality of life. Conclusion: The findings suggest that higher levels of fatigue among caregivers are associated with lower quality of life. Mental health nurses should pay attention not only to individuals with schizophrenia but also develop psychosocial interventions to help caregivers manage fatigue and improve their quality of life in caring for family members with schizophrenia.   Keywords: Caregiver; Fatigue; Quality of Life; Schizophrenia.   Pendahuluan: Skizofrenia merupakan gangguan mental kronis yang berdampak luas tidak hanya pada pasien, tetapi juga pada caregiver yang memberikan perawatan secara langsung. Beban perawatan yang tinggi sering menyebabkan kelelahan baik fisik dan psikologis yang berpengaruh terhadap penurunan kualitas hidup caregiver. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kelelahan dan kualitas hidup pengasuh yang merawat anggota keluarga dengan skizofrenia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korelasional dengan pendekatan studi cross sectional. Sampel terdiri dari 76 caregiver yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner data demografi, the Maslach Burnout Inventory (MBI) dan the Schizophrenia Caregiver Quality of Life questionnaire (S-CGQoL). Data dianalisis menggunakan uji Spearman’s rho dengan tingkat signifikansi (p-0.05). Hasil: Mayoritas caregiver adalah perempuan (52.6%) dengan rentang usia 50-59 tahun (47.4%). Sebagian besar caregiver mengalami kelelahan ringan (85.5%), namun lebih dari setengahnya (55.3%) melaporkan kualitas hidup yang buruk. Analisis bivariat menunjukkan, terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan dengan kualitas hidup caregiver (p = 0.044), di mana caregiver dengan kelelahan berat cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih buruk. Simpulan: Semakin tinggi tingkat kelelahan yang dirasakan oleh caregiver, maka kualitas hidupnya semakin buruk. Perawat kesehatan jiwa perlu memberikan perhatian, tidak hanya kepada orang dengan skizofrenia, tetapi juga dapat mengembangkan suatu intervensi psikososial yang dapat membantu caregiver mengatasi kelelahan dan meningkatkan kualitas hidup dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia.   Kata Kunci: Caregiver; Kelelahan; Kualitas Hidup; Skizofrenia.