Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Journal of Infrastructure and Civil Engineering

Pengaruh Penambahan Limbah Serat Baja Terhadap Nilai Karakteristik Beton Maqrub, Muhammad; Haniza, Sjelly
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v4i1.52

Abstract

Beton memiliki kuat tekan yang tinggi sebaliknya mempunyai nilai kuat lentur yang rendah, yakni 8-15% dari kuat tekan, untuk itu diperlukan bahan tambah yang dapat meningkatkan kuat lentur.[1]. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menambah kuat lentur tersebut dengan menambahkan serat baja kedalam campuran beton. Penelitian ini menggunakan limbah serat baja yang berasal dari sisa potongan pipa dari proses pekerjaan pengelasan industri railling. Fungsi utama serat adalah untuk menahan retak yang timbul akibat tarikan [2]. Tujuan penelitian ini selain untuk mengetahui nilai karakteristik beton yang ditambahkan pada campuran juga untuk memanfaatkan limbah yang ada di lapangan sehingga limbah tersebut memiliki nilai ekonomis. Job mix beton direncanakan mutu K-250 kg/cm2 dengan benda uji berbentuk kubus 15x15x15 cm dan penambahan serat baja dengan variasi 0,5%, 1,5% dan 2% dari berat agregat kasar. Perencanaan campuran dilakukan dengan metode SNI 03-2834-2000 dengan FAS 0,5. Hasil pengujian kuat tekan beton dengan benda uji kubus (15 x 15 x 15) cm dilakukan pada umur 14 dan 28 hari dan kuat lentur beton dengan benda uji balok (10 x 10 x 75) cm pada umur 28 hari. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur terhadap beton normal (0%) pada umur 28 hari diperoleh 401,20 kg/m2 dan 41,16 kg/cm2 untuk kuat lentur. Secara umum penambahan serat baja pada campuran beton akan menurunkan kuat tekan bila dibandingkan dengan hasil kuat tekan beton tanpa campuran serat baja. Sebaliknya nilai kuat lentur bertambah seiring dengan penambahan persentase serat baja.
Analisis Karakteristik Beton Self Compacting Concrete Terhadap Penambahan Superplasticizer Master Gelenium ACE 8595 Haniza, Sjelly; Jusi, Ulfa; Saputra, Angga
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 1 No. 01 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v1i01.9

Abstract

Beton Self Concrete Composite (SCC), memiliki sifat alir (flowable) sehingga dapat mengisi seluruh rongga beton tanpa melalui proses pemadatan dengan vibrator. Pemakaian beton SCC biasanya dilakukan pada struktur yang memiliki tulangan-tulangan yang rapat, dimana alat vibrator tidak dapat digunakan untuk menggetarkan dan mengeluarkan udara yang terjebak didalam beton. Untuk mengetahui sejauh mana perilaku karakteristik beton SCC menggunakan superplasticizer master glenium ACE 859 dengan variasi dosis 0%, 1,1%, 1,3%, dan 1,5% dari berat semen. Penelitian menggunakan mutu beton Fc’-60 MPa dan perencanaan menggunakan metode SNI 03-6468-2000. Hasil penelitian terhadap beton segar didapat bahwa penambahan superplasticizer pada campuran beton dapat dikategorikan sebagai beton Self Compacting Concrete (SCC), dimana slump tertinggi pada dosis SP 1,5% sebesar 700 mm. Kuat tekan maksimum diperoleh pada pemakaian dosis SP 1,5% sebesar 72,65 MPa. Nilai absorbsi umur 28 hari terjadi penurunan disetiap penambahan dosis SP, dimana untuk dosis SP 1,1% sebesar 0,76%, dosis SP 1,3% sebesar 0,66%, dan dosis SP 1,5% sebesar 0,60%. Hasil penelitian kuat tekan umur 28 hari membuktikan bahwa pemakaian superplasticizer master glenium ACE 8595 dapat meningkatkan mutu beton rencana dan mengurangi penyerapan (absorpsi).
Pengaruh Variasi Faktor Air Semen Terhadap Kuat Tekan dan Porositas Pada Beton Porous Puspita Sari, Neri; Haniza, Sjelly; Fajar, Ahlan
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i2.19

Abstract

Beton porous merupakan beton khusus yang memiliki porositas tinggi yang memungkinkan air hujan dan sumber air lainya mengalir sehinga mengurangi lipasan atau air mengenang di permukaan. Beton porous diaplikasikan pada bidang datar. Pengaruh pengurangan air 0 %, 5 % dan 10 % dari Faktor Air Semen (FAS) 0,31 pada beton porous dengan bahan tambah superplastisizer sikament LN dosis 0,6 % dari berat semen. Agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah (split) 10 - 20 mm. Pembuatan benda uji menggunakan silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan. Pengujian porositas menggunakan sampel balok ukuran alas 10 cm x 10 cm, tinggi 15 cm. Sebelum pengujian dilakukan perawatan 14 hari dan 28 hari didalam air. Peningkatan kuat tekan optimum terjadi pada variasi pengurangan FAS 5 % dengan kuat tekan 12,64 MPa. Sedangkan porositas optimum pada pengurangan FAS 10 % yaitu 12, 62 %.
Tinjauan Pengaruh Terhadap Kuat Tekan dan Berat Bata Ringan Dengan Menggunakan Katalis Hamidi, Ahmad; Haniza, Sjelly
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v3i2.41

Abstract

Penggunaan bata ringan sebagai salah satu material bangunan saat ini menjadi salah satu alternatif untuk mendapatkan bangunan yang lebih ringan dan dengan waktu pengerjaan yang lebih cepat. Bata ringan tersusun dari material pasir, semen, air dan foam dengan dimensi bervariasi di pasaran. Setidaknya ada dua dimensi penggunaan bata ringan di pasaran yaitu dengan ukuran penampang 20 cm x 60 cm x 10 cm dan 20 cm x 60 cm x 7,5 cm, dengan perbedaan ukuran penampang tersebut memberikan harga yang juga berbeda pada setiap bata ringan. Dengan menggunakan bahan tambah seperti katalis diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap berat maupun kuat tekan dari bata ringan. Salah sati bahan tambah yang digunkan adalah katalis. Katalis yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis yaitu katalis putih yang berasal dari Pangandaran dan katalis hitam dari Surabaya. Penggunaan variasi katalis putih umur 7 hari dan 28 hari yang efektif yaitu pada variasi 2% dengan kuat tekan 1,18 MPa dan 1,64 MPa sedangkan katalis hitam umur 7 dan 28 hari adalah pada variasi 1% dengan kuat tekan 1,03 MPa dan 1,45 MPa.
Pengaruh Penambahan Limbah Serat Baja Terhadap Nilai Karakteristik Beton Maqrub, Muhammad; Haniza, Sjelly
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v4i1.52

Abstract

Beton memiliki kuat tekan yang tinggi sebaliknya mempunyai nilai kuat lentur yang rendah, yakni 8-15% dari kuat tekan, untuk itu diperlukan bahan tambah yang dapat meningkatkan kuat lentur.[1]. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menambah kuat lentur tersebut dengan menambahkan serat baja kedalam campuran beton. Penelitian ini menggunakan limbah serat baja yang berasal dari sisa potongan pipa dari proses pekerjaan pengelasan industri railling. Fungsi utama serat adalah untuk menahan retak yang timbul akibat tarikan [2]. Tujuan penelitian ini selain untuk mengetahui nilai karakteristik beton yang ditambahkan pada campuran juga untuk memanfaatkan limbah yang ada di lapangan sehingga limbah tersebut memiliki nilai ekonomis. Job mix beton direncanakan mutu K-250 kg/cm2 dengan benda uji berbentuk kubus 15x15x15 cm dan penambahan serat baja dengan variasi 0,5%, 1,5% dan 2% dari berat agregat kasar. Perencanaan campuran dilakukan dengan metode SNI 03-2834-2000 dengan FAS 0,5. Hasil pengujian kuat tekan beton dengan benda uji kubus (15 x 15 x 15) cm dilakukan pada umur 14 dan 28 hari dan kuat lentur beton dengan benda uji balok (10 x 10 x 75) cm pada umur 28 hari. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur terhadap beton normal (0%) pada umur 28 hari diperoleh 401,20 kg/m2 dan 41,16 kg/cm2 untuk kuat lentur. Secara umum penambahan serat baja pada campuran beton akan menurunkan kuat tekan bila dibandingkan dengan hasil kuat tekan beton tanpa campuran serat baja. Sebaliknya nilai kuat lentur bertambah seiring dengan penambahan persentase serat baja.
Analisa Perbandingan Daya Dukung dan Penurunan Pondasi Tiang Pancang Berdasarkan Data Uji Lapangan dan Data Laboratorium Jusi, Ulfa; Haniza, Sjelly; Butar Butar, M. Bayu Putra
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i3.33

Abstract

Fondasi direncanakan agar dapat memikul struktur bangunan diatasnya, salah satu diantaranya adalah fondasi tiang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar daya dukung dan penurunan tiang tunggal pada fondasi tiang pancang dengan menggunakan data Cone Penetration Test (CPT), Standard Penetration Test (SPT) dan uji laboratorium dengan menggunakan metode Mayerhof dan perhitungan penurunan tiang tunggal pada fondasi menggunakan Metode Empiris (Vesic,1970) dan metode Semi Empiris (Vesic, 1977). Perhitungan daya dukung tiang pancang menghasilkan nilai daya dukung ultimit dari data Cone Penetration Test (CPT) sebesar 548,8898 kN, data Standard Penetration Test (SPT sebesar 1.008,0932 kN, dan data laboratorium sebesar 615,2834 kN. Hasil perhitungan penurunan tiang tunggal dengan metode empiris berdasarkan hasil data Cone Penetration Test (CPT) pada tiang pancang adalah 0,0108 m, hasil data Standard Penetration Test (SPT) adalah 0,245 dan hasil data uji laboratorium adalah 0,0184 m. Sedangkan hasil perhitungan penurunan tiang tunggal dengan metode semi empiris berdasarkan hasil data uji Cone Penetration Test (CPT) adalah 0,0389 m, hasil data uji Standard Penetration Test (SPT) adalah 0,0538 m serta hasil data uji laboratorium adalah 0,0162 m