Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DETEKSI DINI STRES DAN MANAJEMEN STRES LANSIA DENGAN TEKNIK RELAKSASI BENSON Azizah, Fajriyati Nur; Trisetiyaningsih, Yanita
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 6, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v6i3.3319

Abstract

AbstractStress can occur in the elderly. One of the efforts to reduce and to avoid stress in the elderly is  involving the elderly in positive activities such as physical exercises. Early stress detection  and stress management in the elderly with the Benson Technique are the way to prevent stress and to provide stress management skills using Benson's relaxation techniques. The activity was attended by 37 elderly people in February 2019 at the Faculty of Health, Univ. General Achmad Yani Yogyakarta. The target is the elderly who are members of the elderly gymnastics group Univ. General Achmad Yani Yogyakarta. Early detection results obtained 89.19% of the elderly without depression, 97.30% of the elderly without anxiety, and 97.3% of the elderly without stress. However, from the detection results there were 10.81% of the elderly suffered mild depression, 18.92% of the elderly suffered mild anxiety, and 2.70% of the elderly suffered mild stress. After being given stress management training with Benson's relaxation techniques, the elderly can practice it well and say more relax than before. Keywords: elderly, stress, relaxation Abstrak  Stress dapat terjadi pada lansia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stress pada lansia adalah dengan melibatkan lansia dalam kegiatan positif lansia seperti senam lansia. Deteksi dini stress dan managemen stress pada lansia dengan Tehnik Benson merupakan upaya untuk mendeteksi sedini mungkin kejadian stress pada lansia dan memberikan ketrampilan manajemen stress menggunakan teknik relaksasi Benson. Kegiatan diikuti oleh 37 lansia pada Bulan Februari 2019 di Fakultas Kesehatan Univ. Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Sasarannya adalah lansia yang tergabung dalam kelompok senam lansia Univ. Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Hasil deteksi dini didapatkan 89,19% lansia tidak mengalami depresi, 97,30% lansia tidak mengalami kecemasan, dan 97,3% lansia tidak mengalami stress. Namun dari hasil deteksi tersebut terdapat 10,81% lansia mengalami depresi ringan, 18,92% lansia mengalami kecemasan ringan, dan 2,70% lansia mengalami stress ringan. Setelah diberikan latihan manajemen stress dengan teknik relaksasi Benson, lansia dapat mempraktikkannya kembali dengan baik dan mengatakan lebih rileks. Kata Kunci: lansia, stress, relaksasi
Implementasi Terapi Relaksasi pada Kenyamanan dan Burnout Ibu dengan Anak Pra-Sekolah di TK Gunung Jati: Relaksasi: Burnout Ibu Pada Anak Prasekolah Hidayati, Rizqi Wahyu; Sari, Ike Wuri Winahyu; Rukmi, Dwi Kartika; Azizah, Fajriyati Nur
Amare Vol. 2 No. 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52075/ja.v2i1.165

Abstract

Burnout merupakan gangguan psikologis yang diakibatkan karena kelelahan baik fisik maupun psikologis. Salah satu penyebab dari burnout yaitu kebijakan pemerintah di kala pandemi Covid-19 tentang pembelajaran dengan menggunakan blended learning. Kegiatan ini mengkombinasikan antara pertemuan terbatas dan metode online. Hal ini tentu merupakan hal baru untuk ibu karena ia secara mendadak beralih fungsi menjadi pendamping belajar siswa di rumah. Burnout yang terjadi pada ibu ini diakibatkan karena adanya peran ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga, ibu pekerja, dan juga sebagai pendamping belajar anak. Oleh karena ini diberikan terapi relaksasi untuk meningkatkan kenyamanan dan menurunkan burnout pada ibu. Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa terapi rileksasi tersebut dapat menurunkan secara efektif rasa ketidaknyamanan ibu dengan p: 0,00 (p <0,05), tetapi tidak signifikan menurunkan burnout ibu dengan nilai p: 0, 795 (p <0,05). Terpai relaksasi sebaiknya diterapkan 2 kali sehari untuk menurunkan burnout pada ibu. Namun, apabila untuk kenyamanan, terapi ini efektif dilakukan sekali ketika rasa ketidaknyamanan tersebut muncul.
Family support as one of the factors that affect the psychological well-being of climacteric women Trisetiyaningsih, Yanita; Azizah, Fajriyati Nur; Utami, Khristina Diaz
Infomasi dan Promosi Kesehatan Vol 1 No 2 (2022): Informasi dan Promosi Kesehatan
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.824 KB) | DOI: 10.58439/ipk.v1i2.18

Abstract

The climacteric period is a transition period from reproductive to unproductive, where at this time women will experience a decrease in the hormone estrogen. A decrease in the hormone estrogen will cause accompanying symptoms and changes in women. Some of the symptoms and changes that occur during this climacteric period will affect the psychological well-being and quality of life of women. One of the factors that can affect psychological well being is the existence of social support, especially support from the closest people, namely family. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and psychological well being. This research is a descriptive correlational study with a cross sectional design. This research was conducted in Gamping Kidul Village Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta with a sample of 76 climacteric women aged 45-60 years. Methods of data collection using a questionnaire. The data that has been collected is then recapitulated and analyzed using SPSS. The results showed that there was a relationship between family support and psychological well being of climacteric women.
Edukasi Home Pharmacy Care terhadap Kepatuhan dan Kontrol Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Melitus Padmasari, Siwi; Azizah, Fajriyati Nur; Larasati, Niken
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 8 No 2 (2021): J Sains Farm Klin 8(2), Agustus 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.8.2.182-189.2021

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus (DM) termasuk penyakit yang bersifat kronis akibat terjadinya peningkatan kadar glukosa darah. Kepatuhan minum obat merupakan faktor penting dalam mengontrol kadar glukosa darah. Salah satu intevensi yang dapat dilakukan oleh apoteker secara komprehensif untuk pasien dengan penyakit kronis adalah edukasi apoteker melalui home pharmacy care (HPC). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi apoteker melalui HPC pada pasien DM dalam meningkatkan kepatuhan dan kontrol glukosa darah puasa (GDP). Penelitian ini menggunakan rancangan quasi-experimental pretest-posttest with control group design yang dilakukan pada bulan Agustus-November 2020. Subyek uji dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang mengikuti program Prolanis di Puskesmas Mlati II Sleman, Yogyakarta. Total subyek uji dalam penelitian ini sebanyak 60 pasien dari 65 pasien yang terbagi menjadi kelompok kontrol (30 pasien) dan intervensi (30 pasien) yang dipilih dengan metode simple random sampling. Pengukuran tingkat kepatuhan dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner ProMAS dan glucose test untuk mengukur kadar GDP. Data dianalisis menggunakan uji Chi square untuk meniliai perbedaan karakteristik pasien, uji Wilcoxon untuk membandingkan data pretest dan posttest pada masing-masing kelompok dan uji Mann Whitney untuk membandingkan tingkat kepatuhan dan ketercapaian GDP pada kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi melalui HPC dapat meningkatkan kepatuhan p=0,002 (p<0,05) dan kontrol GDP dengan rata-rata penurunan kadar GDP kelompok intervensi adalah 53,67±24,31 mg/dL dan p=0,021 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian edukasi melalui HPC dapat meningkatkan kepatuhan dan ketercapaian kadar glukosa darah puasa
Peningkatan Psychological Well-being Wanita Menopause Melalui Edukasi dan Latihan Self-Acceptance Yanita Trisetiyaningsih; Azizah, Fajriyati Nur; Hutasoit, Masta
JOURNAL OF PHILANTHROPY: The Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Philanthropy, January 2025
Publisher : Samodra Ilmu: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The changes experienced during menopause will cause changes in psychological well-being. Based on the results of research conducted by service providers in 2022 on 78 menopausal women, it was found that 73.3% of menopausal women had psychological well-being in the sufficient category, and 9.2% in the poor category. One component of psychological well-being that can be improved in order to improve psychological well-being is related to self-acceptance. Providing education is one way to improve Psychological Well Being and increase self-acceptance for menopausal women. This service activity will be carried out at the Gamping Kidul Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta Elderly Posyandu. This activity begins with the preparation stage, coordinating and preparing facilities and infrastructure, the implementation stage begins with a pretest, health checks (blood pressure and GDS), and providing education. Health screening and examination activities will be carried out on August 4 and September 1 2023 for climacteric women. The results of the health examination showed that almost 50% of climacteric women had hypertension, and 20% had GDS results that were more than normal. The results of the psychological well-being assessment of climacteric women were carried out on August 4 and September 1 2023. The results showed that the minimum score was 57, the maximum score was 83, and the average score was 69.5.
Peningkatan Psychological Well-being Wanita Menopause Melalui Edukasi dan Latihan Self-Acceptance Yanita Trisetiyaningsih; Azizah, Fajriyati Nur; Hutasoit, Masta
JOURNAL OF PHILANTHROPY: The Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Philanthropy, January 2025
Publisher : Samodra Ilmu: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58353/jop.v3i1.224

Abstract

The changes experienced during menopause will cause changes in psychological well-being. Based on the results of research conducted by service providers in 2022 on 78 menopausal women, it was found that 73.3% of menopausal women had psychological well-being in the sufficient category, and 9.2% in the poor category. One component of psychological well-being that can be improved in order to improve psychological well-being is related to self-acceptance. Providing education is one way to improve Psychological Well Being and increase self-acceptance for menopausal women. This service activity will be carried out at the Gamping Kidul Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta Elderly Posyandu. This activity begins with the preparation stage, coordinating and preparing facilities and infrastructure, the implementation stage begins with a pretest, health checks (blood pressure and GDS), and providing education. Health screening and examination activities will be carried out on August 4 and September 1 2023 for climacteric women. The results of the health examination showed that almost 50% of climacteric women had hypertension, and 20% had GDS results that were more than normal. The results of the psychological well-being assessment of climacteric women were carried out on August 4 and September 1 2023. The results showed that the minimum score was 57, the maximum score was 83, and the average score was 69.5.
Edukasi Media Animasi Kesehatan Reproduksi dan Penyakit Menular Seksual di Posyandu Remaja Puskesmas Kalasan Utami, Khristina Dias; Azizah, Fajriyati Nur; Nurhayati, Siti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 4 (2025): Juni
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i4.2379

Abstract

Remaja disebut sebagai masa peralihan dari anak-anak ke masa Periode dari awal pubertas hingga tercapainya kematangan, biasanya dimulai dari usia 14 tahun pada pria dan 12 tahun pada wanita. Menurut World Health Organization (WHO), batas usia remaja dalam hal ini adalah 10 tahun sampai 19 tahun . Usia remaja ini dimulai sejak saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir saat mencapai usia dewasa secara hukum. Remaja cenderung menghadapi banyak masalah kesehatan dan sosial. Misalnya, memulai aktivitas seksual saat mereka tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan perlindungan yang cukup sehingga meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi yang tidak aman, dan infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS. Penyakit menular seksual menurut Centers for Disease Control (CDC) tahun 2022 sedang marak terjadi di berbagai negara didunia, adalah sifilis (termasuk sifilis kongenital), klamidia, gonore, chancroid, dan HIV (Human immunodeficiency virus). Berdasarkan data CDC diketahui hampir setengah dari 26 juta infeksi menular seksual yang terjadi di Amerika pada tahun 2018 berasal dari remaja dengan rentang usia 15-24 tahun (CDC, 2019). Selain itu, diketahui sebanyak 75%- 85% dari infeksi menular seksual (IMS) di dunia terjadi di negara berkembang.. Rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi akan mempengaruhi sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi remaja. Edukasi kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual dengan menggunakan media animasi yang dilakaukan pada hari Rabu 16 Oktober 2024, di SMP N 3 Kalasan berjalan dengan lancar. Karakteristik remaja di kelas VIII A SMP N 3 Kalasan sebagian besar siswa berjenis kelamin perempuan sebanyak 18 (58,1%0 dan berusia 14 tahun (48,3%), memiliki tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual sebelum diberikan media animasi dalam kategori cukup yaitu sebanyak 21 remaja (67,7%), dan setelah diberikan edukasi menggunaan media animasi terkait kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual tingkat pengetahuan remaja dalam kategori baik sebanyak 26 remaja (83,8%).
EDUKASI DAN KREATIVITAS KARYA TANGAN SEBAGAI UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN MENTAL REMAJA PUTRI Chayati, Nur; Azizah, Fajriyati Nur; Wardaningsih, Shanti; Syahputri, Syakhira Istighfarin; Pangestika, Nindya Dwi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.28887

Abstract

Abstrak: Kegiatan Nasyiatul ‘Aisyiah (NA) yang lama vakum menjadi keprihatinan bagi Pimpinan Ranting ‘Aisyiah (PRA) Tamantirto Utara, sehingga dirancang kegiatan untuk mengumpulkan semua pengurus bertema kesehatan mental. Tujuan kegiatan untuk memberikan pemahaman yang benar akan kesehatan mental, serta meningkatkan keterampilan dalam merangkai bucket. Lokasi kegiatan di TK ABA Godegan Tamantirto Utara. Kegiatan dilakukan dalam dua sesi, sesi pertama melakukan talkshow tentang permasalahan kesehatan mental pada remaja. Sesi kedua yaitu melakukan demonstrasi dan praktek pembuatan karya tangan bucket. Evaluasi dilakukan melalui pemberian instrument SRQ-20 untuk screening kesehatan mental, serta lembar observasi keaktifan membuat bucket. Kegiatan dihadiri 36 peserta Hasil kegiatan untuk screening risiko gangguan mental diperoleh 50% partisipan tidak ada indikasi mengalami gangguan mental dan 50% terindikasi adanya gangguan mental. Semua peserta aktif membuat satu bucket sebagai hasil karyanya. Perlu assessment lebih lanjut untuk memastikan risiko gangguan mental tersebut, serta tindakan preventif dan kuratif terhadap kelompok yang beresiko.Abstract: The Nasyiatul 'Aisyiah (NA) activities, which had been on hiatus for a long time, had become isolating for the North Tamantirto 'Aisyiah (PRA) Branch Leaders, so an activity was designed to gather all administrators on the theme of mental health. The aim of the activity is to provide right understanding of mental health, as well as improve skills in assembling buckets. Location of activities at ABA Godegan Kindergarten Tamantirto Utara. The activity was carried out in two sessions, the first session held a talk show about mental health problems in adolescents. The second session was intensive and practical work on making handmade buckets. Evaluation was carried out by administering the SRQ-20 instrument for mental health screening, as well as observation sheets for bucket making activities. The activity was attended by 36 participants. The results of the activity for screening the risk of mental disorders showed that 50% of the participants had no indication of having a mental disorder and 50% indicated that they had a mental disorder. All participants were active in made one bucket. Further studies need to be carried out to ascertain the risk of mental disorders, as well as preventive and curative measures for the groups affected.
Hubungan Konsep Diri dan Perilaku Bullying di Kalangan Remaja SMP Negeri 3 Gamping, Sleman, Yogyakarta Azizah, Fajriyati Nur; Azizah, Iqlima Nurul
Jurnal Indonesia Sehat Vol. 4 No. 2 (2025): JURINSE: Agustus 2025
Publisher : SAMODRA ILMU: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58353/jurinse.v4i2.310

Abstract

Background: Adolescence is prone to mental health problems and aggressive behavior. Adolescent self-concept is very important because it can affect bullying behavior. Adolescent self-concept, both positive and negative, affects bullying behavior. Purpose: This study aims at determining the relationship between self-concept and bullying on SMPN 3 students in Gamping, Sleman, Yogyakarta. Method: This study used a non-experimental quantitative design with a crosssectional approach. The data were collected at SMP Negeri 3 Gamping, Sleman, Yogyakarta with a population of 346 students in grades VI, VII, and VIII. The sample consisted of 60 respondents who were selected using a stratified random sampling approach. The data collection was conducted by using questionnaires, and the statistical analysis used Mann-Whitney test. Result: The adolescent self-concept of SMP N 3 students in Gamping, Sleman, Yogyakarta demonstrates negative self-concept of 66 (68.8%). Meanwhile, the majority of adolescents at SMPN 3 Gamping, Sleman, Yogyakarta tend to have a moderate level of bullying behavior, with a percentage of 90.6%. Conclusion: In the statistical analysis, there is a significant relationship between self-concept and bullying behavior in adolescents at SMP Negeri 3 Gamping, Sleman, Yogyakarta with a p- value of 0.000 and. Its Z score is -4.506, indicating that the relationship between the two variables is negative.