Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

TERAPI BERMAIN MENDONGENG DAPAT MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI Kiyat W, Aji; Ani Y, Falasifah; Dias Utami, Khristina
Media Ilmu Kesehatan Vol 3 No 1: MIK April 2014
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v3i1.27

Abstract

Background: Child is a unique individual and can also be sick with a greater risk so they need a hospitalization for diagnosing and treating the disease. Hospitalization can trigger anxiety. Reaction to anxiety can be shown by, among others: crying, being afraid, being agressive, curiosity, control-lost, confusion, refusing to eat, and refusing invasive treatment. Implementation of care for children can not be separated with the play therapy as an attempt to decrease anxiety, enhance cooperative behaviour, and stimulate the growth and development of children during their hospitalization. One of the recommended intervention is storytelling play therapy. Objective: Determine the influence of storytelling play therapy on the level of anxiety in pre-school children due to hospitalization at cempaka ward RAA Soewondo Pati Hospital. Methods: This study is quassy- experimental research design with a “one- group- before- after” (pretestposttest design) without control group. Total sampel in this study were 19 pre-school children using total sampling technique. Data collection was performed before and after the treatment using the instrument to know the level of anxiety that knew as HARS-A and statistic test which used is Wilcoxon signed rank test (α= 0,05). Result: The result of statistic analysis using Wilcoxon signed rank test shows significant p-value=0,000 (α= 0,05). It means storytelling play therapy has an influence on the level of anxiety in pre-school children due to hospitalization at Cempaka ward RAA Soewondo Pati Hospital. Conclusion: Storytelling play therapy has an effect to decrease the level of anxiety in pre-school children. Keywords: Play Therapy, Anxiety, Pre-school age, Hospitalization.
PENGARUH TERAPI HYPNOFIVESIC TERHADAP DEPRESI, CEMAS, DAN STRES MAHASISWA DALAM MENJALANI PROSES BELAJAR MENGAJAR DARING SELAMA PANDEMI COVID-19 Rizqi Wahyu Hidayati; Latifah Susilowati; Khristina Dias Utami
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36053/mesencephalon.v7i1.253

Abstract

Proses belajar mengajar secara daring (dalam jaringan) atau online memilikikekurangan yaitu beberapa orang merasa tidak nyaman, adanya kemungkinan muncul perilaku frustasi, kecemasan dan kebingungan. Oleh karena itu penting untuk menurunkan gejala kecemasan, stres, dan depesi agar mahasiswa dapat mengikuti proses pembelajaran daring dengan baik. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan manajemen relaksasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh hypnofivesic terhadap cemas, stres, dan depresi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasy experimental pre post test. Penelitian dilakukan 3 sesi dengan masing-masing sesi dilaksanakan 15 menit. Responden yang digunakan berjumlah 34 orang, kriteria inklusi antara lain: usia 19 – 40 tahun; memiliki telepon seluler dengan fitur video; memiliki media social atau komunikasi untuk mengirimkan video. Sedangkan kriteria eksklusi yaitu memiliki gangguan mental lain, sedang melakukan skripsi, menjalani Ners. Penelitian ini ingin mengetahui nilai stres, cemas, dan depresi, sehingga kuesioner menggunakan DASS 21. DASS 21 tersebut memiliki 21 item. Hasil penelitian yaitu mayoritas responden adalah perempuan (94,1%). Terapi ini efektif untuk menurunkan stress (p = 0,00), cemas (0,006), dan depresi (p 0,002) pada mahasiswa. Oleh karena itu, terapi ini efektif untuk menurunkan stress, cemas, dan depresi pada mahasiswa dengan pembelajaran online. Sehingga terapi ini dapat diimplementasikan oleh mahasiswa secara mandiri untuk mengurangi stress, cemas, dan depresi.
PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANGTUA SISWA SDN KREBET TENTANG PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK Dwi Susanti; Khristina Dias Utami; Dwi Yati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Increased cases of sexual violence evidance of a lack of children’s knowledge about sex education. Sex education must be given by parents to their children early on, with the aim that children do not misunderstand about sex. The Aim: Is to provide parents with knowledge aboaut sex education in children. The expectation of this activity is the parents of Krebet Elementery School have good knowledgw so that they can properly carry out sex education to their children. Method: The implementation of this activity was carried out in three stage, preparation, implementation and eavluation. The praparation phase includes the preparation of permits, collecting preliminary data by giving a pre-test to parents aboaut sex education for children. The stage of implementation of this activity is to conduct health education about sex education for children. The evaluation stage is to conduct a post-test related to sex education knowledge and make a report on community service activities. Result: The level of knowledge of parents of student before health education was mostly in the sufficient category that is 60%. After health education, an increase in the level of parents knowledge about sex education in the good category. Conclusion: There is an increase in parents’ knowledge about sex education in children after being given health education. Keyword: sex education, children, parents
PENGARUH VIDEO ANIMASI TENTANG PENCEGAHAN ANEMIA DENGAN PERUBAHAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DI SMP N.1 KALASAN YOGYAKARTA Masta Hutasoit; Yanita Trisetiyaningsih; Khristina Dias Utami
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/mr.v17i4.634

Abstract

Latar belakang: Anemia seringkali dialami oleh remaja putri terutama yang sudah mengalami menstruasi. Anemia pada remaja terjadi karena kekurangan kurang nutrisi terutama zat besi dan asam folat. Kurangnya asupan tersebut karena rendahnya pengetahuan atau persepsi yang salah tentang diet tanpa memperhitungkan kebutuhan tubuh akan zat makro dan zat mikro. Dikatakan seseorang mengalami anemia apabila kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari yang seharusnya.  Remaja putri adalah kelompok yang rentan mengalami anemia karena beberapa faktor diantaranya kekurangan gizi, menstruasi, status sosial ekonomi dan pengetahuan remaja. Banyak remaja putri melakukan diet agar tubuh tetap kurus atau langsing, tetapi tidak memperhitungkan kebutuhan tubuh akan zat gizi makro atau mikro. Dampak anemia pada remaja  bisa mengalami penurunan prestasi belajar dan mudah terserang penyakit. Media pendidikan kesehatan dengan video animasi dapat memiliki kelebihan dibandingkan media lain karena lebih menarik karena berbentuk audiovisual, gambar yang ditampilkan lebih menarik dan lebih mudah diterima dan dipahami oleh remaja. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh media edukasi animasi terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang anemia. Metode : Metode yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi- experiment) nonrandomized pretest-posttest one group design. Sampel pada penelitian ini sebanyak 57 responden yang diambil secara purposive sampling. Responden diberi edukasi tentang anemia dengan media video animasi dimana sebelum dan sesudah intervensi diberikan pre tes dan pos tes.  Uji analisis bivariate dengan menggunakan uji wilcoxon untuk mengetahui perbedaan mean pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Ada pengaruh pemberian edukasi dengan media animasi terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang anemia di SMP Negeri 1 Kalasan, ditunjukkan dengan nilai signifikansi nilai p sebesar 0,000, yang berarti nilai p <0,05.  Kesimpulan: media video animasi berpengaruh meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pencegahan dan penanganan anemia.
Tingkat adiksi game online pada remaja di SMAN 1 Kasihan Bantul M. Rizki Farhan; Khristina Dias Utami; Retno Sumiyarini
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 12 No 1 (2023): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v12i1.826

Abstract

Background: Internet users have reached 4.5 billion worldwide. This number indicates that 60% or more than half of the earth’s population has been using the Internet. Objective: To identify the level of online game addiction among teenagers at SMAN 1 Kasihan Bantul. Methods: Used a descriptive quantitative research design of a cross-sectional approach. The population of this research was teenagers in the X class in a total of 286 recruited through stratified random sampling technique which was resulting in 100 samples. Results: From the research result, it was evident that most of the addiction levels among the teenagers at SMAN 1 Kasihan fell into the light category (<55%) in a total of 76 respondents (76%). Conclusion: It was shown that the teenagers at SMAN 1 Kasihan Bantul experience a light online game addiction.
Edukasi Jajanan Sehat Pada Anak Dengan Menggunakan Media Animasi di SDN Banguntapan Khristina Dias Utami; Ferianto; Fitri Hastari; Aulia Devi Septiyani; Retno Sumiyarini
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 5 No 2 (2023): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v5i2.955

Abstract

Saat ini, perilaku anak mengkonsumsi jajanan tidak sehat semakin meningkat. Hal ini disebabkan akses yang mudah dan ketersediaan jajanan tidak sehat yang melimpah. Jajanan tidak sehat adalah jajanan yang banyak dijual di pinggir jalan dengan pengemasan yang kurang higienis maupun dibuat dengan bahan-bahan dasar yang kurang aman bagi tubuh. Jika dikonsumsi dengan frekuensi yang tinggi, hal ini akan berdampak serius terhadap kesehatan anak dalam jangka waktu yang panjang. Untuk mencegah anak mengkonsumsi jajanan tidak sehat, diperlukan edukasi untuk meingkatkan pengetahuan mengenai cara memilih jajanan sehat. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang jajanan sehat, sehingga perilaku anak mengkonsumsi jajanan tidak sehat dapat berkurang. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan edukasi melalui video animasi yang berisi perbedaan karakteristik jajanan sehat dan tidak sehat. Sejumlah 65 siswa SD kelas 1 hingga kelas 6 mengikuti kegiatan edukasi ini. Dari kegiatan edukasi dengan media animasi, didapatkan hasil yakni terjadi peningkatan pengetahuan mengenai jajanan sehat. Sebelum diberikan edukasi terdapat 42 anak (64,6%) memiliki pengetahuan yang baik dan setelah diberikan edukasi persentase anak dengan pengetahuan meningkat menjadi 49 anak (75,4%). Dengan demikian, dapat disimpulkan kegiatan edukasi dengan media animasi ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang jajanan sehat.
Pengaruh Media Animasi Terhadap Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Anak di SDN Banguntapan Aulia Devi Septiyani; Khristina Dias Utami; Retno Sumiyarini
Jurnal Indonesia Sehat Vol. 2 No. 3 (2023): JURINSE, Desember 2023
Publisher : SAMODRA ILMU: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: In 2018, the category of children aged 10 years or above in Indonesia had a prevalence of hand washing with soap of 49.80%. Meanwhile, in the Special Region of Yogyakarta,  it reached 52.3%, and the Bantul regency had a percentage of 46.2%. Hand washing with soap is an essential basic technique to prevent the spreading of infectious diseases. School-age children are targeted in this education because they are vulnerable to infectious diseases. Education using animated media is carried out as an effort to prevent disease and form clean and healthy lifestyle habits in children at the same time. Objective: This research aims to find out the effect of animated media on the practice of hand washing with soap in children at SDN (Public Elementary School) Banguntapan. Methodology: This quantitative research employed a pre-experimental design using the One Group Pre-Test- Post-Test approach. The sample in this research were the students of grades 1-6 totaling 65 students selected using a stratified random sampling technique. The practice of hand washing with soap was measured using an observation sheet filled out by the researcher and research assistant before and after the education using animated media. Results: The results show a difference between pretest and posttest. The pretest results show that a small number of the respondents before given the animated media were included in the unskilled category as many as 25 respondents (38.5%).  After being given the animated media, there are as many as 65 respondents (100%) who are in the skilled category with the practice of washing hands with soap. The data analysis used the McNemar test showing the result of p 0.000 (p <0.05). Conclusion: There is an effect on the practice of hand washing with soap in children before and after the education using animated media is given.
Edukasi Mengenai Penggunaan Saffron Dalam Menurunkan Kecemasan Sebagai Dampak Penggunaan Media Sosial di Siswa SMUN 3 Bantul sumiyarini, retno; Dias Utami, Khristina; Kusumaningtyas , Kartikadyota
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 6 No 1 (2024): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v6i1.1259

Abstract

Anxiety is the most significant mental problem among adolescents. Several factors trigger the onset of anxiety, including academic aspects, problems with family relationships, characteristics of relation with peers, and the utilization of the internet, especially social media. Some adolescent behaviour occur due to the addiction to playing social media, such as sleep disturbances and sedentary behaviour, which eventually lead to anxiety problems in adolescents. This community service aims to provide adolescents with information about the benefits of saffron to reduce anxiety. The method used in this community service is health education using video media. Fifty-three students of SMUN 3 Bantul participated in this community service, and the result was that the mean knowledge of students regarding the benefits of saffron in reducing anxiety increased significantly (p-value = 0.000). In general, students' knowledge about the benefits of saffron in reducing anxiety increased.
KUNJUNGAN ANTENATAL CARE BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING Hutasoit, Masta; Utami, Khristina Dias; Afriyliani, Nur Fitri
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 11 No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.871 KB) | DOI: 10.55426/jksi.v11i1.13

Abstract

Latar Belakang: Balita pendek atau stunting masih menjadi perhatian yang serius khususnya pada perawatan anak. Anak stunting bisa menyebabkan mudahnya terkena infeksi akibat ketahanan tubuh yang rendah serta gangguan konsentrasi belajar dan rendahnya prestasi akademik. Di Indonesia angka balita stunting diperkirakan satu dari tiga anak balita jumnlahnya sekitar 8,9 juta anak atau setara 30,2% pada tahun 2018. Stunting atau pendek terjadi akibat kurang gizi kronis yang sudah berlangsung lama. Kejadian stunting diyakini terjadi karena kondisi kekurangan gizi dalam rentang waktu yang lama dimulai sejak anak dalam kandungan sampai anak usia 2 tahun (1000 hari pertama kehidupan). Terbatasnya akses antenatal care atau kurangnya kunjungan saat hamil dan kurangnya pengetahuan ibu menjadi factor penyabab stunting.Tujuan penelitian: untuk mengidentifikasi hubungan antara kunjungan antenatal care dalam memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan dengan kejadian stunting di Kabupaten Kulon Progo.Metode: Design penelitian dengan menggunakan cross sectional, data anak balita stunting diperoleh dari Puskesmas selanjutnya dilakukan home visit untuk dilakukan pengukuran antropometri, dan orangtua responden diminta untuk mengisis kuesioner tentang kunjungan Ante Natal Care. Responden pada penelitian ini sebanyak 100 anak balita usia 2-5 tahun yang mengalami stunting.Hasil: Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kunjungan antenatal care dengan kejadian stunting diketahui dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Dengan keeratan hubungan sedang ditandai dengan nilai koefisien korelasi sebesar (r)=0,389.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara frekuensi kunjungan antenatal care dengan kejadian stunting di Kabupaten Kulon Progo.Saran: bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat meneliti fator-faktor lain selain factor kunjungan pada balita stunting.
RESIKO FAKTOR KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Utami, Khristina Dias; Huriyati, Emy
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 11 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.337 KB) | DOI: 10.55426/jksi.v11i2.116

Abstract

INTISARI Diseluruh dunia, 11% perempuan berusia 15-19 tahun melahirkan anak. Ibu-ibu yang melahirkan pada usia < 19 tahun lebih besar memiliki bayi BBLR yang disesuaikan dengan sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan daerah tempat tinggal. Kehamilan usia dini di Yogyakarta sebanyak 1.078, dan dianggap sebagai salah satu faktor risiko bayi BBLR yaitu 422 kasus pada tahun 2015. Bayi berat badan lahir rendah menjadi penyebab pertama kematian bayi di Kabupaten Bantul yaitu sebanyak 30 kasus dari 105 kasus kematian bayi pada tahun 2016. Penelitian ini untuk Mengetahui hubungan kehamilan usia dini terhadap kejadian BBLR di Kabupaten Bantul. Rancangan penelitian ini adalah crosssectional study. Wilayah penelitian di Puskesmas Kabupaten Bantul yaitu: Puskesmas Bantul 2, Dlingo 1 dan II, Kasihan 1, Pandak, Pajangan, Pleret, Piyungan dan Sewon. Populasi adalah bayi lahir hidup di Kabupaten Bantul periode Januari 2016-Februari 2018. Pengambilan sampel dengan total sampel secara cluster kecamatan yang diambil secara ramdom sampling jumlah sampel 1355 responden. Analisis data meliputi: univariabel, bivariabel, dan multivariabel dengan uji statistik chi square dengan p=0.05 dan Confident Interval 95%. Logistik regresi digunakan untuk melihat kebermaknaan hubungan kehamilan usia dini dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah. Hasil analisis multivariabel menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kehamilan usia dini dengan kejadian BBLR setelah dikontrol variabel pendidikan ibu, diperoleh nilai OR 5,16 (CI 95% 2,10-12,68); dikontrol variabel anemia, diperoleh nilai OR 13,12 (CI 8,63-19,92); dan dikontrol variabel KEK, diperoleh nilai OR 10,22 (CI 6,81-15,36). Ada hubungan kehamilan usia dini dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah.