Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PREDIKTOR INTENSI PERILAKU SOCIAL DISTANCING: APLIKASI BERDASARKAN HEALTH BELIEF MODEL Saputra, Dinar; Syahniar, Dessy; Sabrina, Olivia Ayu; Hidayah, Kurnia Nurul; Maulana, Muhammad Iqbal; Wulandari, Devi
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 23, No 2: Agustus 2021
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26486/psikologi.v23i2.1384

Abstract

COVID-19 menyebar secara cepat ke berbagai belahan dunia dan menimbulkan korban yang tidak sedikit. Guna mencegah penyebarannya, dibutuhkan Perilaku Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi laju penularan COVID-19 atau yang dikenal dengan social distancing. Namun, perilaku masyarakat terhadap social distancing belum seragam. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui prediktor intensi perilaku social distancing berdasarkan teori Health Belief Model (HBM). 487 responden mengisi kuesioner untuk mengukur intensi social distancing dan prediktornya berdasarkan teori HBM. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi jamak. Hasil analisis menunjukkan bahwa teori HBM menjelaskan sebesar 36,2% dari varians intensi social distancing pada responden dengan prediktor yang signifikan adalah penghalang (barriers), manfaat (benefits) dan kerentanan (susceptibility). Hasil ini menunjukkan bahwa teori HBM dapat digunakan untuk memprediksikan intensi perilaku social distancing pada warga DKI Jakarta. 
SENSE OF COHERENCE MAHASISWA DI DKI JAKARTA Sofia Tri Putri; Saputra, Dinar; Nurwardana, johan Ramadhan; Wulandari, Devi; Maria, Madonna La; Lestari, Maya Gita
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 14 No 02 (2023)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v14i02.823

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Sense of Coherence (SOC) pada mahasiswa di DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah mixed method yang mencakup metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah studi deskriptif dengan instrumen pengukuran Sense Of Coherence (SOC) Scale-13 yang diadaptasi dari Antonovsky. Sementara itu, metode kualitatif yang digunakan adalah wawancara.  Responden penelitian merupakan 183 mahasiswa yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Hasil pada penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa 49 responden memiliki sense of coherence yang rendah (26.8%), 88 responden memiliki sense of coherence sedang (48.1%), dan 46 responden memiliki sense of coherence yang tinggi (25.1%). Hasil dari penelitian kualitatif menjelaskan adanya beberapa faktor yang memengaruhi sense of coherence, yaitu dukungan rekan kuliah dan pihak di lingkungan universitas, kemampuan menjalin dan menjaga relasi dengan rekan kuliah, serta fleksibilitas dalam menghadapi perubahan situasi perkuliahan.
Keterkaitan Antara Strategi Maladaptif Regulasi Emosi Kognitif Dengan Ide Bunuh Diri Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Saputra, Dinar; Sofia Tri Putri; Ratih Widiastuti; Nurun Nadya Hidayah
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 3 (2025): Agustus 2025. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i3.7571

Abstract

Mahasiswa psikologi sering menghadapi berbagai tantangan kompleks selama masa studi mereka, seperti tekanan akademik, tuntutan profesional, dan konflik pribadi. Ketidakmampuan dalam mengelola tantangan ini dapat memicu munculnya ide bunuh diri, yang berkisar dari keinginan pasif untuk mati hingga rencana bunuh diri yang lebih konkret. Dalam menghadapi tekanan tersebut, regulasi emosi kognitif (cognitive emotion regulation/CER) berperan sebagai mekanisme penting yang membantu individu mengelola emosinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara strategi maladaptif CER dengan ide bunuh diri pada mahasiswa jurusan psikologi. Terdapat 149 responden yang memenuhi kriteria penelitian. Mayoritas responden memiliki tingkat ide bunuh diri dan penerapan strategi maladaptif CER pada kategori sedang. Hasil uji korelasi Spearman’s Rho menunjukkan nilai rxy = 0.477, yang mengindikasikan hubungan positif dengan kekuatan sedang antara strategi maladaptif CER dan ide bunuh diri. Penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan yaitu semakin tinggi skor strategi maladaptif CER, semakin tinggi pula kemungkinan munculnya ide bunuh diri. Kata kunci: regulasi emosi kognitif, strategi maladaptif, ide bunuh diri, mahasiswa psikologi
PENERAPAN METODE SERVICE LEARNING DALAM PEMBEKALAN ORANG TUA TK SEJAHTERA BANDUNG UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN ANAK MENUJU SEKOLAH Widiastuti, Ratih; Deviana, Tina; Saputra, Dinar; Ghania, Aqila Irza
Jendela Akademika Vol. 3 No. 02 (2025): Jendela Akademika
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JendelaAkademika.302.02

Abstract

The transition from home to school is a crucial stage for early childhood, requiring independence skills, discipline, and the ability to follow instructions. Observations at Sejahtera Kindergarten in Bandung showed that the majority of children aged 3–6 still had difficulty following teacher directions and had not yet demonstrated independent behavior, largely influenced by habits at home. To address this, the community service team conducted a parenting seminar entitled "Providing Parents to Support Children's Independence: Preparing Children from Home to School." This activity used the Service Learning method with three stages: problem identification, activity preparation, and hybrid seminar implementation, involving 32 parents and 4 teachers. The material presented included morning routines that support independence, how to provide effective instructions, and strategies for training children to do activities independently. The results of the activity showed an increased understanding of parents regarding their role in shaping children's cognitive, social-emotional, and behavioral readiness. Active participant participation demonstrated that parent education-based interventions can be an effective strategy to facilitate children's transition to school. These findings emphasize the importance of consistent parental involvement at home as a key factor in children's successful adaptation to the school environment.
Mental Health Conditions and Quality of Life among Online Gambling College Students: A Descriptive Study Wulandari, Devi; Saputra, Dinar; Ardiansyah, Zaidan
Journal of Educational, Health and Community Psychology VOL 13 NO 4 DECEMBER 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v13i4.30206

Abstract

The phenomenon of online gambling is widespread among college students in Indonesia. However, little is known about its impact on their mental health and health-related quality of life. This study aimed to examine the mental health and quality of life of college students affected by online gambling. A cross-sectional survey was conducted with online questionnaires distributed to 118 students who had engaged in online gambling within the past 12 months. The Self-Report Questionnaire-20 (SRQ-20) and the 12-Item Short FormHealth Survey (SF-12) were used for assessment. Results showed that Mental ComponentSummary (MCS-12) scores were lower than Physical Component Summary (PCS-12)scores. Respondents reported issues such as sleep disturbances, difficulty enjoying daily activities, fatigue, decision-making struggles, lack of a sense of purpose, feelings of unhappiness and worthlessness, nervousness, and frequent worry. These findings suggest that online gambling may have a harmful effect on students' mental health and overall quality of life.
Analisis Konten mengenai Pengalaman Emosional Emerging Adults terkait Ghosting pada Hubungan Romantis Widiastuti, Ratih; Saputra, Dinar; Rizka, Cut Mellyza; Fitri Apriliana, Novita
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 16 No 2 (2025):
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/zjpfee48

Abstract

Ghosting, which is defined as the sudden termination of communication without explanation, has become increasingly common in romantic relationships in the digital era. This behavior is often seen as a tactic for ending relationships. The study assessed the participants' emotions during the ghosting event, their current emotional refletions, and the factors and effects associated with ghosting. A qualitative approach was used, employing inductive content analysis to examine the participants'narratives and understand their emotional experiences based on their roles. The study involved 78 participants aged 19 to 25 who had experienced either ghosting other or being ghosted. Respondents were categorized into two groups: ghosters (those who ghosted others), ghostee (those who were ghosted). The findings reveal that emotional experiences vary significantly depending on one's role. Both ghosters and ghostees generally expressed similiar emotions, such as sadness, anger, and calmness during the event. However, guilt and relief were more commonly reported among ghosters, depending on the reasons for their behavior. In contrast, ghostees predominantly expressed feelings of sadness and hurt. The impacts felt by ghostees included diminished self-worth, emotional loneliness, and a decreased willingness to enter new relationships. This study underscores the impotance of interdisiplinary approaches to understanding ghosting, aiming promote healthier, safer, and more sustainable romantic relationships in the digital era. 
PREDIKTOR INTENSI PERILAKU SOCIAL DISTANCING: APLIKASI BERDASARKAN HEALTH BELIEF MODEL Saputra, Dinar; Syahniar, Dessy; Sabrina, Olivia Ayu; Hidayah, Kurnia Nurul; Maulana, Muhammad Iqbal; Wulandari, Devi
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol. 23 No. 2: Agustus 2021
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26486/psikologi.v23i2.1384

Abstract

COVID-19 menyebar secara cepat ke berbagai belahan dunia dan menimbulkan korban yang tidak sedikit. Guna mencegah penyebarannya, dibutuhkan Perilaku Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi laju penularan COVID-19 atau yang dikenal dengan social distancing. Namun, perilaku masyarakat terhadap social distancing belum seragam. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui prediktor intensi perilaku social distancing berdasarkan teori Health Belief Model (HBM). 487 responden mengisi kuesioner untuk mengukur intensi social distancing dan prediktornya berdasarkan teori HBM. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi jamak. Hasil analisis menunjukkan bahwa teori HBM menjelaskan sebesar 36,2% dari varians intensi social distancing pada responden dengan prediktor yang signifikan adalah penghalang (barriers), manfaat (benefits) dan kerentanan (susceptibility). Hasil ini menunjukkan bahwa teori HBM dapat digunakan untuk memprediksikan intensi perilaku social distancing pada warga DKI Jakarta.Â