Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Biji Buah Pare (Momordica charantia L.) Sriwijayanti, Sriwijayanti; Situmeang, Boima; Yulianti, Nani; Susvira, Dian; Widiyanto, Holisha
Jurnal Beta Kimia Vol 4 No 1 (2024): Volume 4, Nomor 1: Mei 2024
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v4i1.15487

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat merangkat radikal bebas. Salah satu tanaman yang diduga dapat merangkat senyawa radikal bebas adalah biji buah pare (Momordica charantia L.). Masyarakat telah menggunakan pare sebagai makanan sehari-hari dan juga telah lama dipercaya sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah uji skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak metanol biji buah pare. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode maserasi. Uji skrining fitokimia dilakukan dengan menggunakan berbagai reagent kimia untuk analisis senyawa golongan alkaloid, fenoli, flavonoid, tannin, triterpenoid dan steroid. Uji Aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH. Hasil uji skrining fitokimia didapatkan bahwa ekstrak metanol biji buah pare positif mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, fenolik, triterpenoid, steroid dan tanin. Hasil uji aktivitas antioksidan didapatkan nilai IC50 sebesar 137,99 ppm yang termasuk dalam kategori sedang.
IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM FRAKSI METANOL DAUN BIDARA (Ziziphus mauritiana) Sriwijayanti, Sriwijayanti; Nasiro, Siti; Humesi, Lusi; Situmeang, Boima; Puspitasari, Puspitasari
Arfak Chem: Chemistry Education Journal Vol 6, No 2 (2023): Arfak Chem
Publisher : Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/accej.v6i2.525

Abstract

Tumbuhan Bidara (Ziziphus mauritiana) merupakan salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Bidara  tumbuh didaerah yang kering dengan curah hujan yang sangat rendah. Di Indonesia, tumbuhan bidara banyak ditemukan didaerah Banten, Jawa, Madura, Bali, Sawu, Rote, Timur leste, Alor, Makasar, Bima, dan Sumba. Pada penelitian sebelumnya, ekstrak daun bidara diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa bioaktif dan menguji aktivitas antioksidan pada fraksi metanol daun bidara. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Pemisahan dan pemurnian senyawa menggunakan metode kromatografi. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazin). Karakterisasi dan elusidasi struktur isolat yang mempunyai nilai % inhibisi tinggi dilakukan dengan menggunakan spektroskopi UV dan FTIR. Berdasarkan hasil uji aktivitas antioksidan fraksi 10 menghasilkan nilai % inhibisi yang tinggi yang dapat meredam radikal bebas. Hasil elusidasi struktur, senyawa yang diperoleh merupakan senyawa flavonoid.
Efektivitas Perendaman Larutan Nanas Queen Victoria sebagai Pereduksi Logam Fe pada Kerang Hijau (Perna viridis) Widiyanto, Holisha; Julianti, Julianti; Sriwijayanti, Sriwijayanti; Sari, Puspita; Situmeang, Boima; Susvira, Dian
Jurnal Beta Kimia Vol 4 No 2 (2024): Volume 4, Nomor 2: November 2024
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v4i2.18673

Abstract

Excessive Fe heavy metal contamination cause health problems for humans. One of the marine biota that is susceptible to heavy metal contamination is green mussels. Green mussels (Perna viridis) are a food that is very often consumed by humans. This Fe metal which derived with materials that are chelating agents such as citric acid, one of the fruits that contain citric acid is the Queen Victoria pineapple. The research aims to determine the effectiveness of soaking Queen Victoria pineapple solution in reduces Fe metal in green mussels. The pineapple solution immersion test was carried out with varying concentrations of 25, 50 and 75% with soaking times of 15, 30 and 45 minutes which were analyzed using inductively coupled plasma (ICP). The highest reduction results were at a concentration of 25% with a soaking time of 30 minutes, amounting to 60.58%.
The potential of methanol extract nanoemulsion from gletang flower (Tridax procumbens) as an antibacterial agent against pathogenic bacteria Sriwijayanti, Sriwijayanti; Pradana, Agrin Febrian; Fauji, Fajar Rizki; Farlina, Iin; Situmeang, Boima
Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 16 No. 3 (2024): J. Pendidik. Kim : December 2024
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkim.v16i3.65168

Abstract

Gletang plant is a weed that grows wild and is widely distributed in various places such as rice fields, plantations, and roadsides. Phytochemical screening of gletang flower extract using methanol revealed the presence of secondary metabolites such as alkaloids, flavonoids, steroids, phenols, terpenoids, and tannins. This study aims to formulate a nanoemulsion from the methanol extract of gletang flowers. The extraction was performed by maceration with methanol 96%. The nanoemulsion was characterized by testing its pH, % transmittance, stability, viscosity and particle size using a particle size analyzer. The antibacterial activity was tested against Staphylococcus aureus and Escherichia coliusing the Kirby-Bauer method. The results of pH characterization, % transmittance, stability and viscosity tests met the standards. The particle size analyzer showed that the particle size ranged between 300-1000 nm. The antibacterial activity tests indicated that all three formulations showed activity against the pathogenic bacteria E. coli, with formulation 3 showing the highest activity.