Abstrak. Lahan kering merupakan potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian di Indonesia. Lahan kering dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura, tanaman hortikultura tidak memerlukan air banyak. Budidaya kacang tanah perlu dilakukan karena potensi lahan kering yang luas. Pengolahan tanah diupayakan secara efektif dan efisien, karena mempengaruhi kualitas tanah, waktu kerja pengolahan tanah dan produksinya, sehingga potensi lahan kering yang luas bisa dimanfaatkan secara maksimal. Pengolahan tanah pada lahan kering merupakan kegiatan yang berat, karena memerlukan waktu, tenaga dan biaya besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lintasan traktor dan penggunaan bajak dengan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Penelitian telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Pidie dengan jenis tanah ultisol, ketinggian tempat 48 m dpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok/RAK (Random Block Design) pola faktorial, terdiri 2 faktor: 1. Lintasan (L) 3 taraf; L0 (tanpa lintasan), L1 (satu lintasan), L2 (tiga lintasan), 2. Penggunaan Bajak (B) 2 taraf; B0(tanpa bajak), B1 (menggunakan bajak). Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman berumur 25, 50 dan 75 HST, jumlah cabang berumur 25, 50 dan 75 HST, panjang akar, jumlah polong total dan bobot polong perplot. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan tanpa lintasan (L0) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kacang tanah umur 25, 50 dan 75 HST, panjang akar, jumlah polong dan berat polong basah, tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang, terendah pada perlakuan L1 dan L2. Pengunaan bajak (B1) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kacang tanah umur 25, 50 dan 75 HST, jumlah cabang umur 25, 50 dan 75 HST, panjang akar, jumlah polong dan berat polong basah. Terdapat interaksi nyata antara perlakuan lintasan traktor dan pengunaan bajak terhadap tinggi tanaman kacang tanah umur 25, 50 dan 75 HST. Kombinasi terbaik dijumpai pada perlakuan (L0 dan B1)The Influence of Tractor Tracks and Plow Usage on the Growth and Yield of Peanut Crops in Dryland AreasAbstract. Dry land is utilized for horticultural crops, as these plants do not require large amounts of water. The cultivation of peanuts should be pursued due to the vast potential of dry land. Soil management is carried out effectively and efficiently, as it influences soil quality, processing time, and production, thereby maximizing the utilization of extensive dry land. This study aims to examine the effect of tractor tracks and plow usage on the growth and yield of peanut plants. The research was conducted at the Experimental Farm of the Faculty of Agriculture, Jabal Ghafur University. The soil type is Ultisol, and the elevation is 48 meters above sea level. The study employed a factorial randomized block design with two factors: Tractor Tracks (L) with three levels: L0 (no tracks), L1 (one track), L2 (three tracks). Plow Usage (B) with two levels: B0 (no plow), B1 (plow used). The observed parameters included plant height at 25, 50, and 75 days after planting (DAP), the number of branches at 25, 50, and 75 HTS, root length, total number of pods, and pod weight per plot. The results showed that treatment L0 significantly affected peanut plant height at 25, 50, and 75 HTS. Root length, pod count, and fresh pod weight did not have a significant effect on branch numbers. Treatments L1, L2, and B1 had significant effects on plant height at 25, 50, and 75 HTS. There was a significant interaction between tractor track treatments and plow usage affecting plant height at these time intervals. The best combination was found in treatment L0 and B1.