Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

KORELASI ANTARA JUMLAH EOSINOFIL ABSOLUT DENGAN DERAJAT KLINIS ASMA BRONKIAL PADA PENDERITA ASMA DI KLINIK HARUM MELATI PRINGSEWU Ian Ibnu Faizal; Hidayat Hidayat; Mala Kurniati; Retno Ariza
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.465 KB) | DOI: 10.33024/.v2i1.697

Abstract

Asma merupakan penyakit gangguan inflamasikronis saluran pernapasan dengan banyak selserta elemen seluler yang berperan. Asmadihubungkan dengan hiperresponsif bronkus,keterbatasan aliran udara dan gejalapernapasan yang bersifat reversibel. Salah satusel yang diketahui berperan besar dalampatogenesis asma adalah eosinofil, eosinofilmelepaskan berbagai mediator seperti majorbasic protein, Eosinofil Cation Protein,peroksidase eosinofil, leukotriene C4, sertaPlatelet-Activating faktor yang akan merusakepitel saluran napas serta menyebabkanperadangan. Penelitian ini bertujuam untukmenghubungkan antara jumlah eosinofilabsolut dengan derajat klinis asma bronkial.Metode penelitian : Jenis penelitian analitikkorelatif dengan pendekatan cross-sectional,populasi adalah seluruh pasien asma bronkialdi Klinik Harum Melati Pringsewu Lampungperiode Januari-Desember 2015 denganjumlah sampel 44 orang dari 350 subjekpenelitian. Penelitian dilakukan pada bulanMaret 2016 dengan melihat data rekam medispenderita asma bronkial di Klinik HarumMelati Pringsewu Lampung pada periodeJanuari – Desember 2015.Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016dengan melihat data rekam medis penderitaasma bronkial di Klinik Harum MelatiPringsewu Lampung pada periode Januari –Desember 2015.Analisa yang digunakan berupa analisaunivariat dan bivariat yaitu korelasi pearsondan one-way ANOVAHasil : Dari 44 pasien, 22,7% diantaranyaderajat well controlled dengan jumlah rata-rataeosinofil absolut yaitu 454.8 sel/mm3, padaderajat partly controlled sebanyak 45,5%dengan jumlah rata-rata eosinofil absolut yaitu436 sel/mm3, dan 31,8% pada derajatuncontrolled dengan jumlah rata-rata eosinofilabsolut yaitu 686.4 sel/mm3. Hasil uji korelasipearson antara jumlah eosinofil absolutdengan spirometri dengan kategori wellcontrolled, partly controlled, uncontrolledmenunjukan korelasi yang sangat lemah (-0.194 , 0.006, 0.160) dan tidak terdapathubungan yang bermakna antara jumlaheosinofil absolut dengan spirometri. Hasil ujione way anova menunjukan p=0,691 (α =<0,05) tidak terdapat hubungan yangbermakna antara jumlah eosinofil absolutdengan derajat klinis asma bronkial.Kesimpulan : Pada derajat uncontrolledmemiliki rata-rata jumlah eosinofil yang lebihtinggi (686,4 sel/mm3) dibandingkan denganderajat well controlled (454.8 sel/mm3) danpartly controlled (9436 sel/mm3) walaupunsecara statistik tidak bermakna. Tidak terdapathubungan yang signifikan antara jumlaheosinofil absolut dengan derajat klinis asmabronkial
HUBUNGAN ANTARA KADAR FERITIN SERUM DENGAN FUNGSI KOGNITIF BERDASARKAN MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE) PADA PENDERITA TALASEMIA MAYOR DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG TAHUN 2017 Mala Kurniati; Ayu Indah Sari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2018): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.35 KB) | DOI: 10.33024/.v5i2.795

Abstract

Latar Belakang : Talasemia adalah penyakit keturunan terbanyak di dunia yang ditandai dengan defisiensi jumlah produksi rantai globin dalam hemoglobin. Penderita talasemia yang melakukan transfusi terus menerus dapat mengakibatkan peningkatan kadar feritin dan menyebabkan kerusakan organ, organ yang rusak antara limpa, ginjal, hati dan otak. Salah satu gangguan pada otak adalah gangguan fungsi kognitif, yang mana dapat dinilai berdasarkan pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE). Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara kadar feritin serum dengan fungsi kognitif berdasarkan Mini Mental State Examination (MMSE) pada penderita talasemia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2017.Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan penelitian cross sectional terhadap 35 orang. Fungsi kognitif dinilai berdasarkan kuisioner MMSE dan kadar feritin diambil dari data rekam medik. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman.Hasil Penelitian : Penderita talasemia paling banyak berjenis kelamin perempuan yaitu 23 orang (65,7%), usia penderita terbanyak adalah kurang dari 12 tahun (42,9%), kadar hemoglobin pre-transfusi terbanyak berkisar antara 6-7,9 mg/L yaitu sebanyak 18 orang (51,4%) dan berat badan terbanyak adalah berat badan kurang yaitu 28 orang (80,0%). Rerata (SD) kadar feritin serum 4338,4 (2851,7) ng/Ml dan rerata score MMSE (SD) 21,6 (3,4). Terdapat hubungan bermakna antara kadar feritin serung dengan fungsi kognitif dengan nilai Significancy 0,002. Nilai korelasi Spearman sebesar -0,502 menunjukkan bahwa arah korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang cukup kuat.Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kadar feritin serum dan fungsi kognitif berdasarkan MMSE.
ANALISIS PROMOTER GEN β GLOBIN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMOTER PREDICTION SERVER : KAJIAN PADA GEN β THALASSEMIA Mala Kurniati; Dwi Marlina; T Marwan Nusri; Maikel Emas Malau
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.112 KB) | DOI: 10.33024/.v2i4.721

Abstract

Mekanisme di tingkat molekuler merupakan kunci penting dalam membuka banyak misteri yang belum terungkap, seperti bagaimana mengungkap fungsi suatu gen yang terkait dengan onset suatu penyakit genetis, interaksi pemaparan nutrisi yang tepat dalam metabolism gen-gen target, atau mengidentifikasi hubungan evolusi genetis, atau identifikasi DNA forensik, dan sebagainya. Analisis biologi molekuler diperlukan untuk mempermudah memahami mekanisme molekuler termasuk mengidentifikasi gen-gen, ekspresi dan explorasi protein/enzim, serta menganalisis fungsi gen dan protein, dmana promoter adalah urutan DNA spesifik yang berperan dalam mengendalikan transkripsi suatu gen structural, jika suatu gen terjadi gangguan pada bagaia promoter, gangguan tersebut akan mempengaruhi ekspresi dari gen tersebut.Tujuan :Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Promoter Gen β Globin dengan menggunakan Software Promoter Prediction server : Kajian Pada Gen β Thalassemia.Metode : Penelitian ini menggunakan metode analisis Bioinformatika dengan teknik Biologi Komputasional sehingga di dapatkan analisis informasi biologis, sequence alignment, prediksi struktur untuk meramalkan bentuk struktur protein maupun struktur sekunder RNA,analisis expresi gen dan juga informasi terkait promoter gen.Hasil penelitian : Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa adanya mutasi pada kotak TATA (TATA BOX) sehingga mengakibatkan perubahan expresi gen (Stop Expression) yang akan menimbulkan penyakit β thalassemia.Kesimpulan : Dari penelitian ini selain adanya mutasi pada kotak TATA (TATA BOX) didapatkan pula variasi mutasi gen β Globin pada berbagai populasi di dunia