Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KEBIJAKAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH (Studi kasus Monev 2023 di Propinsi Banten) Hilman; Lutfi, Lutfi
PELITA JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH Vol 24 No 1 (2024): january-july 2024
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM SYEKH - YUSUF TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/pelita.v24i1.4736

Abstract

Komisi Informasi adalah lembaga otonom yang bertugas untuk menegakkan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Nomor 14 Tahun 2008 kemudian, menetapkan peraturan, membuat standar teknis layanan informasi publik, dan memediasi sengketa informasi publik melalui proses ajudikasi nonlitigasi atau mediasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kebijakan tentang hasil pemantauan dan penilaian keterbukaan informasi oleh badan publik terhadap badan usaha milik daerah (BUMD) di provinsi, kabupaten, dan kota pada tahun 2023. Yang berpartisipasi dalam kegiatan pemantauan dan penilaian ini adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang. Hasil utama dari monitoring dan evaluasi adalah rata-rata badan usaha milik daerah yaitu pemenuhan terhadap indikator penyediaan informasi publik yaitu 41,15 persen, pengembangan website 39,29 persen, pengumuman informasi publik 28,82 persen  dan pelayanan informasi publik 45,26 persen. Hal ini menunjukan bahwa secara umum badan usaha milik daerah di wilayah propinsi Banten belum siap menjalankan undang-undang nomor 14 tahun 2008. Berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian terhadap badan usaha milik daerah di kabupaten dan kota di Provinsi Banten, badan-badan pemerintah masuk ke dalam kategori kurang informatif, cukup informatif, informatif, dan bahkan tidak informatif. Sehingga untuk tahun 2024, peran serta seluruh badan publik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan informasi yang bersifat berkala, serta merta, dan informasi setiap saat. Dari sisi kelembagaan, masih terdapat berbagai kekurangan yang harus diperbaiki kedepannya dengan adanya PERKI 1 tahun 2021 tentang standar layanan informasi publik.
Using the Assemblr Application in English learning Hilman; Nabila Putri, Nurhalyza; Yulia Sangkarini, Dhiza; Asyifah Madaniyah, Nurul
English Education, Linguistics, and Literature Journal Vol. 3 No. 2 (2024): February - July
Publisher : Program Studi Magister Tadris Bahasa Inggris UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/ell.v3i2.10994

Abstract

This research was conducted to test reading comprehension of English text using the Assemblr edu application to 6th-grade elementary students in SD IT Widya Cendekia. In data processing techniques, researchers used descriptive method with several research instruments that use the Scale Guttman questionnaire to collect and analyze data, descriptive statistics, and the use of Interview data collected and analyzed through qualitative methods with a descriptive approach. To make learning more relevant to students lives and to increase their motivation in reading we provide technology as one of the learning media to be used. For this reason, Augmented Reality-Based Learning is the choice of researchers to be implemented in this learning practice. The Assemblr edu program is one of the augmented reality tools accessible for educational purposes. Furthermore, the Assemblr edu application has some special capabilities of its own for Augmented Reality projects. For example, using 2D and 3D graphics, music, and video is simple even for those without any programming experience. It has several viewpoints, is editable, and accessible from any location. The research study of augmented reality application development reality states that applications based on augmented reality are actually legal and have a practical point of view. Furthermore, the application's instructions are easy to follow.
Optimizing Regency/City Government Public Information Openness Policy (Monev case study in Banten Province) Hilman
Jurnal Dialektika: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 22 No. 2 (2024): Jurnal Dialektika: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Pengurus Pusat Perkumpulan Ilmuwan Administrasi Negara Indonesia (PIANI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/dialektika.v22i2.272

Abstract

District / city governments as stated in law number 32 of 2014. One of the important things to understand is that the law states more explicitly the right of local governments to organize the affairs of government that fall under local authority. The Banten Provincial Government was encouraged by this authority to establish the Banten Provincial Information Commission and Regional Regulation No. 8 of 2012 concerning procedures for public information disclosure in the administration of local government from 2011-2015, 2015-2019 and 2019-2023. The research data collection method was taken from the results of the M&E activities of public agencies in 2023 for the category of district / city government in Banten province. The purpose of this M&E research is to identify tactics that can be used by district and city governments in Banten Province to transform into informed public bodies. The results of the M&E obtained that all district/city governments were categorized as INFORMATIVE public bodies with the highest score of 98.53 and the lowest score of 91.59. However, in the future, information and documentation management officials need to maximize the service of public information requests for applicants/users of information.
Perancangan Sistem Aplikasi Apotek Menggunakan Pendekatan Berbasis Objek (Studi Kasus: Apotek Annisa) Rahmi; Hilman; Kelvint; Dani, M; Riki, Rd; Rahadian; Restu
Petik: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Vol. 2 No. 2 (2016): Volume 2 No 2 Tahun 2016
Publisher : Pendidikan Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Pada beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak disegala bidang, salah satunya di bidang pelayanan kesehatan. Apotek merupakan salah satu jenis usaha dibidang perobatan yang sangat memerlukan adanya sistem informasi pengolahan data untuk mempermudah dan memperlancar kinerjanya. Sekarang ini, masih banyak penulisan/pencatatan data-data obat pada apotek yang dilakukan secara konvensional. Cukup banyak apotek yang masih memberdayakan tenaga manusia untuk mengolah data-data yang ada demi memperlancar usahanya. Salah satunya adalah Apotek Annisa. Sistem yang masih digunakan adalah sistem konvensional yaitu melakukan pencatatan, baik itu transaksi penjualan ataupun pembelian barang ke dalam sebuah buku. Karena sistem tersebut, membuat kinerja apotek menjadi kurang efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem pencatatan obat (pembelian-penjualan) yang bersifat komputerisasi. Manfaatnya adalah agar memudahkan proses pencatatan data obat, baik itu pembelian ataupun penjualan. Dari pembuatan sistem ini, harapannya bisa meringankan tugas pegawai apotek dan membuat kinerja apotek menjadi lebih efektif dan efisien. Kata kunci – Sistem Informasi Apotek Annisa, OOP
Improving Interest In Reading Using Assemblr For Young Learners Hilman; Khaerun; Zein, Suvi Arrivatu; Fajrina, Amia Windy; Rahmawati, Aida; Unzila, Ayu; Solihatunnisa, Putri; Hidayat, Muhammad
Metakognisi Vol 6 No 2 (2024): Metakognisi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Babunnajah Pandeglang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57121/meta.v6i2.107

Abstract

This study aims to provide augmented reality-based learning resources for primary school pupils to enhance their reading comprehension and digital literacy. This study is being conducted in two cycles at SDIT Imam Syafi'i class 5A using the classroom action research (CAR) approach. The findings of the study happened in two cycles: The research tool used observation, questionnaires, tests, and interviews. In the first cycle, the first stage, students did not understand how to use the assemblr application, so they did not understand learning. In the second cycle, students experienced an increase in mastering the assemblr learning media and experienced an increase in reading interest. The study's findings showed that children could read English well, and as a result, they had high enthusiasm for learning to use the Assemblr application.