Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Edukasi praktik pijat oksitosin terhadap peningkatan kelancaran produksi Air Susu Ibu (ASI) Fatrin, Tiara; Soleha, Marchatus; Apriyanti, Titin; Sari, Yona; Aryanti , Aryanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity and Medicine Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity and Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/Hummed.V3I1.73

Abstract

Breastmilk is the healthiest diet for infants since it includes all the nutrients they require in the right quantity and composition. The production of a tiny amount of breast milk on the first day after delivery is one of the initial hurdles to breastfeeding. Oxytocin massage is one technique for facilitating the release of breast milk. This movement is performed along the spine (vertebrae) to the fifth and sixth ribs. This massage assists to stimulate the hormone oxytocin, which can relax the mother and facilitate the release of breast milk. The purpose of this community service activity was to promote postpartum mothers' knowledge about oxytocin massage. This program was attended by fifteen postpartum mothers from the independent midwife practice of Husniati Palembang. The average findings of the pre-test (40.5%) and post-test (84%) indicate an increase in knowledge scores as a result of this practical education activity. In conclusion, postpartum mothers were becoming more knowledgeable about oxytocin massage therapy. Health education is supposed to be provided continually as part of this service.
HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP SIKLUS HAID AKSEPTOR KB DI PMB YOSEPHINE PALEMBANG TAHUN 2022 Anggeriani, Rini; Soleha, Marchatus; Permadi, Yan; Besi, Afni Panggar
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55045/jkab.v12i2.175

Abstract

Kontrasepsi suntikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah kehamilan menggunakan suntikan hormonal, kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman, namun kontrasepsi hormonal ini sebagian besar dapat mengganggu pola haid dikarenakan hormon yang terkandung dalam kontrasepsi ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan KB suntik 3 bulan terhadap siklus haid akseptor KB di PMB Yosephine Palembang. Penelitian ini bersifat survei analitik, dengan pendekatan cross korelasi, populasi pada penelitian ini ialah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di PMB Yosephine Palembang, sampel diambil dengan teknik purposive sampling, berjumlah 72 responden. Penelitian ini dilakukan di PMB Yosephine pada bulan April-Mei tahun 2022. Analisa data dilakukan dengan uji statistik chi-square (X2), dengan tingkat kemaknaan (α) = 0,05. Dari hasil penelitian diketahui dari 31 responden yang penggunaan KB suntik selama 1 tahun, didapatkan lebih banyak rmengalami polimenorea 18 (25%) responden sedangkan penggunaan KB suntik > 1 tahun didapatkan lebih banyak yang mengalami amenorea 27 (37,5%) responden. Hasil uji statistic chi-square diperoleh nilai P value 0,001, P value < 0,05. Kesimpulan : ada hubungan antara penggunaan KB suntik 3 bulan dengan siklus haid akseptor KB di PMB Yosephine Palembang.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TERHADAP PENERIMAAN TERAPI KOMPLEMENTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI POSKESDES SANTAPAN TIMUR TAHUN 2023 Sepiwiryanti, Wika; Putri, Vivi Dwi; Rini, Puspita; Soleha, Marchatus
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55045/jkab.v13i1.191

Abstract

Abstrak Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau ± 40 hari. Selain penatalaksanaan sesuai evidence based kebidanan terkadang ibu nifas juga menggunakan terapi komplementer untuk mengatasi keluhan yang dialami oleh ibu nifas. Terapi komplementer berarti suatu pengobatan yang dapat digunakan bersamaan dengan perawatan medis konvensional. Pelayanan kebidanan komplementer merupakan bagian dari penerapan pengobatan komplementer dan alternatif dalam pelayanan kebidanan. Tercatat di provinsi Sumatera Selatan, salah satu contoh terapi komplementer berbasis kearifan lokal yaitu, penggunaan pilis di masyarakat sudah mulai di tinggalkan, hal ini terbukti bahwa penerimaan masyarakat tentang pilis yang rendah yaitu 11,3%. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas terhadap penerimaan terapi komplementer berbasis kearifan lokal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas berjumlah 75 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 43 responden yang di ambil menggunakan data primer. Data yang telah dikumpulkan kemudian di analisis menggunakan uji statistic chi square, berdasarkan analisis chi square menunjukan adanya pengetahuan ibu nifas terhadap penerimaan terapi komplementer berbasis kearifan lokal (p value = 0.012), sedangkan sikap ibu nifas terhadap penerimaan terapi komplementer berbasis kearifan lokal (p value = 0.082). Kesimpulanya adalah ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu nifas terhadap penerimaan terapi komplementer berbasis kearifan lokal di Wilayah Kerja Poskesdes Santapan Timur dan tidak ada hubungan antara sikap ibu nifas terhadap penerimaan terapi komplementer berbasis kearifan lokal di Wilayah Kerja Poskesdes Santapan Timur. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Penerimaan Terapi Komplementer
The EFFECT OF OKETANI MASSAGE ON THE SLOWNESS OF BREAST MILK PRODUCTION AT PMB SULIASIH Zelharsandy, Vika Tri; Soleha, Marchatus; Besi, Afni Panggar
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55045/jkab.v13i1.197

Abstract

Air susu ibu dapat mencerdaskan dan meningkatkan kualitas generasi muda bangsa, setiap bayi yang diberi ASI akan mempunyai kekebalan alami terhadap penyakit karena ASI banyak mengandung antibodi, zat kekebalan aktif yang akan melawan masuknya infeksi ke dalam tubuh bayi. Pijat oketani dapat meningkatkan kemampuan bayi dalam menghisap. Sehingga semakin kuat bayi menghisap, semakin sering bayi menyusu dan semakin meningkat juga produksi ASI. Hal ini berbeda dengan pijat konvensional. Pijat oketani akan membuat payudara menjadi lebih lembut, aerola dan putting menjadi lebih elastis sehingga memudahkan bayi untuk menyusu
ANALISI MOTORIK KASAR PADA BAYI USIA 3-12 BULAN BERDASARKAN STATUS GIZI DAN PEMBERIAN ASI Rahmadaniah, Indah; Anggraini, Rini; Soleha, Marchatus; Sari, Sagita Darma
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 2: Agustus 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i2.1018

Abstract

Latar belakang : Pertumbuhan dan perkembangan anak, di tahun pertama merupakan periode yang sangat penting, periode ini merupakan kesempatan emas dan masa yang rentan terhadap pengaruh negatif, status kesehatan yang baik, asupan nutrisi yang baik dan cukup, pola pengasuhan yang benar dan stimulasi yang tepat selama periode ini sangat membantu anak untuk tumbuh dengan sehat sehingga mampu mencapai kemampuan optimalnya. Tujuan : diketahuinya motorik kasar pada bayi usia 3-12 bulan berdasarkan status gizi dan pemberian ASI. Metode : jenis penelitian kuantitatif bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 45 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April tahun 2020 di BPM Fauziah Hatta Palembang. Data yang digunakan data sekunder dan primer melalui metode melihat catatan bidan dan wawancara. Penilaian status gizi bayi menggunakan pengukuran antopometri berdasarkan IMT/U, untuk menilai motorik kasar bayi dengan menggunakan KPSP. Analisis data menggunakan uji statistic chi square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil :  Pemberian ASI pada bayi usia 3-12 bulan sebesar 80%. Status gizi bayi usia 3-6 bulan dengan kategori baik sebesar 84,4%. Motorik kasar pada bayi usia 3-12 bulan dengan kategori sesuai sebesar 84,4%. Saran: Untuk mendapatkan motorik kasar yang sesuai sebaiknya orang tua mencukupi gizi seimbang untuk bayinya, serta perlunya memberikan mainan/latihan pada anak yang dapat  merangsang motoriknya. Pemantauan perkembangan pada bayi usia 3-12 bulan sebaiknya dilakukan secara teratur minimal 3 bulan sekali, penilaian dengan menggunakan KPSP dapat dilakukan di puskesmas terdekat, sehingga orang tua dapat dengan mudah untuk mengetahui perkembangan anaknya.Kata Kunci : Pemberian ASI, Status gizi, Motorik kasar
ANALISI MOTORIK KASAR PADA BAYI USIA 3-12 BULAN BERDASARKAN STATUS GIZI DAN PEMBERIAN ASI Rahmadaniah, Indah; Anggeriani, Rini; Soleha, Marchatus; Sari, Sagita Darma
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 2: Agustus 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i2.701

Abstract

Latar belakang : Pertumbuhan dan perkembangan anak, di tahun pertama merupakan periode yang sangat penting, periode ini merupakan kesempatan emas dan masa yang rentan terhadap pengaruh negatif, status kesehatan yang baik, asupan nutrisi yang baik dan cukup, pola pengasuhan yang benar dan stimulasi yang tepat selama periode ini sangat membantu anak untuk tumbuh dengan sehat sehingga mampu mencapai kemampuan optimalnya. Tujuan : diketahuinya motorik kasar pada bayi usia 3-12 bulan berdasarkan status gizi dan pemberian ASI. Metode : jenis penelitian kuantitatif bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 45 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April tahun 2020 di BPM Fauziah Hatta Palembang. Data yang digunakan data sekunder dan primer melalui metode melihat catatan bidan dan wawancara. Penilaian status gizi bayi menggunakan pengukuran antopometri berdasarkan IMT/U, untuk menilai motorik kasar bayi dengan menggunakan KPSP. Analisis data menggunakan uji statistic chi square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil : Pemberian ASI pada bayi usia 3-12 bulan sebesar 80%. Status gizi bayi usia 3-6 bulan dengan kategori baik sebesar 84,4%. Motorik kasar pada bayi usia 3-12 bulan dengan kategori sesuai sebesar 84,4%. Saran: Untuk mendapatkan motorik kasar yang sesuai sebaiknya orang tua mencukupi gizi seimbang untuk bayinya, serta perlunya memberikan mainan/latihan pada anak yang dapat merangsang motoriknya. Pemantauan perkembangan pada bayi usia 3-12 bulan sebaiknya dilakukan secara teratur minimal 3 bulan sekali, penilaian dengan menggunakan KPSP dapat dilakukan di puskesmas terdekat, sehingga orang tua dapat dengan mudah untuk mengetahui perkembangan anaknya.Kata Kunci : Pemberian ASI, Status gizi, Motorik kasar
PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI DAN KURMA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP LAMA KALA 1 FASE AKTIF Soleha, Marchatus; Zelharsandy, Vika Tri; Rivanica, Rhipiduri
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 9, No 1: Februari 2024 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v9i1.1181

Abstract

Latar Belakang: Pemenuhan  nutrisi merupakan faktor penting selama proses persalinan untuk menjamin kecukupan energi dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit normal pada ibu dan buah hati, karena kurangnya cairan yang masuk menjelang persalinan menyebabkan energi dalam tubuh berkurang yang dapat mengakibatkan power atau kekuatan ibu melemah akibatnya tidak mampu meneran. Salah satu upaya yaitu dengan pemberian susu kedelai dan kurma. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai dan kurma pada ibu hamil Trimester III terhadap lama kala 1 fase aktif di PMB Husniati Palembang. Method:  Jenis penelitian ini menggunakan Quasi-Eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test Only Design. Sampel dalam penelitian seluruh ibu multigravida yang bersalin kala 1 fase aktif. Pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Analisa data menggunakan uji Mann-Whitney Test. Hasil: Dari 30 responden terdapat 15 responden mengkonsumsi susu kedelai rata–rata lama kala I fase aktif yaitu 4,67±0,488 dan 15 responden mengkonsumsi kurma didapatkan rata-rata lama kala I fase aktif yaitu 4,13±0,640 yang berarti ada pengaruh yang bermakna lama kala 1 fase aktif  pada kelompok pemberian susu kedelai dan kurma Saran: Dapat digunakan sebagai salah satu intervensi asuhan sayang ibu dalam pemenuhan nutrisi dan mempercepat proses persalinan pada ibu bersalin. Kata Kunci : Kala 1, Kurma, Susu Kedelai.
Pengaruh Konsumsi Jantung Pisang Kepok Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Zelharsandy, Vika Tri; Soleha, Marchatus
Lentera Perawat Vol. 5 No. 1 (2024): Lentera Perawat
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v5i1.305

Abstract

Pemberian ASI (Air Susu Ibu) memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun, tidak sedikit ibu menyusui yang mengalami kendala dalam produksi ASI yang cukup. Salah satu bahan alami yang mungkin memiliki potensi untuk meningkatkan produksi ASI adalah jantung pisang kepok. Penelitian ini bertujuan diketahuinya Pengaruh Konsumsi Jantung Pisang Kepok Terhadap Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Menyusui. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan desain  penelitian control group design yang dilakukan pada dua kelompok yaitu kelompok konsumsi jantung pisang dan kelompok tidak konsumsi jantung pisang. Uji statistik menggunakan uji t dengan tingkat kemaknaan (α=0.05). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata produksi ASI setelah pemberian jantung pisang pada ibu menyusui adalah 6,87 dan rata-rata produksi ASI yang tidak diberi jantung pisang pada ibu menyusui adalah 3,73, hasil uji statistik ada pengaruh  konsumsi jantung pisang kepok terhadap peningkatan  produksi ASI pada ibu menyusui (p value = 0,001). Simpulan penelitian ini ada pengaruh  konsumsi jantung pisang kepok terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui di RB Asri Palembang. Disarankan untuk meningkatkan upaya peningkatan cakupan ASI eksklusif dan dapat memberikan penyuluhan mengenai manfaat konsumsi jantung pisang untuk peningkatan produksi ASI.
Effectiveness of Katuk Leaf (Sauropus Androgynus) Consumption on the Smoothness of Milk Production in Primpara Breastfeeding Mothers Soleha, Marchatus; Zelharsandy, Vika Tri; Sepiwiryanti, Wika; Indah Lestari
Lentera Perawat Vol. 5 No. 2 (2024): Lentera Perawat
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v5i2.337

Abstract

The attention of mothers and health workers must be pain to breasfeeding process is carried coret correctly. Breastfeeding promotes a bond of love and affection between mother and newborn. Breast milk production can be increased by eating katuk leaves as they contain alkaloids and stereols that can increase the flow of breast milk. Katuk leaves also contain vitamins A, B1, C, tannins, alkaloid saponins. The aim of this study was to find out the effectiveness of eating katuk leaves in smoothing milk production in first-time lactating mothers. This type of research was quantitative and quasi-experimental designs using  Posttest With Control Group. The population of this study consisted of all primiparous nursing mothers of PMB Yosephine in Palembang, up to 30 people. The samples of the study were 15 respondents ate katuk leaves and 15 respondents did not eat katuk leaves. The analysis used was the paired sample t-test. The results of the study of the milk production of mothers who did not use katuk leaves were that 14 respondents had less milk production  (93.3%) and those who used katuk leaves had a lot of milk production (100%). the  paired sample t-test results showed  p = 0.000 where Ha was accepted, which means that katuk leaves are effective for consistent milk production in 2023 PMB yosephine Palembang City lactating mothers for the first time.
Effectiveness of Acupressure Therapy at Points SP6 AND LI4 Against Dysmenorrhea in Adolescent Girls in College : A Pre-experimental Study Soleha, Marchatus; Zelharsandy, Vika Tri; Sepiwiryanti, Wika; Ciselia, Dewi
Lentera Perawat Vol. 6 No. 2 (2025): April - June
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v6i2.457

Abstract

Many teenagers experience pain during menstruation. The selection of traditional methods such as acupressure is able to reduce dysmenorrhea pain that is carried out at several acupuncture points. To overcome the problem of dysmenorrhea pain, acupressure massage therapy is carried out at SP6 and LI 4 points, which at this point can stimulate the production of endorphin hormones. Related to the production of prostaglandins in the luteal phase, acupressure is expected to be able to improve blood circulation, so that prostaglandins flow in the blood circulation and do not accumulate in the uterus and can finally reduce pain during menstruation. The purpose of this study is to find out the difference in dysmenorrhea pain before and after acupressure massage therapy at SP6 and LI 4 points. This study uses a quasi-experimental design with a one-group pretest – posttest design. The sample of this study is adolescent girls at STIKES Abdurahman Palembang as many as 20 respondents using purposive sampling The average reduction in pretest dysmenorrhea pain in the intervention group was 6.65. The mean value of the reduction in dysmenorrhea pain in the posttest of the intervention group decreased to 2.70. The results of the analysis is <0.05 (0.001), the results were significant, this proves that there is an effectiveness of acupresure at SP6 and LI 4 points against dysmenorrhea in adolescent girls.