Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DITINJAU DARI JENIS KEGIATAN EXTRAKURIKULER : DIFFERENCES STUDENT’S EMOTIONAL INTELLIGENCE SEEN FROM EXTRACURRICULAR ACTIVITIES TYPE Vety Dazeva; Tarmidi
Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 2 (2012): Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi (Psikologia)
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.225 KB) | DOI: 10.32734/psikologia.v7i2.2551

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kecerdasan emosional ditinjau dari jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti siswa SMA. Kecerdasan emosional terdiri dari aspek kemampuan mengenali emosi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi diri, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengenali emosi orang lain, dan kemampuan membina hubungan (Goleman, 2002). Kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi 5 jenis, yaitu keterlibatan prososial, tim olahraga, pertunjukan seni, keterlibatan sekolah, dan kelompok akademik. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Swasta Yapena yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yaitu sebanyak 163 siswa. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kecerdasan emosional ditinjau dari jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti siswa SMA Swasta YAPENA.
Peranan Penyesuaian Diri Dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Kesejahteraan Siswa Rahmita Wahyuni; Tarmidi; Sri Supriyantini
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 2 No. 6 (2024): Juni
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X di salah satu sekolah yang berada di Kota Medan. Pengujian dilakukan untuk melihat keterlibatan antara variabel penyesuaian diri dan  dukungan social terhadap kesejahteraan siswa. Pada penelitian ini populasi sampel sebanyak 265 siswa dilibatkan, sebagai uji awal dilakukan uji prasayarat untuk memastikan bahwa pengujian memenuhi asumsi dasar pengujian ilmiah, kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis antara variabel yang hendak diukur. Hasil penelitian ditemukan bahwa variabel penyesuaian diri dan dukungan social memberi sumbangsi dengan total pengaruh sebesar 38,1%, sedangkan sisanya sebesar 61,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada fokus ini.
The Effect of Self-Efficacy And Perceived Organizational Support On Readiness To Change In History Teachers Christian Lisnawaty Situmorang; Tarmidi; Fillia Dina
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 2 No. 8 (2024): Agustus
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Readiness to change for teachers is influenced by self-efficacy and perceived organizational support in carrying out the role of a teacher at school. Teachers who are always ready to face changes implemented in schools by increasing self-efficacy and perceived organizational support have an impact on increasing readiness to change. However, the opposite is found in history teachers who are members of MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Medan City. Readiness to change History teachers can still not deal with changes due to a lack of self-efficacy and perceived organizational support. With an increase in self-efficacy and perceived organizational support, it can increase teachers' readiness to change in schools. This study has a population of history teachers in Medan City with a purposive sampling technique of history teachers who are members of the Medan City MGMP. Data were collected using the readiness to change scale, self-efficacy scale, and perceived organizational support scale. Then the data were collected and analyzed by multiple linear regression using SPSS software. The results showed that self-efficacy and perceived organizational support significantly positively affect teachers' readiness to change.
Peran Iklim Sekolah Dan Parental Monitoring Terhadap Kecerdasan Moral Pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Boarding School Dan Non-Boarding School Syahputra, Rony; Tarmidi; Anggaraeni, Filia Dina
Jurnal Diversita Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v11i1.14641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran iklim sekolah dan parental monitoring terhadap kecerdasan moral siswa SMA pada dua sistem pendidikan: boarding school dan non-boarding school. Fenomena degradasi moral remaja menjadi latar belakang penelitian ini, dengan fokus pada bagaimana lingkungan sekolah dan pengawasan orang tua berkontribusi dalam pembentukan nilai moral. Menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan pendekatan total sampling dan convenience sampling, sebanyak 357 siswa SMA Al-Azhar Medan menjadi subjek penelitian. Instrumen yang digunakan meliputi skala kecerdasan moral, skala iklim sekolah, dan skala parental monitoring, yang divalidasi melalui CFA. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa iklim sekolah dan parental monitoring berperan signifikan terhadap kecerdasan moral siswa (p < 0,001). Namun, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara siswa boarding dan non-boarding school terkait kecerdasan moral (p > 0,05). Mayoritas siswa menunjukkan tingkat kecerdasan moral, iklim sekolah, dan parental monitoring dalam kategori sedang. Hasil ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam meningkatkan kecerdasan moral remaja, terlepas dari sistem pendidikan yang diterapkan.
The role of family functioning in marital commitment: the moderating effect of adult attachment style Marwaziah, Ratu Syafira; Tarmidi; Fauziah, Rahma
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 4 No. 4 (2025): December Edition 2025
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mhc.v4i4.1515

Abstract

Background: The number of divorces reached 29% of the number of marriages that occurred in 2023, a notable increase compared to 2010, which only reached 4-6%. Various reasons that can cause separation make it very important to have marital commitment. Purpose: To explored the role of family functioning in marital commitment with adult attachment style as a moderator in early adults. Method: A quantitative study with 208 respondents aged between 20 and 39 years, 48 married men and 160 married women. The Indonesian adapted version of the Investment Model Scale, General Functioning of the McMaster Family Assessment Device, and Attachment Style Questionnaire were used as instruments. Results: The results of this study found that family functioning has a role in contributing to marital commitment by 47%, and moderated regression analysis showed that only dismissing attachment style moderated the role of family functioning on marital commitment. Conclusion: This finding is likely because factors such as the presence of children, religious values, social stigma, and positive views on marriage problems play a more important role in influencing marital commitment than adult attachment style. Keywords: Adult Attachment Style; Early Adulthood; Family Functioning; Marital Commitment.
Konsep Diri Akademik Siswa Tunaprestasi dan Terapi Perlakuan Kognitif Pada Siswa Sekolah Dasar Tarmidi; Akbar-Hawadi, Reni
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol 24 No 4 (2009): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 24, No. 4, 2009)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/aipj.v24i4.4441

Abstract

Having a negative academic self concept is one of the main characteristics of underachiev- ing students. This article discusses cognitive behavior therapy (CBT) as a technique to improve un- derachieving students’ self concept. In this case study, CBT was given to one sixth grade student i- dentified as an underachiever. Self concept was measured using four items. After nine sessions of CBT, there was improvement in one out of the four measures of self concept. Konsep diri akademis yang buruk adalah ciri utama siswa tunaprestasi (underachiever). Ar- tikel ini membahas terapi perilakuan kognitif (cognitive behavior therapy/CBT) sebagai teknik untuk memperbaiki konsep diri siswa tunaprestasi. Dalam studi kasus ini, CBT diterapkan pada seorang sis- wa kelas enam SD yang diidentifikasi sebagai siswa tunaprestasi. Setelah sembilan sesi CBT, siswa tersebut mengalami peningkatan konsep diri pada satu di antara emjpat pernyataan yang mengukur konsep diri akademik.