Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

USULAN PERBAIKAN LINGKUNGAN KERJA MENGGUNAKAN METODE KAIZEN 5S DI CV. CIARMY CIBADUYUT Melawati, Ridha; Sugiatna, Angling
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 12 No 2 (2024): SISTEMIK : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Universitas Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53580/sistemik.v12i2.121

Abstract

CV. Ciarmy Cibaduyut merupakan perusahaan di bidang produksi sepatu jenis PDL. Dalam proses produksi, CV. Ciarmy Cibaduyut dihadapkan dengan beberapa kendala meliputi ketidakteraturan stasiun kerja, kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan di area kerja, serta kesulitan dalam menemukan alat yang tepat saat dibutuhkan pada proses produksi. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan lingkungan kerja secara menyeluruh dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan pada lingkungan kerja dengan menerapkan metode kaizen berdasarkan konsep 5S serta mengetahui dampak dari implementasi 5S terhadap waktu pencarian peralatan kerja. Hasil dari penelitian ini mencakup usulan perbaikan yang diterapkan di CV. Ciarmy Cibaduyut dan menghasilkan penilaian kondisi lingkungan kerja sebelum dan sesudah penerapan 5S yaitu seiri sebesar 20% meningkat menjadi 80% (sangat baik). Seiton sebesar 20% menjadi 80% (sangat baik). Seiso sebesar 25% menjadi 75% (baik). Seiketsu sebesar 0% menjadi 50% (cukup baik). Shitsuke sebesar 40% menjadi 100% (sangat baik). Implementasi dari konsep 5S memberikan dampak pada peningkatan efisiensi waktu rata-rata pencarian peralatan kerja. Sebelum diterapkan, waktu pencarian gegep mencapai 11,91 detik, sementara setelah diterapkan waktu pencarian mencapai 4,58 detik. Selanjutnya peralatan palu dari waktu 12,26 menjadi 4,60 detik, gunting yaitu 12,45 menjadi 4,28 detik, pulpen pola yaitu 12,17 menjadi 4,30 detik dan jarum yaitu 12,30 menjadi 4,28 detik.CV. Ciarmy Cibaduyut merupakan perusahaan di bidang produksi sepatu jenis PDL. Dalam proses produksi, CV. Ciarmy Cibaduyut dihadapkan dengan beberapa kendala meliputi ketidakteraturan stasiun kerja, kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan di area kerja, serta kesulitan dalam menemukan alat yang tepat saat dibutuhkan pada proses produksi. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan lingkungan kerja secara menyeluruh dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan pada lingkungan kerja dengan menerapkan metode kaizen berdasarkan konsep 5S serta mengetahui dampak dari implementasi 5S terhadap waktu pencarian peralatan kerja. Hasil dari penelitian ini mencakup usulan perbaikan yang diterapkan di CV. Ciarmy Cibaduyut dan menghasilkan penilaian kondisi lingkungan kerja sebelum dan sesudah penerapan 5S yaitu seiri sebesar 20% meningkat menjadi 80% (sangat baik). Seiton sebesar 20% menjadi 80% (sangat baik). Seiso sebesar 25% menjadi 75% (baik). Seiketsu sebesar 0% menjadi 50% (cukup baik). Shitsuke sebesar 40% menjadi 100% (sangat baik). Implementasi dari konsep 5S memberikan dampak pada peningkatan efisiensi waktu rata-rata pencarian peralatan kerja. Sebelum diterapkan, waktu pencarian gegep mencapai 11,91 detik, sementara setelah diterapkan waktu pencarian mencapai 4,58 detik. Selanjutnya peralatan palu dari waktu 12,26 menjadi 4,60 detik, gunting yaitu 12,45 menjadi 4,28 detik, pulpen pola yaitu 12,17 menjadi 4,30 detik dan jarum yaitu 12,30 menjadi 4,28 detik.
PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DI PT. XYZ Mahaputri, Elfina Audia; Sugiatna, Angling; Jatnika, Rohman Agus
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 13 No 1 (2025): SISTEMIK : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Universitas Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53580/sistemik.v13i1.138

Abstract

Kualitas suatu produk dalam perusahaan yang memproduksi produk garmen dengan brand internasional ternama merupakan hal yang sangat penting karena kualitas produk merupakan salah satu value yang bisa diberikan kepada konsumen. Namun produk garmen yang prosesnya diproduksi secara berrtahap oleh sumber daya manusia, tidak luput dari cacat. Standar kualitas yang tinggi dan keamanan produk yang ketat memerlukan analisis dan tindakan untuk mencapainya. Pada penelitian ini, kedua permasalahan tesebut akan dianalisis menggunakan metode Statistical Process Control (SPC). Metode ini akan menganalisis batas kendali angka cacat dan temuan logam, dibantu oleh beberapa alat kualitas yang biasa digunakan yaitu seven tools untuk menemukan penyebab cacat dan menemukan usulan perbaikan yang dapat memperbaiki proses hingga menurunnya angka cacat produk dan tercapainya target product safety di PT. XYZ. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa titik keluar pada batas kendali pada saat dianalisis dengan peta kontrol P, hal ini disebabkan oleh beberapa penyebab khusus yang terjadi di perusahaan. Pareto Diagram menujukkan 4 cacat prioritas yaitu snagging, puckering, dirty dan shading disebabkan oleh mesin yang tidak terawat, SOP yang tidak memenuhi kapabilitas proses, kelalaian pekerja dan lingkungan kerja. Pada analisis product safety terdapat 3 jenis logam yang ditemukan paling banyak yaitu staples, patahan jarum dan aksesoris garmen yang disebabkan oleh tidak adanya SOP yang mengatur pengendalian jarum dengan jelas, ketidakpedulian pekerja dan area kerja yang kurang baik. Usulan perbaikan yang direkomendasikan antara lain pembuatan SOP kerja, penjadwalan maintenance mesin, perbaikan sistem, merotasi posisi karyawan dan pelatihan karyawan.
ANALISIS BEBAN KERJA FISIK PETUGAS KEBERSIHAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ERGONOMI Aprianto, Teguh; Rismayadi, Danny Aidil; Sugiatna, Angling; Fatah, Abdul; Dewi, Rimba Krishna Sukma
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 11 No 2 (2023): SISTEMIK : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Universitas Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53580/sistemik.v11i2.95

Abstract

Kebersihan lantai menjadi tugas pokok seorang petugas kebersihan. Dimana seorang petugas kebersihan harus memiliki skill dan kemampuan yang baik untuk dapat membersihkan lantai dari debu maupun kotoran alas kaki. Saat ini petugas kebersihan yang bekerja di kampus x berjumlah 6 orang. Jam Kerja Petugas kebersihan dibagi kedalam 2 satuan waktu. Kerja satu dimulai pukul 06.00-13.00 wib dan Kerja 2 dimulai pukul 13.00-20.00 wib. Tugas utama petugas kebersihan yaitu membersihkan seluruh lantai pada Gedung 1 dan Gedung 2. Gedung 1 memiliki 4 lantai dan Gedung 2 memiliki 3 lantai. Tingginya beban kerja dapat meningkatkan beban psikologis, fisiologis dan waktu begitu pula dengan rendahnya beban kerja dapat meningkatkan rasa bosan dan jenuh. Kerja fisik membutuhkan banyak energi. Metode pendekatan ergonomi perhitungan %CVL dan konsumsi energi. hasil penelitian pada petugas kebersihan satuan waktu kerja pagi dan satuan waktu kerja siang diperoleh kesimpulan bahwa % CVL pada rentang 22 % sampai dengan 37,39 % pada satuan waktu kerja pagi dan % CVL pada rentang 22,09 % sampai dengan 65,54 % pada satuan waktu kerja siang. Artinya %CVL petugas kebersihan pada klasifikasi tidak terjadi kelelahan sampai dengan kerja dalam waktu singkat. Konsumsi energi pada petugas kebersihan pada satuan waktu kerja pagi dalam rentang 1,55 Kkal/menit sampai dengan 2,63 Kkal/menit dan satuan waktu kerja siang dalam rentang 1,24 Kkal/menit sampai dengan 3,79 Kkal/menit. Artinya konsumsi energi petugas kebersihan pada kategori moderat sampai dengan sangat esktrim.
PERHITUNGAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE TIME STUDY (Studi Kasus: UKM Baju Rajut Binong Jati) Sugiatna, Angling; Pasaribu, Ira Fasoha
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 12 No 1 (2024): SISTEMIK : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Universitas Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerja merupakan salah satu faktor penting dalam perencanaan dan pengendalian produksi. Keberhasilan pencapaian produksi juga ditentukan sampai seberapa jauh peran pekerja tersebut dalam melaksanakan aktivitas pekerjaanya. Jumlah pekerja menjadi sebuah hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam peningkatan produktivitas sebuah perusahaan. Berdasarkan wawancara, UKM Baju Rajut Binong Jati memiliki permasalahan pada proses produksi yang mengalami kendala akibat permintaan konsumen yang tidak menentu. Jika terdapat stok di gudang maka akan dikirimkan ke pelanggan, namun jika tidak ada stok maka dilakukan sistem tunggu untuk proses produksi produk. Hal ini mengakibatkan kendala pada proses produksi yang membuat jumlah pekerja awan tidak menentu dan terkadang membuat keputusan penambahan jumlah pekerja secara mendadak atau tidak terencana dengan sistem borongan untuk memenuhi permintaan tersebut. Karena permasalahan tersebut, penelitian ini ditujukan untuk menentukan jumlah pekerja optimal dengan menentukan waktu baku menggunakan metode stopwatch. Metode stopwatch dilakukan karena penelitian mengamati langsung pekerja. Proses pengamatan dilakukan pada bagian produksi yaitu tahapan blader, lingking, dan steam sebanyak 30 kali jumlah pengamatan. Hasil penelitian ini didapatkan waktu baku pada bagian blader selama 1.046,7 detik dengan 4 pekerja optimal, waktu baku pada bagian lingking selama 634,21 detik dengan 2 orang pekerja optimal, dan waktu baku pada bagian steam selama 313,22 detik dengan 1 pekerja optimal.
Usulan Penerapan 5S di area Gudang Sami Jaya Toko Bahan Bangunan Arfiansyah, Mohamad Dzikri; Sugiatna, Angling
Jurnal Keilmuan Teknologi Informasi dan Ilmu Manajemen (Justifi) Vol 5 No 2 (2025): JURNAL JUSTIFI
Publisher : Jurnal Keilmuan Teknologi Informasi dan Ilmu Manajemen (Justifi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya kesadaran karyawan terhadap budaya kerja berdampak langsung pada produktivitas, terutama di industri ritel yang menerapkan peraturan ketat. Penelitian ini menganalisis penerapan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di gudang Toko Bahan Bangunan Sami Jaya untuk: (1) mengidentifikasi nilai persentase kondisi area gudang saat ini dan tingkat produktivitas, (2) usulan perbaikan setelah penerapan 5S, dan (3) mendapatkan waktu efesiensi pencarian barang melalui pandangan 5S. Metode yang digunakan bersifat deskriptif, data diperoleh melalui observasi lapangan dan dicatat dalam lembar checksheet berdasarkan indikator 5S. Sebelum penerapan 5S ditinjau dari segi Seiri, Seiton, dan Seiso berada pada tingkat signifikan 20%, Seiketsu sebesar 25%, dan Shitsuke sebesar 0%. Setelah implementasi nilai masing-masing indikator 5S meningkat signifikan, yakni menjadi 80% ditinjau dari segi Seiri, Seiton, dan Seiso, 75% untuk Seiktesu, serta Shitsuke sebesar 100%, menunjukkan perbaikan profuktivitas dari kategori “kurang” menjadi “cukup efektif”. Hasil penerapan 5S yang dilakukan dalam waktu pengambilan barang sebelum penerapan 5S sebesar 373,333 detik atau sekitar 6-7 menit per pesanan, sedangkan setelah penerapan 5S sebesar 211,74 detik, atau sekitar 3-4 menit per pesanan. Dengan demikian, produktivitas pencarian barang di area gudang mengalami peningkatan yang signifikan dalam hal efisiensi waktu.