Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Tingkat Kenyamanan Jalur Pedestrian di Jalan Lamper Tengah Semarang Oktaviani, Mia Oktaviani; Pamurti, Andarina Aji
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 8 No. 02 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v9i02.7975

Abstract

Jalur Pedestrian atau jalur pejalan kaki seharusnya dirancang atau dibangun dengan sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalur pedestrian. Jalur pedestrian yang nyaman merupakan salah satu bentuk pelayanan untuk pejalan kaki sehingga kenyamanan pada jalur pedestrian menjadi lebih diutamakan atau menjadi tujuan utama. Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pada jalur pedestrian yaitu sirkulasi, bentuk, keamanan, kebersihan dan keindahan. Penelitian ini dilaksanakan pada jalur pedestrian Jalan Lamper Tengah Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara observasi di lapangan dan data yang diperoleh dari hasil pengukuran, dokumeetasi dan pemberian kuesioner. Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dimana metode kuantitatif merupakan proses menemukan pengetahuan menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis pada apa yang ingin diketahui berdasarkan faktor-faktor kenyamanan jalur pedestrian dan perhitungan skala dan skoring untuk mengetahui tingkat kenyamanan pengguna jalur pedestrian. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kenyamanan dari persepsi pengguna jalur pedestrian mempunyai kategori tidak nyaman diseluruh zona dari aspek sirkulasi, bentuk, kebersihan, keindahan dan keamanan sedangkan berdasarkan hasil eksisting jalur pedestrian Jalan Lamper Tengah Semarang memiliki tingkat kenyamanan dengan kategori yang bervariasi disetiap zona dari aspek sirkulasi, bentuk, kebersihan, keindahan dan keamanan. Hasil eksisiting ini berdasarkan standar jalur pedestrian yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Jalur Pedestrian atau jalur pejalan kaki seharusnya dirancang atau dibangun dengan sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalur pedestrian. Jalur pedestrian yang nyaman merupakan salah satu bentuk pelayanan untuk pejalan kaki sehingga kenyamanan pada jalur pedestrian menjadi lebih diutamakan atau menjadi tujuan utama. Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pada jalur pedestrian yaitu sirkulasi, bentuk, keamanan, kebersihan dan keindahan. Penelitian ini dilaksanakan pada jalur pedestrian Jalan Lamper Tengah Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara observasi di lapangan dan data yang diperoleh dari hasil pengukuran, dokumeetasi dan pemberian kuesioner. Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dimana metode kuantitatif merupakan proses menemukan pengetahuan menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis pada apa yang ingin diketahui berdasarkan faktor-faktor kenyamanan jalur pedestrian dan perhitungan skala dan skoring untuk mengetahui tingkat kenyamanan pengguna jalur pedestrian. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kenyamanan dari persepsi pengguna jalur pedestrian mempunyai kategori tidak nyaman diseluruh zona dari aspek sirkulasi, bentuk, kebersihan, keindahan dan keamanan sedangkan berdasarkan hasil eksisting jalur pedestrian Jalan Lamper Tengah Semarang memiliki tingkat kenyamanan dengan kategori yang bervariasi disetiap zona dari aspek sirkulasi, bentuk, kebersihan, keindahan dan keamanan. Hasil eksisiting ini berdasarkan standar jalur pedestrian yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Kajian Perencanaan Heritage Trail Di Semarang Pamurti, Andarina Aji
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 5 (2024): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i5.4713

Abstract

Semarang merupakan kota di pesisir utara pulau jawa yang berkembang dengan berbagai budaya. Budaya yang ada di Semarang adalah belanda, chinese, arab, melayu dan jawa. Budaya yang ada di Semarang mempengaruhi berbagai gaya arsitektur bangunan serta kawasan. Arsitektur bangunan dan kawasan merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan. Semarang merupakan kota yang menarik perhatian wisatawan. Untuk melestarikan warisan budaya dan mengembangkan pariwisata Kota Semarang, maka diperlukan perencanaan heritage trail. Heritage trail adalah suatu jalur yang menghubungkan objek - objek signifikan di suatu kawasan yang memiliki nilai warisan budaya. Dalam kajian perencanaan, Heritage Trail di Semarang dibagi menjadi 3 kawasan yaitu Kawasan Kota lama, Kawasan Kauman – Melayu – Pecinan dan Kawasan Semarang bagian Tengah. Heritage Trail yang ada di kawasan Kota Lama yaitu dengan warisan budaya bangunan arsitektur kolonial. Sedangkan heritage trail Kauman – Melayu – Pecinan dan Semarang bagian Tengah adalah dengan warisan budaya bangunan arsitektur multietnis. luas. Dalam heritage trail dapat menggunakan akomodasi yaitu berupa feeder, karena tidak memungkinkan apabila menggunakan bis dengan ukuran besar dikarenakan kondisi jalan yang tidak lebar serta kepadatan kendaraan yang tinggi. Penggunaan feeder dapat menjangkau semua situs heritage dengan lebar jalan yang kecil. Heritage trail ini dapat mengintegrasikan keberadaan warisan budaya serta menjaga kelestarian warisan budaya.
Pembuatan desain kawasan alun – alun dengan konsep inklusif di Desa Pentur Kabupaten Boyolali Pamurti, Andarina Aji; Wahjoerini, Wahjoerini; Rahman, Ratna Ayu Permatasari Arief
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29436

Abstract

Abstrak Masyarakat Desa Pentur melakukan kegiatan perekonomian yaitu penjualan hasil panen, pesta kuliner, kegiatan kesenian dan keagamaan menggunakan Lapangan Jatenan yang berada di sisi timur balai desa. Masyarakat memerlukan fasilitas, sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang kegiatan perekonomian, keagamaan dan kesenian di lapangan tersebut. Lapangan tersebut akan dibuat untuk alun - alun guna memenuhi kebutuhan kegiatan masyarakat serta meningkatkan daya tarik wisata. Desa Pentur. Oleh karena itu diperlukan rancangan desain yang menarik untuk alun – alun Desa Pentur. Konsep Inklusif digunakan untuk desain alun – alun. Konsep inklusif merupakan desain yang mampu menghasilkan fasilitas bagi semua orang dari berbagai jenis kelamin, usia, kemampuan dan kondisi serta bekerja sama untuk menghilangkan batas dalam sosial, teknik, politik, dan juga ekonomi. Oleh karena itu, tim PkM akan membantu pembuatan desain alun – alun Desa Pentur. Sebelum melakukan pembuatan desain alun - alun, tim PkM melakukan survey serta Forum Group Discussion (FGD) dengan kepala desa, perangkat desa sebagai  bagian koordinasi dengan pengguna.  Kepala desa, perangkat desa dan masyarakat 66,7 % sangat puas dan 33,3 % puas terhadap desain alun – alun Desa pentur, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali dikarenakan sudah sesuai dengan fasilitas yang dibutuhkan dan memiliki landmark daya tarik desa. Kata kunci: desain ; alun – alun ; konsep inklusif Abstract The people of Pentur Village carry out economic activities, namely the sale of crops, culinary parties, arts and religious activities using Jatenan Field, which is located on the east side of the village hall. The community needs complete facilities, facilities and infrastructure to support economic, religious and artistic activities in the field. The field will be made into a square to meet the needs of community activities and increase the tourist attraction of Pentur Village. Therefore, an attractive design is needed for the Pentur Village square. Inclusive concept is used for the design of the square. The inclusive concept is a design that is able to produce facilities for all people of different genders, ages, abilities and conditions and work together to eliminate boundaries in social, technical, political, and also economic. Therefore, the PkM team will assist in the design of the Pentur Village square. Before making the design of the square, the PkM team conducted a survey and Forum Group Discussion (FGD) with the village head, village officials as part of coordination with users. The village head, village officials and the community are 66.7% very satisfied and 33.3% satisfied with the design of the Pentur Village Square, Simo District, Boyolali Regency because it is in accordance with the facilities needed and has a landmark village attraction. Keywords: design; square; inclusive concept
Analytical Solution of Transverse Electric and Transverse Magnetic Mode Electromagnetic Wave Equations in Left-Handed Materials Handayani, Iryan Dwi; Muliandhi, Puri; Wahjoerini, Wahjoerini; Pamurti, Andarina Aji
Lontar Physics Today Vol 4, No 3 (2025): November 2025
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/lpt.v4i3.25060

Abstract

Artificial composite materials that focus on electromagnetic waves are known as metamaterials. Metamaterials are artificial materials engineered by human technology, possessing a geometric structure built from microscopic, engineerable materials. The goal is for the new material to be able to direct light, sound, and waves, making it useful. Metamaterials are known as left-handed materials (LHMs), but the concept of metamaterials is broader than LHM. The purpose of this research is to solve the transverse electric (TE) and transverse magnetic (TM) electromagnetic wave equations in left-handed materials (LHMs) using the Nikiforov-Uvarov approach and to analyze the results of the energy spectrum equation from the solution of the transverse electric (TE) and transverse magnetic (TM) electromagnetic wave equations in left-handed medium (LHM). This research was conducted using Matlab software. The material being studied is the positive-negative gradient profile in an LHM medium thru variations in dielectric permittivity and/or magnetic permeability. Energy and wave equations were obtained with their visualization.
DAMPAK PERKEMBANGAN KAWASAN PERINDUSTRIAN TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN, EKONOMI, SOSIAL, LINGKUNGAN MASYARAKAT DI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG Shoimul Fajria, Achid; Pamurti, Andarina Aji
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol. 6 No. 2 (2025): VOLUME 6 NOMOR 2 OKTOBER 2025
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v6i2.13038

Abstract

Kecamatan Pringapus, terletak di Kabupaten Semarang, mengalami perubahan signifikan akibat alih fungsi lahan dari pertanian menjadi kawasan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari perubahan tersebut dan menggunakan metode analisis kuantitatif dan spasial untuk memberikan gambaran yang jelas tentang perubahan yang terjadi. Hasil menunjukkan bahwa dengan adanya alih fungsi lahan ini berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di Kecamatan Pringapus. Yaitu peningkatan komersial, yang dimanfaatkan warga untuk membuka usaha perdagangan dan jasa di sekitar kawasan industri. Serta dampak positif dari keberadaan industri adalah terciptanya lapangan kerja baru yang meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan beralihnya fungsi lahan di Kecamatan Pringapus  ini  memberikan perubahan sosial di Kecamatan Pringapus. Hal ini di sebabkan perkembangan ekonomi yang baik di kecamatan Pringapus sehingga masyarakat dapat mengakses kebutuhan dan keinginan yang lebih baik yaitu faktor urbanisasi. Dengan beralihnya fungsi lahan di Kecamatan Pringapus tidak memberikan perubahan lingkungan bagi masyarakat Pringapus. Hal ini dapat dilihat dari cara mengelola persampahan di kecamatan Pringapus yang mulai sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan menjaga kondisi lingkungan sekitar. Namun, terdapat dampak negatif, yaitu berkurangnya lahan pertanian yang mengakibatkan petani kecil tersisih.  
Pengaruh Penataan Ruang Terhadap Kenyamanan Thermal Kawasan Berdasar Climate Sensitive Urban Design di Kauman Semarang Pamurti, Andarina Aji; Rahman, Ratna Ayu Permatasari Arief; Prabowo, Dwi
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol. 10 No. 2 (2024): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Jurnal dan Publikasi Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pencerah.v10i2.4940

Abstract

Kota dengan perkembangannya memiliki penataan ruang yang terencana maupun berkembang secara organik. Kawasan Kauman merupakan kampung para santri di masa lampau dan kini telah mengalami perubahan menjadi kawasan perdagangan dan jasa. Kawasan Kauman memiliki penataan ruang dengan kepadatan bangunan yang tinggi dan kurangnya vegetasi. Aktivitas perdagangan dan jasa di Kauman dengan iklim tropis Semarang membutuhkan penataan ruang yang baik secara kenyamanan thermal berdasar climate sensitive urban design. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penataan ruang terhadap kenyamanan thermal kawasan di Kauman. Metode penelitian yaitu kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh kedua variabel tersebut menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini adalah penataan ruang kaitannya dengan geometri, orientasi, dan penataan vegetasi berpengaruh terhadap temperatur lingkungan di kawasan Kauman Semarang. Kawasan Kauman secara Temperature Humidity Index (THI) termasuk dalam kategori tidak nyaman. Penataan ruang direkomendasikan yaitu maksimal bangunan 2 lantai, menggunakan sunshading device pada bangunan dan koridor jalan, dan penataan vegetasi menggunakan pot dan vertical garden pada setiap bangunan supaya adanya pembayangan di koridor jalan.